• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Variabel Disiplin Kerja

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X1,X2) berupa pelatihan dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) kinerja karyawan. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung.Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) berupa pelatihan dan disiplin kerja terhadap variabel terikat (Y)kinerja karyawan.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat hubungan yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1,X2) berupa pelatihan dan disiplin kerja terhadap variabel terikat (Y)kinerja karyawan.

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSSfor Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat

�=5% dengan kriteria sebagai berikut :

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

73 Tabel 4.12

Hasil Uji F (Uji Signifikan Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 132,031 2 66,016 39,761 ,000b Residual 111,240 67 1,660 Total 243,271 69

a. Dependent Variable: kinerja

b. Predictors: (Constant), disiplin, pelatihan Sumber : Hasil Penelitian (2015) (diolah)

Hasil Uji F pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilaiFhitung yang diperoleh adalah 39,761> dari Ftabel 3,13, maka Ha diterima artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel pelatihan dan disiplin kerja terhadap variabel kinerja karyawan.

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independensecara parsial terhadap variabel dependen, kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%

Ha diterima jika thitung> ttabelpada α = 5%

Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan � = 5%. Suatu

74

variabel bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel < 0,05. Berikut Tabel hasil uji parsial (uji t):

Tabel 4.13Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9,846 4,841 2,034 ,046 Pelatihan ,294 ,059 ,504 4,995 ,000 DisiplinKerja ,314 ,099 ,321 3,175 ,002

a. Dependent Variable: kinerja

1. Pelatihan

Hasil uji parsial (uji t) menunjukan bahwa pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05, dan nilai thitung 4,995> ttabel 1,66, artinya jika ditingkatkan variabel pelatihan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,294 satuan, maka Ha diterima.

2. Disiplin kerja

Hasil uji parsial (uji t) menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,002) < 0,05, dan nilai thitung 3,175> ttabel 1,66, artinya jika ditingkatkan variabel disiplin kerja sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,314 satuan.

4.4.3 Uji Analisis Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya,

75

jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Derajat pengaruh variabel X1, X2 terhadap variabel Y1 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Uji Analisis Determinasi (R2)

Sumber : Hasil Penelitian (2015) (diolah)

Tabel 4.14menunjukan bahwa adjusted R Square sebesar 0,529, artinya 52,9% variabel dependen (kinerja karyawan) dijelaskan oleh variabel independen (pelatihan dan disiplin kerja), dan sisanya 47,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Variabel tersebut misalnya kompensasi dan motivasi kerja, dari variabel bebas yang tidak diikut sertakan tersebut juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

1. R=0,737 berarti hubungan antara pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sebesar73,7%, artinya hubungannya erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut :

Tabel 4.15

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 – 0,39 Tidak Erat

0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,737a ,543 ,529 1,289

76

0,8 – 0,99 Sangat Erat

Sumber : Situmorang & Lufti (2014:163)

2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R

Square sebagai koefisien determinasi. Nilai Adjusted R Square dapat naik atau

turun apabila suatu variabel independen ditambahkan dalam model. Adjusted R

Square sebesar 0,529, artinya 52,9% variabel dependen (kinerja karyawan)

dijelaskan oleh variabel independen (pelatihan dan disiplin kerja), dan sisanya 47,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Variabel tersebut seperti kompensasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja. 3. Standart Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Standart Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi.

Standart Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,289. Semakin kecil

standar deviasi berarti model semakin baik.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel pelatihan butir pernyataan kedelapan dan ketujuh dari varabel pelatihan karyawan terdapat 57 responden atau sekitar 81,4 % dan 50 responden atau sekitar 71,4 % menyatakan setuju bahwa tempo penyampaian materi pelatihan yang diberikan dan lama waktu yang digunakan dalam menyampaikan materi pokok pelatihan sudah sesuai.

77

Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel pelatihan butir pernyataan keduaterdapat 4 responden atau sekitar 5,7 % menyatakan tidak setuju bahwaisi pelatihan yang diberikan selalu yang terbaru, hal ini bisa menjadi pertimbangan atau evaluasi kembali bagi perusahaan untuk selalu memberikan materi pelatihan yang up to date agar peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan yang baru sehingga keterampilan karyawan bertambah dan membuat kinerjanya semakin meningkat.

4.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel disiplin kerja butir pernyataan kesembilan, terdapat 62 responden atau sekita 88,6% menyatakan setuju bahwa balas jasa yang diberikan perusahaan memotivasi karyawan untuk mematuhi segala peraturan yang ada dalam perusahaan, hal ini bisa dilihat bahwa karyawan menjalankan peraturan perusahaan demi terciptanya lingkugan kerja yang baik dan kodusif.

Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel disiplin kerja butir pernyataan ketujuh, terdapat 3 responden atau sekitar 4,3 % menyatakan ragu-ragu bahwa pimpinan selalu memberikan contoh disiplin kepada setiap karyawan, hal ini dapat menjadi pertimbangan kepada pemimpin perusahaan untuk dapat selalu memberikan contoh kedisiplinan yang baik kepada setiap karyawan agar dapat memotivasi karyawan untuk selalu bersikap disiplin dalam setiap melakukan pekerjaanya.

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait