Data yang diperoleh perlu diuji keabsahannya. Seperti halnya dalam penelitian kuantitatif, dikenal adanya uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif, untuk uji keabsahan data pada umumnya meliputi uji kredibilitas, uji dependabilitas, dan uji obyektivitas (uji konfirmabilitas). Beberapa uji keabsahan tersebut, yang utama adalah uji kredibilitas. Adapun langkah masing-masing uji tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Uji kredibilitas yaitu menguji kevalidan dengan cara melakukan uji triangulasi (misal, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi). b. Uji dependabilitas yaitu untuk menguji konsistensi dengan cara
mempertahankan konsistensi terhadap teknik pengumpulan data, penggunaan konsep dan penafsiran atas fenomena.
c. Uji obyektivitas (uji konfirmabilitas) yaitu dengan cara mengkonfirmasi hasil penelitian dengan para ahli (promotor/pembimbing), mendatangi
berbagai pihak (auditor) untuk melakukan audit trial, dan mengundang berbagai pihak untuk mendiskusikan hasil temuan (seminar).
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN
Penelitian ini menemukan gambaran berpikir matematis siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Budaya Islam adalah sebagai berikut :
1. Gambaran kemampuan berpikir matematis siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Budaya Islam ditinjau dari kelompok kategori prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi matematis siswa kategori prestasi belajar tinggi, baik secara lisan, tertulis, maupun menggunakan gambar dapat dikatakan baik. Adanya upaya memberikan penjelasan secara lengkap, sehingga komunikasinya mudah untuk dipahami. Upaya tersebut didukung dengan produktivitas “kata” nya yang relatif banyak. Kategori prestasi belajar sedang, komunikasi secara lisan, tertulis, maupun menggunakan gambar dapat dikatakan cukup baik. Mereka hanya menulis sesuai dengan kebutuhan tanpa ada upaya penjelasan secara lengkap. Komunikasinya masih dapat dipahami, meskipun didukung oleh produktivitas “kata” yang relatif cukup. Kategori prestasi belajar rendah, komunikasi secara lisan, tertulis, maupun
menggunakan gambar dapat dikatakan kurang baik. Mereka hanya menulis sesuai dengan kebutuhan tanpa ada upaya menjelaskan
secara lengkap. Komunikasinya masih susah dipahami, karena produktivitas “kata” nya yang relatif sedikit.
b. Penalaran matematis siswa kategori prestasi belajar tinggi mencakup penalaran secara deduktif dan induktif. Kemampuan menggunakan kedua jenis penalaran tersebut dapat dikatakan baik, dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dalam menyelesaikan soal. Kemampuan tersebut didukung oleh pemahaman konsep dan prosedur matematis yang relatif tinggi. Kategori prestasi belajar sedang, mencakup penalaran secara deduktif dan induktif. Namun
mereka lebih dominan dalam menggunakan penalaran secara deduktif. Kemampuan penalaran mereka didukung oleh pemahaman konsep dan prosedur matematis yang cukup baik. Adapun kategori prestasi belajar rendah mencakup penalaran deduktif dan induktif.
Namun mereka lebih dominan dalam penalaran secara induktif. Kemampuan penalaran mereka dapat dikatakan kurang baik, karena pemahaman konsep dan prosedur matematisnya masih tergolong rendah.
c. Pemecahan masalah matematis siswa kategori prestasi belajar tinggi, lengkap dan jelas serta dapat menggunakan strategi
pemecahan masalah secara tepat. Kemampuan pemecahan masalah ini nampaknya didukung oleh kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalahnya tergolong baik. Kategori prestasi belajar
sedang, kemampuan pemecahan masalahnya cukup jelas dan dapat
menggunakan strategi pemecahan masalah secara tepat. Namun, mereka sering kurang cermat dalam perhitungan. Dalam pemecahan masalah pada umumnya mereka tidak melakukan pengecekan kembali (looking back) secara cermat. Oleh karena itu kemampuan pemecahan masalahnya dapat dikatakan cukup baik. Kategori prestasi belajar rendah, kurang jelas dalam pemecahan masalah,
serta penggunaan strategi pemecahan masalahnya masih kurang terarah, bahkan dapat dikatakan mereka kurang mampu dalam memecahkan masalah. Mereka pada umumnya kurang teliti, dan keinginannya langsung menyelesaikan masalah tanpa melakukan identifikasi masalah serta pengecekan kembali (looking back). Pemecahan masalahnya dapat dikatakan kurang baik.
