• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Glejser

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Secara Simultan (Uji F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus:

df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k

Keterangan: n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 85 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 5, sehingga diperoleh :

df1= k - 1 = 5 – 1 = 4

df2 = n – k = 85 – 5= 80

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%

Tabel 4.14

Uji Secara Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 201.641 4 50.410 17.844 .000a

Residual 226.006 80 2.825

Total 427.647 84

a. Predictors: (Constant), Loyalitas Merek (X4), Kesadaran Merek (X1), Asosiasi Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3)

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data Diolah)

Gambar 4.5

Perhitungan Nilai F Tabel dengan Excel

Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah 17,844 dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan Ftabel dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan derajat kebebasan pembilang (df1) = 4 derajat kebebasan (df2) = 80, sebesar 2,485. Dengan demikian nilai dari Fhitung (17,844) > Ftabel (2,485) dengan tingkat signifikansi (0,000) < (0,05) yang menunjukkan bahwa variabel independen yaitu kesadaran merek, asosiasi merek,persepsi kualitas dan loyalitas merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

df1 = jumlah variabel X = 4

df2 = jumlah pengamatan – jumlah variabel = 85 – 5 (X1, X2, X3, X4, Y) = 80

4.5.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Ekuitas Merek secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian iPhone Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data Diolah)

Gambar 4.6

Perhitungan Nilai t Tabel dengan Excel Tabel 4.15

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data Diolah)

Hasil pengujian adalah:

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 85

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 5

Derajat kebebasan / degrees of freedom (df) = (n-k) = 85-5= 80

Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan adalah t 0,05 (80) = 1.990063

Berdasarkan Tabel 4.15, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Diketahui : Nilai probabilitas (Sig.) dari kesadaran merek, yakni 0.049 < 0,05 Nilai thitung dari kesadaran merek adalah 1.998 > nilai ttabel 1.990063

Maka variabel kesadaran merek berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan pembelian, pada tingkat signifikansi 5%.

2. Diketahui : Nilai probabilitas (Sig.) dari asosiasi merek, yakni 0.814 > 0,05

Nilai thitung dari asosiasi merek adalah 0.237 <nilai ttabel adalah 1.990063 Maka variabel asosiasi merek tidak berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan pembelian, pada tingkat signifikansi 5%.

3. Diketahui : Nilai probabilitas (Sig.) dari persepsi kualitas, yakni 0.033< 0,05 Nilai thitung dari persepsi kualitas adalah 2.026 > nilai ttabel adalah 1.990063 Maka variabel persepsi kualitas berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan pembelian, pada tingkat signifikansi 5%.

4. Diketahui : Nilai probabilitas (Sig.) dari loyalitas merek, yakni 0.046< 0,05 Nilai thitung dari loyalitas merek adalah 2.166 > nilai ttabel adalah 1.990063 Maka variabel loyalitas merek berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap keputusan pembelian, pada tingkat signifikansi 5%.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi ( )

Tabel 4.16

Uji Koefisien Determinasi (

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .687a .472 .445 1.68080

a. Predictors: (Constant), Loyalitas Merek (X4), Kesadaran Merek (X1), Asosiasi Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3)

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:

1. R = 0,687 berarti hubungan variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y) sebesar 68,7% yang berarti hubungannya erat

2. AdjustedR Square sebesar 0,445. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 44,5%

keputusan pembelian smartphone iPhone pada mahasiswa Fakultas Hukum USU dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loykalitas merek sedangkan sisanya sebesar 55,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan pada penelitian ini.

3. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam Penelitian ini standar deviasinya adalah 1.68080, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kesadaran Merek (brand awareness) terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, hal ini terlihat dari nilai thitung> ttabel (1.998 > 1,990063) dan nilai signifikan (0.049 < 0,05). Dari distribusi jawaban responden untuk variabel kesadaran merek (brand awareness) dapat dilihat bahwa, 52 (61,18%) menyatakan setuju iPhone adalah smartphone pertama yang muncul dibenak konsumen saat hendak membeli smartphone, 50 (58,82%) menyatakan setuju bahwa merek Apple adalah smartphone yang sudah terkenal dikalangan umum, 49 (57,65%) menyatakan setuju bahwa logo iPhone mudah diingat, 53 (63,35%) menyatakan setuju bahwa mudah mengenali iPhone hanya dengan melihat ciri-ciri saja.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mitsal (2017) dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo di Makassar”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,005 dan koefisien regresi sebesar 0,554.

Hasil analisis pernyataan sebagian besar responden yang menunjukkan bahwa setuju dengan perusahaan Apple Inc. terutama karena smartphone iPhone memiliki varian merek, logo merek dan iklan merek yang mudah berada dibenak konsumen. Kesadaran merek (brand awareness) menurut Aaker (2013) adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen yang dapat menjadi penentu dalam berbagai kategori. Menurut Astuti & Cahyadi (2007), saat

pengambilan keputusan pembelian dilakukan, kesadaran merek (brand awareness) memegang peranan penting. Merek menjadi bagian dari (consideration set) sehingga memungkinkan preferensi pelanggan untuk memilih merek tersebut. Tetapi ada beberapa responden juga menyatakan kurang setuju bahwa mudah mengenali ciri-ciri iPhone dengan melihat saja. Sehingga dalam hal ini perusahaan Apple Inc harus lebih kreatif dan inovatif dalam membuat model varian merek, logo merek serta iklan merek, sehingga menarik minat konsumen untuk membeli, hal tersebut dapat meningkatkan penjualan smartphone iPhone.

4.6.2 Pengaruh Asosiasi Merek terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel asosiasi merek (brand association) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai thitung<ttabel (0,237<1,990063) dan nilai signifikan (0.814>0,05). Dari distribusi jawaban responden untuk variabel asosiasi merek (brand associatin) dapat dilihat bahwa 20 (23,53%) menyatakan kurang setuju smartphone iPhone memiliki desain bentuk dan inovasi teknologi yang menarik, 18 (21,18%) menyatakan kurang setuju bahwa smartphone iPhone lebih baik dibandingkan merek lainnya, 24 (28,24%) menyatakan kurang setuju bahwa iPhone adalah smartphone memiliki fitur terbaru dan canggih, 20 (23,53%) menyatakan kurang setuju bahwa iPhone merupakan lifestyle bagi konsumennya saat ini

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Romadhoni (2014) dengan judul “Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene di Surabaya”. Dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa asosiasi merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,869 > a=0,05.

Hasil analisis pernyataan sebagian besar responden yang menunjukkan bahwa tidak setuju dengan perusahaan Apple Inc, terutama karena smartphone iPhone belum memiliki kepribadian merek seperti desain, inovasi dan kenyamanan bagi konsumen. Sadat (2009) menyatakan asosiasi merek yaitu segala sesuatu yang terkait dalam memori pelanggan terhadap sebuah merek.

Aaker (2013) menyatakan asosiasi merek dapat memberi manfaat bagi konsumen (customers benefits) yang pada akhirnya akan memberikan alasan spesifik bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut. Sehingga dalam hal ini perusahaan Apple Inc harus bisa membenahi produk smartphone iPhone. Agar konsumen mampu lebih mengingat sisi asosiasi merek dengan meningkatkan kenyamanan untuk konsumen seperti desain yang lebih variatif dan teknologi yang lebih unggul dibandingkan pesaing.

4.6.3 Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini dikarenakan nilai thitung>ttabel (2,026 > 1.990063) dan nilai signifikan (0,033<0,05). Oleh karena itu smartphone iPhone mampu membuktikan bahwa kualitas produknya sangat unggul dan mampu bersaing dengan smartphone lainnya. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel asosiasi merek (brand association) dapat dilihat bahwa 52 (61,18%) menyatakan setuju bahwa sistem operasi smartphone iPhone lebih baik dibandingkan merek lain, 47 ( 55,29%)

menyatakan setuju bahwa fitur dan layanan smartphone iPhone sesuai harapan responden, 53(62,35%) menyatakan setuju bahwa karateristik smartphone iPhone memberikan kenyamanan bagi konsumen, 54(63,53%) menyatakan setuju bahwa aplikasi smartphone iPhone sesuai kebutuhan konsumen.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2014) bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan merek mie sedap, dengan hasil uji t hitung sebesar 2,118, nilai sig sebesar 0,037.

Hasil analisis pernyataan sebagian besar responden yang menunjukkan bahwa setuju dengan perusahaan Apple Inc telah memberikan kemudahan dalam mengoperasikan fitur-fitur iPhone sehingga mampu membuat persepsi pelanggan baik di benak konsumen. Persepsi kualitas (perceived quality) merupakan persepsi pelanggan dari kualitas sebuah produk atau keunggulannya berkenaan dengan maksud yang diharapkan Hngau (2012). Dalam banyak konteks, kesan kualitas sebuah merek memberikan alasan yang penting untuk membeli, mempengaruhi merek-merek mana yang mesti dipertimbangkan dan pada gilirannya mempengaruhi merek apa yang dipilih Aaker dalam Hngau (2012). Tetapi ada beberapa responden juga menyatakan kurang setuju dengan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Sehingga pihak perusahaan Apple Inc. sebaiknya terus meningkatkan kualitas smartphone iPhone menjadi lebih baik sesuai harapan/ keinginan konsumen.

4.6.4 Pengaruh Loyalitas Merek terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone merek iPhone di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis secara parsial yang menunjukkan nilai thitung (2,166) > t tabel (1,990063) dan nilai signifikansi (0,046) > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima. Hasil yang didapat bisa diartikan bahwa konsumen tetap menggunakan smartphone merek iPhone sehingga keputusan konsumen untuk membeli smartphone merek iPhone di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh loyalitas merek.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Abduh Amri (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Handphone iPhone di Kota Bandar Lampung”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan hasil nilai Fhitung (16,515) < Ftabel (1,95) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 > 0,05.

Aaker (2013) menyatakan bahwa tingkat loyalitas merek yang tinggi terhadap merek dapat menciptakan rasa percaya diri yang besar pada pelanggan saat mengambil keputusan pembelian. Hal itu disebabkan karena pelanggan merasa memiliki ikatan dengan merek sehingga pelanggan memiliki keyakinan yang besar bahwa keputusannya membeli merek tersebut adalah keputusan yang tepat Aaker (2013). Loyalitas merek tidak terjadi tanpa melalui tindakan pembelian dan pengalaman menggunakan suatu merek. Fadli & Qomariah (2008)

menyatakan bahwa loyalitas merek sebagai sejauh mana seorang konsumen menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen tertentu, dan berniat untuk terus membelinya dimasa depan. Astuti & Cahyadi (2007) menambahkan bahwa pelanggan yang loyal terhadap suatu merek, memiliki kecenderungan untuk lebih percaya diri pada pilihan merek. Hasil yang ditemukan menyatakan bahwa tingkat brand loyalty yang tinggi, yaitu berupa komitmen yang kuat dari pelanggan terhadap merek dapat menciptakan rasa percaya diri yang besar pada pelanggan saat mengambil keputusan pembelian.

Ada beberapa responden yang masih belum setuju untuk berkomitmen menggunakan iPhone sehingga mempengaruhi loyalitas merek. Hal ini disebabkan karena komitmen pelanggan, rekomendasi kepihak lain, harga yang belum menjadi ukuran kesetiaan konsumen dalam smartphone iPhone. Sehingga pihak perusahaan Apple Inc. harus mampu mewujudkan kesetiaan konsumen terhadap iPhone dengan mampu memuaskan konsumen dari sisi harga, dan promosi yang jauh lebih baik dari pesaing.

BAB V

Dokumen terkait