• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh lingkungan keluarga, fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh lingkungan keluarga, fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Maria Rista Sartika NIM: 141334083. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIDKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Kupersembahkan skripsi ini untuk:  Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu  Kedua orang tua tercinta, Bapak Hendrikus Haji dan Ibu Petronela Jemiman yang selalu setia memberikan dukungan moril dan materi serta doa yang tanpa henti untuk kesuksesan saya.  Adik-adik tercinta yang sudah memberikan dukungan, semangat dan doanya untuk keberhasilan saya  Dosen pembimbing dan penguji yang sudah meluangkan waktunya untuk membimbing dan menuntun saya sampai skripsi ini selesai  Sahabat dan teman tersayang (Rebana, Ririn, Sumi, Ganes, Katrin, Relly) yang sudah membantu, memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran skripsi ini, serta semua teman-teman pendidikan Akuntansi 2014, Khususnya PAK B untuk semua canda, tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama selama ini. Terimakasih untuk kenangan manis yang terukir selama ini, mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang yang sukses meskipun ditempat dan pilihan yang berbeda  Untuk semua orang yang tanpa saya sadari sudah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Balas dendam terbaik untuk orang-orang yang telah menghinamu adalah kesuksesaan yang dapat kamu tunjukkan kepada mereka dimasa depan nanti. Lebih baik merasakan sulitnya pendidikan sekarang daripada rasa pahitnya kebodohan kelak. Kehidupan ini adalah pendidik dan kita selalu dalam keadaan harus belajar–Bruce Lee. Jangalah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Yesaya 41:10. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Maria Rista Sartika Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari 1) lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa, 2) fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa, 3) disipin belajar terhadap prestasi belajar. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 101 orang. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 variabel lingkungan keluarga 1,462 dan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,145, 2) tidak ada pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 variabel fasilitas belajar 0,264 dan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,027, 3) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 variabel disiplin belajar 0,228 dan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,023. Kata kunci: Lingkungan Keluarga, Fasilitas Belajar, Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Siswa.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE INFLUENCE OF FAMILY ENVIRONMENT, LEARNING FACILITY AND LEARNING DISCIPLINE TOWARDS STUDENT ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH CLASS OF SOCIAL SCIENCES DEPARTMENT OF SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Maria Rista Sartika Sanata Dharma University 2018 This research aims to determine the influence of 1) family environment, 2) learning facility, 3) learning discipline towards student achievement. This research is an ex post facto research with quantitative approach. The respondents were 101 students of the eleventh class students of Social Sciences Department of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. The data were analyzed by using a simple regression analysis with the help of SPSS program version 22. The result of this research shows that: 1) there is no influence of family environment on student achievement which is indicated by the value 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 family environment variabel 1,462 and 𝑟𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 0,145, 2) there is no influence of learning facility on student achievement which is indicated by the value 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 learning facility variabel 0,264 and 𝑟𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 0,027, 3) there is no influence of learning discipline on student achievement which is indicated by the value 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 learning discipline variabel 0,228 and 𝑟𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 0,023. Keywords: family environment, learning facility, learning discipline, student achievement. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan. Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo,S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sudah memberikan banyak dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang sudah banyak memberikan dukungan, menyediakan berbagai fasilitas dan meluangkan waktunya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini 3. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu memberikan bimbingan, kritikan serta saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini 4. Orang tua yang telah memberikan segala fasilitas, dana, dukungan doa demi terselesaikannya skripsi ini 5. Teman-teman Pendidikan Akuntansi, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bantuan, dan menyumbangkan saran demi kelancaran skripsi ini.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman JUDUL ................................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO ..................................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6 BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................... 7 A. Lingkungan Keluarga ................................................................................. 7. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Pengertian Lingkungan Keluarga ......................................................... 7 2. Faktor Lingkungan Keluarga yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....8 A. Fasilitas Belajar ......................................................................................... 13 1. Pengertian Fasilitas Belajar ................................................................. 13 2. Peranan Fasilitas Belajar ......................................................................14 3. Jenis-Jenis Fasilitas Belajar..................................................................15 B. Disiplin Belajar ..........................................................................................20 1. Pengertian Disiplin Belajar ................................................................ 20 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ..........................23 3. Indikator dari Disiplin Belajar ........................................................... 24 C. Prestasi Belajar ......................................................................................... 24 1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................. 24 2. Faktor-Faktor yangMempengaruhi Prestasi Belajar .......................... 25 D. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 42 E. Kerangka Berpikir ................................................................................... 43 F. Hipotesis Penelitian ...................................................................................45 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 46 A. Jenis Penelitian ..........................................................................................46 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 46 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 46 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 47 E. Variabel Penelitian ................................................................................... 48 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 48. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Instrumen Penelitian.................................................................................. 49 B. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ................................................... 54 C. Tekhnik Analisis Data ...............................................................................57 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ...................................................... 67 A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................................... 67 B. Sejarah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ............................................... 67 C. Visi, Misi dan Tujuan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ........................ 68 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................70 A. Deskripsi Data Penelitian ...........................................................................70 B. Analisis Data ............................................................................................. 83 1. Uji Normalitas .................................................................................... 83 2. Uji Linearitas .......................................................................................85 3. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 86 4. Pengujiian Hipotesis ........................................................................... 88 C. Pembahasan ............................................................................................... 93 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .............................98 A. Kesimpulan ................................................................................................98 B. Saran ........................................................................................................98 C. Keterbatasan ..............................................................................................99 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................101 LAMPIRAN ..................................................................................................... 103. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Pedoman Penskoran ...............................................................................49 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Lingkungan Keluarga ............................ 50 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Fasilitas Belajar ..................................... 52 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar ..................................... 53 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas................................................................................. 55 Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas.......................................................... 56 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 57 Tabel 5.1 Responden Penelitian .............................................................................70 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga ..........................................71 Tabel 5.3 Distribusi Kategorisasi Kencenderungan Variabel Lingkungan Keluarga ........................................................... 73 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar ....................................................75 Tabel 5.5 Distribusi Kategorisasi Kencenderungan Variabel Fasilitas Belajar .... 76 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar .................................................... 78 Tabel 5.7 Distribusi Kategorisasi Kencenderungan Variabel Disiplin Belajar..... 79 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar .................................................... 81 Tabel 5.9 Distribusi Kategorisasi Kencenderungan Variabel Prestasi Belajar ..... 82 Tabel 5.10 Hasil Uji Linearitas ..............................................................................86 Tabel 5.11 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 87 Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Uji Regresi X1- Y .................................................. 88 Tabel 5.13 Rangkuman Hasil Uji Regresi X2- Y ...................................................90. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.14 Rangkuman Hasil Uji Regresi X3- Y .................................................. 92. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ....................................................................... 104 Lampiran 2. Surat Keterangan Izin dari Fakultas Ekonomi USD ....................... 110 Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................... 111 Lampiran 4. Jawaban Kuesioner ..........................................................................112 Lampiran 5. Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 120 Lampiran 6. Data Hasil Uji Validitas Kuesioner ................................................ 123 Lampiran 7. Data Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 125 Lampiran 8. Data Hasil Uji Normalitas, Linearitas dan Multikolinearitas ......... 127 Lampiran 9. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 130 Lampiran 10. Tabel r ........................................................................................... 133 Lampiran 11. Daftar Nama Responden ............................................................... 135. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia pendidikan di Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Salah satu cara untuk meningkatkan. mutu. pendidikan. di. Indonesia. adalah. dengan. meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendidikan adalah segala pengalaman. yang berlangsung dalam segala lingkungan dan. berlangsung sepanjang hidup. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses belajar yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku, baik yang berbentuk kecakapan sikap maupun keterampilan dalam melakukan suatu tindakan tertentu. Perubahan-perubahan seperti itu diusahakan melalui proses belajar dalam setiap kesempatan atau situasi. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui bimbingan, pengajaran atau latihan yang diberikan kepada siswa, yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah karena prestasi belajar memegang peranan penting bagi kehidupannya dimasa yang akan datang. Usaha ini tidak akan tercapai jika hanya dibebankan kepada pihak sekolah. Pendidikan untuk siswa merupakan tanggung jawab bersama antara guru, orang tua, anak itu sendiri serta lingkungan pergaulannya sehari-hari. Saat ini banyak orang tua berpikir bahwa pendidikan untuk anak merupakan tanggung jawab sekolah sehingga ketika anak berada dirumah mereka tidak. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. memperhatikan dan mengawasi anak saat belajar. Banyak orang tua yang terlalu sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk menemani anaknya untuk belajar padahal dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan oleh anak untuk meningkatkan prestasi belajar. Anak akan merasa bersemangat untuk belajar apabila ia merasa didukung dan diperhatikan oleh semua orang terdekatnya. Hubungan yang baik antara anggota keluarga, suasana rumah yang nyaman juga sangat mempengaruhi cara belajar anak belajar dan dapat mempengaruhi prestasi mereka. Seperti yang kita dengar saat ini banyak sekali anakanak yang tidak bisa belajar dengan baik karena suasana rumah yang tidak nyaman. Di rumah mereka tidak diperhatikan karena berbagai persoalan atau alasan, misalnya pertengkaran orang tua atau anggota keluarga yang membuat anak tidak nyaman berada dirumah dan memilih untuk mencari kenyamanan diluar rumah dan bisa terjerumus kehal-hal yang bersifat negatif. Keberhasilan belajar siswa di sekolah dapat dilihat dari kemampuan dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Menurut Sukmadinata (2005:162), tingkat keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor dalam atau internal dan faktor luar atau eksternal dari siswa. Faktor internal berhubungan dengan tingkat kematangan, pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. faktor lingkungan keluarga. Keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan inilah pertama-tama anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasan dan latihan. Bukan hanya menjadi tempat anak dipelihara dan dibesarkan, tetapi juga tempat anak hidup dan dididik pertama kali (Sukmadinata, 2005:6). Selain lingkungan keluarga, kelengkapan fasilitas belajar juga sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Faktor belajar tersebut meliputi ruang belajar, meja belajar, kursi, penerangan, alat tulis, dan buku-buku pelajaran. Orang tua harusnya bisa menyediakan fasilitas belajar tersebut untuk menunjang prestasi belajar anak. Namun kenyataannya masih banyak anak yang belum memiliki fasilitas belajar yang baik. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor misalnya ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membeli fasilitas belajar. Karena kurangnya fasilitas belajar yang tersedia, maka anak tidak dapat belajar dengan baik. Misalnya saja di rumah tidak memiliki ruang belajar, otomatis anak akan belajar diruang tamu atau di kamar tidur yang tentunya tidak efektif karena pastinya akan mendapatkan banyak gangguan seperti terlalu ribut, atau malah mengantuk dan tertidur. Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah disiplin belajar. Disiplin termasuk faktor internal yang dapt mempengaruhi pencapain prestasi belajar siswa. Menurut Sukardi.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. (2003:20), disiplin berarti menghindarkan gangguan-gangguan atau godaan-godaan dari lingkungan sekitar. Cara belajar yang baik bukanlah bakat anak sejak lahir, tetapi belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dimiliki oleh anak atau pelajar dengan jalan latihan kedisiplinan. Apabila siswa disiplin dalam belajar maka ia akan mendapatkan prestasi belajar yang baik. Namun kenyataanya, banyak anak yang tidak disiplin dalam belajar karena berbagai alasan. Seperti ketika di lingkungan keluarga ia tidak mendapat dukungan atau tidak diperhatikan oleh orang tua, maka anak juga bisa saja tidak disiplin dalam belajar. Anak sering membolos dari sekolah, tidak mengikuti pembelajaran pada jam sekolah, tidak menaati peraturan yang ada di sekolah bahkan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru karena siswa merasa tidak diawasi dan diperhatikan oleh orang tua. Hal ini akan menghambat siswa untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. Untuk mengatasi hal ini orang tua harus lebih memperhatikan anaknya dan bekerja sama dengan lingkungan sekolah untuk membuat anak disiplin dalam belajar. Oleh karena itu, untuk mendukung keberhasilan prestasi belajar siswa, sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar siswa. Jika semua faktor yang dijelaskan diatas terpenuhi dan berjalan dengan baik maka anak bisa belajar secara baik dan teratur dan pada akhirnya mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1.. Apakah ada pengaruh signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?. 2.. Apakah ada pengaruh signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?. 3.. Apakah ada pengaruh signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1.. Mengetahui pengaruh signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 2.. Mengetahui pengaruh signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 3.. Mengetahui pengaruh signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis dan pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dari penulis dan pembaca pada umumnya tentang pengaruh lingkungan keluarga dan teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa 2. Bagi orang tua dan teman Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mereka untuk memahami bagaimana peran mereka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa 3. Bagi pemerintah Penelitian ini memberikan masukan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kehidupan siswa sehingga bisa berprestasi dan menjadi generasi penerus bangsa yang hebat..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI A. Lingkungan Keluarga 1. Pengertian Lingkungan Keluarga Sebelum anak mengenal lingkungan sekolah dan masyarakat, keluargalah. yang. pertama. merupakan. lingkungan. dijumpainya.. pendidikan. Lingkungan. yang. paling. keluarga. berpengaruh. dibandingkan dengan yang lainnya, karena seorang anak yang lahir sejak awal kehidupannya, dan dalam keluargalah ditanamkan benihbenih pendidikan (Dimyati dkk, 2002:16). Kartini, Kartono (1995:16) menyatakan bahwa “lingkungan keluarga meliputi unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak”. Karena itu, baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak. Di samping itu, keluarga merupakan lembaga pertama dimana anak mengenal lingkungan masyarakatnya dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Di dalam keluarga, kepribadian anak akan terbentuk karena daya interaksi yang intim antara anggota keluarga terutama (ayah dan ibu). Menurut Singgih Gunarso (1985:9) “di dalam bidang Pendidikan, keluarga merupakan sumber pendidikan utama, karena segala pengetahuan dan kecerdasan intelektual manusia diperoleh pertamatama dari orang tua dan anggota keluarga sendiri”. Dengan demikian. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. jelaslah, mendidik anak merupakan pekerjaan yang terpenting serta tanggung jawab orang tua. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga merupakan kesatuan-kesatuan kemasyarakatan yang paling kecil sebagai suatu kesatuan melalui ikatan yang didasarkan perkawinan, di mana tiap-tiap anggota mengabdikan diri kepada kepentingan dan tujuan keluarga dengan rasa kasih sayang dan tanggung jawab. Pada hakekatnya. lingkungan. keluarga. merupakan. tempat. manusia. berkomunikasi dan menerima berbagai macam pengaruh dalam nilainilai kehidupan. Proses komunikasi dan pengaruh ini untuk pertama kali diproses oleh setiap manusia dari orang tua di dalam lingkungan keluarga dan selanjutnya lingkungan sekolah dan masyarakat. 2. Faktor-Faktor. Lingkungan. Keluarga. yang. Mempengaruhi. Prestasi Belajar. Menurut Slameto (2003:60) factor lingkungan keluarga yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah: (1) cara orang tua mendidik, (2) suasana rumah, (3) keadaan ekonomi keluarga, (4) pengertian keluarga, (5) latar belakang kebudayaan. 1) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dengan pernyataannya yang menyatakan bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Keluarga yang sehat, besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Melihat pernyataan di atas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik yang tidak baik . Orang tua yang terlalu kasihan terhadap anaknya tak sampai hati memaksa anaknya belajar, bahkan membiarkan saja jika anaknya tidak belajar dengan alasan segan, adalah tidak benar, karena jika hal itu dibiarkan berlarut-larut anak menjadi nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya menjadi kacau. Mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras, memaksa dengan mengejarngejar anaknya untuk belajar, adalah cara mendidik yang juga salah. Dengan demikian anak tersebut diliputi ketakutan dan akhirnya benci terhadap belajar, bahkan jika ketakutan itu semakin serius anak mengalami gangguan kejiwaan akibat tekanan-tekanan tersebut. Orang tua yang demikian biasanya menginginkan anaknya mencapai prestasi yang sangat baik, atau. mereka. mengetahui. anaknya. bodoh. tetapi. tidak. mengetahui penyebabnya, sehingga anak di kejar-kejar untuk.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. mengatasi. kekurangannya.. Disinilah. bimbingan. dan. penyuluhan memegang peranan yang penting. Anak/siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran diatas ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut. 2) Suasana Rumah Suasana rumah yang nyaman tentunya akan membuat ketenangan dalam belajar. Slameto (2003:63) mengatakan: “suasana rumah yang dimaksud adalah situasi atau kejadiankejadian yang sering terjadi dalam keluarga dimana anak belajar dan belajar”. Suasana rumah yang gaduh /ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana tersebut dapat terjadi pada keluarga yang besar yang terlalu banyak penghuninya. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antara anggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak menjadi bosan dirumah, suka keluar rumah (ngluyur), sehingga belajarnya menjadi kacau dan prestasinya menjadi jelek. Rumah yang sering dipakai untuk keperluan-keperluan, misalnya untuk resepsi, pertemuan, pesta-pesta, upacara keluarga dan lain-lain, dapat menganggu belajar anak. Rumah yang bising dengan suara radio, tape recorder atau TV pada.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. waktu belajar juga menganggu belajar anak, terutama untuk berkosentrasi. Semua hal ini dapat memberi pengaruh negatif terhadap belajar anak, sehingga prestasi anak menjadi jelek. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasan/betah tinggal dirumahnya, anak juga dapat belajar dengan baik. 3) Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lainnya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis, bukubuku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat dipenuhi jika keluarga memilki cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu sehingga belajar anak juga tergannggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini pasti akan menganggu belajar anak. Bahkan mungkin anak harus bekerja mencari nafkah untuk membantu orang tuanya walaupun sebenarnya anak belum saatnya untuk bekerja, sehingga bisa menganggu.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. belajar anak. Walaupun tidak dapat dipungkri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar. Sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tua sering mempunyai kecendrungan untuk memanjakan anak. Anak hanya bersenang-senang dan berfoyafoya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar sehingga prestasi anak juga akan jelek. 4) Pengertian/ Perhatian Orang Tua Perhatian besar yang diberikan orang tua terhadap belajar anak akan membuat anak mendapatkan prestasi yang baik. Anak sangat membutuhkan dorongan dan perhatian orang tua. Bila anak sedang belajar , jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah.. Kadang-kadang. anak. akan. mengalami. patah. semangat, orang tua wajib memberikan pengertian dan mendorongnya dan membantu anak agar tetap semangat. Perhatian orang tua juga merupakan salah satu faktor yang penting yang mempengaruhi belajar anak. 5) Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Anak yang tinggal didalam keluarga yang terpelajar akan lebih termotivasi.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. didalam belajarnya. Kebiasaan-kebiasaan yang baik perlu ditanamkan, misalnya anak dibuatkan jadwal harian kegiatan yang harus dilakukannya. Dari semua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga sebagai lingkungan yang paling dekat dengan anak sangat besar peran serta pengaruhnya terhadap pendidikan anak. B. Fasilitas Belajar 1. Pengertian Fasilitas Belajar Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:314). Fasilitas merupakan suatu sarana yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar, lancar tidaknya suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh lengkap tidaknya fasilitas yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Widjaya (1994:92), “proses belajar mengajar akan berjalan lancar jika ditunjang oleh sarana yang lengkap, dari gedung sekolah sampai sarana yang dominan yaitu alat peraga”. Menurut Muhroji dkk (2004:49), “fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien”..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu baik berupa benda bergerak atau tidak bergerak serta uang (pembiayaan) yang dapat mempermudah memperlancar, mengefektifkan serta mengefisienkan penyelenggaraan kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar. 2. Peranan Fasilitas belajar Keberadaan akan fasilitas belajar sebagai penunjang kegiatan belajar tentulah sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dan prestasi siswa.. Keberadaan. serta. kondisi. dari. fasilitas. belajar. dapat. mempengaruhi kelancaran serta keberlangsungan proses belajar anak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Dalyono (2001:241) yang menyatakan bahwa, “kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar akan menghambat kemajuan belajarnya”. Lebih lanjut Moh. Surya (2004:80) memaparkan betapa pentingnya kondisi fisik fasilitas belajar terhadap proses belajar. Ia menyatakan bahwa,. “keadaan fasilitas fisik tempat belajar berlangsung di. kampus/sekolah ataupun di rumah sangat mempengaruhi efisiensi hasil belajar. Keadaan fisik yang lebih baik menguntungkan siswa belajar dengan tenang dan teratur. Sebaliknya lingkungan fisik yang kurang memadai akan mengurangi efisiensi hasil”. Jadi kelancaran dan keterlaksanaan sebuah proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik jika didukung sarana atau fasiilitas.