• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

2. Pengujian Hipotesis

1) Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar

H0 : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar Ha : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar 2) Hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar

H0 : tidak ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar

Ha : ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar b. Uji hipotesis

Teknik pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi spearman. Teknik pengujian tersebut untuk menentukan besarnya hubungan dua variabel atau gejala yang berskala ordinal dengan data bersistribusi tidak normal (Umar, 1998:139).

Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menghitung koefisien korelasi spearman

Rumus menghitung nilai r:

� = � � − Σ � �

Keterangan:

� = nilai korelasi

� = jumlah pasangan d = selisish antara X dan Y

b. Menentukan kriteria arah hubungan Tabel 4.0

Tabel Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Arah Hubungan (Siregar, 2013 : 251)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0.599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Lemah Sangat Lemah 3. Penarikan Kesimpulan

a. Jika nilai probabilitas � < α = 0,05 maka � ditolak, artinya ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Sebaliknya jika nilai probabilitas � > α = 0,05 maka � diterima, artinya tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar .

b. Jika nilai probabilitas � < α = 0,05 maka � ditolak, artinya ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Sebaliknya jika nilai probabilitas � > α = 0,05 maka � diterima, artinya tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar .

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Ulasan gambaran umum berikut ini bersumber dari website www.usd.ac.id dan data dokumentasi referensi lainnya.

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan

PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan Nama "Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. "Sanata Dharma" sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B - Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya.

Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru.Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 23 Program Studi, 4 Program Pasca Sarjana, 2 Program Profesi, dan Program Kursus Bersertifikat.Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma 1. Visi

“Mengembangkan potensi generasi muda di bidang pendidikan

akuntansi agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik yang dilaksanakan berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi kristiani mengenai martabat manusia”.

2. Misi

a. Menyediakan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi akuntansi yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual,sosial dan emosional serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu teknologi.

b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat diologis.

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Akuntansi demi pengembangan martabat manusia.

3. Tujuan

a. Menghasilkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi akuntansi yang professional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi.

b. Menciptakan proses pendidikan yang humanis dan dialogis melalui peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa

hardware, software dan brainware-nya.

c. Menghasilkan karya penelitian yang berkualitas

d. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas sesuai dengan bidang ilmu PS.

C. Struktur Organisasi

Jabatan Nama Penjabat Masa Jabatan

Ketua Jurusan Ekonomi PTPG Sanata Dharma

Dr.A.M. Kadarman, S.J. 1957-1962 Ketua Jurusan Ilmu

Ekonomi FKIP Sanata Dharma

Dr.A.M. Kadarman, S.J. 1962-1965

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP IKIP Sanata Dharma Dr.A.M. Kadarman, S.J. 1965-1968 Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1968-1977 Drs. J. Markiswo 1977-1982 Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1982-1986 Ketua Jurusan Pendidikan Dunia Usaha FPIPS IKIP Sanata Dharma

Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1986-1987 Drs. E. Sumardjono, MBA 1987-1990 Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1990-1993 Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Drs. FX. Muhadi, M.Pd. 1993-2003 S. Widanarto Prijowintato,S.Pd., M.Si. 2003-2007 Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. 2007-sekarang

D. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Akuntansi

Program studi PE – BKK Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu program studi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Program studi ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955, ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan atas desakan Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya pendidikan calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai

bidang. Pada waktu berdirinya (1958), Program Studi Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki dua jalur, yaitu Program Studi Pendidikan Ekonomi Operasi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi, dengan status

“disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0363/0/1986.

Sejak FKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 266/Dikti/Kep/1993, Program Studi Pendidikan Akuntansi dibawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/1999 tentang Penataan Prodi, tahun 1999 nama Program Studi Pendidikan Akuntansi diganti dengan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (selanjutnya disebut PS Pendidikan Akuntansi). Pada tahun 2007 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan PS Pendidikan Akuntansi. Pada tahun 2008, PS Pendidikan Akuntansi terakreditasi dengan peringkat nilai akreditasi A yang ditetapkan olen BAN–PT tertanggal 3 Agustus 2008 (Keputusan BAN-PT No. 16/BAN-PT/AK-XI/S1/VIII/2008).

