• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.2. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui jarak maksimal antara mobil dengan Android agar dapat dikontrol melalui komunikasi Bluetooth. Untuk pengujian menggunakan komunikasi GSM tidak dilakukan, karena sudah pasti Android dan mobil dapat terhubung dengan catatan sebagai berikut :

a. Karu SIM yang terdapat di Android dan Mobil (Arduino) memiliki sinyal operator yang digunakan

b. Kartu SIM yang terdapat di Android dan mobil memiliki pulsa untuk melakukan komunikasi.

4.2.1. Pengujian Bluetooth

Untuk pengujian melalui komunikasi Bluetooth, dilakukan pengukuran jarak antara Android dengan mobil tanpa penghalang (seperti rumah dan gedung) dan didapat hasil pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Jarak Bluetooth

Nama Jarak (Meter) Hasil Catatan

A01 ± 5 Terhubung Respon cepat

A02 ± 10 Terhubung Respon cepat

A03 ± 15 Terhubung Respon cepat

A04 ± 20 Terhubung Respon cepat

A05 ± 25 Terhubung Respon lambat

A06 ± 30 Terhubung Respon lambat

A07 ± 35 Terputus Tidak ada respon

4.2.2. Pengujian Algoritma One-Time Pad

Untuk pengujian algoritma One-Time Pad, dilakukan proses enkripsi pada ponsel Android untuk pengiriman data melalui Bluetooth dan SMS. Lalu proses dekripsi dilakukan pada Raspberry Pi saat pesan yang dikirim melalui Bluetooth dan SMS masuk.

4.2.2.1. Pembuatan Tabel Karakter

Terlebih dahulu perlu dibuatkan tabel karakter khusus sehingga proses enkripsi dan dekripsi dapat berjalan. Berikut tabel karakter yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.

Tabel 4.2 Karakter

0 A 24 Y 48 w 72 ,

1 B 25 Z 49 x 73 .

2 C 26 a 50 y 74 /

3 D 27 b 51 z 75 :

4 E 28 c 52 0 76 ;

5 F 29 d 53 1 77 <

6 G 30 e 54 2 78 =

7 H 31 f 55 3 79 >

8 I 32 g 56 4 80 ?

9 J 33 h 57 5 81 @

10 K 34 i 58 6 82 [

11 L 35 j 59 7 83 \

12 M 36 k 60 8 84 ]

13 N 37 l 61 9 85 _

14 O 38 m 62 Spasi 86 {

15 P 39 N 63 ! 87 |

16 Q 40 O 64 88 }

17 R 41 P 65 $ 89 ~

18 S 42 Q 66 %

19 T 43 R 67 &

20 U 44 S 68 (

21 V 45 T 69 )

22 W 46 U 70 *

23 X 47 V 71 +

4.2.2.2. Proses Enkripsi dan Dekripsi

Tabel 4.3 Enkripsi Algoritma One-Time Pad Plaintext Nilai Byte

Plaintext Key Nilai

Byte Key Enkripsi Ciphertext

ST0 18 19 52 123 53 54 55 71 73 17 + . R

ST1 18 19 53 123 53 54 55 71 73 18 + . S

SA0 18 0 52 123 53 54 55 71 54 17 + 2 R

SA1 18 0 53 123 53 54 55 71 54 18 + 2 S

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ciphertext yang dihasilkan dari proses enkripsi algoritma One-Time Pad menjadi acak sehingga data yang disimpan di dalam database menjadi tidak berarti bagi user yang tidak memiliki akses di dalam sistem.

Untuk proses dekripsi algoritma One-Time Pad dapat dilihat pada tabel 4.4. Proses dekripsi mengubah ciphertext dari database kembali menjadi plaintext dengan sempurna.

Tabel 4.4 Dekripsi Algoritma One-Time Pad Ciphertext Nilai Byte

Ciphertext Key Nilai

Byte Key Dekripsi Plaintext

+ . R 71 73 17 123 53 54 55 18 19 52 ST0

+ . S 71 73 18 123 53 54 55 18 19 53 ST1

+ 2 R 71 54 17 123 53 54 55 18 0 52 SA0

+ 2 S 71 54 18 123 53 54 55 18 0 53 SA1

4.2.2.3. Pengujian proses One-Time Pad pada SMS

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah proses enkripsi dan dekripsi dapat berjalan pada komunikasi perangkat android dan perangkat keras sistem. Pada pengujian ini proses enkripsi dilakukan pada perangkat android lalu cipher text dan key dikirimkan ke Raspberry Pi melalui SMS. Lalu pesan yang masuk ke Raspberry Pi akan di dekripsi, sehingga perintah yang dikirim melalui SMS dapat dilaksanakan oleh Raspberry Pi.

4.2.2.3.1. Pengiriman Perintah Mematikan Saklar

Gambar 4.9 Proses OTP Mematikan Sakelar

Pada gambar 4.9 tampak pesan yang dikirmkan melalui SMS tampak tersamarkan membentuk pesan unik. Lalu pesan masuk dapat memberikan respon yang sesuai yaitu pemberitahuan bahwa saklar telah dimatikan.

4.2.2.3.2. Pengiriman Perintah Meminta Lokasi

Gambar 4.10 Proses OTP Meminta Lokasi

Pada gambar 4.10 tampak pesan yang dikirmkan melalui SMS tampak tersamarkan membentuk pesan unik. Lalu pesan masuk dapat memberikan respon yang sesuai yaitu pesan yang berisi lokasi terbaru dari mobil.

