• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu langkah untuk menentukan sebuah keputusan menolak atau menerima hipotesis dengan menggunakan teknik statistik regresi sederhana, regresi ganda, korelasi sederhana dan korelasi ganda. Seluruh pengolahan data dalam pengujian hipotesis menggunakan bantuan SPSS for windows versi 20. Adapun masing-masing rumus sebagai berikut :

a) Rumus persamaan regresi sederhana : Ŷ = a + bx

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66 c) Rumus korelasi regresi sederhana (Pearson Product Moment) :

rxy = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana : rxy = Koefisien korelasi X = Variabel bebas Y = Variabel Terikat n = Jumlah responden

Korelasi (Pearson Product Moment) dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (– 1 ≤ r ≤ + 1). Jika nilai r = – 1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Tabel – 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2004:280)

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi dengan uji t yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial, yang mana hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan uji signifikansi melalui rumus :

t hitung = √

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67 Dimana : t hitung = Nilai t

r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

Kriteria uji t adalah:

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),

2. Jika t hitung< t tabel maka Hoditerima dan Haditolak (variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi 95%

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

KP = r² X 100 %

Di mana KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi

Analisis korelasi berganda dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara norma sosial (X₁) dan efikasi diri (X΍) terhadap perilaku sopan santun peserta didik (Y) menggunakan rumus :

Rx₁x₂y =

Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel. Untuk mencari F hitung dilakukan dengan rumus :

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68 F hitung =

(Riduwan, 2004:139) Keterangan :

R = Koefisien Korelasi Ganda

k = Parameter (jumlah variable independent) n = Jumlah observasi

Fhitung = Nilai Fyang dihitung selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel. Adapun kaidah pengujian signifikansi adalah sebagai berikut:

Jika F hitung≥ F tabel, maka Ho ditolak artinya signifikan, dan

 Jika F hitung≤ F tabel, maka Ho diterima artinya tidak signifikan Untuk mencari F tabel dengan rumus

F tabel = F {(1 –α)(dk = k),(dk = n – k – 1)}

101

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN dan REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar peserta didik mempunyai perilaku sopan santun yang baik dibandingkan yang tidak baik. Perilaku sopan santun ini tidak lepas dari norma sosial yang ada di masyarakat dan efikasi diri yang dimiliki peserta didik yang sebagian besar lebih baik dibandingkan yang kurang baik maupun yang sangat kurang baik.

Variabel norma sosial terhadap perilaku sopan santun peserta didik memberikan kontribusi yang signifikan dan tergolong kuat. Hasil penelitian ini membuktikan dan memberikan keterangan bahwa norma sosial sebagai patokan atau pedoman kehidupan sehari-hari dalam berperilaku di dalam masyarakat, khususnya peserta didik berfungsi secara baik sehingga diharapkan masyarakat, khususnya peserta didik dalam bertingkah laku sopan santun tetap berpedoman pada norma sosial yang ada.

Kuatnya kontribusi norma sosial terhadap perilaku sopan santun peserta didik dipengaruhi antara lain oleh pengetahuan peserta didik tentang norma sosial yang berlaku di masyarakat, dipengaruhi oleh jenis norma sosial yang ada di masyarakat seperti norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum, dan dipengaruhi juga oleh fungsi norma sosial itu sendiri yaitu norma sosial berfungsi sebagai pedoman tingkah laku dan norma sosial berfungsi untuk menertibkan kehidupan sosial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa norma sosial sebagai patokan atau pedoman kehidupan sehari-hari dalam berperilaku di dalam masyarakat, khususnya peserta didik berfungsi secara baik sehingga

102

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan masyarakat, khususnya peserta didik dalam bertingkah laku sopan santun tetap berpedoman pada norma sosial yang ada.

Selanjutnya faktor lain yang menjadi penelitian dan dapat mempengaruhi perilaku sopan santun peserta didik adalah efikasi diri yang merupakan keyakinan peserta didik untuk melakukan sesuatu tindakan, dalam hal ini adalah perilaku sopan santun. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel efikasi diri terhadap perilaku sopan santun peserta didik memberikan kontribusi yang signifikan dan tergolong kuat. Hasil penelitian terhadap efikasi diri ini membuktikan teori tingkah laku dari Bandura bahwa perilaku dapat dipengaruhi oleh individu itu sendiri, dimana efikasi diri atau keyakinan diri yang merupakan hasil dari proses kognitif seseorang sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku ternyata memberikan kontribusi yang signifikan.

Dengan efikasi diri yang atau keyakinan diri yang dimilikinya ini, diharapkan peserta didik dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam bertingkah laku yang baik yaitu perilaku sopan santun tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga kepada orang lain baik di dalam lingkungan kelas maupun di luar lingkungan sekolah.

Dari hasil penelitian bahwa norma sosial dan efikasi diri secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap perilaku sopan santun peserta didik. Besarnya pengaruh secara bersama-sama tergolong kuat. Selain norma sosial dan efikasi diri memberikan pengaruh juga memberikan kontribusi yang tergolong kuat terhadap perilaku sopan santun peserta didik, terdapat juga faktor lainnya yang mempunyai andil dalam menentukan perilaku sopan santun peserta didik, seperti bimbingan orang tua maupun bimbingan dan contoh teladan dari para pendidik itu sendiri, serta faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diringkas dalam kesimpulan di atas, maka perlu dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

103

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Norma sosial memberikan kontribusi yang kuat terhadap perilaku sopan santun peserta didik, oleh karena itu pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan perlu mempertahankan dan memelihara kondisi ini dengan cara lebih mengintensifkan sosialisasi norma sosial kepada peserta didik, baik melalui kegiatan pembelajaran, bekerja sama dengan pihak lain seperti warga masyarakat, maupun dengan pemberlakuan yang ketat terhadap norma sosial di lingkungan sekolah agar peserta didik tetap memiliki perilaku yang sopan santun baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap orang lain.

2. Mengingat fungsinya norma sosial yang kuat, diharapkan kepada Kepala Sekolah untuk tetap mengingatkan kepada pendidik bahwa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya sebatas penyampaian materi saja tetapi perlu adanya contoh dari pendidik dalam berperilaku sopan santun.

3. Efikasi diri peserta didik dapat ditingkatkan melalui contoh, oleh karena itu pendidik harus menjadi teladan dengan memberikan contoh perilaku yang baik tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga pemberian contoh di luar lingkungan sekolah.

4. Untuk peneliti lanjutan agar dapat meneliti lebih jauh tentang perilaku lain yang dapat dipengaruhi oleh norma sosial maupun efikasi diri yang dimiliki oleh seseorang.

104

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1975. Pengantar Sosiologi. Solo. Ramadhani.

Aisah, Nur. 2009. Generasi Taat Hukum. Klaten. PT Intan Sejati Klaten.

Al Muchtar, Suwarma. 2007. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung. SPs UPI.

Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian. Malang. UMM Press.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah.

Jogjakarta. Buku Biru.

Aziz, Abdul Hamka. 2012. Karakter Guru Profesional Melahirkan Murid Unggul

Menjawab Tantangan Masa Depan. Jakarta. Al Mawardi Prima.

Blikololong. (t.th). Filsafat Ilmu sebuah Pengantar.

Boeree, C.G. 2008. General Psychology, Psikologi Kepribadian, Persepsi,

Kognisis, Emosi, dan Perilaku. Jogyakarta. Primasophie.

Dahar, Ratna W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta. Erlangga. Danim, Sudarwan. 2007. Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta.

Bumi Aksara.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung. Satu Nusa.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Effendi, Sofian dkk. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta. LP3ES.

Endraswara, Suwardi. 2012. Filsafat Ilmu, Konsep, Sejarah, dan Pengembangan

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105

Faisal, S. 2007. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Fakih, Ilman.2012. Peran Pendidikan IPS dalam Mengembangkan Pendidikan

Karakter sebagai Upaya Pembinaan Perilaku Sosial Siswa SMP di Kecamatan Rankasbitung Kabupaten Lebak-Banten. Bandung.

Tesis-UPI. Tidak diterbitkan.

Farozin, M dan Fathiyah, K N. 2003. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta. Rineka Cipta.

Fitri, Agus Zaenul. 2012. Revinting Human Character, Pendidikan Karakter

Berbasis Nilai & Etika di Sekolah. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media.

Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instruction Teori dan Aplikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Ghufron, M. N dan S. Risnawita, R. 2012. Teori-teori Psikologi. Yogjakarta. Ar-Ruzz Media.

Hambali, Adang dan Jaenudin, Ujam. 2013. Psikologi Kepribadian (lanjutan)

Studi atas Teori dan Tokoh Psikologi Kepribadian. Bandung. Pustaka

Setia.

Hergenhahn, B.R dan Olson, Matthew H. 2010. Theories Of Learning (Teori

Belajar). Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Julian M, J dan Alfred John.2008. Belajar Kepribadian. Yogyakarta. Aloha Bahasa.

Keluntur, Usman. 2009. Telaah terhadap Bimbingan Guru dan Lingkungan

Keluarga dalam Pembentukan Perilaku Santun pada Siswa SD di Kota Ambon. Bandung. Tesis-UPI. Tidak Diterbitkan.

Knight, George R. 2007. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta. Gama Media.

Lickona, Thomas. 2012. Educating for Character, Mendidik untuk Membentuk

Karakter : Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Jakarta. Bumi Aksara.

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

106

Mar’at, S dan Kartono, L.I. 2010. Perilaku Manusia, Pengantar Singkat Tentang

Psikologi. Bandung. Refika Aditama.

Maryani, Enok. 2011. Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk

Peningkatan Keterampilan Sosial. Bandung. Alfabeta.

Megawangi, R. 2008. Makna Hakiki Hormat dan Santun : IHF-Bulletin. [Online]. Tersedia : http://ihf-org.tripod.com/article.htm. [25 September 2013] Mulyasa, E . 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung. Remaja

Rosda Karya.

Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan

Kompetensi. Bandung. Refika Aditama.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Rahmawati, Lia. 2011. Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat, dan Peraturan. Tangerang. CV. Rizqitama Jaya.

Riduwan, 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung. Alfabeta.

Riduwan dan Kuncoro, Engkos Ahmad, 2012. Cara Menggunakan dan Memaknai

Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung. Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2011. Strtegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media.

Santoso, Slamet. 2010. Penerapan Psikologi Sosial. Bandung. Refika Aditama. Santoso, Slamet. 2010. Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung. Refika Aditama. Santrock, John W. 2007. Remaja. Jakarta. Erlangga.

Sapriya. 2012. Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Schunk, Dale H. 2012. Learning Theories An Educational Perspective. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Schunk, Dale H., Pintrich, Paul R,. & Meece Judith, L. Motivasi dalam

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

107

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung. CV Mandar Maju.

Setiadi, Elly M dan Kolip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta

dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya.

Jakarta. Kencana Prenada Group.

Sholehuddin. 2010. Wawasan Kebangsaan dalam Dunia Pendidikan. Depok. Binamuda Ciptakreasi.

Siregar, Eveline dan Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor. Ghalia Indonesia.

Somantri, Numan M. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sudarmi, Sri dan Indriyanto, W. 2009. Sosiologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana S. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sunarto dan Hartono, B A. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Syam, Nina W. 2012. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung.

Suprihantono, 2014

Norma sosial dan efikasi diri pengaruhnya terhadap perilaku sopan santun peserta didik :survei pada smp negeri di kabupaten bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

108

Syarbini, Amirulloh. 2012. Buku Pintar Pendidikan Karakter Panduan Lengkap

Mendidik Karakter Anak di Sekolah, Madrasah, dan Rumah. Jakarta.

As@-prima Pustaka.

Turiasih, Iis. 2012. Kontribusi Pemahaman dan Sikap terhadap Perilaku Keruangan Peserta Didik SMA Negeri di Kota Bandung. Bandung.

Tesis-UPI. Tidak diterbitkan.

---. 2003. Undang-undang RI tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung. Citra Umbara.

---. 2005. Undang-undang Guru dan Dosen.

---. 2005. Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan. Kosasih, Rudi. 2011. Angka Kejahatan di Kabupaten Bekasi Turun. [Online].

Tersedia: http://m.tubasmedia.com/berita/angka-kejahatan-di-kabupaten-bekasi-turun/.[17 Pebruari 2013]

Ezra. 2012. Dua Geng Remaja Tawuran, Satu Tewas. [Online]. Tersedia:

http://www.bekasiraya.com/detail.php?id=2166#.UQlRcR0tqBM. [15

Pebruari].

Yahya, D. (t.th). Konsep Pengetahuan dan Arti Pengetahuan. Tersedia :

http://www.dedeyahya.com/2012/07/konsep-pengetahuan-dan-arti-pengetahuan.html.[15 Pebruari 2013].

Yusuf LN, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Dokumen terkait