BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.4.1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Asumsi- asumsi klasik tersebut antara lain:
a. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid. Hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam grafik berikut ini:
Gambar 4.2. Grafik Normal P-P Plot
Tampilan grafik normal probability plot dapat disimpulkan bahwa pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan
0.00.20.4Observed Cum Prob0.60.81.0 0.00.20.40.60.81.0
Expected Cum Prob
Dependent Variable: Keputusan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Sehingga grafik tersebut menunjukkan bahwa model regrasi tidak menyalahi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel berikut ini.
Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Produk .574 1.742 Tarif .607 1.648 Promosi .642 1.557 Tempat .729 1.372 Orang .538 1.857 Proses .865 1.357 Pelayanan .671 1.491
a Dependent Variable: Keputusan pasien
Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan alat analisis grafik (Scatterplot). Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 4.3. Grafik Sctatterplot
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa titik-titik tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis a. Persamaan Regresi
Analisis multivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk (jasa rawat inap), harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini:
Y= -0.083+1.68(X1)+0.257(X2)+0.197(X3)+0.226(X4)+0.006(X5)+0.026(X6)+0.075(X7)
-3-2-10123
Regression Studentized Residual
b. Koefisien Determinasi
Hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel berikut.
Tabel 4.11. Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .874(a) .763 .755 1.315
a Predictors: (Constant), pelayanan, produk, tempat, proses, promosi, tarif, orang b Dependent Variable: Keputusan Pasien
Nilai R square atau koefisien determinasi yang terlihat pada Tabel di atas adalah 0.763 artinya kemampuan variabel strategi bauran pemasaran dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan sebesar 76.3%, sedangkan sisanya sebesar 23.7% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.
c. Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji simultan (Uji F) ditunjukkan pada Tabel berikut: Tabel 4.12. Uji Simultan (Uji F)
Model df Mean Square F hitung* Sig.
1 Regression 7 23.656 13.674 .000(a)
Residual 64 1.730
Total 71
a Predictors: (Constant), pelayanan, produk, tempat, proses, promosi, tarif, orang
b Dependent Variable: Keputusan Pasien
Berdasarkan hasil pengujian secara serempak pada Tabel di atas dapat diketahui nilai F hitung yaitu sebesar 13.674 dan F tabel dengan α = 5% adalah 3.33, dan
nilai signifikansi = 0.000, hal ini berarti lebih kecil dari α=5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk (jasa
rawat inap), harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan pelayanan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan, yang artinya strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh Rumah Sakit Pelabuhan Medan mempengaruhi keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
d. Uji Parsial (Uji t)
Hasil pengolahan data terhadap kekuatan pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk (jasa rawat inap), harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan pelayanan didalam mengestimasi keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan ditunjukkan pada Tabel berikut.
Tabel 4.13. Uji Parsial (Uji t)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t hitung * Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.083 1.343 -.062 .951 Tarif .257 .092 .284 2.799 .007 Promosi .197 .079 .241 2.442 .017 Tempat .226 .093 .225 2.425 .018 Produk .168 .072 .243 2.323 .023 Pelayanan .075 .092 0.79 .817 .417 Proses .026 .059 .038 .443 .660 Orang .006 .099 .006 .060 .953
a Dependent Variable: Keputusan pasien
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa:
1) Pengaruh secara parsial dari variabel tarif terhadap keputusan pasien rawat inap (Y) memiliki nilai signifikansi 0.007. Hal ini berarti lebih kecil dari α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H0 ditolak dan sebaliknya Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tarif berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien. Dari persamaan regresi didapat koefisien tarif bernilai 0.257, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tarif searah dengan keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
2) Pengaruh secara parsial dari variabel promosi terhadap keputusan pasien rawat inap memiliki nilai signifikansi 0.017. Hal ini berarti lebih kecil dari α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H0 ditolak dan sebaliknya Ha
3) Pengaruh secara parsial dari variabel tempat terhadap keputusan pasien rawat inap memiliki nilai signifikansi 0.018. Hal ini berarti lebih kecil dari α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien. Dari persamaan regresi didapat koefisien promosi bernilai 0.197, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh promosi searah dengan keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
0 ditolak dan sebaliknya Ha
4) Pengaruh secara parsial dari variabel produk/jasa rawat inap terhadap keputusan pasien rawat inap memiliki nilai signifikansi 0.023. Hal ini berarti lebih kecil dari
α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tempat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien. Dari persamaan regresi didapat koefisien tempat bernilai 0.226, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tempat searah dengan keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
0 ditolak dan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien. Dari persamaan regresi didapat koefisien produk bernilai 0.168, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh produk searah dengan keputusan pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
5) Pengaruh secara parsial dari variabel pelayanan terhadap keputusan pasien rawat inap memiliki nilai signifikansi 0.417. Hal ini berarti lebih besar dari α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H0 diterima dan sebaliknya Ha
6) Pengaruh secara parsial dari variabel proses terhadap keputusan pasien rawat inap memiliki nilai signifikansi 0.660. Hal ini berarti lebih besar dari α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa. Dari persamaan regresi didapat koefisien produk bernilai 0.075, hal ini menunjukkan variabel pelayanan kecil mempengaruhi pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
0 diterima dan sebaliknya Ha
7) Pengaruh secara parsial dari variabel orang terhadap keputusan pasien rawat inap memiliki nilai signifikansi 0.953. Hal ini berarti lebih besar dari α = 0,025. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H
ditplak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel proses tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa. Dari persamaan regresi didapat koefisien produk bernilai 0.026, hal ini menunjukkan bahwa variabel proses kecil mempengaruhi pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
0 diterima dan sebaliknya Ha
signifikan terhadap keputusan pasien. Dari persamaan regresi didapat koefisien produk bernilai 0.006, hal ini menunjukkan bahwa variabel orang sangat kecil mempengaruhi pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan.
Berdasarkan nilai koefisien regresi, diketahui bahwa variabel tarif adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi mempengaruhi pasien rawat inap memilih Rumah Sakit Pelabuhan Medan, dengan nilai B = 0.257