HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4. Pengujian Impak Jatuh Bebas
Pengujian impak dilakukan dengan metode impak jatuh bebas, dan dengan jumlah sampel 12 buah untuk Speed Bump single polymeric dengan ketinggian: 1 m serta 15 spesimen untuk double polymeric foam dengan ketinggian 1m dengan posisi tegak lurus.
Posisi Speed Bump tegak lurus (Gambar 4.1). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tegangan yang bekerja pada material tersebut sehingga diperoleh hasil akhir bahwa material tersebut memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh Speed Bump. Sehingga pada pemakaian Speed Bump dapat bekerja secara maksimal.
Indikasi mengenai kegagalan dilihat berdasarkan ada tidaknya keretakan. Pengujian dinamik dilakukan untuk mendapatkan respon secara dinamik material, dan pengujian ini dilakukan dengan pengujian impak jatuh bebas kecepatan tinggi.
Pengujian impak jatuh bebas diperumpamakan sebagai sebuah benda jatuh bebas dari keadaan mulai berhenti mengalami pertambahan kecepatan selama benda tersebut jatuh.
Jika benda jatuh kebumi dari ketinggian tertentu relatif kecil dibandingkan jari-jari bumi, maka benda mengalami pertambahan kecepatan kebawah dengan harga yang sama setiap detik.
4.4.1. Pengujian impak jatuh bebas Speed BumpConcrete Foam
Pengujian impak jatuh bebas Concrete Foam, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 meter, dengan posisi speed bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada gambar (Gambar 4.2)
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
Concrete Foam, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.3).
Gambar 4.3. Grafik Concrete Foam 1 meter
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh gaya tertinggi terdapat pada spesimen 1 dengan nilai Gaya maksimum 477.26 N dan Tegangan Maksimum 0.239 MPa. Secara detail Gambar 4.3. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Data uji impak Speed BumpConcrete Foam ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak/Tidak retak
1 1M Spesimen 1 477.26 0.239 Retak
2 1M Spesimen 2 433.01 0.217 Retak
3 1M Spesimen 3 375.13 0.188 Retak
Rata-rata 428.47 0.214 Retak
Pada tabel 4.3 juga diperlihatkan pada ketinggian 1 m Concrete Foam
memiliki tegangan maksimum rata–rata sebesar 0.214 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 428.47 N.
4.4.2. Pengujian impak jatuh bebas Speed Bumpsingle bar polymeric foam 1 inci Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 1 inci, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 m, dengan posisi Speed Bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Pengujian impak jatuh bebas single polymeric foam rongga 1 inci. Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
single polymeric foam 1 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.5). Keretakan terjadi pada bagian polymeric foam tepat pada bagian tengah speed bump.
Dari hasil uji impak terjadi keretakan pada spesimen single polymeric foam 1 inci pada sisi tengah speed bump. Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter single polymeric foam 1 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.6).
Gambar 4.6 Grafik Single Polymeric Foam 1 meter 1 inci
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh Gaya tertinggi terdapat pada spesimen 3 dengan nilai Gaya maksimum 342.37 N dan Tegangan Maksimum 0.171 MPa. Secara detail Gambar 4.5. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data uji impak Speed Bumpsingle polymeric foam 1 inci ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak/Tidak retak
1 1M Spesimen 1 311.27 0.156 Retak
2 1M Spesimen 2 333.64 0.167 Retak
3 1M Spesimen 3 342.37 0.171 Retak
Pada tabel 4.4 juga diperlihatkan pada ketinggian 1 m single polymeric foam 1 inci memiliki tegangan maksimum rata–rata sebesar 0.165 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 329.09 N.
4.4.3. Pengujian impak jatuh bebas speed bumpsingle polymeric foam 2 inci Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 2 inci, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 m, dengan posisi speed bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Pengujian impak jatuh bebas single polymeric foam rongga 2 inci. Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
single polymeric foam 2 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.8). Keretakan terjadi pada bagian polymeric foam tepat pada bagian tengah speed bump.
Gambar 4.8 Keretakan pada speed bump single polymeric foam 2 inci Dari hasil uji impak terjadi keretakan pada spesimen single polymeric foam 2 inci pada sisi tengah speed bump. Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter single polymeric foam 2 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.9).
Gambar 4.9 Single Polymeric Foam 1 meter 2 inci
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh gaya tertinggi terdapat pada spesimen 3 dengan nilai Gaya maksimum 349.82 N dan Tegangan
Maksimum 0.175 MPa. Secara detail Gambar 4.8. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Data uji impak Speed Bumpsingle polymeric foam 2 inci ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak/Tidak retak
1 1M Spesimen 1 342.76 0.171 Retak
2 1M Spesimen 2 339.62 0.170 Retak
3 1M Spesimen 3 349.82 0.175 Retak
Rata-rata 344.07 0.172 Retak
Pada tabel 4.5 juga diperlihatkan pada ketinggian 1 m single polymeric foam 2 inci memiliki tegangan maksimum rata–rata sebesar 0.172 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 344.07 N.
4.4.4. Pengujian impak jatuh bebas dengan single polymeric foam rongga 3 inci. Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 3 inci, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 m, dengan posisi Speed Bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada Gambar 4.10.
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
single polymeric foam 3 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.11). Keretakan terjadi pada bagian polymeric foam tepat pada bagian tengah speed bump.
Gambar 4.11 Keretakan pada speed bump single polymeric foam 3 inci Dari hasil uji impak terjadi keretakan pada spesimen single polymeric foam 3 inci pada sisi tengah speed bump. Adapun hasil nilai pengujian impak single polymeric foam 3 inci dengan ketinggian 1 meter untuk 3 spesimen diperlihatkan pada gambar 4.12.
