Prestasi belajar
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi sederhana untuk hipotesis satu, hipotesis dua dan hipotesis
tiga. Uji hipotesis tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X1) Terhadap Prestasi Belajar
Siswa (Y)
Hipotesis yang diuji pada bagian ini adalah “Ada pengaruh signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”.
Uji hipotesis pertama dilakukan dengan analisis regresi sederhana
menggunakan bantuan program SPSS 22, yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.12
Rangkuman Hasil Uji Regresi X1- Y
Vr
Harga r dan r2 Harga t
Koe f. Ko nst . Ket R r squ are rtabel thitun g ttabel X 1-Y 0,1 45 0,0 21 0,1 96 1,4 62 1,9 84 0,1 66 62, 94 7 Tidak ada pengaruh
Dari data perhitungan di atas menunjukkan bahwa t hitung
lebih kecil dari pada t tabel (1,462<1,984), sehingga hipotesis
yang berbunyi “ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhurr
(r hitung), maka nilai r hitung sebesar 0,145 termasuk memiliki
tingkat hubungan yang rendah antara kedua variabel pada
hipotesis. R Square (R2) yaitu menunjukkan koefisiean determinisai. Angka ini akan diubah kebentuk persen, yang
artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0,021 artinya persentase sumbangan pengaruh variabel lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 2,1%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
Berikut merupakan garis regresi Y = 62,947 + 0,166X. Nilai
konstanta adalah 62,947. Hal ini berarti jika koefisien lingkungan
keluarga bernilai 0, maka prestasi belajar bernilai positif yaitu
62,947. Nilai koefisien regresi variabel lingkungan keluarga
bernilai positif yaitu 0,166. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan variabel lingkungan keluarga sebesar 1, maka
prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,166.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga (X1)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
2. Pengaruh Fasilitas Belajar (X2) Terhadap Prestasi Belajar Siswa
(Y)
Hipotesis yang diuji pada bagian ini adalah “Ada pengaruh signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”.
Uji hipotesis kedua dilakukan dengan analisis regresi sederhana
menggunakan bantuan program SPSS 22, yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.13
Rangkuman Hasil Uji Regresi X2- Y
Vr Harga r dan r2 Ha rga t Koe f. Kon st. Ket R r squ are rtab el thitu ng ttabel X 2-Y 0,0 27 0,0 01 0,1 96 0,2 64 1,98 4 0,0 37 71, 018 Tidak ada pengaruh
Dari data perhitungan di atas menunjukkan bahwa t hitung
lebih kecil dari pada t tabel (0,264<1,984), sehingga hipotesis
yang berbunyi “Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta” ditolak. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi (r hitung),
maka nilai r hitung sebesar 0,027 termasuk memiliki tingkat
hubungan yang rendah antara kedua variabel pada hipotesis. R
Square (R2) yaitu menunjukkan koefisiean determinisai. Angka ini akan diubah kebentuk persen, yang artinya persentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Nilai R2 sebesar 0,001 artinya persentase sumbangan pengaruh variabel fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa
sebesar 0,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak ada dalam penelitian ini. Berikut merupakan garis
regresi Y = 71, 018 + 0,037X. Nilai konstanta adalah 71,018. Hal
ini dapat diartikan bahwa, jika koefisien fasilitas belajar bernilai
0, maka prestasi belajar bernilai positif yaitu 71,018. Nilai
koefisien regresi variabel fasilitas belajar bernilai positif yaitu
0,037. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan fasilitas belajar
sebesar 1, maka prestasi belajar juga akan meningkat sebesar
0,037.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
3. Pengaruh Disiplin Belajar (X3) Terhadap Prestasi Belajar Siswa
(Y)
Hipotesis yang diuji pada bagian ini adalah “Ada pengaruh signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”.
Uji hipotesis ketiga dilakukan dengan analisis regresi sederhana
menggunakan bantuan program SPSS 22, yang hasilnya dapat
Tabel 5.14
Rangkuman Hasil Uji Regresi X3- Y
Vr
Harga r dan r2 Harga t
Ko ef. Kon st. Ket R r squa re
rtabel thitung ttabel
X 3-Y 0,0 23 0,00 1 0,1 96 0,22 8 1,9 84 0,0 22 71, 123 Tidak ada pengaruh
Dari data perhitungan di atas menunjukkan bahwa t hitung
lebih kecil dari pada t tabel (0,228<1,984), sehingga hipotesis
yang berbunyi “Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta” ditolak. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi (r hitung),
maka nilai r hitung sebesar 0,023 termasuk memiliki tingkat
hubungan yang rendah antara kedua variabel pada hipotesis. R
Square (R2) yaitu menunjukkan koefisiean determinisai. Angka ini akan diubah kebentuk persen, yang artinya persentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Nilai R2 sebesar 0,001 artinya persentase sumbangan pengaruh variabel disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa
sebesar 0,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak ada dalam penelitian ini. Berikut merupakan garis
regresi Y = 71, 123 + 0,022X. Nilai konstanta adalah 71,123. Hal
ini dapat diartikan bahwa, jika koefisien fasilitas belajar bernilai
0, maka prestasi belajar bernilai positif yaitu 71,123. Nilai
0,022. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan fasilitas belajar
sebesar 1, maka prestasi belajar juga akan meningkat sebesar
0,022.
Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
C. Pembahasan
Pada pembahasan ini akan diuraikan setiap hipotesis yang sudah
diuji pada bagian sebelumnya.
1. Pengaruh lingkungan keluarga (X1) terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta (Y)
Lingkungan keluarga merupakan lembaga pertama dimana anak
mengenal lingkungan masyarakatnya dan menyatakan diri sebagai
makhuk sosial. Di dalam keluarga, kepribadian anak akan terbentuk
karena daya interaksi yang intim antara anggota keluarga terutama
ayah dan ibu.
Berdasarkan hasil penelitian didapat untuk variabel lingkungan
keluarga, sebanyak 49,51% siswa berada pada kategori cukup, 25,74%
siswa berada pada kategori baik dan sebanyak 24,75% siswa berada
pada kategori kurang. Dengan demikian dukungan lingkungan
keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa belum maksimal.
Pada pengujian hipotesis yang pertama, didapatkan hasil uji
siswa menunjukkan bahwa nilai thitung variabel lingkungan keluarga sebesar 1,462 ditemukan lebih kecil dari ttabel sebesar 1,984 dan rhitung
sebesar 0,145 lebih kecil dari rtabel sebesar 0,196. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel lingkungan keluarga tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Tidak adanya pengaruh
lingkungan keluarga secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta disebabkan oleh
beberapa yang paling dominan berikut:
a. Suasana rumah yang tidak nyaman karena banyaknya jumlah
penghuni rumah
b. Pengertian/perhatian orang tua yang kurang terhadap
perkembangan belajar anak
c. Latar belakang kebudayaan keluarga dimana orang tua tidak
mewajibkan anak untuk menempuh pendidikan tinggi
2. Pengaruh fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta (Y)
Fasilitas belajar merupakan sarana yang diperlukan untuk kegiatan
belajar mengajar. Lancar tidaknya suatu proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh lengkap tidaknya fasilitas belajar yang ada. Hal ini
sesuai dengan pendapat dari Dalyono (2001:241) yang menyatakan
bahwa “kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar akan menghambat
kemajuan belajar siswa” . Fasilitas belajar yang dapat membantu
perkembangan siswa itu dibagi menjadi dua yaitu fasilitas yang berada
diseklah dan fasilitas yang berada dirumah.
Dari penelitian ini didapatkan kecendrungan untuk variabel
fasilitas belajar sebanyak 43,57% siswa berada pada kategori cukup,
sebanyak 30,69% siswa berada pada kategori baik dan sebanyak
25,74% siswa berada pada kategori kurang hal ini mengindikasikan
bahwa sebagian besar siswa belum memiiki fasilitas belajar yang baik
dan lengkap.
Pada pengujian hipotesis yang kedua, didapatkan hasil uji statistik
antara variabel fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa
menunjukkan bahwa nilai thitung variabel variabel fasilitas belajar sebesar 0,264 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,984 dan rhitung sebesar 0,027 lebih kecil dari rtabel sebesar 0,196. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel fasilitas belajar tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta. Tidak adanya pengaruh fasilitas belajar secara signifikan
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta disebabkan oleh beberapa factor yang paling dominan
berikut:
a. Masih banyak guru yang tidak menggunakan media pembelajaran
b. Koleksi buku di perpustakaan sekolah belum terlalu lengkap untuk
menunjang kegiatan pembelajaran
c. Sebagian besar siswa tidak memiliki ruangan belajar khusus di
rumah yang bisa digunakan untuk belajar
3. Pengaruh disiplin belajar(X3) terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Disipin belajar merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, keteraturaan, dan ketertiban berdasarkan acuan
nilai moral. Menurut Tu,u (2004:32), disiplin adalah upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata
tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam
hati.
Dari peneitian ini didapatkan kecendrungan untuk variabel disiplin
belajar sebanyak 74,26% siswa berada pada kategori cukup, sebanyak
7, 92% siswa berada pada kategori baik, dan sebanyak 17, 82% siswa
berada pada kategori kurang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa belum memiliki tingkat disiplin yang tinggi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Pada pengujian hipotesis yang ketiga, didapatkan hasil uji statistik
antara variabel disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa
lebih kecil dari ttabel sebesar 1,984 dan rhitung sebesar 0,023 lebih kecil dari rtabel sebesar 0,196. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel disiplin belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Tidak
adanya pengaruh disiplin belajar secara signifikan terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
disebabkan oleh beberapa factor yang paling dominan berikut:
a. Siswa tidak konsentrasi dan perhatian ketika mengikuti
pembelajaran di kelas
b. Siswa tidak berinisiatif untuk belajar sendiri di kelas ketika guru
berhalangan hadir
c. Siswa sering keluar masuk kelas ketika pelajaran sedang
berlangsung
98
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN