• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.5 Pengujian Hipotesis

4.1.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ( Uji F )

Uji hipotesis secara serentak atau simultan ( Uji F ) antara variabel bebas

dalam hal ini Kompetensi profesional (X1 ) dan Kompetensi pedagogik (X2 ),

terhadap Prestasi belajar siswa (Y) siswa SMK Kabupaten Magelang. Hasil

analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.9

Hasil analisis Uji F (Secara Silmultan)

187.200 2 93.600 16.402 .000 154.077 27 5.707 341.277 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver 12.0 for

windows dapat diketahui bahwa F hitung 16,402 dengan nilai probabilitas sebesar

0,000, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan

menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif antara

kompetensi profesional (X1), dan kompetensi pedagogik (X2), secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMK Kabupaten Magelang. Dengan kata lain

hipotesis kerja yang diajukan diterima.

4.1.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (uji t)

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel

bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji hipotesis

Tabel 4.10

Hasil analisis Uji t (Uji Parsial)

7.404 .000 3.302 .003 2.921 .007 (Constant) Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Model 1 t Sig.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver. 12,00

dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel kompetensi profesional (X1)

diperoleh hasil t hitung sebesar 3,302 dengan probabilitas sebesar 0,003. Nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05) maka dengan demikian Ho

diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara kompetensi profesional

terhadap prestasi belajar siswa SMK Kabupaten Magelang.

Hasil uji t untuk variabel kompetensi pedagogik (X2) diperoleh hasil t

hitung sebesar 2,921 dengan probabilitas sebesar 0,007. Nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05 (0,007 < 0,05) maka dengan demikian Ha diterima dan menolak

Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara kompetensi pedagogik

terhadap prestasi belajar siswa SMK Kabupaten Magelang.

4.1.5.3 Koefisien Determinasi Simultan ( 2

R ).

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar nilai persentase kontribusi variabel bebas kompetensi profesional dan

kompetensi pedagogik terhadap variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa SMK

di Kabupaten Magelang. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien

Tabel 4.11

Koefisien Determinasi Simultan

.741a .549 .515 2.38884 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional

a.

Nilai koefisien determinasi secara simultan (R2) adalah sebesar 0,549, hal itu berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X1 dan X2

sebesar 54,90%. Jadi besarnya pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi

pedagogik terhadap prestasi belajar siswa SMK Kabupaten Magelang sebesar

54,90%, sedangkan sisanya sebesar 45,10 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar

penelitian ini.

4.1.5.4 Koefisien Determinasi Parsial (r ). 2

Koefisien determinasi secara parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil

determinasi secara parsial terangkum dalam tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12

Koefisien Determinasi Parsial

.637 .536 .427 .605 .490 .378 Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Model 1

Zero-order Partial Part Correlations

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi parsial pada tabel 4.12

menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel kompetensi profesional (X1 )

terhadap prestasi belajar adalah

( )

2 536 ,

0 x100%=28,73% dan besarnya kontribusi

variable kompetensi pedagogik (X2) adalah sebesar

( )

2 490 ,

0 x100%=24,01%.

besar terhadap prestasi belajar dibandingkan dengan variabel kompetensi

pedagogik terhadap prestasi belajar siswa.

4.2 Pembahasan

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar

merupakan suatu rangkaian perbuatan guru dan siswa dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas

untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk

mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu

yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai

kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan

proses perkembangan siswa. Guru yang kompeten akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan lebih mampu

mengelola kelasnya sehingga belajar para siswa dapat berjalan dengan baik dan

lancar.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa

kompetensi profesional guru dalam kategori sangat baik dengan persentase

sebanyak 63,33%. Hal ini berarti guru-guru di SMK Kabupaten Magelang telah

memiliki kompetensi profesional sebagai seorang guru. Dengan memiliki

kompetensi profesional, seorang guru telah menguasai substansi bidang studi dan

metodologi keilmuan, menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi,

pembelajaran, dapat mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi serta guru

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

Dengan memiliki kompetensi profesional, seorang guru akan dapat mengetahui

jika dalam kelas terjadi situasi yang kurang kondusif untuk proses belajar

mengajar. Sehingga akan mencari permasalahan-permasalahan yang

melatarbelakangi dan akan berusaha untuk mengatasi permsalahan tersebut

dengan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai. Disamping itu guru sebagai

tenaga profesional di bidang kependidikan harus mengetahui dan melaksanakan

hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan

mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar, guru paling tidak harus

memiliki modal dasar yakni kemampuan mendesain program dan ketrampilan

mengkomunikasikan program itu kepada anak didik.