E. Sumber Daya Manusia

Staf dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi sebagian besar telah dan sedang menyelesaikan pendidikan jenjang S2. 11 dosen tetap dan 1 tenaga administrasi saat ini, adalah sebagai berikut:

1. Drs.F.X. Muhadi M.Pd

2. Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si

3. S.Widarnanto Prijowuntato, S.Pd., M.Si 4. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si 5. Laurentius Saptono S.Pd., M.Si 6. Cornelio Purwantini S.Pd., M.SA 7. Iganatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si

8. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Si 9. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd

10. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Si 11. Theresia Aris Sudarsilah (Tenaga Administrasi)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini jumlah data yang diambil sebanyak 55 mahasiswa. Pendeskripsian data untuk masing-masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995:157) sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar

Data yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar diketahui bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 35 dan skor terendah 19. Berdasarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan PAP tipe II sebagai berikut:

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi motivasi belajar

Sumber: hasil olah data 2015

Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan akuntansi yang motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi yaitu 10,91 %, motivasi belajar dalam kategori tinggi yaitu 58,18 %, dan motivasi belajarnya dalam kategori yang cukup yaitu 23,64 %.

No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori

1 30-35 6 10,91 % Sangat Tinggi 2 25-29 32 58,18 % Tinggi 3 23-24 13 23,64 % Cukup 4 20-22 4 7,27 % Rendah 5 7-19 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 55 100 %

Dengan demikian sebagian besar motivasi belajar mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi dapat dikategorikan tinggi.

2. Lingkungan Belajar

Data yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar diketahui bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 20 dan skor terendah 10. Berdasarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan PAP tipe II sebagai berikut:

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar

S u

mber: hasil olah data 2015

Dari tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan akuntansi yang menyatakan lingkungan belajar dalam kategori sangat baik yaitu 52,73%, lingkungan belajar dalam kategori baik yaitu 30,91%, dan lingkungan belajar dalam kategori buruk yaitu 9,09%.

Dengan demikian sebagian besar lingkungan belajar mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi dapat dikategorikan sangat baik.

No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 17-20 29 52,73% Sangat Baik 2 15-16 17 30,91% Baik 3 13-14 5 9,09% Cukup 4 11-12 1 1,82% Buruk 5 4-10 3 5,45% Sangat Buruk Jumlah 55 100%

3. Prestasi Belajar

Kategori prestasi belajar yang digunakan berdasarkan aturan dari Universitas Sanata Dharma yaitu:

3,51-4,00 : amat baik 2,76-3,50 : baik 2,00-2,75 : cukup 1,00-1,99 : kurang 0,00-0,99 : sangat kurang

Berdasarkan 5 kategori tersebut, maka prestasi belajar dapat disajikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar No Interval Frekuensi Frekuensi

relative Kategori 1 3,51-4,00 3 5,45 % Amat Baik 2 2,76-3,50 26 47,27 % Baik 3 2,00-2,75 23 41,82 % Cukup 4 1,00-1,99 3 5,45 % Kurang 5 0,00-0,99 0 0 % Sangat Kurang Jumlah 55 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 55 responden ternyata mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar amat baik yaitu 5,45 %, sedangkan yang mempunyai prestasi belajar baik yaitu 47,27 %, dan mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar cukup yaitu 41,82 %. Hal ini berarti prestasi belajar yang dimiliki mahasiswa mempunyai tingkat kecenderungan yang baik.

B. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini korelasi spearman jika datanya tidak normal. Model ini dipilih untuk mengetahui hubungan variabel motivasi belajar dan variabel lingkungan belajar baik secara simultan atau parsial terhadap prestasi belajar mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Pengujian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data mengenai motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi berdistribusi normal atau tidak.

