• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.9 Pengujian Statistik

4.9.1 Pemilihan Model Estimasi Data Panel

Tahapan awal pengujian data menggunakan model estimasi Pooled Least Square (PLS) dengan common effect, dilanjutkan Fixed Effect Model (FEM). Hasil dua model estimasi tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4.14 di bawah ini. Hasil estimasi menunjukkan logaritma pada masing-masing variabel penelitian dengan alasan bahwa hasil olahan data menggunakan logaritma adalah lebih baik daripada tidak menggunakan logaritma pada masing-masing variabel penelitian.

Tabel 4.14 Hasil Estimasi Pooled Least Square dan Fixed Effect Model

Variabel PLS FEM

Koefisien Probabilitas Koefisien Probabilitas

C -34,35968 0,0370 45,19397 0,1426 LOG(HK?) 1,119479 0,0003 3,065762 0,0004 LOG(HT?) 0,314581 0,5435 0,647472 0,1914 LOG(JK?) 1,132812 0,1052 1,228876 0,0714 LOG(P?) 0,029974 0,6620 -5,163544 0,0094 LOG(K?) 0,079599 0,0018 -1,584697 0,0418 R-squared 0,636391 R-squared 0,723800 SSR 7,454513 SSR 5,662491 F-statistic 11,55135 F-statistic 11,60537 Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Untuk mengetahui model PLS atau FEM yang akan dipilih untuk estimasi data dilakukan Uji F / Chow test. Dari hasil estimasi diketahui bahwa nilai R- squared PLS adalah 0,636391 lebih kecil bila dibandingkan dengan model FEM yaitu diperoleh R-squared sebesar 0,723800. Demikian halnya dengan F-statistic, nilai F-stat PLS lebih kecil bila dibandingkan dengan model FEM. Sehingga model estimasi menggunakan PLS adalah tidak tepat. Untuk lebih jelas mengetahui model PLS atau FEM yang akan digunakan dalam estimasi maka dapat dilakukan uji Chow.

4.9.1.1Uji Chow

Uji chow ini dilakukan untuk mengetahui model PLS atau FEM yang dipilih yaitu dengan memperhitungkan nilai Sum Squared Resid dari model PLS dan model FEM yaitu sebagai berikut:

Hasil dari perhitungan uji Chow ini didapatkan nilai sebesar 4,747078 yang kemudian nilai ini diperbandingkan dengan nilai F-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Chow

F-statistic (α = 0,05)F-tab H0 = PLS Kesimpulan N = 3 T = 13 k = 6 Chow = 4,747078 2,50 H0 Chow > F-tab

ditolak Fixed Effect Model Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Dari Tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa nilai Chow adalah sebesar 4,747078 yang nilainya lebih besar dari pada nilai F-tabel yaitu sebesar 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak artinya model yang sesuai untuk digunakan dalam persaman ini adalah Fixed Effect Model (FEM).

4.9.1.2Uji Hausman

Dengan diperoleh hasil estimasi yang lebih baik antara PLS dengan FEM, tahap selanjutnya adalah menentukan model yang lebih efisien apakah menggunakan Fixed Effect Model atau Random Effect Model dengan uji Hausman.

Dalam penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa, jika jumlah time series (T) besar dan jumlah cross-section (N) kecil atau time series (T = 13) > cross-section (N = 3) maka nilai taksiran parameter berbeda kecil, sehingga pilihan didasarkan pada kemudahan perhitungan. Artinya, dalam penelitian ini estimasi Fixed Effect Model lebih tepat dibandingkan dengan Random Effect Model, sehingga tidak perlu dilakukan uji Hausman.

4.9.2 Koefisien Determinasi (R2

Nilai koefisien determinasi (R

)

2

) digunakan untuk mengetahui kekuatan variabel bebas (independent variable) menjelaskan variasi dari variabel terikat (dependent variable). Dari hasil estimasi menggunakan Fixed Effect Model (cross section weights) diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,980859 yang bermakna bahwa variasi variabel bebas yaitu harga kopi internasional (HK?), harga teh internasional (HT?), jumlah produksi (JK?), jumlah penduduk negara tujuan ekspor (P?) dan kurs mata uang negara tujuan ekspor terhadap US dollar 68

(K?) mampu menjelaskan variasi nilai ekspor kopi provinsi Sumatera Utara sebagai variabel terikat sebesar 98,09 persen dan sisanya 1,91 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model estimasi.