Hasil analisis deskripsi persentase kompetensi pedagogik guru termasuk

dalam kategori sangat baik dengan persentase 56,67%. Hal ini memberikan

gambaran bahwa guru-guru yang ada di SMK Kabupaten Magelang telah dapat

melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik. Kompetensi

pedagogik dalam hal ini adalah pemahaman guru terhadap peserta didik,

perencaaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar serta

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Dengan kemampuan perencaanaan yang baik maka seorang guru

akan mengetahui tujuan-tujuan yang akan dicapai setelah proses belajar mengajar

selesai. Seorang guru harus memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan

pembelajaran secara efektif. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan merupakan

perangkat kompeten persyaratan bagi profesionalitas guru dalam mengelola KBM.

Menurut Trianto (2007:79-80) menyebutkan indikator kompetensi

profesional antara lain: 1) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi

keilmuan. 2). Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi. 3).

Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran 4). Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi. 5).

Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Pekerjaan

guru sebagai profesi adalah pekerjaan yang menuntut suatu keahlian. Artinya

pekerjaan guru sebagai pendidik tidak dilakukan sembarang orang yang tidak

terlatih atau tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan

pekerjaan tersebut. Guru sebagai pendidik dan pengajar telah disiapkan oleh

institusi yang berwenang, sehingga memperoleh kompetensi sebagai

pendidik/guru yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap/kepribadian serta

pengalaman dan semua itu dapat diamati dan diukur pada waktu melaksanakan

pekerjaannya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil prestasi belajar

siswa di SMK Kabupaten Magelang program keahlian Bisnis dan Manajemen

dalam kriteria baik sebanyak 2 guru dengan persentase 6,67%, dalam kriteria

cukup sebanyak 26 guru dengan persentase 86,67%, dan dalam kriteria kurang

sebanyak 2 guru dengan persentase 6,67%. Hal tersebut berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan yang menunjukkan bahwa kompetensi profesional dan

siswa cukup, dan bahkan ada yang tergolong dalam kriteria kurang. Hal tersebut

menunjukkan bahwa masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil

prestasi belajar yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Dari hasil analisis regresi berganda ^

Y = 42,774 + 0,172X1+ 0,126X2

digunakan untuk memprediksi peningkatan atau penurunan kompetensi

profesional dan kompetensi pedagogik yang dapt berakibat pada naiknya atau

turunnya prestasi belajar siswa.

Dengan demikian dapat diperoleh gambaran bahwa untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa dengan baik maka dapat dilakukan dengan meningkatkan

kompetensi profesional guru serta dengan meningkatkan kompetensi pedagogik

guru. Dengan kedua komponen tersebut semakin ditingkatkan maka prestasi

belajar siswa akan semakin baik pula.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Kuntoro (2008:6) bahwa keberhasilan dalam belajar siswa dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Guru adalah salah satu faktor ekstern

tersebut. Menurut Sudjana dalam Kuntoro (2008:6) guru adalah salah satu faktor

dominan yang mempengaruhi kualitas pembelajaran, namun guru akan dominan

ketika mempunyai kompetensi profesional. Guru yang mempunyai kompetensi

profesional baik, diperkirakan akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik

pula. Kemampuan profesional disebut juga sebagai kompetensi profesional.

Masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang

78 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional dan kompetensi

pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Kabupaten

Magelang

2. Secara simultan pengaruh antara kompetensi profesional dan kompetensi

pedagogik terhadap prestasi belajar siswa diperoleh F hitung 16,402 dengan

nilai probabilitas sebesar 0,000, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

maka Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh

positif antara kompetensi profesional (X1), dan kompetensi pedagogik (X2),

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMK Kabupaten

Magelang dan besar pengaruhnya 54,90%.

