METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian
3.6 Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis .1 Statistik Deskriptif .1 Statistik Deskriptif
3.6.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah diterima atau tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan. Sugiyono (2009:134) mengemukakan bahwa untuk sampel yang tidak berkolerasi dengan data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test dilakukan dengan syarat data harus homogen dan berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka hipotesis di uji dengan pengujian statitik non parametrik. Perhitungan ini digunakan untuk membandingkan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah treatmen atau membandingkan motivasi belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran problem based learning.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H0 : µA = µB , tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas Eksperimen.
H1 : µA≠ µB , terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas Eksperimen.
2. H0 : µA = µB , tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah yang tidak menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas kontrol.
H1 : µA≠ µB , terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah yang tidak menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas kontrol.
3. H0 : µA = µB , tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah antara kelas eksperimen yang menerapkan model Pembelajaran Problem Based Learning dengan motivasi belajar siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan Problem Based Learning.
H1 : µA≠ µB , terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah antara kelas eksperimen yang menerapkan model Pembelajaran Problem Based Learning dengan motivasi belajar siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan Problem Based Learning.
Kesimpulan dari hipotesis tersebut adalah apabila terdapat perbedaan, berarti ada pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap motivasi belajar siswa, dan apabila tidak terdapat perbedaan, maka tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap motivasi belajar siswa.
Dalam melakukan pengujian hipotesis, langkah yang pertama dilakukan adalah dengan membandingkan perubahan motivasi belajar siswa (gain atau beda) antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Perubahan tersebut dicari dengan cara :
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut : ̅ ̅
√
(Sudjana,2004:162)
Keterangan :
̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen Gain = skor posttest – skor pretest
Sariti, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
̅ = nilai rata-rata kelas kontrol = jumlah siswa kelas eksperimen = jumlah siswa kelas kontrol s = simpangan baku gabungan
simpangan baku gabungan didapatkan dari rumus : √
(Sudjana,2004:162) Keterangan :
= banyaknya data kelas eksperimen = banyaknya data kelas kontrol
= varians sampel dari populasi pertama yang berukuran = varians sampel dari populasi kedua yang berukuran Dengan derajat kebebasan , taraf signifikansi 5% Kriteria pengujian hipotesis :
Jika maka diterima, berarti ditolak sedangkan Jika maka ditolak, berarti diterima.
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2013/2014, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas Eksperimen, terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas kontrol dan model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Selain itu juga Motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunkan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi atau berada pada kategori tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan Problem Based Learning yang berada pada kategori rendah. Sehingga model pembelajaran Problem Based Learning pada pokok bahasan jurnal penyesuaian sangat tepat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi melalui pemecahan masalah yang dikaitkan dengan dunia nyata.
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat peneliti berikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain :
1. Diharapkan guru akuntansi menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai variasi model pembelajaran pada materi jurnal penyesuaian karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
Sariti, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran akuntansi dengan memecahkan masalah sehingga siswa tertantang untuk menyelesaikan permasalahan.
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, indikator perhatian berada dalam indikator kategori sedang. Sedangkan indikator relevansi, percaya diri, dan kepuasan berada pada indikator kategori tinggi. Oleh karena itu siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi harus dapat dipertahankan sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah atau pun indikator kategori rendah dan sedang dapat meningkatkan motivasi belajarnya dengan terus berlatih dan aktif dalam belajar untuk memecahkan masalah sehingga dalam pelajaran akuntansi siswa dapat lebih mudah mempelajarinya dengan adanya motivasi belajar akan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
3. Motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan yang pada awalnya siswa memiliki motivasi belajar yang rendah menjadi memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan demikian diharapkan lebih intensif menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses pembelajaran.
4. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian yang lain mengenai model pembelajaran Problem Based Learning dengan objek yang berbeda. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutya yang akan meneliti dengan judul yang sama atau melakukan penelitian dengan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap minat ataupun aktivitas dan diharapakan mencari teorinya terlebih dahulu. 5. Keterbatasan dalam penelitaian ini yaitu waktu pelaksanaan penelitian
yang harus menyesuaikan dengan kalender akademik sekolah, materi yang harus sesuai dengan model pembelajaran, menentukan kelas yang akan dijadikan penelitian.