Kekuatan Impak merupakan salah satu sifat yang mempengaruhi ketahanan terhadap fraktur dari basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Pengujian ini menggunakan alat Gotech Impact Tester metode Charphy dengan beban 5,5 Joule. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ketangguhan sampel yang terjatuh pada permukaan yang kasar. Data – data yang dihasilkan untuk pengujian kekuatan lentur seperti pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Data hasil pengujian kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum Wight) 40% No Waktu (menit) Kuat Impak (103 Jm-2) 1 0 7,788 2 5 8,328 3 10 8,395 4 15 8,679 5 20 9,428 6 25 9,242
Data pengukuran perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah dilakukan perendaman dalam larutan ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum Wight) 40% dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way
ANOVA dengan tingkat kemaknaan ( = 0,05). Hasil uji statistik ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Kekuatan Impak Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) 40%
Waktu (menit) N Mean ± SD Mean-Difference (I-J) Sig 0 4 7788 ± 476,86 5 4 8328 ± 117,09 -539,500* 0,046 10 4 395 ± 233,26 -606,600* 0,027 15 4 8679 ± 356,67 -890,600* 0,002 20 4 9428 ± 252,35 -1639,200* 0,000 25 4 9242 ± 520,63 -1453,300* 0,000
Keterangan : * terdapat perbedaan yang bermakna
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan impak basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas diperoleh 7,788 x 103 Jm-2 sampai 9,428 x 103 Jm-2, dengan kekuatan impak rerata 8,643 x 103 Jm-2.
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat grafik hubungan antara kekuatan impak dengan waktu lama perendaman sebagai grafik 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara Kekuatan Impak vs Waktu Perendaman
Berdasarkan pada grafik 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai hasil pengujian kekuatan impak maksimum pada waktu lama perendaman 20 menit yaitu 9,428 x 103 Jm-2 dan nilai pengujian kekuatan impak minimum pada waktu lama perendaman 5 menit yaitu 8,328 x 103 Jm-2, namun jika dibandingkan dengan kekuatan impak dengan tanpa perlakuan perendaman memiliki nilai kekuatan impak yang jauh lebih rendah yaitu 7,788 x 103 Jm-2.
Dari data yang terkumpul bahwa rata-rata nilai perubahan kekuatan impak pada sampel resin akrilik meningkat pada setiap perlakuan perendaman 5, 10, 15, 20 dan 25 menit dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil juga menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada setiap perlakuan perendaman.
Pada perendaman 20 menit terlihat kekuatan impak tertinggi dibandingkan lama perendaman yang lain yaitu 9,428 x 103 Jm-2 dan pada perendaman selama 25 menit yaitu 9,242 x 103 Jm-2 , terlihat nilai kekuatan impak menurun kembali. Besarnya kekuatan impak yang berbeda pada setiap sampel dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses polimerisasi basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas, antara lain monomer sisa, teknik pengadukan dan internal porositas (Watri, 2010). Kekuatan impak juga dapat dipengaruhi oleh komponen yang terkandung dalam ekstrak daun salam (syzygium polyanthum wight) yaitu flavonoid yang merupakan bahan aktif mempunyai efek anti-inflamasi dan antimikroba (Sumono, 2008). Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat berdifusi ke dalam lempeng akrilik dan mulai menyebabkan perubahan kimiawi resin akrilik yang berakibat pada penurunan kekuatan mekanisnya (Indiani, 2008)
4.2.2 Pengujian Kekuatan Lentur
Pengujian kekuatan lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap pembebanan. Dalam metode ini yang digunakan adalah metode tiga titik lentur (three point bending). Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisitasan suatu bahan. Pada pengujian ini diberikan pembebanan yang
arahnya tegak lurus terhadap sampel. Data – data yang dihasilkan untuk pengujian kekuatan lentur seperti pada tabel 4.4
Tabel 4.7 Data hasil pengujian kekuatan lentur resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum Wight) 40%
No Waktu (menit) Kuat Lentur (MPa) 1 0 52,8025 2 5 67,5125 3 10 79,3700 4 15 68,3775 5 20 59,8900 6 25 58,0050
Data pengukuran perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah dilakukan perendaman dalam larutan ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum Wight) 40% dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kemaknaan ( = 0,05). Hasil uji statistik ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Kekuatan Lentur Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) 40%
Waktu (menit)
N Mean ± SD Mean-Difference (I-J) Sig
0 4 52,8025 ± 3,3358 5 4 67,5125 ± 5,1377 -14,7100* 0,016 10 4 79,3700 ± 13,5868 -26,5675* 0,000 15 4 68,3775 ± 4,3644 -15,5750* 0,012 20 4 59,8900 ± 10,1241 -7,08750 25 4 58,0050 ± 5,1578 -5,20250
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan lentur basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) yang diperoleh 79,3700 MPa sampai 52,8025 MPa.
Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat grafik hubungan antara kekuatan lentur dengan waktu lama perendaman sebagai grafik 4.4 berikut:
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara Kekuatan Lentur vs Waktu Perendaman
Berdasarkan grafik 4.4 dapat dilihat bahwa lama perendaman RAPP optimum pada waktu lama perendaman 10 menit yaitu 79,3700 MPa. Terdapat perbedaan kekuatan lentur basis gigi tiruan RAPP antara sampel yang tidak direndam (sampel kontrol) dengan kekuatan lentur basis gigi tiruan RAPP yang direndam dalam larutan ekstrak daun salam dengan waktu lama perendaman 5, 10, 15, 20, dan 25 menit.
Berdasarkan International Organizational for Standardization (ISO)
kekuatan lentur bahan basis gigi tiruan yang ideal tidak kurang dari 60 – 65 MPa (Ramadhani, 2011). Pada penelitian ini perendaman 5, 10, dan 15 menit diperoleh 67,5125 MPa, 79,3700 MPa, dan 68,3775 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun salam (syzygium polyanthum wight) dapat mempengaruhi kekuatan lentur resin akrilik heat cured, namun pada perendaman 20 dan 25 menit
#
$
diperoleh 59,8900 MPa dan 58,0050 MPa. Hal ini sesuai dengan pendapat (Indiani, 2008 dan Lestari, 2012) yang menyatakan bahwa kekuatan lentur tergantung pada lamanya waktu perendaman dan semakin lama perendaman dapat menurunkan kekuatan lenturnya, hal ini disebabkan apabila resin akrilk tersebut semakin meningkat dalam mengabsorbsi air.
Menurut (Anusavice, 2003) bahwa resin akrilik heat cured menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada lingkungan yang basah. Namun, air yang diserap ini menimbulkan efek yang nyata pada sifat mekaniknya. Umumnya mekanisme penyerapan air yang terjadi adalah difusi. Ekstrak daun salam juga mempunyai kandungan kimia yaitu flavonoid, dan minyak asiri 0,05 % yang terdiri dari eugenol dan sitral (Sumono, 2008). Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol. Apabila fenol berkontak dengan resin akrilik akan menyebabkan kerusakan resin akrilik heat cured secara kimiawi. Fenol yang terkandung dalam larutan mengalami penetrasi ke dalaam lempeng resin akrilik dan terjadi pemutusan rantai panjang polimer resin akrilik sehingga mengakibatkan beberapa hal yaitu ikatan antar molekul menurun, perusakan secara kimiawi, retak/crazing, dan penurunan kekuatan lentur resin akrilik tersebut (Weny, 2012)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan untuk pengaruh lama perendaman ekstrak daun salam (syzygium polyanthum wight) 40 % pada basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dengan pengujian sifat fisis dan sifat mekanis sebagai berikut:
1. Sifat fisis basis gigi tiruan RAPP setelah perendaman ekstrak daun salam meliputi : densitas 1,0375 gr/cm3 - 1,1328 gr/cm3, daya serap air 0,01162% -0,06805%. Hasil sifat fisis basis gigi tiruan RAPP menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lama perendaman terhadap penambahan nilai densitas dan daya serap air. Sifat mekanik basis gigi tiruan RAPP setelah perendaman ekstrak daun salam meliputi : kekuatan impak 9,428 x 103 Jm-2 - 7,788 x 103 Jm-2 dan kekuatan lentur 52,8025 MPa - 79,3700 MPa. Hasil sifat mekanik basis gigi tiruan RAPP menunjukkan bahwa adanya pengaruh lama perendaman terhadap kekuatan impak dan kekuatan lentur.
