• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Srategis (SS-3) : Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan

IKU 5: Jumlah produksi perikanan budidaya

Capaian sementara Produksi Perikanan Budidaya sampai dengan triwulan II tahun 2019 yaitu sebesar 12.500.052 ton atau (57,67%) dari target sebesar 21.678.323 ton dengan capaian nilai produksi sebesar Rp 146.730,- miliar atau capaian (70,43%) dari target sebesar Rp 208.326,- miliar capaian nilai produksi cenderung lebih baik dibandingkan dengan capaian volume produksi hal ini disebabkan karena capain produksi ikan lebih baik dibandingkan dengan capaian produksi rumput laut. Produksi ikan tercapai sebesar 63,53% sedangkan rumput laut hanya mencapai 54,64%.

Tabel 7. Target dan Realisasi Produksi Perikanan Budidaya S/D Triwulan III Tahun 2019 Nama SS: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Nama Indikator: Jumlah Produksi perikanan budidaya (juta ton)

Komoditas

Triwulan III 2019** Realisasi Tw III 2018 (juta ton) Perbandingan Realisasi TW III 2019 thd TW III 2018 (%) Target 2019 (juta ton) Realisasi Terhadap Target Tahunan (%) Target Realisasi Capaian

(%)

Ikan 7,35 4,67 63,53 4,27 109,36 10,36 45,07

Rumput Laut 14,33 7,83 54,64 6,9 113,47 19,54 40,07

Total 21,68 12,50 57,67 11,18 111,8 29,90 41,8

Ket: **) Angka sangat sementara

Tabel 8. Target dan Realisasi Nilai Produksi Perikanan Budidaya S/D Triwulan III Tahun 2019 Nama SS: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Nama Indikator: Jumlah Nilai Produksi perikanan budidaya (Rp. Milyar)

Komoditas

Semester III 2019** Realisasi TW III 2018 Perbandingan Realisasi TW III 2019 thd TW III 2018 (%) Target 2019 (Rp. Milyar) Realisasi Terhadap Target Tahunan (%) Target Realisasi Capaian

(%)

Ikan 191.134 137.335 71,8 126.230 108,79 269.360 50,98

Rumput Laut 17.192 9.396 54,65 8.524 110,23 23.453 40,06

Total 208.326 146.730 70,43 134.574 109,03 292.813 50,11

Ket: **) Angka sangat sementara

Capaian produksi perikanan budidaya triwulan 3 2019 jika dibandingkan dengan capaian triwulan III tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 11,8 % yang terdiri dari rumput laut meningkat sebesar 13,47 % dan ikan meningkat sebesar 8,79 % akan tetapi jika dibandingkan dengan target produksi tahun 2019 pencapaian produksi perikanan budidaya baru mencapai 41,8 %.

Meningkatnya produksi perikanan budidaya triwulan III tahun 2019 dibandingkan dengan produksi triwulan III tahun 2018 banyak disebabkan oleh tingginya harga rumput laut pada semesrer 1 2019 yang mencapai 16.000-20.000 perkilogram kering di kebanyakan sentra rumput sehingga menyebabkan banyak pembudidaya yang mulai menanam rumput laut kembali, selain itu bantuan pemerintah yang banyak disebarkan di masyarakat pada akhir tahun 2018 sudah mulai menghasilkan pada semester 1 2019 ini walaupun masih banyak juga yang belum panen terutama bantuan ikan laut yang sifat budidayanya jangka panjang, bantuan pemerintah yang dialokasikan pada tahun 2019 antara lain (i) Penyediaan benih ikan kerapu dan kakap putih yang bermutu di UPT dan unit Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) dengan distribusi benih ikan laut sampai dengan bulan Oktober ini sudah mencapai 169 lokasi; (ii) Pengembangan teknologi budidaya secara intensifikasi dengan bioflok dan nanobuble untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi yang pada tahun 2018 sampai dengan bulan September ini sudah terealisasi 90 lokasi; (iii) Penataan dan perbaikan infrastruktur di kawasan pertambakan yang didukung dengan

sebaran excavator yang sampai bulan Oktober ini sudah mencapai 36 lokasi yang difasilitasi; (iv) Memberikan kemudahan askes permodalan kepada para pembudidaya ikan untuk melakukan usaha melalui pemanfaatan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN dan akses pembiayaan oleh LPMUKP; (v) Usaha pembinaan pakan mandiri sebagai upaya dari DJPB untuk menekan penggunaan pakan pabrikan agar pembudidaya ikan memiliki margin keuntungan yang lebih besar dan dapat memenuhi kebutuhannya, pakan mandiri terutama diperuntukkan pembudidaya air tawar , beberapa kendala yang dihadapi oleh perikanan budidaya ke depan antara lain terbatasnya bibit rumput laut yang berkualitas sehingga perlu dikembangkan lagi laboratorium-laboratorium kultur jaringan untuk menjamin ketersediaan bibit rumput laut yang berkualitas, selain itu dengan mulai berlakunya UU 23 maka perlu di buat rencana zonasi ruang laut untuk menjamin tersedianya ruang untuk melakukan usaha pembudidayaan dan menjamin keberlanjutan usaha budidaya.

IKU 6: Jumlah produksi ikan hias

Ikan hias air tawar asli Indonesia yang menjadi primadona adalah ikan arwana dan cupang. Sedangkan ikan asal negara lain yang bisa didomestikasi dan cukup popular dibudidayakan di Indonesia antara lain koi, koki, discus, cupang, platy, tetra dan guppy. Dengan potensi pengembangan budidaya ikan hias yang begitu besar maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya perlu mengembangkan budidaya ikan hias, baik pengembangan dalam hal teknologi maupun usaha. Adapun capaian produksi ikan hias sampai dengan Triwulan II tahun 2019 mencapai 367,28 juta ekor atau sekitar 66,8% dari target yang telah ditetapkan yaitu 550 juta ekor.

Tabel 9. Jumlah produksi ikan hias (milyar ekor)

Nama SS: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Nama Indikator: Jumlah Produksi ikan hias (milyar ekor)

TW III 2019** Realisasi

TW III 2018

Perbandingan Realisasi TW III 2019 thd TW III 2018 (%)

Target 2019 Realisasi Terhadap

Target Tahunan (%)

Target Realisasi Capaian %

1,72 1,15 66,86 1,42 -19,01 2.5 46

Ket: **) angka sangat sementara

Keuntungan usaha budidaya ikan hias antara lain tidak memerlukan luasan lahan yang besar cukup hanya memanfaatkan pekarangan rumah dan relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan usaha budidaya ikan konsumsi, akan tetapi nilai yang dihasilkan menjadi dari usaha pembudidayaan ikan hias bisa melebihi nilai usaha dari jenis usaha budidaya ikan yang lain, selain itu usaha budidaya ikan hias juga tidak membutuhkan waktu yang lama sehingg waktu pengembalian investasinyapun lebih cepat. dan perputaran uang (cash flownya) juga cenderung lebih cepat keuntungan lain dari membudidayakan ikan hias adalah peminat ikan hias pada

umumnya adalah para hobiis sehingga harga ikan hias sangat tergantung pada subyektifitas dari setiap hobi dan tidak ada patokan yang pasti untuk harga ikan hias, produksi ikan hias sampai dengan triwulan III Tahun 2019 bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Produksi Ikan Hias Menurut Komoditas TW III *

KOMODITAS TW 3 TARGET REALISASI Total 1,725,000 1,151,936 Koi 241,500 361,405 Koki 70,380 29,601 Cupang 110,400 149,883 Plati 61,410 34,848 Tetra 46,230 34,021 Manvis 28,290 42,952 Red Nose 20,010 18,718 Discus 13,800 17,831 Oscar 12,765 10,085 Gapi 154,560 49,748 Blackghost 11,247 10,400 Moli 175,260 70,857 Dolar 5,313 2,148 Corydoras 10,350 9,140 Arwana 5,865 2,371 Lainnya 757,620 307,928

Keterangan: **) angka sangat sementara

Salah satu upaya yang dilakukan oleh DJPB dalam rangka meningkatkan produksi ikan hias dan meningkatkan minat masyarakat untuk membudidayakan ikan hias adalah dengan mengadakan pembinaan kepada pembudidaya ikan hias.

IKU 7: Nilai PNBP dari perikanan budidaya

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang Pedoman Umum dan PNBP Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 tahun 2015 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan,maka sumber PNBP lingkup Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sumberdaya alam (SDA)

PNBP SDA yakni PNBP yang berasal dari Pungutan Perikanan. Pungutan perikanan adalah pungutan negara atas hak pengusahaan dan/atau pemanfaatan sumberdaya ikan yang harus dibayar kepada pemerintah oleh perusahaan perikanan Indonesia yang melakukan usaha

perikanan atau oleh perusahaan perikansan asing yang melakukan usaha budidaya Perikanan.

2. PNBP Non SDA

PNBP Non SDA yakni PNBP yang berasal dari Penjualan hasil usaha budidaya dan Imbalan jasa UPT lingkup Direktorat Jenderal Perinana Budidaya. PNBP ini terdiri dari : (i) Penjualan hasil Perikanan Budidaya; (ii) Imbal Jasa Teknologi; (iii) Jasa Desiminasi; (iv) Jasa Penggunaan Laboratorium; (v) Jasa Penggunaan fasilitas; (vi) Jasa Fasilitas Lainnya; dan (vii) Jasa Kerjasama dengan Pihak Ketiga.

Target “Nilai PNBP dari Perikanan Budidaya” pada tahun 2019 adalah sebesar 19.344.709.250 dan Pada Triwulan III target PNBP sebesar Rp.10.305.514.500, capaian IKU ini mencapai Rp. 12.106.644.202,- atau 117,47 % dari target tw III. Jika dibandingkan dengan capaian PNBP Triwulan III Tahun 2018 yang mencapai Rp. 14.893.625.359 maka capaian PNBP TW III Tahun 2019 ini mengalami penurunan sampai 18,71%.

Tabel 11. Nilai PNBP dari Perikanan Budidaya (Rp. milyar)

Nama SS: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Nama Indikator: Nilai PNBP dari Perikanan Budidaya (x juta upiah)

TW III 2019 Realisasi TW II 2018 Perbandingan Realisasi TW II 2019 thd TW II 2018 (%) Target 2019 Realisasi Terhadap Target Tahunan (%)

Target Realisasi Capaian %

10,33 12,10 117,13 14,89 -18,71 19,34

Adapun realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Triwulan III tahun 2019 adalah sebagaimana pada tabel dibawah .

Tabel 12. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Triwulan III Tahun 2019

No. NAMA SATUAN KERJA TARGET PENERIMAAN

TA. 2019 (Rp)

REALISASI

TRIWULAN III (Rp.) %

1 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Pusat) 140.063.250 742.062.903 529.81 2 Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (Karawang) 3.173.539.000 462.419.441 14.57 3 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2.857.500.000 1.104.925.013 38.67 4 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi 854.010.000 1.399.762.722 163.90 5 Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung 1.154.771.000 752.490.215 65.16 6 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo 1.797.608.000 1.600.178.856 89.02

7 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Jambi 1.258.780.000 548.016.243 42.62

8 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Takalar 1.861.900.000 1.117.850.013 60.04 9 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee, DI. Aceh. 902.255.000 640.849.883 71.03 10 Balai Perikanan Budidaya Laut Batam, Riau. 1.124.895.000 1.045.889.211 92.98 11 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandi Angin/ Kalsel. 1.054.000.000 660.986.635 62.71 12 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu, Sulut. 923.450.000 979.286.066 106.05 13 Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, Maluku. 926.200.000 533.730.495 57.63

14 Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok, NTB. 567.665.000 303.918.867 53.54

15 Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang 277.800.000 317.739.000 114.38

16 BPIUU dan Kekerangan Karang Asem 443.273.000 438.366.845 98.89

Turunnya PNBP Triwulan III tahun 2019 dibandingkan dnegan PNBP Triwulan II pada tahun 2018 dikarenakan:

- Kondisi lingkungan perairan yang sering berfluktuasi sehingga secara teknis berpengaruh terhadap kegiatan budidaya

- Terjadinya serangan penyakit tertentu yang dapat menghambat proses produksi;

- Adanya program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang masuk dalam kategori Prioritas Nasional guna mendukung ketahanan pangan, diantaranya program Produksi Induk Unggul dan Bantuan Benih Bermutu yang diserahkan ke masyarakat

IKU 8: Persentase kesesuaian bantuan pemerintah lingkup Ditjen Perikanan Budidaya

Nilai kesesuaian bantuan pemerintah lingkup Ditjen Perikanan Budidaya adalah suatu ukuran atas kesesuaian antara rencana (kebutuhan) dan realisasi bantuan pemerintah dari Ditjen Perikanan Budidaya kepada masyarakat/pemda/BUMN/D berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pengukuran tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengadaan tahun 2019 terhadap kesesuaian: 1) kebutuhan; 2) sasaran; 3) kontrak (spesifikasi, jumlah dan waktu); dan 4) Infrastruktur Pendukung.

Target tahun 2019 untuk nilai kesesuaian bantuan pemerintah lingkup Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebesar 87,50%, namun pada Triwulan II belum diperoleh capaian karena penghitungan IKU dilakukan di akhir tahun dan penghitungan iku ini dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP.

Tabel 13. Persentase kesesuaian bantuan pemerintah lingkup Ditjen Perikanan Budidaya Nama SS: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan Nama Indikator: Persentase kesesuaian bantuan pemerintah lingkup Ditjen Perikanan Budidaya

TW II 2019 Realisasi TW II 2018 Perbandingan Realisasi TW I 2019 thd TW II 2018 (%) Target 2019 Realisasi Terhadap Target Tahunan (%)

Target Realisasi Capaian %

- - - - - 87,50 -