4.9.3 Uji t

Untuk membuktikan pengaruh harga kopi internasional (HK?), harga teh internaisonal (HT?), jumlah produksi kopi (JK?), jumlah penduduk negara tujuan ekspor (P?) dan kurs mata uang negara tujuan ekspor terhadap US dollar (K?) terhadap ekspor kopi provinsi Sumatera Utara (EKS?) digunakan Tabel 4.16. Pengujian nilai t dilakukan dengan menggunakan t-hitung dan menggambarkan probabilitas yang dihitung dengan tingkat kepercayaan 95 persen (α = 0,05 dan df = 33) maka nilai t-tabel dalam penelitian ini adalah 2,03452. Menggunakan hipotesis uji t-statistik metode Fixed Effect Model (FEM) dengan pembobotan (cross section weights) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Hipotesis pertama penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga kopi internasional terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 4.16 dapat dilihat dari hasil estimasi, diperoleh nilai t-statistic sebesar 4,683752 > nilai t-tabel sebesar 2,03452 dan prob 0,0001 < α = 0,05 akibatnya H0 ditolak dan Ha

Hipotesis kedua penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara harga teh internasional terhadap ekspor kopi provinsi di Sumatera Utara. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 4.16 dapat dilihat

diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga kopi internasional (HK?) terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara (EKS?).

dari hasil estimasi, diperoleh nilai t-statistic sebesar 1,496006 < nilai t-tabel sebesar 2,03452 dan prob 0,1448 > α = 0,05 akibatnya H0 diterima dan Ha

Hipotesis ketiga penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara jumlah produksi terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 4.16 dapat dilihat dari hasil estimasi, diperoleh nilai t-statistic sebesar 1,542731 < nilai t-tabel sebesar 2,03452 dan prob 0,1330 > α = 0,05 akibatnya H

ditolak sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara harga teh internasional (HT?) terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara (EKS?).

0 diterima dan Ha

Hipotesis keempat penelitian ini adalah terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara jumlah penduduk negara tujuan ekspor terhadap ekspor kopi di provinsi di Sumatera Utara. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 4.16 dapat dilihat dari hasil estimasi, diperoleh nilai t-statistic sebesar negatif 2,792854 > nilai t-tabel sebesar 2,03452 dan prob 0,0089 < α = 0,05 akibatnya H

ditolak sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara jumlah produksi (JK?) terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara (EKS?).

0 ditolak dan Ha

Hipotesis kelima penelitian ini adalah terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara kurs negara tujuan ekspor terhadap US dollar terhadap ekspor

diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara jumlah penduduk negara tujuan ekspor (P?) terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara (EKS?).

kopi di provinsi di Sumatera Utara. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 4.16 dapat dilihat dari hasil estimasi, diperoleh nilai t-statistic negatif sebesar 2,762406 > nilai t-tabel sebesar 2,03452 dan prob 0,0096 < α = 0,05 akibatnya H0 ditolak dan Ha

4.9.4 Uji F

diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara kurs negara tujuan ekspor terhadap US dollar (K?) terhadap ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara (EKS?).

Pengkajian hipotesis secara bersama-sama dilakukan dengan menggunakan uji F. Jika F-hitung > F-tabel maka hipotesis nol harus ditolak dan hipotesis alternatif harus diterima. Yang artinya bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari uji F-statistic diperoleh nilai sebesar 226,9338 > F-tabel sebesar 2,50 atau probabilitas yang diperoleh adalah sebesar 0,000000 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima, bahwa secara bersama-sama variabel bebas (harga kopi internasional, harga teh internasional, jumlah produksi kopi, jumlah penduduk negara tujuan ekspor dan kurs mata uang negara tujuan ekspor terhadap US dollar) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat ekspor kopi di provinsi Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dokumen terkait