2. Waktu yang efektif lamanya perendaman dalam ekstrak daun salam terhadap sifat fisis dan mekanis pada waktu 15 menit yaitu : densitas 1,1328 gr/cm3, daya serap air 0,01162%, kekuatan impak 8,679 x 103 Jm-2 dan kekuatan lentur 68,3775 MPa.
5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan disarankan :
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan meneliti penggunaan ekstrak daun salam sebagai pembersih gigi tiruan terhadap mikrostruktur basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan meneliti perbedaan pengaruh pembersih gigi tiruan dari bahan kimia dan bahan tradisional
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, John N. 1972. Applied Dental Materials. Blackwell Scientific Publications. England.
Anusavice, Kenneth J. 2003. Philiphs Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
EGC.Jakarta.
Basker RM, Davenport JC, Tomlin HR. 1996. Perawatan Prostodontik Bagi Pasien Tak Bergigi. EGC. Jakarta.
Combe, E.C. 1986. Notes on Dental Materials. United States of America by Churchill. Manchester.
Daryanto, Hari Amanto. 2003. lmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta.
Djuleha. 1999. Khasiat Infusa Daun Kacapiring Sebagai Obat Kumur Terhadap Keberadaan Candida Albicans. Majalah Kedokteran Gigi
Enda, Winda.G. 2009. Uji Efek Anti Diare Ekstrak Etanol Kulit Batang Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Mencit Jantan. [Skripsi]. F. Farmasi USU.Medan.
Hyer MW. 1998. Stress Analysis Of Fiber-Reinforced Composite Materials. Mc Graw-Hill. Singapore.
Indiani, Sri Redjeki. 2008. The Transversal Strength Of Acrylic Resin Plate After Being Immersed Soaking In Noni Fruit (Morinda citrifolia Linn.) Juice.
Dent. J. (Maj. Ked. Gigi). 41(2): 84-87.
Jagger D, Harrison A. 1999. Complete Dentures-Problems Solving. British Dental Association. London.
Lestari, Widya Ayu. 2012. Pengaruh Lama Perendaman Plat Gigitiruan Akrilik Dalam Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Terhadap Kekuatan Transversa Plat Gigitiruan. [Skripsi]. FKG Universitas Hasanuddin. Makassar.
Murhadi, Suharyono, AS., dan Susilawati. 2007. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanta) dan Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius). Jurnal Teknol dan Industri Pangan. XVIII (1): 17-24. Nirwana, Intan. 2005. Kekuatan Transversa Resin Akrilik Hybrid Setelah
Penambahan Glass Fiber Dengan Metode Berbeda. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.). 38(1): 16-19.
Noort, R. 2007. Introduction to dental materials. Mosby Elsevier. London.
Noveriza, R. dan Miftakhurohmah. 2010. Efektivitas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia Polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus Histrix)
Sebagai Antijamur Pada Pertumbuhan Fusarium Oxysporum. Jurnal Littri. 16(1): 6-11.
Orsi IA, Andrade VG. 2004. Effect Of Chemical Disinfectant On The Transverse Strength Of Heat-Polimerized Acrylic Resins Submitted To Mechanical And Chemical Polishing. J Pros Dent
Powers, J.M., Wataha John C, and Craig Robert G. 2000. Dental Materials Properties And Manipulation. Mosby. India.
Ramadhani, Suci. 2011. Pembuatan Dan Karakterisasi Bahan Gingiva Berbasis Komposit Resin Akrilik Dengan Penambahan Serat Kaca. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara.
