• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pengujian Unjuk Kerja Pengendali Faktor Daya

1 Solder 60 Watt -0.999 - Error*

2 Setrika listrik 300 Watt -0.994 -0.98 1.43

3 Setrika listrik 300 Watt + lampu pijar 100 Watt -0.99 0.99 0

4 Setrika listrik 300 Watt + Solder 60 Watt -0.99 -1 1

5 Lampu Pijar 100 W -0.993 -1 0.7

6 Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 watt 0.865 0.74 16.89

7 Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 watt 0.773 0.78 0.90

8 Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 watt 0.751 0.77 2.47

9 Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 watt 0.684 0.76 10

10 Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 watt 0.764 0.86 11.16

11 Modul pembebanan motor ac satu fasa 0.77 0.68 13.24

12 Modul pembebanan motor ac satu fasa

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W) 0.81 0.72 12.5

13 Modul pembebanan motor ac satu fasa

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W) 0.82 0.7 17.14

15 Modul pembebanan motor ac satu fasa ||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W) 0.82 0.72 13.89

16 Modul pembebanan motor ac satu fasa ||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W) 0.81 0.74 9.46

Keterangan:

• - : Tidak terdeteksi oleh alat ukur (MX200)

Error* : Terjadi karena dibagi dengan nol (menghasilkan nilai tak hingga)

4.2. Pengujian Unjuk Kerja Pengendali Faktor Daya

Pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya ada dua macam. Jenis pengujian unjuk kerja alat pertama dilakukan dengan memberikan beberapa macam beban kepada alat pengendali faktor daya. Faktor daya beban – beban tersebut dikendalikan agar mendekati satu. Jenis kedua pengujian unjuk kerja alat dilakukan dengan memberikan satu macam beban yaitu modul pembebanan motor AC satu fasa yang diberi tingkat pembeban berbeda (pengubahan kondisi beban). Hasil pengujian jenis pertama dan kedua dicatat pada saat mode kendali pengendali faktor daya pada mode non-aktif dan aktif.

Data yang dicatat adalah informasi daya pada mode kendali non-aktif dan aktif serta jumlah kapasitor yang digunakan. Pengujian ini memberikan hasil data unjuk kerja pengendali faktor daya yang bervariasi. Variasi data unjuk kerja alat terutama disebabkan oleh informasi daya beban yang berbeda – beda.

Data hasil pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya dengan memberikan bermacam – macam beban disajikan dalam Tabel 4.8. sampaiTabel. 4.10. Tabel – tabel tersebut memuat nilai – nilai informasi daya pada tiap langkah pengujian.

Tabel 4.8. Data Unjuk Kerja Pengendali Faktor Daya dengan Variasi Beban mode Non-Aktif

Infirmasi Daya Mode Non-Aktif

No. Beban - beban Pf S (VA) P (Watt) Q (Var)

1

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + dua

lampu pijar 100 W)) 0.999 405 404.6 18.09

2

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + empat

lampu pijar 100 W)) 0.991 406 402.3 53.86

3

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm || (Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W))

0.51 903 460.5 396.1

4

(Modul pembebanan motor ac (no load) ||Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)

0.52 920 478.4 408.6

5

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W))

0.52 932 484.6 414

6

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W))

0.517 940 486 416

7

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 0.83 382 317.1 176.8

8

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 0.82 398 326.4 186.8

9

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W)) 0.41 580 237.8 216.9

10

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)) 0.4 620 248 227.3

11

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm|| (Trafo 5

A + tiga lampu pijar 100 W)) 0.416 640 266.2 242.1

12

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||( Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) 0.43 652 280.4 253.1

13

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 0.42 660 277.2 251.6

Data pada Tabel 4.8. menunjukkan kondisi beban pada mode pengendali faktor daya non-aktif. Informasi daya beban – beban mula – mula tetap di mana ada beban dengan faktor daya yang masih kurang dari satu dan memiliki daya kuadratur (induktif) yang cukup besar dibandingkan dengan daya rerata beban. Setelah mode kendali alat pengendali faktor daya diubah menjadi mode aktif maka alat bertindak dengan berusaha mengendalikan faktor daya beban agar mendekati satu. Setelah faktor daya beban dikendalikan pada pengujian ini didapatkan data hasil pengandalian faktor daya seperti terdapat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Data Unjuk Kerja Pengendali Faktor Daya dengan Variasi Beban Mode Aktif

