• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Residu Produk Perikanan Budidaya dan Sertifikasi untuk Ekspor Pengujian residu produk perikanna budidaya dan sertifikasi untuk ekspor adalah

Sasaran Srategis (SS-6): Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif

IKU 18: Pengujian Residu Produk Perikanan Budidaya dan Sertifikasi untuk Ekspor Pengujian residu produk perikanna budidaya dan sertifikasi untuk ekspor adalah

rangkaian kegiatan yang mendukung proses pembudidayaan ikan guna memenuhi jaminan mutu produk eskpor, yang terdiri dari:

1. Monitoring residu

2. Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) 3. Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) 4. Servailance hama dan penyakit ikan (HPI)

5. Registrasi pakan dan obat ikan.

Tabel 27. Pengujian residu produk perikanan budidaya dan sertifikasi untuk ekspor Nama SS: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Nama Indikator: Jumlah Produksi perikanan budidaya

Kegiatan TW III 2019 Realisasi TW III 2018* Perbandingan Realisasi TW III2019 thd TW III 2018 (%)* Target 2019 Realisasi Terhadap Target Tahunan (%) Target Realisasi Capaian (%)

Monitoring residu 1.600 1.878 117,37 2.444 102,05 2500 75,12 CBIB 1.500 1.358 67,90 2000 67,90 CPIB 130 168 129,23 60 156,67 230 73,04 Survailance HPI 90 95 105,55 - - 120 79,16 Registrasi Pakan dan Obat

6 6 100 - - 10 60

TOTAL 3.326 3.505 105,38 - - 4.860 72.,12

*tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena merupakan IKU baru Tahun 2019

IKU ini merupakan IKU baru pada tahun 2019 dengan target sebanyak 4.860 paket, sementara untuk triwulan III ditargetkan 3.326 paket dengan realisasi 3.505 atau 105,38 % dari target. Rincian capaian nya sebagai berikut:

Monitoring Residu

Jaminan mutu dan keamanan pangan suatu produk perikanan budidaya saat ini sudah merupakan persyaratan dalam perdagangan dan keberlanjutan produksi perikanan budidaya yang harus segera dipenuhi. Dalam upaya menghadapi persaingan yang cukup ketat di pasar global maka peningkatan daya saing produk perikanan budidaya harus dapat dilakukan, salah satunya dengan mengendalikan kandungan residu pada produk perikanan budidaya. Kegiatan pengendalian residu produk perikanan budidaya di Indonesia diimplementasikan melalui sistem pengendalian residu nasional yang dituangkan dalam Rencana Monitoring Residu Nasional -

Pada tahun 2019 jumlah provinsi yang terlibat pada kegiatan monitoring residu dan merupakan lokasi pengambilan sampel uji residu sebanyak 19 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Indikator kinerja jumlah sampel pengujian residu merupakan indikator lanjutan dari indikator Jumlah Sampel pengu Produk Perikanan Budidaya yang Tingkat Keberterimaannya 96% (sampel). Indikator tersebut dibuat untuk menjamin mutu dan keamanan produk perikanan budidaya yang dihitung berdasarkan besaran produksi tahun sebelumnya (dalam satuan ton) dibagi 100. Dalam rangka mendukung pelaksanaan monitoring residu tahun 2019, sudah berhasil disusun dokumen Rencana Monitoring Residu Nasional (RMRN) Tahun 2019. Dokumen sudah di sampaikan ke Otoritas Kompeten untuk disampaikan ke negara mitra khususnya Uni Eropa. Selain penyusunan RMRN 2019 juga sudah dilakukan penyesuaian Prosedur Moitoring Residu dan sedang melakukan revisi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 39 tahun 2015 tentang Pengendalian Residu Obat Ikan, Bahan Kimia dan Bahan Kontaminan di Kegiatan Pembudidayaan Ikan Konsumsi.