Rumonia, Yosephin. 2012. Pembuatan dan Karakterisasi Gigi Tiruan Berbahan Dasar Komposit Resin Akrilik No.3 dengan Penambahan Serat Kaca. [Sripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Schuurs, A.H.B. 1988. Patologi Gigi-Geligi Kelainan-Kelainan Jaringan Karies gigi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Setiabudy, Rudy. 2007. Material Teknik Listrik. Universitas Indonesia. Jakarta. Setyohadi, R., Wulan, Kartika., Dan Rindy, Septa. 2013. Pengaruh Perendaman
Lempeng Akrilik Serat Kaca 3% (Heat Cured) Dalam Larutan Kopi Robusta Terhadap Kekuatan Impak. [Tugas Akhir]. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Sturgeon, J.B. 1971. Speciment And test Methods for Carbon Fiber Reinforced Plastics. St. Mary Cray: Ministry Of Avitation Supply.
Suci, R., Sebayang, Perdamean., dan Kurniawan, Candra. 2011. Peningkatan Sifat Fisis dan Mekanik Bahan Gusi Tiruan Berbasis Komposit Resin Akrilik Dengan Penambahan Variasi Ukuran Serat Kaca. Pusat Penelitian Fisika – LIPI. Serpong Tangerang Selatan. Banten. Departemen Fisika USU. Sumono, A. and Wulan, A. 2008. The use of bay leaf (Eugenia polyantha Wight)
in dentistry. Dental Journal Majalah Kedokteran Gigi. 41(3): 147!150.
Sumono, A. dan Wulan, A. 2009. Kemampuan air rebusan daun salam (Eugenia Polyantha W) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri
Streptococcus sp.Majalah Farmasi Indonesia. 20(3): 112 – 117.
Surdia, T. 2005. Pengetahuan Bahan Teknik. Penerbit Prednya Paramita: Jakarta. Susilaningtyas, W., Wulan, K.A., dan Saraswati. 2012. Efek Lama Perendaman
Resin Akrilik Heat Cured Dalam Larutan Natrium Hipoklorit 0,5% Terhadap Kekuatan Impak. Majalah Kesehatan FKUB.
Walls, AWG. and Mccabe, JF. 2008. Applied dental materials. Munksgaard. Blackwell.
Watri D. 2010. Pengaruh Perendaman Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Terhadap Kekuatan Impak Dan Transversal. [Skrpisi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Wahyuningtyas, Endang. 2008. Pengaruh Ekstrak Graptophyllum Pictum
Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Pada Plat Gigi Tiruan Resin Akrilik. Indonesian Journal Of Dentistry. 15(3): 187-191.
Weny, PW. 2012. Pengaruh Lama Perendaman Resin Akrilik Heat Cured Dalam Ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa) terhadap Kekuatan Transversa. Malang: Universitas Brawijaya.
LAMPIRAN A
ALAT – ALAT PERCOBAAN
Pencetakan Mould pada Kuvet Resin Akrilik pada Mould
Press Hydroulic Water Bath
Rotary Evaporator Tabung Erlenmeyer dan Corong
Botol Veal Gelas Ukur
Labu Takar Tabung Reaksi
UTM ShimadzuServopulser 100kN
LAMPIRAN B
BAHAN - BAHAN PERCOBAAN
Serbuk Daun Salam Resin Akrilik Polimerisasi Panas
Resin Akrilik dengan perbandingan
Sampel Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas
LAMPIRAN C
DATA STATISTIK UJI ANOVA
ONEWAY Densitas BY waktu
/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /PLOT MEANS /MISSING ANALYSIS /POSTHOC=TUKEY LSD ALPHA(0.05).
Oneway
[DataSet0] Descriptives Densitas N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound5_menit 4 1.037500E0 .0125000 .0062500 1.017610 1.057390 1.0188 1.0438 10_menit 4 1.100000E0 .0102062 .0051031 1.083760 1.116240 1.0875 1.1125 15_menit 4 1.132812E0 .0386541 .0193271 1.071305 1.194320 1.0750 1.1562 20_menit 4 1.078125E0 .0062500 .0031250 1.068180 1.088070 1.0750 1.0875 25_menit 4 1.043750E0 .0088388 .0044194 1.029685 1.057815 1.0375 1.0562 Total 20 1.078438E0 .0402743 .0090056 1.059589 1.097286 1.0188 1.1562
Test of Homogeneity of Variances
Densitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.026 4 15 .021
ANOVA
Densitas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .025 4 .006 16.831 .000
Within Groups .006 15 .000