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh Gaya tertinggi terdapat pada spesimen 3 dengan nilai Gaya maksimum 373.24 N dan Tegangan Maksimum 0.187 MPa. Secara detail Gambar 4.11. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Data uji impak Speed Bumpsingle polymeric foam 3 inci ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak / Tidak Retak
1 1M Spesimen 1 352.18 0.176 Retak
2 1M Spesimen 2 361.01 0.181 Retak
3 1M Spesimen 3 406.53 0.203 Retak
Rata-rata 373.24 0.187 Retak
Pada tabel 4.6 juga diperlihatkan pada ketinggian 1m single polymeric foam 3 inci memiliki tegangan maksimum rata-rata sebesar 0.187 MPa dan gaya maksimum rata-rata sebesar 0.187 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 373.24 N
4.4.5. Pengujian impak jatuh bebas double polymeric foam rongga 1 inci
Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 1 inci, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 m, dengan posisi Speed Bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada gambar (Gambar 4.13).
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
double polymeric foam rongga 1 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.14).
Gambar 4.14 Hasil uji impak speed bump double polymeric foam rongga 1 inci ketinggian 1 m
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
double polymeric foam 1 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.15).
Gambar 4.15. Grafik Double Polymeric Foam 1 meter 1 inci
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh gaya tertinggi terdapat pada spesimen 1 dengan nilai Gaya maksimum 343.45 N dan Tegangan Maksimum 0.172 MPa. Secara detail Gambar 4.15. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Data uji impak speed bumpdouble polymeric foam 1 inci ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak/tidak retak
1 1M Spesimen 1 343.45 0.172 Tidak Retak
2 1M Spesimen 2 330.01 0.165 Tidak Retak
3 1M Spesimen 3 338.84 0.169 Tidak Retak
4 1M Spesimen 4 337.86 0.169 Tidak Retak
5 1M Spesimen 5 322.06 0.161 Tidak Retak
Rata-rata 334.44 0.167 Tidak Retak
Pada tabel 4.7 juga diperlihatkan pada ketinggian 1 m double polymeric foam
1 inci memiliki tegangan maksimum rata–rata sebesar 0.167 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 334.44 N.
4.4.6. Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 2 inch.
Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 2 inci, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 m, dengan posisi speed bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16. Pengujian impak jatuh dengan 2 rongga 2 inci 1 m.
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
Gambar 4.17 Hasil uji impak speed bump double polymeric foam rongga 2 inci ketinggian 1 m
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
double polymeric foam 2 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.18).
Gambar 4.18. Grafik Double Polymeric Foam 1 meter 2 inci
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh gaya tertinggi terdapat pada spesimen 4 dengan nilai Gaya maksimum 362.38 N dan Tegangan Maksimum 0.181 MPa. Secara detail Gambar 4.18. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Data uji impak speed bumpdouble polymeric foam 2 inci ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak/Tidak Retak
1 1M Spesimen 1 324.91 0.162 Tidak Retak
2 1M Spesimen 2 361.40 0.181 Tidak Retak
3 1M Spesimen 3 318.92 0.159 Tidak Retak
4 1M Spesimen 4 362.38 0.181 Tidak Retak
5 1M Spesimen 5 353.55 0.177 Tidak Retak
Rata-rata 344.23 0.172 Tidak Retak
Pada tabel 4.8 juga diperlihatkan pada ketinggian 1 m single polymeric foam 3 inci memiliki tegangan maksimum rata–rata sebesar 0.172 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 344.23 N
4.4.7. Pengujian impak jatuh bebas dengan 2 rongga 3 inci.
Pengujian impak jatuh bebas dengan rongga 3 inci, dilakukan dengan metode impak jatuh bebas dari ketinggian 1 m, dengan posisi speed bump tegak lurus. Yang ditunjukkan pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19. Pengujian impak jatuh dengan 2 rongga 3 inci 1 m
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
Gambar 4.20 Hasil uji impak speed bump double polymeric foam rongga 3 inci ketinggian 1 m
Hasil pengujian impak pada spesimen posisi datar dengan ketinggian 1 meter
double polymeric foam 3 inci, diperlihatkan seperti pada (Gambar 4.21).
Gambar 4.21. Grafik Double Polymeric Foam 1 meter 3 inci
Nilai tertinggi tegangan dari dampak yang dihasilkan oleh gaya tertinggi terdapat pada spesimen 4 dengan nilai Gaya maksimum 405.84 N dan Tegangan Maksimum 0.202 MPa. Secara detail Gambar 4.21. Nilai Gaya dan tegangan maksimum diperlihatkan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Data uji impak speed bumpdouble polymeric foam 3 inci ketinggian 1 meter
No Ketinggian Spesimen Gaya Maximum (N) Tegangan (MPa) Retak/Tidak retak
1 1 m Spesimen 1 344.63 0.172 Tidak retak
2 1 m Spesimen 2 328.93 0.164 Tidak retak
3 1 m Spesimen 3 284.78 0.142 Tidak retak
4 1 m Spesimen 4 378.18 0.189 Tidak retak
5 1 m Spesimen 5 405.84 0.202 Tidak retak
Rata-rata 348.47 0.174 Tidak retak
Pada tabel 4.9 juga diperlihatkan pada ketinggian 1 m single polymeric foam 3 inci memiliki tegangan maksimum rata–rata sebesar 0.174 MPa dan Gaya maksimum rata-rata sebesar 348.47 N