d. Berpikir kritis matematis siswa kategori prestasi belajar tinggi, nampak dalam setiap langkah menyelesaikan masalah dengan argumentasi yang valid, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dalam kelompok ini, dapat dikatakan baik. Kategori prestasi belajar sedang, nampak dalam setiap menyelesaikan masalah
dengan argumentasi yang cukup valid, khususnya dalam mengidentifikasi masalah dan penyelesaian masalah. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritisnya tergolong cukup baik. Kategori prestasi belajar rendah, berpikir kritis matematis siswa, dalam menyelesaikan masalah nampak masih
rendah, dengan argumentasi yang kadang kurang valid. Kemampuan berpikir kritisnya dapat dikatakan kurang baik.
e. Berpikir kreatif matematis siswa kategori prestasi belajar tinggi bervariasi meliputi kelancaran, keluwesan, kerincian, dan keaslian. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kreatifnya baik. Kategori prestasi belajar sedang, berpikir kreatif matematisnya bervariasi meliputi kelancaran, keluwesan, kerincian, dan keaslian. Adapun untuk unsur keluwesan lebih nampak dalam bentuk klasikal, artinya unsur keluwesan secara individu masih kurang tetapi secara klasikal dapat berjalan dengan baik. Kategori prestasi belajar rendah, berpikir kreatifnya kurang bervariasi.
Namun, jika dicermati mereka memiliki kreativitas dalam keaslian. Artinya mereka lebih senang menjawab dengan caranya sendiri walaupun salah. Oleh karena itu kemampuan berpikir kreatif mereka secara keseluruhan dapat dikatakan kurang baik.
2. Kemampuan berpikir matematis siswa ditinjau dari nilai-nilai budaya Islam adalah sebagai berikut:
a. Secara umum kelompok kategori tinggi, sedang, dan rendah dalam prestasi belajar terkait dengan tinggi rendahnya prestasi nilai-nilai budaya Islam siswa. Tinggi rendahnya prestasi nilai-nilai budaya Islam terkait juga dengan tinggi rendahnya prestasi akhlak siswa. Ini berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar terkait dengan tinggi rendahnya prestasi akhlak siswa.
b. Siswa yang mempunyai hafalan Al Qur’an relatif banyak, dapat dikatakan bahwa mereka mempunyai daya juang yang baik untuk memecahkan masalah walaupun harus menemui kesulitan atau kebuntuan. Demikian juga dalam hal berpikir kreatif, mereka mempunyai kelebihan dalam keluwesan (flexibility) yaitu memiliki keberanian untuk mencoba menyelesaikan masalah dengan cara lain. c. Siswa yang tertib dalam sholat dan serius dalam sholatnya, dapat
dikatakan mempunyai penalaran yang baik, khususnya bernalar secara deduktif. Tingkat ketelitian dalam mengerjakan soal juga dapat dikatakan baik.
d. Siswa yang rajin berdoa serta meyakini doanya, dapat dikatakan mempunyai keyakinan yang kuat, yaitu mempunyai percaya diri (self
confidence) yang baik. Biasanya mereka tidak goyah dengan
jawaban yang sudah diberikan.
3. Ada keterkaitan atau korelasi yang kuat antara akhlak dan prestasi belajar matematika.
4. Pengaruh akhlak terhadap prestasi belajar matematika dikatakan cukup besar.
5. Pengaruh prestasi belajar matematika terhadap akhlak dapat dikatakan relatif kecil.
B. SARAN
1. Kepada pihak sekolah, dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis budaya Islam,
a. Sekolah perlu menyediakan fasilitas peribadatan yang dapat memenuhi kebutuhan siswa, seperti masjid yang dapat menampung seluruh siswa untuk dapat sholat berjama’ah.
b. Perlu disediakan tempat-tempat yang representatif untuk terselenggaranya pembelajaran tahfizh dalam sistem halaqah.
c. Perlu adanya solusi untuk mengatasi kesenjangan kemampuan berpikir siswa yang cukup lebar antara kelompok kategori prestasi belajar tinggi dan kelompok kategori prestasi belajar rendah.
2. Kepada para peneliti pendidikan, perlu ditindaklanjuti penelitian ini untuk:
a. Menemukan upaya-upaya lain yang dapat membangun akhlak mulia siswa, dan berdampak positif terhadap kemampuan berpikir matematis serta berdampak positif terhadap prestasi belajar matematika.
b. Meneliti kemampuan berpikir matematis, akhlak dan prestasi belajar matematika siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Budaya Islam untuk kelas khusus siswa laki-laki atau kelas siswa campuran.
c. Meneliti kemampuan berpikir matematis, akhlak dan prestasi belajar matematika siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Budaya Islam
untuk sekolah-sekolah Islam yang lain, seperti yang bernaung di Yayasan Muhammadiyah atau Yayasan Nahdlotul Ulama.
d. Meneliti kemampuan berpikir matematis, akhlak, dan prestasi belajar matematika siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Budaya Islam untuk sekolah-sekolah umum.
e. Meneliti perbedaan pengaruh Pembelajaran Berbasis Budaya Islam dan Pembelajaran Konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa.
f. Meneliti faktor penyebab siswa tidak mau mengerjakan sesuatu yang mereka anggap belum jelas manfaatnya. Misalnya, ketika mereka diberi soal ulangan dan tidak bisa maka mereka cenderung diam, membiarkan lembar jawab kosong tanpa ada rasa cemas.
g. Meneliti bagian manakah dari materi matematika yang mendapat pengaruh besar dari akhlak, apakah pada bagian kalkulasi atau bagian penalaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdeljaouad, M.(2006) Issues in the History of Mathematics Teaching in Arab Countries. Paedagogica Historica.Vol. 42 No. 4&5 Agust 2006 p. 629-664. Agustian, A. G.(2001) Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan
Spiritual ESQ.Jakarta: Arga.
Al-Sharqawi, E. (1986) Filsafat Kebudayaan Islam.Bandung: Pustaka. Arikunto, S.(2008) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Asy’arie, M. (1999) Filsafat Islam tentang Kebudayaan.Yogyakarta: LESFI. Azra, A.(1999) Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millennium
Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Banyumas dalam Angka Tahun 2011
www.banyumaskab.go.id diunduh tanggal 30 Juni 2012.
Baroody, A. J. (1993) Problem Solving, Reasoning and CommunicationK-8
Helping Children Think Mathematically. New York: Macmillan
Publishing Company.
Bell, F.H. (1981) Teaching and Learning Mathematics in The Secondary School. New York : Wm.C.Brown Company Publisher.
Bilgrami, H.H. dan Asyraf, S.A. (1989) The concept of Islamic University (terjemahan). Yogyakarta: Tiara Wacana.
BSNP (2006) Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
Choliq, A. (2011) Hubungan Prestasi Belajar Agama Islam dengan Akhlak Siswa
Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2009/ 2010. Skripsi /Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak
diterbitkan.
Chua, Y.P. (2004) Creative and Critical Thinking Styles. Kuala Lumpur: UPM Press.
Creswell, J. W. (2008) Educational Research. New Jersey: Pearson Education Douglas, F., Brenner, dan Sandra (2001) Cultural Influences on Critical Thinking and Problem Solving. Dalam Arthur L. Costa (ed.). Developing Mind A
Ennis, R.H. (2001) Goal for a Critical Thinking Curriculum and it Assessment. Dalam Arthur L. Costa (ed.). Developing Mind A Resource Book for
Teaching Thinking. Alexanderia: ACSD.
Ervynck, G. (2002) Mathematical Creativity. Dalam David Tall (ed.). Advance
Mathematical Thinking. New York: Kluwer Academic Publisher.
Evans, J.R. (1991) Creative Thinking in the Decision and Management
Sciences. USA : South-Western Publishing Co.
Fatah, R.,A. dkk (2010) Rekontruksi Pesantren Masa Depan (dari Tradisional,
Modern, Hingga Post Modern). Hasil Penelitian tidak diterbitkan.
Fisher, R. (2005) Teaching Children to Think. London: Nelson Thornes Ltd. Harris, R.A. (2004) Creative Problem Solving: A Step-by-Step Approach. Los
Angeles : Pyrczak Publishing.
Hasjmy, A. (1993) Sejarah Kebudayan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. Hulusi A. (2006) Dua: Directed Brain waves.
http://www.ahmedhulusi.org/. diunduh 30 Juli 2011.
Ilyas, Y. (2001) Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Jauhari A. (2011) Pembinaan Akhlak Santri Putra Pondok Pesantren Assalafiyyah
Mlangi Yogyakarta. Skripsi/Tesis Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.Tidak diterbitkan. Khaled, A. (2010) Buku Pintar Akhlak (terjemahan). Jakarta: Zaman.
Khaled, A. (2011) Kurnia Ibadah (terjemahan). Jakarta: Zaman.
Killen, R. (1998) Effective Teaching Strategies. Australia : Social Science Press. KTSP SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto tahun 2010.
Kusumah,Y.S. (2008) Konsep, Pengembangan, dan Implementasi Computer
Based Learning dalam Peningkatan Kemampuan High-Order Mathematical Thinking (Pidato Pengukuhan Jabatan Profesor,
23 Oktober 2008). Bandung: UPI.
Leung, F. (2008) Chinese Culture, Islamic Culture, and Mathematics Education. dalam Clarkson, P. and Presmeg N.(ed).Critical Issues in Mathematics
Mahmudi, A. (2010) Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi MHM Berbasis
Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Maasalah, dan Disposisi Matematis, Serta Persepsi Terhadap Kreativitas. Disertasi SPs UPI.
Tidak diterbitkan.
Majid, A. dan Andayani, D. (2012) Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Marcut, I. (2005) Critical Thinking - Applied to the Methodology of Teaching Mathematics. Educatia Matematica Vol. 1, Nr. 1 (2005), 57–66.
Marfuah (2010) Relevansi Pengembangan Kurikulum Di Pesantren Modern Al-
Amanah Junwangi-Krian DenganTuntutan Era Globalisasi. Tesis Pasca
sarjana IAIN Sunan Ampel. Tidak diterbitkan.
Marzano R.G.dan Pollock, E. (2001) Standard based Thinking and Reasoning Skill. Dalam Arthur L. Costa (ed.). Developing Mind A Resource Book
for Teaching Thinking. Alexanderia: ACSD.
Muda, A.A.K. (2006) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality Publisher
Muhlisin (2004) Studi Korelasi Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan
Perilaku Sosial Anak Usia Pubertas di MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara Tahun 2004. Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
Tidak diterbitkan.
Munandar, U. (2004) Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Nasution, H. (1993) Tinjauan Filosofi tentang Pembentukan Kebudayaan dalam
Islam. dalam Abdul Basir Solissa dkk (ed). Al Qur’an dan Pembinaan
Budaya Dialog dan Transformasi.Yogyakarta: LESFI.
Nasution S. (1982) Didaktik Asas-asas Mengajar.Bandung: Jemmars.
Nata, A. (2009) Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner. Jakarta: Rajawali Press.
National Council of Teachers of Mathematics (1989) Curriculum and Evaluation
Standards for School Mathematics. Reston, VA: National Council of
Teachers of Mathematics.
National Council of Teachers of Mathematics (1991) Professional for teaching
National Council of Supervisors of Mathematics (1988) Component of essential
Mathematics. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics.
National Council of Teachers of Mathematics (2000) Curriculum and Evaluation
Standards for School Mathematics. Reston, VA: National Council of
Teachers of Mathematics.
Nurlaelah, E. (2009) Pencapaian Daya dan Kreativitas Matematika Mahasiswa
Calon Guru Melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS. Disertasi
SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Permendiknas no. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Permendiknas no.22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
Polya, G. (1973) How To Solve It (2nd ed). Princeton: Princeton University Press.
Pomalato, S.W.D. (2005) Pengaruh Penerapan Model Treffinger Dalam
Mengembangkan Kemampuan Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Puccio, G.J. dan Murdock, M.C. (2001) Creative Thinking: An Essential Life Skill. Dalam Arthur L. Costa (ed.). Developing Mind A Resource Book for
Teaching Thinking. Alexanderia: ASCD.
Purwodarminto (2000) Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Rabandi, I. (2010) The Ethos Of Sakura Bacaan Strategis Pribadi Sukses. Yogyakarta: Andi.
Rahayu,U., Yumiati, and Pannen,P. ( 2006 ) Instructional Quality Improvement In
Science Through The Implementation Of Culture-Based Teaching Strategy,
www.unecobkk.org/fileadmin/user-apload/apeid/conference diunduh tanggal 5 April 2010.
Ramayulis, dan Nizar, S. (2009) Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Ratnaningsih, N. (2007) Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis dan Kreatif Matematika Serta Kemandirian Belajar Siswa SMA. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Rohaeti, E. E. (2008) Pembelajaran Dengan Pendekatan Eksplorasi untuk
Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Kreatif Matemaika Siswa SMP. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Ruseffendi (1998) Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sagala, S. (2008) Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, W. (2008a) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group
Sanjaya, W. (2008b) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardjiyo dan Pannen, P. (2005) Pembelajaran Berbasis Budaya:Model Inovasi
Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurnal Pendidikan Vol.6 No.2, September 2005, 83-95.
Sauri, S. (2011) Filsafat dan Teosafat Akhlak. Bandung: RIZQI Press.
Shawn, K. (2007) A Brief Overview of Culture-Based Education and Annotated
Bibliography. www.ksbe.edu/spi diunduh tanggal 5 Maret 2010.
Simon, M. A. (1996) Beyond Inductive and Deductive Reasoning: The Search for
A Sense of Knowing. www.ksbe.reason/ind-ded diunduh tanggal 15 Oktober
2009.
Simuh (2000) Keunikan Interaksi Islam dan Budaya Jawa. Makalah seminar “Pengaruh Islam terhadap budaya Jawa” tanggal 31 Nopember 2000. Sudjana N. (1989) Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kombinasi.Bandung: Alfabeta
Suhena, E. (2009) Pengaruh Strategi REACT dalam Pembelajaran Matematika
Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Penalaran dan
Komunikasi Matematis Siswa SMP. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (2010) Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik.
www.upi.edu.net diunduh tanggal 5 April 2010.
Supriadi, D. (1994) Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta.
Suyono dan Hariyanto (2011) Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syafii, J.M. (2006) The Power of Shalat (terjemahan). Bandung: MQ publishing. UUSPN No. 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wardani, S. (2009) Pembelajaran Inkuiri Model Silver Untuk Mengembangkan
Kreativitas dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA.
Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Widjajanti, D.B. (2010) Analisis Implementasi Strategi Perkuliahan Kolaboratif
Berbasis Masalah dalam Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kemampuan Komunikasi Matematis dan Keyakinan Terhadap Pembelajaran Matematika. Disertasi SPs UPI. Tidak
diterbitkan.
Winkel W.S. (2007) Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Yuniarti,Y. (2007) Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi
Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri.
Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Yurniwati (2009) Meningkatkan Kemampuan Berfikir Matematis Tingkat Tinggi
dengan Computer Based Problem Solving Pada Siswa SMP. Disertasi SPs
UPI. Tidak diterbitkan.
.