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. pembelajaran yang lengkap serta dengan kondisii yang baik sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai dengan baik. 3. Jenis-Jenis Fasilitas Belajar Menurut The Liang Gie (2002:47), fasilitas belajar dapat dilihat dari tempat dimana aktivitas belajar itu dilakukan. Berdasarkan tempat aktivitas belajar dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: a. Fasilitas Belajar Di sekolah Fasilitas belajar disekolah meliputi: 1) Gedung Sekolah Gedung sekolah menjadi central perhatian dan pertimbangan bagi setiap pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Mereka beranggapan kalau suatu sekolah yang mempunyai bangunan fisik yang memadai tentunya para siswa dapat belajar dengan nyaman dan menganggap sekolah tersebut sebagai sekolah yang ideal. 2) Ruang belajar Ruang belajar di sekolah (ruang kelas, laboratorium dan bengkel) adalah suatu ruangan yang digunakan sebagai tempat terjadinya proses interaksi belajar mengajar. Ruang belajar yang baik dan serasi adalah ruang belajar yang dapat menciptakan kondisi yang kondusif, karena ruangan belajar merupakan salah satu unsur penunjang belajar yang efektif dan menjadi lingkungan belajar.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. yang nantinya berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Secara ideal menurut Oemar Hamalik (2003:56) ruang belajar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Pencahayaan serta ventilasi yang baik, karena ruang demikian akan terasa besar bantuannya dalam kegiatan belajar. Sebaliknya ruang yang gelap atau memerlukan penerangan pada siang hari dan pengap tentunya kurang baik bagi kesehatan dan sedikit banyak kurang menunjang kepentingan belajar b) Jauh dari hiruk pikuk jalan raya atau keramaian kota, karena hal ini akan menganggu konsentrasi anak dalam belajar. Menempati ruang yang tenang dan jauh dari kegaduhan lebih mendukung anak dalam belajar. c) Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan ruangan agar ruangan sedap dipandang mata d) Lingkungan tertib dan aman, karena lingkungan yang kurang aman akan turut menganggu konsentrasi belajar, bahkan secara fisik mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan e) Menciptakan situasi ruang belajar yang nyaman, hal ini dirasa penting guna membantu ketenangan dan kesenangan belajar serta kenyaman akan membawa kejernihan suasana dan mempengaruhi pula prilaku dan sikap f). Ukuran ruang cukup memadai untuk kegiatan belajar.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. g) Cat tembok, meski tergolong sesuatu yang bersifat subjektif, namun hendaknya pemilihan warna jangan yang bersifat mencolok h) Atur ruangan agar serasi terhadap penempatan meja dan kursi serta peralatan-peralatan lain, dan jangan biarkan terkesan semrawut dan berantakan karena akan mempengaruhi motif belajar. 3) Alat bantu Belajar dan Media Pengajaraan. Alat bantu belajar berfungsi untuk membantu siswa belajar guna meningkatkan efisiensi dalam belajar, sedangkan media pengajaran dapat diartikan “sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar”. Beberapa media yang dapat digunakan dalam proses belajar antara lain: a) Media grafis atau media visual. Dalam media ini, pesanpesan dapat disampaikan atau dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi. Contohnya: wallchart, gambar, slide b) Media audio dan audio visual. Media audio adalah media yang berhubungan dengan pendengaran, sedangkan media audio visual adalah media yang menggabungkan unsur yang bersifat pendengaran (bunyi) dan penglihatan (grafis) secara.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. bersamaan. Contonya: radio, rekaman, film, video, dan program televisi c) Media proyeksi. Media proyeksi adalah media baik bersifat visual ataupun audio visual. Media ini interaksinya harus diproyeksikan dengan proyektor terlebih dahulu agar pesan dapat dilihat oleh siswa. Yang termasuk media adalah: film bingkai, overhead projector(OHP) dan transparansi, serta proyektor digital d) Objek (benda sebenarnya) dan model serta media lainnya. 4) Perpustakaan Sekolah Menurut The Liang Gie (2004:89),”perpustakaan adalah sebuah bangunan gedung yang isinya berupa buku-buku dan bahan bacaan lainnya serta berbagai sumber pengetahuan seperti film, chalet yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh para pengguna. Dengan demikian, perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, sebagai sumber referensi guna mempermudah siswa dalam mengakses sumber belajar”. 5) Alat-Alat Tulis Proses belajar tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa alat tulis yang dibutuhkan. Semakin lengkap alat tulis yang dimiliki semakin kecil kemungkinan belajarnya akan terhambat. Alatalat tulis tersebut berupa: buku tulis, pensil, ballpoint, penggaris,.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. penghapus, dan alat-alat lain yang berhubungan secara langsung dengan proses belajar siswa yang perlu dimiliki 6) Buku Pelajaran Selain alat tulis, dalam kegiatan belajar seseorang perlu memilki buku yang dapat menunjang dalam proses belajar mengajar. Buku-buku yang dimiliki siswa antara lain: a) Buku pelajaran wajib, yaitu buku pelajaran yang sesuai dengan bidang studi yang sedang dipelajari siswa b) Buku kamus, meliputi kamus bahasa Indonesia, kamus Inggris-Indonesia dan kamus-kamus lain yang berhubungan dengan materi pelajaran yang dipelajari 7) Fasilitas-Fasilitas belajar lain Di samping macam-macam fasilitas belajar yang sudah disebutkan di atas, adapula hal-hal lain yang menunjang belajar siswa antara lain yaitu soal uang, pembiayaan atau kesanggupan pembiayaan guna pembayaran kebutuhan. belajar seperti. pembayaran SPP dan lain-lain, juga beberapa fasilitas lain seperti: rak buku, tas sekolah, transportasi, dan lain-lain. b. Fasilitas Belajar Di rumah Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan, alat-alat tulis dan gambar serta penerangan ..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Oleh karena itu, fasilitas dalam penelitan ini adalah segala sesuatu yang memudahkan dan melancarkan proses belajar mengajar meliputi: 1) Keadaan dan ketersediaan tempat belajar 2) Kelengkapan 3) Alat bantu belajar 4) Peralatan dan perlengkapan belajar 5) Perpustakaan 6) Buku tambahan seperti majalah tentang pendidikan, ilmu pengetahuan C. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai disiplin belajar yaitu : a. Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinta (Rachman dalam bukunya Tu’u, 2004:32). b. Menurut Arikunto (1990), disiplin dikenal dengan dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada dalam dirinya. c. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas, 1997), makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi, dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan dan sistem aturan tata laku. Berdasarkan berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin di atas, dapat diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan. nilai-nilai. ketaatan,. kepatuhan. keteraturan. dan. ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004) adalah: 1) Menata kehidupan bersama Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 2) Membangun kepribadian Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk kedalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang baik. 3) Melatih kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur, dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih. 4) Pemaksaan Disiplin dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk kesatu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut. 5) Hukuman Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. 6) Menciptakan lingkungan yang kondusif Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. 2.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Perilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa, disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Menurut Tu’u (2004:48-49) mengatakan ada empat faktor dominan yang mempengaruhi disiplin yaitu: a. Kesadaran diri Sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terwujudnya disiplin. b. Pengikutan dan ketaatan Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. c. Alat pendidikan Untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. d. Hukuman Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal, yang pertama karena adanya kesadaran diri, dan yang kedua karena adanya hukuman. Hukuman akan menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. 3.. Indikator dari Disiplin Belajar Menurut. Arikunto. (1990:137). dalam. penelitian. mengenai. kedisiplinannya membagi tiga macam indikator kedisiplinan, yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku di luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kedisiplinan di rumah. Tu’u (2004:91) dalam penelitian mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pengeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah meliputi: 1) dapat mengatur waktu belajar di rumah, 2) rajin dan teratur belajar, 3) perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan 4) ketertiban diri saat belajar di kelas. D. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. (Ngalim,Purwanto Hlm 85-87)..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Pengertian prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu’u 2004:75). Prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar merupakan penguasaan terhadap mata pelajaran yang ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan guru. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa a.. Faktor dalam diri siswa (intern) Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas menurut Slameto (1995:54) yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. 1) Faktor jasmaniah Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. a) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah,.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. kurang darah ataupun gangguan-gangguan kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. b) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, buta huruf, patah kaki, patah tangan, lumpuh. dan. lain-lain.. Keadaan. cacat. tubuh. juga. mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. (Slameto, 2003:55) 2) Faktor psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain :.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. a) Intelegensi Slameto (2003:56) mengemukakan bahwa Intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif mengetahuai/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya. dengan. cepat.. Intelegensi. besar. pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegesi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi hanya salah satu faktor diantara faktor yang lain. b) Perhatian Menurut Al-Ghazali dalam Slameto (2003:56) bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa, jiwa itupun semata- mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. c) Bakat Menurut Hilgard dalam Slameto (2003:57) bahwa bakat adalah “the capacity to learn”. Dengan kata lain, bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat juga mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pasti selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar. d) Minat Hilgard dalam Slameto (2003:57) memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut “interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat. adalah. kecendrungan. yang. tetap. untuk. memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap beajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. e) Motif Menurut Slameto (2003:58) bahwa motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujaun itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. g) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan ini timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 3) Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran didalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkosentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan rohani dapat terjadi terus-menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, mengadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara-cara sebagai berikut: tidur, istirahat, mengusahakan variasi dalam belajar dan bekerja, menggunakan. obat-obatan. yang. bersifat. melancarkan. peredaran darah, rekreasi dan ibadah teratur, olahraga secara.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. teratur, mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, serta jika kelelahan sangat serius, cepat-cepat menghubungi soerang ahli untuk menangani misalnya dokter. b.. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 2003:60 ): 1) Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: a) Cara orang tua mendidik Cara orang mendidik anaknya besar pengaruhya terhadap belajar anak. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dengan pernyataannya yang meyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat, besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu, pendidikan bangsa, negara dan dunia. Melihat pernyataan diatas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan keluarga didalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik yang tidak baik. Orang tua yang terlalu kasihan terhadap anaknya tak sampai hati untuk memaksa anaknya belajar, bahkan membiarkan saja jika anaknya tidak belajar dengan alasan segan, adalah tidak benar, karena jika hal itu dibiarkan berlarut-larut anak menjadi nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya menjadi kacau. Mendidik anak dengan caa memperlakukannya terlalu keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar, adalah cara mendidik yang juga salah. Dengan demikian anak tersebut diliputi ketakutan dan akhirnya benci terhadap belajar, bahkan jika ketakutan itu semakin seius. anak mengalami gangguan kejiwaan akibat dari. tekanan-tekanan tersebut. Orang tua yang demikian biasanya menginginkan anaknya mencapai prestasi yang sangat baik, atau mereka mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu apa penyebabnya, sehingga anak di kejar-kejar untuk mengatasi masalah kekurangannya. Di sinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan yang penting. Anak/siswa yang mengalami kesukarankesukaran diatas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. keterlibatan. orang. tua. akan. sangat. mempengaruhi. keberhasilan bimbingan tersebut. b) Suasana rumah Suasana rumah yang nyaman tentunya akan membuat ketenangan dalam belajar. Slameto (2003:63) mengatakan: suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadiankejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana tersebut dapat terjadi pada keluarga yang besar yang terlalu banyak penghuninya. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antara anggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah (ngluyur), sehingga belajarnya menjadi kacau dan prestasinya menjadi jelek. Rumah yang sering dipakai untuk keperluan-keperluan, misalnya untuk resepsi, pertemuan, pesta-pesta, upacara keluarga dan lain-ain, dapat menganggu belajar anak. Rumah yang bising dengan suara radio, tape recorder atau TV pada waktu belajar, juga menganggu belajar anak, terutama untuk berkonsentrasi. Semua hal ini dapat memberi pengaruh negatif terhadap belajar anak, sehingga.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. prestasi anak menjadi jelek. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasan rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasan/betah tinggal dirumahnya, anak juga dapat belajar dengan baik. c) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lainlain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, sehinga belajar anak juga terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini pasti akan menganggu belajar anak. Bahkan mungkin anak harus bekerja mencari nafkah untuk membantu orang tuanya walaupun sebenarnya anak belum saatnya untuk bekerja, hal yang begitu juga akan menganggu belajar anak..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Walaupun. tidak. dapat. dipungkiri. tentang. adanya. kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar. Sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak. Anak hanya bersenang-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar sehingga prestasi belajar anak juga akan jelek. d) Pengertian orang tua Perhatian besar yang diberikan orang tua terhadap belajar anak akan membuat anak mendapatkan prestasi yang baik. Anak sangat membutuhkan dorongan dan perhatian orang tua. Bila anak sedang belajar , jangan diganggu dengan tugas-tugas. dirumah.. Kadang-kadang. anak. akan. mengalami patah semangat, orang tua wajib memberikan pengertian dan mendorongnya dan membantu anak agar tetap semangat. Perhatian orang tua juga merupakan salah satu faktor yang penting yang mempengaruhi belajar anak. e) Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Anak yang.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. tinggal di dalam keluarga yang terpelajar akan lebih termotivasi dalam belajarnya. Kebiasan-kebiasaan yang baik perlu ditanamkan misalnya anak dibuatkan jadwal harian kegiatan yang harus dilakukannya. 2) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup: a) Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Menurut Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo dalam Slameto (2003:65), mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar. orang. lain. itu. mengembangkannya.. menerima, Metode. menguasai mengajar. dan dapat. mempengaruhi belajar siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi karena guru kurang persiapan atau kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik sehingga siswa malas untuk belajar.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. b) Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai. Dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahwa bahan pelajaran mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa. c) Relasi Guru Dengan Siswa Cara belajar siswa dipengaruhi oleh relasi siswa dengan guru. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran. yang diberikan sehingga siswa berusaha. mempelajari dengan baik. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. d) Relasi Siswa Dengan Siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa sangat penting, agar siswa dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. e) Disiplin Sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan. melaksanakan. tata. tertib,. kedisiplinan. pegawai/karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan. lain-lain,. kedisiplinan. Kepala. Sekolah. dalam. mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada siswa. Hal mana dalam proses belajar, siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. f) Alat Pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. g) Waktu sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar. Jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah di sore hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Di mana siswa harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Hal ini akan menganggu proses belajar siswa dan akan menganggu prestasi belajar siswa. h) Standar Pelajaran di Atas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.. Yang. penting. tujuan. yang. telah. dirumuskan dapat tercapai. i) Keadaan Gedung Dengan. jumlah. siswa. yang. banyak. serta. variasi. karaktersitik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas. j) Metode Belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa tersebut. 3) Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena: a) Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungan terhadap perkembangan pribadinya. Namun demikian, perlu membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. sampai menganggu belajarnya yang bisa menurunkan prestasi belajarnya. b) Mass Media Media masa yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Maka perlulah kiranya siswa mendapat bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua, pendidik, baik didalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. c) Teman Bergaul Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk. Teman bergaul yang tidak baik akan menyeret siswa ke ambang bahaya dan pastilah belajarnya jadi berantakan. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana (jangan terlalu ketat tetapi juga jangan lengah). d) Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada disitu. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang disekitarnya. Hal ini akan mengakibatkan belajarnya terganggu dan bahkan anak/siswa kehilangan semangat belajarnya . Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orangorang. terpelajar. yang. baik,. mereka. mendidik. dan. meyekolahkan anaknya, anak/siswa terpengaruh juga kehalhal yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya. Pengaruh ini dapat mendorong semangat anak/siswa untuk belajar lebih giat lagi. E. Penelitian yang Relevan Berikut ini peneliti memaparkan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto, S.Pd., S.Sos., M.Pd (2015) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Sosial Terhadap Hasil Belajar IPS” menunjukkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV, V, dan VI SD Model Sleman tahun pelajaran 2014/2015. Hasil analisis data korelasi parsial antara fasilitas belajar dengan hasil belajar IPS Siswa SD Model Sleman diperoleh data sebesar 0,096, rx1y yang diperoleh 0,359 (r tabel=0,202)..