1) Normalitas bivariate motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas data variabel motivasi belajar dan Lingkungan Belajar dengan prestasi belajar sebagai berikut:

Tabel 5.4

Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:chisquare

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .493 51.558 1 53 .000 .038 .013

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Hasil pengujian normalitas bivariate dengan jumlah responden sebanyak 55 mahasiswa dan taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai R Square = 0,493. Nilai R Square tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data dikategorikan cukup. Dengan demikian disimpulkan bahwa distribusi data motivasi belajar dengan prestasi belajar tidak cukup kuat untuk dikatakan normal. 2) Normalitas bivariate lingkungan belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas data variabel lingkungan belajar dengan prestasi belajar sebagai berikut:

Tabel 5.5

Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:chisquare

Equation

Model Summary Parameter

Estimates R

Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .505 54.118 1 53 .000 .037 .015

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Hasil pengujian normalitas bivariate dengan jumlah responden sebanyak 55 mahasiswa dan taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai R Square = 0,505. Nilai R Square tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data dikategorikan cukup. Dengan demikian disimpulkan bahwa distribusi data motivasi belajar dengan prestasi belajar belum cukup kuat untuk dikatakan normal. 2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian hipotesis 1

1) Pengujian hipotesis pertama adalah motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar Ha : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar

2) Hasil Uji hipotesis

Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian korelasi spearman variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar:

Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi

Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Correlations

MOTIVASI PRESTASI

Spearman's rho MOTIVASI Correlation Coefficient 1.000 .164

Sig. (2-tailed) . .232

N 55 55

PRESTASI Correlation Coefficient .164 1.000

Sig. (2-tailed) .232 .

N 55 55

Dari tabel 5.6 menunjukkan Koefisien korelasi spearman antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar sebesar 0,164 Nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif (searah) dengan kategori sangat lemah. Artinya semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi prestasi belajarnya.

Begitu pula sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar, maka semakin rendah prestasi belajarnya.

3) Kesimpulan

Berdasarkan nilai probabilitas sig. (2-tailed) = 0,232 > � = , maka dapat disimpulkan � diterima. Artinya tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar.

Dengan kata lain adanya hubungan yang positif (searah) dan sangat lemah antara motivasi belajar dengan prestasi belajar sebagaimana ditunjukkan pada koefisien korelasi spearman tidak dapat digeneralisasi pada populasi penelitian ini.

b. Pengujian hipotesis 2

1) Pengujian hipotesis kedua adalah lingkungan belajar dengan prestasi belajar dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar

Ha : Ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar 2) Hasil Uji Hipotesis

Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian korelasi spearman variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar:

Tabel 5.7

Hasil Uji Korelasi Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Correlations PRESTASI LINGKUNGAN Spearman's rho PRESTASI Correlation Coefficient 1.000 -.035 Sig. (2-tailed) . .799 N 55 55 LINGKUNGAN Correlation Coefficient -.035 1.000 Sig. (2-tailed) .799 . N 55 55

Dari tabel 5.7 menunjukkan Koefisien korelasi spearman antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar sebesar -0,035. Nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang negatif (berlawanan) dengan kategori sangat lemah. Artinya semakin baik lingkungan belajar, maka semakin buruk prestasi belajarnya. Begitu pula sebaliknya, semakin buruk lingkungan belajar, maka semakin baik prestasi belajarnya.

3) Kesimpulan

Berdasarkan nilai probabilitas sig. (2-tailed) = 0,799 > � = , maka dapat disimpulkan � diterima. Artinya tidak ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar.

Dengan kata lain adanya hubungan yang negatif dan lemah lingkungan belajar dengan prestasi belajar sebagaimana ditunjukkan pada koefisien korelasi spearman tidak dapat digeneralisasi pada populasi penelitian ini

Dokumen terkait