• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian

IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama 1. Persamaan regresi berganda

Berdasarkan hasil regresi dari data yang diolah dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV-16. Koefisien Regresi Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV-16 di atas, dapat dibuat persamaan sebagai berikut Y = -6,596 + 0,634 X1 + 0,741 X2

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi X1 (motivasi kerja) bernilai positif (0,634), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh motivasi kerja adalah searah dengan kinerja pegawai. Dengan kata lain motivasi kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Bila motivasi kerja baik akan berdampak positif terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan.

Persamaan di atas menjelaskan bahwa koefisien regresi X2 (budaya organisasi) bernilai positif (0,741), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi adalah searah dengan kinerja pegawai. Dengan kata lain budaya organisasi

-6.596 6.192 .634 .183 .407 .741 .175 .498 (Constant) Motivasi Kerja Budaya Organisasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficient Bet Standardized Coefficient

110

mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Bila budaya organisasi PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan.

IV.2.1.2. Koefisien determinasi (R2)

Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas motivasi kerja dan budaya organisasi dapat menjelaskan variabel terikat kinerja pegawai pada PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan nilai R dari persamaan model regresi hipotesis pertama.

Tabel IV-17. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV-17 di atas, diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R2 adalah sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 61,40% variabel motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Sedangkan sisanya 38, 60% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukkan ke dalam model regresi.

.784a .614 .593 1.78976 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Motivasi Kerja

111

IV.2.1.3. Uji secara serempak (Uji F)

Hasil uji secara serempak pengaruh variabel motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dalam Tabel IV-18 berikut ini:

Tabel IV-18. Hasil Uji F Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV-18 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 29,416, sedangkan nilai F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (á = 0,05) sebesar 3,23. Hal ini berarti bahwa nilai Fhitung > Ftabel (29,416 > 3,23) dan tingkat signifikansinya (0,000 < 0,05), hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yaitu motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan budaya organisasi sangat menentukan dalam peningkatan kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Besarnya tingkat pengaruh kedua variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan sebagai upaya meningkatkan kinerja pegawainya. Upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai dapat mudah dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator dari motivasi kerja dan budaya organisasi.

188.456 2 94.228 29.416 .000a 118.519 37 3.203 306.975 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Motivasi Kerja a.

112

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan secara simultan diterima dengan kata lain H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Ini berarti motivasi kerja dan budaya organisasi sangat menentukan dalam peningkatan kinerja pegawai pada PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. IV.2.1.4. Uji secara parsial (Uji t)

Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV-19 Sebagai berikut:

Tabel IV-19. Hasil Uji t Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Nilai signifikansi t untuk variabel motivasi kerja (0,001) lebih kecil dari 0,025. Dan nilai t hitung untuk variabel motivasi kerja > ttabel yaitu 3,460 > 2,025 (hasil interpolasi). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima Ha untuk variabel motivasi kerja. Dengan demikian secara parsial motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Hal ini memberi arti bahwa dengan motivasi kerja yang tinggi akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja pegawai.

-6.596 6.192 -1.065 .294 .634 .183 .407 3.460 .001 .741 .175 .498 4.234 .000 (Constant) Motivasi Kerja Budaya Organisasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

113

2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Nilai signifikansi t untuk variabel budaya organisasi (0,001) lebih kecil dari 0,025. Dan nilai t hitung untuk variabel budaya organisasi > ttabel yaitu 4,234 > 2,025 (hasil interpolasi). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima Ha untuk variabel budaya organisasi. Dengan demikian secara parsial budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan. Hal ini memberi arti bahwa dengan budaya organisasi yang baik akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan.

Berdasarkan dari hasil pengujian diketahui bahwa variabel dominan terhadap kinerja pegawai PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan adalah budaya organisasi, di mana thitung untuk budaya organisasi sebesar 4,234, lebih besar dari t hitung motivasi kerja sebesar 3,460. Hal ini membuktikan bahwa budaya organisasi akan mempengaruhi kinerja pegawai pada PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan.

Nawawi (2003) menyatakan bahwa: “Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang berlangsung secara sadar”. Hasibuan (2005) menyatakan, motivasi penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

David (2004) menyatakan bahwa: Budaya organisasi adalah pola tingkah laku yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang dipelajarinya ketika menghadapi

114

masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah terbukti cukup baik untuk disahkan dan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara untuk menyadari, berpikir dan merasa. Deal dan Kennedy dalam Kreitner dan Kinicki (2003) menyatakan bahwa: budaya organisasi yang kuat dapat menciptakan kesamaan tujuan, motivasi karyawan, struktur dan pengendalian yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pegawai.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Anoraga (2004) menyatakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai seperti: motivasi, pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, sikap etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan dan sistem kerja, teknologi, sarana produksi, jaminan sosial, manajemen dan kesempatan berprestasi.

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Dokumen terkait