Pelaksanaan monitoring residu hingga triwulan III tahun 2019 menunjukkan bahwa pencapaian jumlah pengujian sampel residu produk perikanan budidaya adalah sebanyak 1.878 sampel dari target 1600 sampel. Dengan demikian capaian kinerja triwulan III adalah 117,375% sedangkan capaian terhadap total sampel tahun 2019 adalah 75,12%. Secara rinci realisasi capaian kinerja jumlah sampel produk perikanan budidaya adalah sebagai berikut:

Tabel 28. Realisasi pengujian sampel residu produk perikanan budidaya tiap Provinsi triwulan III tahun 2019 No Provinsi Komoditas Target sampel

tahunan Realisasi sampel Prosentase (%) 1 Aceh 68 88,31 42 54,55 2 Sumatera Utara 119 88,15 86 63,70 3 Sumatera Selatan 42 85,71 30 61,22 4 Lampung 101 54,01 99 52,94 5 Banten 15 115,38 12 92,31 6 Jawa Barat 242 90,64 201 75,28 7 Jawa Tengah 39 84,78 10 21,74 8 DI Yogyakarta 35 94,59 28 75,68 9 Jawa Timur 459 68,00 324 48,00 10 Bali 21 84,00 17 68,00

11 Nusa Tenggara Barat 271 74,45 85 23,35

12 Kalimantan Barat 26 65,00 17 42,50

13 Kalimantan Selatan 33 91,67 22 61,11

14 Kalimantan Timur 51 85,00 36 65,00

No Provinsi Komoditas Target sampel tahunan Realisasi sampel Prosentase (%) 16 Sulawesi Tenggara 115 82,14 86 61,43 17 Sulawesi Tengah 46 71,88 25 39,06 18 Sulawesi Selatan 123 62,76 67 69,79 19 Sulawesi Barat 37 94,87 25 64,10 Total 2.500 1.878 75,12

Keberhasilan atas pemenuhan capaian tersebut didukung oleh realisasi pengujian yang dicapai oleh tiap provinsi terutama di 18 provinsi yang berhasil melampaui target pengujian sampel yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantann Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Uatara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat. Sedangkan beberapa provinsi yang belum memenuhi target diataranya adalah Lampung. Kelebihan capaian realisasi disebabkan oleh kesiapan sumberdaya terutama personil PPC dan ketersediaan sampel di kegiatan budidaya. ampel-sampel yang diuji secara gratis di laboratorium penguji residu di lingkup UPT DJPB. Keberhasilan pencapaian target triwukan III tahun 2019 tersebut juga menunjukkan bahwa proses bisnis pengujian sampel residu mulai dari perencanaan, pengambilan dan pengujian sampel di laboratorium penguji secara umum telah berjalan dengan baik. Sebaliknya beberapa provinsi yang belum mencapai target disebabkan oleh kendala proses imput data di sistem informasi monitoring residu yang terlambat akibat kendala jaringan internet dan ketersediaan sampel budidaya di daerah masih belum siap diambil sebagai sampel pengujian residu.

Dalam rangka pencapaian jumlah sampel pengujian residu di triwulan IV tahun 2019 maka akan dilakukan koordinasi yang lebih intensif terkait pelaksanaan monitoring residu dengan Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi dan mendorong agar kegiatan monitoring bisa berjalan sesuai perencanaan dan mencapai target tepat waktu, terutama dalam proses input data ke dalam sistem manajemen informasi monitoring residu.

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)

Tuntutan permintaan Negara buyer terhadap kebutuhan pangan khususnya produk hasil perikanan budidaya semakin meningkat dari tahun ke tahun dan hal ini diikuti juga dengan ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi produsen. Indonesia sebagai salah satu Negara produsen produk perikanan budidaya harus mampu menyiapkan produk-produk yang berkualitas, berdaya bersaing dan memenangkan persaingan di pasar regional maupun di tingkat internasional. Peningkatan kualitas daya saing produk sector perikanan budidaya di Indonesia dilakukan melalui penerapan standar dan sertifikasi CBIB yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing produk budidaya dalam hal jaminan keamanan pangan dan kualitas,

serta perwujudan perikanan budidaya yang bertanggung jawab. Untuk itu Pemerintah dalam hal ini Direktorat jenderal Perikanan Budidaya selaku Otoritas Kompeten (OK) Bidang Perikanan Budidaya terus mengembangkan sistem mutu dan meningkatkan standar CBIB dalam rangka penigkatan kualiats dan daya saing baik dari kualitas Sertifikasi CBIB maupun produk hasil perikanan budidaya yang telah disertifikasi CBIB.