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Selain itu, lingkungan keluarga juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV, V, dan VII SD Model Sleman tahun pelajaran 2014/2015. Hasil analisis data korelasi parsial antara lingkungan keluarga dan hasil belajar IPS siswa SD Model Sleman diperoleh data sebesar 0,087, rx2y yang diperoleh 0,,404 (r tabel=0,202). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yopi Juliandi dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAS Taman Mulia menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi SMAS Taman Mulia yang ditunjukan hasil uji t hitung > t tabel (4,180 > 1,679). F. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Keluarga adalah tempat anak-anak belajar tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Di samping itu, keluarga merupakan lembaga pertama di mana anak mengenal lingkungan masyarakatnya dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Di dalam keluarga, kepribadian anak akan terbentuk karena daya interaksi yang intim antara anggota keluarga terutama (ayah dan ibu). Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik dimulai dari lingkungan keluarga. Anak mulai belajar segala sesuatu juga dimulai dari keluarga. Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang baik yang mendukungnya dalam belajar dengan mudah mendapatkan prestasi yang baik. Dukungan.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. dari lingkungan keluarga sangat mempengaruhi perkembangan prestasi siswa. Jika orang tua mendukung siswa untuk belajar maka anak akan mendapatkan prestasi yang baik. 2. Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Selain. lingkungan. keluarga,. fasilitas. belajar. juga. akan. mempengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila siswa memiliki fasilitas belajar yang baik, maka kemungkinan besar ia mendapatkan prestasi belajar yang baik. Fasilitas belajar tersebut antara lain memiliki ruang belajar yang nyaman, buku dan alat tulis tersedia, buku paket sebagai sumber belajar juga ada, meja dan kursi yang baik, sumber penerangan yang baik, serta sumber-sumber lain yang mendukung siswa untuk belajar. Disini peran orang tua juga sangat penting. Jika orang tua menyediakan fasilitas belajar tersebut, maka anak akan mudah mendapatkan prestasi belajar yang baik. 3. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah disiplin belajar siswa. Siswa yang disiplin dalam belajar tentunya akan mendapatkan prestasi belajar yang baik. Siswa harus menaati peraturan yang ada disekolah maupun dirumah, rajin mengerjakan tugas dengan baik sehingga dapat mendorongnya untuk belajar dengan baik. Ketika seorang anak mendapatkan dukungan yang baik dari lingkungan keluarga, memiliki fasilitas belajar yang baik, dan dia juga.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. disiplin dalam belajar maka siswa tersebut akan memiliki prestasi belajar yang baik. G. Hipotesis Penelitian Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis berikut ini: 1.. Ada pengaruh signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 2.. Ada pengaruh signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 3.. Ada pengaruh signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Arikunto (2013:17) penelitian ini merupakan penelitian ExPost Facto karena data yang diperoleh adalah data hasil dari peristiwa yang sudah berlangsung. Maka dari itu peneliti hanya mengungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada. Penelitian ini kausal karena bermaksud mengungkap pengaruh antara variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam angka dan analisisnya berdasarkan analisis statistik. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada kelas XI IPS. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan seseorang atau hal yang akan diperoleh keterangan tentang mereka (Amirin: 1989). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 46.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran untuk mendapatkan data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mendefinisikan objek penelitian sebagai sasaran ilmiah unttuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Objek penelitian ini adalah pengaruh Lingkungan keluarga, Fasilitas belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa. D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (2010:173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 2. Sampel Menurut Arikunto (2010:174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti, dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel, atau peneliti memilih orang-orang terdekat saja (Siregar, Syofian 2013:60)..

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. E. Variabel Penelitian Sugiyono (2010:38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan variabel bebas. 1. Variabel. Terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang. dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa. 2. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari: lingkungan keluarga (X1), fasilitas belajar (X2), dan disiplin belajar (X3). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner. F. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Angket/kuesioner Kuesioner ini terdiri atas beberapa pernyataan yang dapat memberikan informasi mengenai lingkungan keluarga, fasilitas belajar, dan disiplin belajar. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang pertanyaannya mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban singkat yang.

Gambar

Tabel 5.14 Rangkuman Hasil Uji Regresi X 3 - Y .................................................
Tabel 3.1  Pedoman penskoran
Tabel 3.5  Hasil Uji Validitas  No  Variabel  Penelitian  Jumlah Butir  Butir  Valid  Butir  Invalid  No
Tabel 3.7  Hasil Uji Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelusuran hasil literatur sebelumnya, destination loyalty bisa tercipta jika wisatawan merasa puas dan terjalin rasa percaya terhadap destinasi wisata, yang bisa

Komplain yang dilakukan oleh konsumen adalah sebuah masukan bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik, apabila tidak ada konsumen yang melakukan komplain,

Terjadinya efusi telinga tengah atau inflamasi telinga tengah ditandai dengan membengkak pada membran timpani atau bulging, mobilitas yang terhad pada membran timpani, terdapat

Dengan transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar receiver dapat menentukan awal dan akhir dari suatu blok data.. Untuk itu, tiap blok dimulai

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

1) Zur Analyse die Visualisierung der Adjektivdeklination werden Theorie nach Funk & Koenig (1991) verwendet. 2) Um Die Übungen der Adjektivdeklination im Lehrwerk Studio d A1

Pembuatan IPTV pada jaringan lokal sangat baik, karena tidak membutuhkan waktu lama untuk menstreaming siarang televise ke client dibanding dengan menggunakan jaringan

Dokumen kualifikasi perusahaan asli yang diupload atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan menyerahkan 1 (satu) rangkap rekaman (foto copy).