Pesan yang terkirim Respon yang

diterima

Pesan yang terkirim Respon yang

di terima

4.2.3. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh data data yang akan dijadikan acuan sebagai tolak ukur sistemkeamanan mobil. Percobaan ini dilakukan dengan memasangkan alat yang telah dirancang pada mobil. Perangkat keras diletakkan didalam mobil tepatnya di bawah dasbor mobil lalu relay dihubungkan dengan saklar dan starter mobil. Catu daya diperoleh dari aki mobil. Pemasangan masing masing alat dapat dilihat dari gambar gambar berikut.

Gambar 4.11 Pemasangan dan Peletakan Alat

Setelah pemasangan selesai dilakukan pengujian dengan skenario terhadap setiap fitur-fitur yang telah dirancang. Skenario yang dilakukan yaitu mulai dari pengaktifan saklar, starter mobil, mematikan mobil lewat Bluetooth, mematikan mobil lewat SMS, meminta lokasi lalu dapat di amati melalui android.

(a) pemasangan saklar dan starter mobil ke alat

(b) peletakan alat dibawah dasbor mobil

Alat yang telah terpasang Pemasangan saklar

dan starter

4.2.3.1. Skenario Menggunakan Bluetooth

Gambar 4.12 Skenario Menggunakan Bluetooth (a) Saklar dalam mode

off

(b) Saklar dalam mode on

Saklar Off Saklar On

(c) mobil telah menyala menggunakan button starter

Starter Mobil

4.2.3.2. Skenario Menggunakan SMS

Gambar 4.13 Skenario Menggunakan SMS Notifikasi

perintah SMS telah terkirim

Perintah yang di kirim

Respon yang di terima

(a) Mematikan saklar melalui SMS

(b) Respon yang di terima dan Saklar mobil telah mati

Notifikasi perintah SMS telah terkirim

Perintah yang di kirim

Respon yang di terima

(c) Meminta lokasi melalui SMS

(d) Respon yang di terima dan Lokasi telah diterima

Lokasi telah di perbaharui

(e) Tampilan lokasi pada ponsel

Pada proses pengujian Bluetooth dilakukan pengiriman perintah melalui ponsel android yang mana perintah nya telah di enkripsi dengan algoritma One-Time Pad lalu perintah tersebut di terima oleh Raspberry Pi dengan terlebih dahulu dilakukan dekripsi untuk memperoleh perintah yang diamankan oleh One-Time Pad. Pada gambar (a) tampak bahwa perintah dikirimkan untuk menghidupkan saklar mobil dan respon yang di terima Raspberry Pi yaitu menyalakan saklar mobil yang tampak pada gambar (b). Demikian pada gambar (c) perintah yang dikirimkan adalah menghidupkan fungsi starter mobil, dan respon yang di berikan adalah mesin mobil berhasil di nyalakan.

Lalu pada proses pengujian SMS dilakukan pengiriman perintah melalui ponsel android yang telah pasangkan aplikasi yang telah dirancang yang dimana perintah nya telah di enkripsi dengan algoritma One-Time Pad lalu perintah tersebut di terima oleh Raspberry Pi dengan terlebih dahulu dilakukan dekripsi untuk memperoleh perintah yang diamankan oleh One-Time Pad. Pada gambar (a) tampak bahwa perintah dikirimkan untuk mematikan saklar mobil dan pada gambar (b) tampak respon yang dilakukan Raspberry Pi yaitu mematikan saklar mobil yang dimana memberikan notifikasi melalui SMS kembali bahwa perintah telah dijalankan. Demikian pada gambar (c) perintah yang dikirimkan adalah meminta lokasi dan pada gambar (d) tampak respon yang dilakukan Raspberry Pi yaitu mencari koordinat lokasi dan member koordinat lokasi melalui SMS. Dan pada gambar (e) tampak bagaimana lokasi dari mobil saat divisualisasikan menggunakan Google Maps dari fitur aplikasi yang telah dirancang.

BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan studi literatur, analisis dan perancangan dan pengujian terhadap penggunaan mikrokontroler dan Raspberry Pi berbasis Android dengan algoritma One-Time Pad untuk sistem keamanan sepeda motor, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem ini dapat mengamankan kendaraan serta menghidupkan dan mematikan mesin mobil yang menggunakan sistem starter dengan bantuan relay pada perangkat Raspberry Pi.

2. Apabila mobil dicuri, sistem ini dapat menemukan mobil yang telah dipasang perangkat keamanan dengan catatan perangkat pada mobil dalam keadaan aktif.

3. Sistem ini dapat melakukan enkripsi dan dekripsi dengan menggunakan algoritma One-Time Pad untuk mengamankan komunikasi data melalui Bluetooth dan SMS.

4. Ciphertext yang didekripsi akan mengembalikan pesan asli. Apabila pesan ciphertext tidak sempurna atau kunci tidak sesuai, maka pesan tidak akan kembali ke bentuk asli dan perintah yang dikirimkan melalui pesan tidak dapat di proses.

5.2. Saran

Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi saran dari penelitian ini atau untuk penelitian selanjutnya yang terkait:

1. Untuk pengembang selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan Algoritma One-Time Pad untuk mengamankan komunikasi data antara Android dengan RaspberryPi

2. Untuk pengembang selanjutnya, diharapkan dapat mengatasi masalah penyadapan data sehingga memperkuat sistem keamanan.

3. Untuk pengembang selanjutnya, diharapkan dapat menerapkan sistem ini untuk semua jenis kendaraan roda empat, tidak hanya jenis mobil yang menggunakan sistem starter.

4. Untuk pengembang selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan radio sebagai komunikasi data karena memiliki jangkauan lebih luas dibanding Bluetooth.

Dokumen terkait