Target Jumlah unit pembudidayaan ikan bersertifikat CBIB skala kecil skala besar untuk komoditas ekspor Tahun 2019 adalah 2.000 (dua ribu) unit. Capaian sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 adalah 1.358 unit dari target 1.500 atau 67,90%. Realisasi bantuan ini terdiri dari 1.358 sertifkasi unit baru.

Tabel 29. Realisasi Sertifikasi CBIB s.d Triwulan III Tahun 2019

NO Provinsi Masa Berlaku Habis

Tahun 2019

Terbit Baru Tahun 2019 Terbit Perpanjangan Tahun 2019 1 Aceh 29 103 - 2 Sumatera Utara 16 1 - 3 Sumatera Barat - 15 - 4 Riau 68 89 - 5 Sumatera Selatan - - - 6 Kep. Bangka Belitung 82 82 - 7 Kepulauan Riau 40 39 - Lampung 34 6 8 DKI Jakarta 7 11 - 9 Jawa Barat 29 23 - 10 Jawa Tengah 20 - - DI Yogyakarta 52 - 11 Jawa Timur 75 39 - 12 Banten 65 34 - 13 Bali 108 90 - 14 Ntb 64 26 - NTT 6 1 15 Kalimantan Barat 13 124 - 16 Kalimantan Selatan 4 - - 17 Kalimantan Timur 4 45 - 18 Sulawesi Selatan - 42 - 19 Sulawesi Tenggara 71 - - 20 Gorontalo 16 2 - 21 Maluku Utara - 42 - 22 Papua 21 3 - 23 Papua Barat 110 162 - JUMLAH 1.136 1.358 -

Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)

Tuntutan pembudidaya terhadap benih bermutu dapat dipenuhi dengan penyediaan benih bermutu oleh unit pembenihan. Benih bermutu dapat dihasilkan dari induk unggul dan proses pembenihan yang memenuhi persyaratan SNI Perbenihan Perikanan, manajemen mutu, keamanan pangan dan ramah terhadap lingkungan. Proses tersebut dinamakan proses yang memenuhi Cara Pembenihan Ikan yang Baik.

Pada tahun 2019 triwulan III realisasi jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB untuk komoditas ekspor mencapai 168 unit atau tercapai 129,23 % dari target triwulan III sebanyak 130 unit. Sedangkan capaian terhadap target tahunan pada triwulan ke III mencapai sekitar 73,04 %. Adapun Tindak lanjut dalam pencapaian Triwulan III tahun 2019, akan dilakukan langkah-langkah percepatan penilaian terhadap unit-unit pembenihan yang sudah mengajukan permohonan untuk dilakukan sertfikasi.

Tabel 30. Realisasi Sertifikasi CPIB s.d Triwulan III Tahun 2019

No. Provinsi Total

1 Naggroe Aceh Darussalam 0

2 Sumatera Utara 17 3 Sumatera Barat 12 4 B e n g k u l u 0 5 R i a u 21 6 Kepulauan Riau 2 7 J a m b i 3 8 Sumatera Selatan 3 9 Bangka Belitung 0 10 L a m p u n g 2 11 B a n t e n 7 12 DKI Jakarta 0 13 Jawa Barat 18 14 Jawa Tengah 6 15 DI Yogyakarta 15 16 Jawa Timur 31 17 Kalimantan Utara 0 18 Kalimantan Timur 17 19 Kalimantan Tengah 3 20 Kalimantan Barat 0 21 Kalimantan Selatan 0 22 B a l i 2

23 Nusa Tenggara Barat 3

24 Nusa Tenggara Timur 0

25 Sulawesi Utara 0 26 G o r o n t a l o 0 27 Sulawesi Tengah 0 28 Sulawesi Barat 0 29 Sulawesi Tenggara 2 30 Sulawesi Selatan 4

No. Provinsi Total 31 M a l u k u 0 32 Maluku Utara 0 33 P a p u a 0 34 Papua Barat 0 O T A L 168

Survailance hama dan penyakit ikan (HPI)

Validasi data survailance dan/monitoring penyakit ikan dilakukan setiap bulannya oleh tim validator Pusat terhadap laporan yang disampaikan melalui SSMPI on line oleh Dinas KP Provinsi dan UPT DJPB. Pelaporan monitoring dan/atau surveilan yang diukur dalam pemenuhan indikator kinerja pada tahun 2019 merupakan data monitoring dan/atau surveilan yang berasal dari Kabupaten/Kota dan Provinsi yang disampaikan secara berjenjang dengan tujuan untuk mengukur tingkat ketaatan Dinas Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Pelaksanaan survailance dan/monitoring penyakit ikan dilakukan hingga triwulan III tahun 2019 menunjukkan bahawa pencapaian lokasi yang disurvailance dan/dimonitoring adalah sebanyak 95 lokasi kabupaten/Kota dari target 90 lokasi. Dengan demikian capaian kinerja triwulan III adalah 105,55 % sedangkan capaian terhadap total kawasan tahun 2019 adalah 79,17 %. Secara rinci realisasi capaian kinerja jumlah lokasi kawasan budiaya yang disurvailance dan/dimonitoring adalah sebagai berikut.

Tabel 31. Rekap lokasi kawasan budidaya yang penyakitnya dimonitoring dan disurvailance Triwulan III tahun 2019

No Provinsi No Kab/Kota No Provinsi No Kab/Kota

1 Sumatera Barat

1 Pesisir Selatan 8 Kalimantan Selatan

49 Banjar

2 Agam 50 Hulu Sungai Selatan

3 Lima Puluh Kota 51 Hulu Sungai Utara

4 Pasaman Barat 52 Tanah Laut

5 Kota Pariaman 53 Kotabaru

2 Bengkulu 6 Bengkulu Utara 9 Jawa Timur 54 Banyuwangi 7 Muko-muko 55 Pacitan 8 Lebong 56 Ponorogo 9 Kepahiang 57 Trenggalek

10 Kota Bengkulu 58 Tulungagung

11 Kaur 59 Blitar

3 Lampung

12 Pesawaran 60 Kediri

13 Lampung Selatan 61 Malang

14 Lampung Tengah 62 Lumajang

15 Lampung Timur 63 Bondowoso

16 Pringsewu 64 Situbondo

17 Tulang Bawang 65 Probolinggo

No Provinsi No Kab/Kota No Provinsi No Kab/Kota

19 Sukabumi 67 Sidoarjo

20 Bandung 68 Mojokerto

21 Garut 69 Nganjuk

22 Indramayu 70 Madiun

23 Bandung Barat 71 Magetan

24 Kota Cimahi 72 Ngawi

25 Kota Sukabumi 73 Bojonegoro

26 Tasikmalaya 74 Lamongan 27 Ciamis 75 Gresik 28 Sumedang 76 Bangkalan 29 Purwakarta 77 Sampang 30 Subang 78 Pamekasan 5 Jawa Tengah 31 Rembang 79 Sumenep 32 Jepara 80 Kota Kediri

33 Banjarnegara 81 Kota Malang

6 Yogyakarta

34 Kulonprogo 82 Kota Probolonggo

35 Bantul 83 Kota Pasuruan

36 Sleman 84 Kota Mojokerto

37 Kota Y0gyakarta 85 Kota Madiun

38 Gunung Kidul 86 Kota Surabaya

7 Kalimantan Timur

39 Paser 87 Kota Batu

40 Kutai Kartanegara

10 NTB

88 Lombok Utara

41 Berau 89 Sumbawa Barat

42 Kutai Barat 90 Lombok Tengah

43 Kutai Timur 91 Sumbawa

44 Penajam Paser Utara 92 Bima

45 Mahakam Ulu 93 Lombok Barat

46 Kota Balikpapan 94 Lombok Utara

47 Kota Samarinda 95 Kota Bima

48 Bontang

Dari hasil monitoring tersebut jenis hama dan penyakit ikan penting yang teridentifikasi adalah sebagai berikut : (i) Edwardsiella ictaluri; (ii) Ichthyphthiriasis; (iii) Infectious Myo Necrosis

Virus (INMV); (iv) Irridovirus; (v) Koi Herpes Virus (KHV); (vi) Aeromonas hydrophilla; (vii) Mycobacterium fortuitum; (viii)Streptococcus iniae; (ix) Streptococcus agalactiae; (x) Viral Nervous Necrosis; dan (xi) White Spot Disease (WSSV)

Registrasi Pakan dan Obat Ikan

Sampai Triwulan 3 Tahun 2019 telah dilakukan registrasi pakan dan obat ikan sebanyak 6 paket, sehingga capaian jumlah jenis pakan ikan yang terjamin mutu dan keamanannya secara kumulatif sebanyak 1.298 jenis pakan dan jumlah obat ikan yang terjamin mutu, keamanan dan khasiatnya sebanyak 392 merek.

Sertifikat pakan ikan yang telah diterbitkan oleh Direktur Jenderal untuk periode Juli-September 2019 sebanyak 64 sertifikat (Tabel 27), sedangkan obat ikan sebanyak 18 sertifikat (Tabel 28). Sertifikat ini dibuat berdasarkan keputusan kelulusan yang dilaksanakan dalam kegiatan penilaian pendaftaran pakan dan obat ikan, dihadiri oleh Tim Penilai pakan ikan dan Tim penilai obat ikan yang melibatkan pakar.

Jumlah jenis pakan ikan yang terjamin mutu dan keamanannya adalah jumlah jenis pakan ikan yang telah memenuhi syarat sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau uji lapang dan dinyatakan lulus oleh Tim Penilai pakan ikan melalui proses pendaftaran pakan ikan sesuai PERMEN KP No.55/PERMEN-KP/2018 tentang Pakan Ikan sedangkan jumlah obat ikan yang terjamin mutu, keamanan dan khasiatnya adalah jumlah obat ikan yang telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan lulus oleh Tim Penilai Obat Ikan melalui proses pendaftaran obat ikan sesuai PERMEN KP No.1/PERMEN-KP/2019 tentang Obat Ikan.

Tabel 27. Sertifikat Pakan Ikan Yang Diterbitkan pada Triwulan 3 Tahun 2019

NO PERUSAHAAN NOMOR REGISTRASI MERK PAKAN TANGGAL

SERTIFIKAT

1 CV. Mentari Nusantara 1 KKP RI IBd 1750072019 Zigma 3 Juli 2019 2 CV. Radjawali Sakti 2 KKP RI UV 855072019 Algamac Protein Plus (Rotifer) 8 Juli 2019 3 KKP RI UV 854072019 Algamac 3050 (Rotifer) 8 Juli 2019 3 PT. Golden Westindo Artajaya 4 KKP RI IH 1747072019 Hikari Fancy Goldfish Balance 3 Juli 2019 5 KKP RI IH 1748072019 Hikari Fancy Goldfish Color -Enhancing 3 Juli 2019 4 PT. Haida Surabaya Trading 6 KKP RI IN 1751072019 Holdone H 9032 24 Juli 2019

7 KKP RI IN 1752072019 Holdone H 9035 24 Juli 2019 5 PT. Singgasana Unagi

Indonesia

8 KKP RI ISdt 1749072019 Black Fry Feed-Da Chang Brand 3 Juli 2019 6 PT. CJ Feed Jombang 9 KKP RI UV 1757082019 SI (02 S) 19 Agustus 2019 7 BALAI BESAR PERIKANAN

BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

10 KKP RI IL 1753082019 Pakan Mandiri BBPBAP Jepara (LNB) 7 Agustus 2019 11 KKP RI UV 1754082019 Pakan Mandiri BBPBAP Jepara (Pakan Udang) 7 Agustus 2019 12 KKP RI IB 1755082019 Pakan Mandiri BBPBAP Jepara (Pakan Larva) 7 Agustus 2019 13 KKP RI IH 1756082019 Pakan Ikan Hias 7 Agustus 2019 8 PT. Central ProteinaPrima

Tbk. Group

14 KKP RI IH 1781082019 PK2B, PK5B, PK2R, SR2, SKB2, PK5R, SR5, SKB5 22 Agustus 2019 15 KKP RI IBd 1782082019 All Feed 2, 3, 4 22 Agustus 2019 16 KKP RI IBd 1783082019 Eko Feed 2, 3, 4 22 Agustus 2019 17 KKP RI IG 1795082019 Hi Provite 788-3 29 Agustus 2019 18 KKP RI IP 1796082019 333-4 29 Agustus 2019 9 PT. Matahari Sakti 19 KKP RI IN 1758082019 PREO 320 1; 2; 3 22 Agustus 2019 20 KKP RI IN 1759082019 BV330 2;3;4;5 22 Agustus 2019 21 KKP RI IBd 1760082019 BP 2;3;4;5 22 Agustus 2019 22 KKP RI IBd 1761082019 PREO 450 2;3;4;5 22 Agustus 2019 23 KKP RI IBd 1762082019 BD 0;1;2 (BD123) 22 Agustus 2019 24 KKP RI IM 1763082019 UPM 2;3;4;5 22 Agustus 2019 25 KKP RI IM 1764082019 BV 540 2;3;4;5 22 Agustus 2019 26 KKP RI IBd 1765082019 SCAU 2;3;4;5 22 Agustus 2019 27 KKP RI UV 1766082019 KJV 3S;3M;3L (Kiaohji Silver) 22 Agustus 2019 28 KKP RI IP 1767082019 TC 2;3S;3M;3L (TATA) 22 Agustus 2019 29 KKP RI IP 141082019 PRIMA FEED PF 1000 22 Agustus 2019 30 KKP RI IG 1768082019 GP 2;3;4;5 22 Agustus 2019 31 KKP RI IP 1769082019 GPP 2;3;4;5 22 Agustus 2019 32 KKP RI IN 1770082019 PREO 320SP 22 Agustus 2019 33 KKP RI IBd 1790082019 BV 261 2;3;4;5 22 Agustus 2019 10 PT. Golden Westindo Artajaya 34 KKP RI IH 1779082019 Hikari Massivore Delite 22 Agustus 2019 35 KKP RI IH 1780082019 Food Stick 22 Agustus 2019 11 PT. Suri Tani Pemuka 36 KKP RI IN 1786082019 SPM 4A 22 Agustus 2019 37 KKP RI IP 1787082019 SPM 4B Extruder 22 Agustus 2019

NO PERUSAHAAN NOMOR REGISTRASI MERK PAKAN TANGGAL SERTIFIKAT

38 KKP RI IP 1788082019 SPM 4 Extruder 22 Agustus 2019 39 KKP RI UV 673082019 SGH Grower 22 Agustus 2019 40 KKP RI IBd 1791082019 MIT SP 30 22 Agustus 2019 41 KKP RI IBd 1792082019 BAT 22 Agustus 2019 42 KKP RI IN 1793082019 RNM 3 22 Agustus 2019 43 KKP RI IBd 1794082019 Supra NP 22 Agustus 2019 12 CV. SUPERINDO JAYA

MAKMUR

44 KKP RI IP 1773082019 Superindo Maxima 22 Agustus 2019 45 KKP RI IL 1774082019 Superindo Performa 22 Agustus 2019 46 KKP RI IN 1775082019 Superindo Inspira 22 Agustus 2019 13 PT. CJ CHEILJEDANG FEED

SEMARANG

47 KKP RI IBd 1789082019 Active AT 2-5 22 Agustus 2019 14 PT. Karka Nutri Industri 48 KKP RI UV 1771082019 Karka – Wellfit Pre Starter 0,1,2,2B,2C,2P,3AK,3A 22 Agustus 2019 49 KKP RI UV 1772082019 Karka – MAXI Pre Starter 0,1,2,2B,2C,2P,3AK,3A 22 Agustus 2019 15 PT. Wonokoyo Jaya Kusuma 50 KKP RI IP 1776082019 Nusa (NSW) 22 Agustus 2019 16 PT. UNIVERSAL AGRI

BISNISINDO

51 KKP RI IL 1777082019 Global Platinum 22 Agustus 2019 52 KKP RI UV 1778082019 Global Ruby SA 2A 22 Agustus 2019 53 KKP RI IN 1797082019 Global Jet 3 29 Agustus 2019 54 KKP RI UV 1798082019 Global Ruby SA 3B 29 Agustus 2019 17 PT. Cargill Indonesia 55 KKP RI IL 961082019 Optimax AL 611 L 22 Agustus 2019 56 KKP RI IL 962082019 Optimax AL 644 22 Agustus 2019 57 KKP RI IN 1784082019 Infiniti Series 2,3,4 22 Agustus 2019 58 KKP RI IN 1785082019 Prestige Series 2,3,4 22 Agustus 2019 18 PT. LANCAR JAYA

GLOBALINDO

59 KKP RI UV 915082019 Zeigler Larva Z Plus (Z 1-2) 22 Agustus 2019 60 KKP RI IUV 917082019 Zeigler EZ Mate 22 Agustus 2019 19 KELOMPOK USAHA BERSAMA

(KUB) TIMOER MANDIRI

61 KKP RI IL 1799092019 Pakan Mandiri KUB-L 23 September 2019 20 PT. ADHIGANA LOKA

PRAKASA

62 KKP RI IKrp 1800092019 Lucky Star Initial Fish Feed 23 September 2019 63 KKP RI UV 1801092019 Lucky Star Shrimp Larval Feed 23 September 2019 64 KKP RI IKrp 1802092019 Lucky Star EP Fish Feed 0,1,2 23 September 2019

Tabel 28. Sertifikat Obat Ikan Yang Diterbitkan pada Triwulan 3 Tahun 2019

No Nama Obat Ikan No. Pendaftaran Perusahaan Keterangan

1. Kalvit-C Coated Aquatik KKP RI No. D 1908413 PBS PT. Kalbe Farma Baru

2. Aqua Cal+ KKP RI No. I 1908414 PBC PT. Dian Cipta Baru

3. Sentrox Oam Gel KKP RI No. I 1908415 PBC PT. Centralpac Industri Digital Baru

4. Rovizyme Aqua KKP RI No. D 1908416 PBS PT. Nutricell Pacific Baru

5. Selecell KKP RI No. D 1908417 PBS Baru

6. Algimun KKP RI No. I 1908418 PBS PT. Olmix Indonesia Nutrition Baru

7. MT.X AA KKP RI No. I 1908419 PBS Baru

8. Mfeed KKP RI No. I 1908420 PBS Baru

9. Micofix Secure KKP RI No. I 1908421 PBS PT. Biomin Indonesia Baru

10. Aleta TM KKP RI No. I 1908422 PBS PT. Kemin Indonesia Baru

11. Maxcare AQA SHR C MBR KKP RI No. D 1908423 PBS PT. Trouw Nutrition Indonesia Baru

12. Alkaset KKP RI No. I 1908424 PBS CV. Catur Blue Aqua Baru

13. FytoGro KKP RI No. I 1908228-P1 PBS Perpanjangan

14. Tea Seed Meal Shark Fish (SF) KKP RI No. I 1908425 FTS PT. Sapo Indah Perkasa Baru

15. Biovit Aquatic KKP RI No. D 1908012-P2 FBS PT. Sanbe Farma Perpanjangan

16. Ariake 3 KKP RI No. D 1908200-P1

PbBS

PT. Harvest Ariake Perpanjangan

17. Compound Premix 932 for shrimp KKP RI No. I 1908426 PBS

PT. Haida Surabaya Trading Baru

Permasalahan dalam pencapaian IKU ini yaitu: 1) banyaknya sampel pakan dan obat ikan yang masuk ke laboratorium acuan yang mengakibatkan terjadi penumpukan sampel dan antrian pengujian, hal ini menjadi kendala dikarenakan hasil uji lama diperoleh; 2) masih banyak dokumen permohonan dari perusahaan yang tertunda untuk dinilai oleh Tim Penilai Pakan dan Tim Teknis Obat ikan dan monitoring/evaluasi terhadap pakan dan obat ikan yang teregistrasi belum berjalan efektif, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran di Direktorat Pakan dan Obat Ikan.

Tindak lanjut dari pencapaian IKU ini yaitu: 1) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pakan dan obat ikan yang teregistrasi; 2) mengusulkan penambahan anggaran terkait kegiatan penilaian pakan dan obat ikan ke bagian program, DJPB.