3. Secara parsial pengaruh kompetensi profesional terhadap prestasi belajar

siswa hasil uji t untuk variabel kompetensi profesional (X1) diperoleh hasil t

hitung sebesar 3,302 dengan probabilitas sebesar 0,003. Nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05) maka dengan demikian Ho diterima. Jadi

dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara kompetensi profesional terhadap

prestasi belajar siswa di SMK Kabupaten Magelang dan besar pengaruhnya

4. Secara parsial pengaruh kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar siswa

Hasil uji t untuk variabel kompetensi pedagogik (X2) diperoleh hasil t hitung

sebesar 2,921 dengan probabilitas sebesar 0,007. Nilai probabilitas lebih kecil

dari 0,05 (0,007 < 0,05) maka dengan demikian Ha diterima dan menolak

Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara kompetensi pedagogik

terhadap prestasi belajar siswa di SMK Kabupaten Magelang dan besar

pengaruhnya 24,01%.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut maka dapat dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi profesional terutama dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, yang

saat ini masih jarang dilakukan oleh para guru sehingga guru diharapkan lebih

inovatif dalam proses pembelajaran.

2. Guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik terutama dalam

membimbing siswa dalam pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

3. Diharapkan bagi siswa yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) untuk meningkatkan belajarnya sehingga diharapkan prestasi

80 Angkasa Raya.

Anni, Tri Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Intruksional Prinsip,Tehnik,Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2007. Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang: BP Undip.

Gulo, W. 2002. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Hamalik, Oemar.2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

---. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuntoro, Dodi. 2008. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Status Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Pedoman PPL Universitas Negeri Semarang. 2007. Semarang: UPT PPL UNNES

Sahertian, Piet.1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.

Setiyadi, Didik. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Pada Komponen-Komponen

Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kudus. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Trianto. 2007. Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi

dan Kesejahteraan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Dalam Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta: Grasindo PT Gramedia.

Undang – Undang Guru dan Dosen (Undang – Undang No. 14 Tahun 2005). 2006. Semarang: CV. Duta Nusindo.

Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Definisi Operasional

Indikator Sub Indikator Instrumen

Kompetensi Profesional

1. Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan.

2. Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi.

3. Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

4. Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.

5. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

1,2,3,4,5,6 7,8,9 10,11,12,13,14 15,16,17,18 19,20,21,22,23 K O M P E T E N S I G U R U Kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seorang guru yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagaimana tujuan dari pendidikan.

Kompetensi Pedagogik

1. Pemahaman terhadap peserta didik 2. Perancangan pembelajaran

3. Pelaksanaan pembelajaran

4. Evaluasi hasil belajar

5. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya 24,25,26,27 28,29,30,31,32, 33,34,35,36 37,38,39,40,41,4 2,43 44,45,46,47,48 49,50,51,52

PENGANTAR

Kepada

Yth. Bapak/Ibu Guru Ekonomi Akuntansi SMK Se-Kabupaten Magelang

Dengan hormat,

Dengan segala kerendahan hati saya memberitahukan bahwa dalam rangka menyelesaikan studi strata satu (S1) di Universitas Negeri Semarang, maka saya akan melakukan penelitian di wilayah Kabupaten Magelang dengan judul skripsi “Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMK Kabupaten Magelang”.

Sehubungan dengan hal ini saya telah menyusun angket untuk mengumpulkan data mengenai kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru sebagaimana terlampir. Selanjutnya Bapak/Ibu guru untuk berkenan mengisi dan menjawab setiap item pertanyaan secara jujur dan lengkap sesuai dengan kenyataan dan pengalaman yang Bapak/Ibu guru alami. Bapak/Ibu guru tidak perlu khawatir karena jawaban apapun yang diberikan tidak ada yang salah dan tidak ada kaitannya dengan penilaian kerja Bapak/Ibu guru. Apa dan bagaimanapun jawaban Bapak/Ibu guru adalah merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi saya pada khususnya dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya

Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu guru dalam menjawab setiap item pertanyaan dalam angket ini saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Sri Zakiyati NIM. 3301404520

Dokumen terkait