Infirmasi Daya Mode Aktif

No. Beban - beban Pf S (VA) P (Watt) Q (Var)

1

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + dua

lampu pijar 100 W)) 0.999 405 404.6 18.1

2

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + empat

lampu pijar 100 W)) 0.999 399 398.6 17.8

3

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm || (Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W))

0.97 474.84 460.59 112

4

(Modul pembebanan motor ac (no load) ||Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)

0.963 477.78 460.1 124

5

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W))

0.996 455 453.18 40.5

6

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W))

0.966 476 459.82 119

7

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 0.999 288 287.71 12.9

8

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 0.999 282 281.72 12.6

9

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W)) 0.34 498 169.32 159

10

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)) 0.33 482 159.06 150

11

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm|| (Trafo

5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 0.34 470 159.8 150

12

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||( Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) 0.34 678 230.52 217

13

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 0.340 460 156.4 147

Pada Tabel 4.9. terdapat data yang menunjukkan perubahan informasi daya setelah pengubahan mode kendali alat pengendali faktor daya dari non – aktif menjadi aktif. Bila data Tabel 4.9. dibandingkan dengan data Tabel 4.8. maka akan menghasilkan sekumpulan data hasil perbandingan. Data tersebut antara lain nilai penurunan komponen informasi daya (daya nyata, daya rerata, dan daya reaktif/kuadratur) dan peningkatan nilai faktor daya. Nilai peningkatan faktor daya bervariasi, bergantung pada informasi daya mula – mula dan keberhasilan perbaikan faktor daya yang dilakukan. Data hasil perbandingan tersebut dimuat dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Data Unjuk Kerja Pengendali Faktor Daya dengan Variasi Beban Mode Aktif (Perubahan Informasi Daya)

Penurunan Informasi Daya

No. Beban - beban C S (VA) P (Watt) Q (Var)

Kenaikan Pf 1

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + dua

lampu pijar 100 W)) 0 0 0 0 0

2

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + empat

lampu pijar 100 W)) 1 7 3.75 36.037 0.008

3

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm || (Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W))

7 428.2 0.06 284.16 0.46

4

(Modul pembebanan motor ac (no load) ||Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)

7 442.2 18.3 284.63 0.443

5

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W))

3 477 31.5 373.47 0.476

6

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W))

4 464 26.2 297.11 0.449

7

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 3 94 29.3 163.98 0.169

8

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 4 116 44.6 174.2 0.179

9

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W)) 15 82 68.5 57.661 -0.07

10

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)) 15 138 88.9 77.146 -0.07

11

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm|| (Trafo

5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 15 170 106 91.829 -0.076

12

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||( Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) 15 -26 49.8 36.33 -0.09

13

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 15 200 121 104.48 -0.08

Dari data pada Tabel 4.10. diketahui tidak semua faktor daya bertambah mendekati satu namun hampir semua mengalami penurunan daya nyata.

Tabel 4.11. adalah hasil pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya dengan mengubah kondisi beban. Beban berupa modul pembebanan motor AC satu fasa yang diberi beban dengan cara menutup keran masukan atau keran keluaran secara bertahap sebesar 100 dari sudut nol derajat (terbuka penuh) sampai 900 (tutup penuh). Namun oleh karena keterbatasan kemampuan modul pembebanan motor AC satu fasa maka penutupan penuh keran tidak dilakukan (penutupan penuh keran dapat membebani motor secara berlebih). Dari pembebanan ini diharapkan terjadi perubahan faktor daya, sehingga pengendali faktor daya akan bertindak terhadap perubahan tersebut.

Tabel 4.11. Unjuk Kerja Pengendali Faktor Daya dengan Variasi Kondisi Beban

Data pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya dengan variasi kondisi beban pada Tabel 4.11. menunjukkan bahwa beban mengalami perubahan nilai faktor seiring dengan peruabhan sudut bukaan keran masukan atau keluaran. Faktor daya mula – mula induktif (kurang dari satu) dikendalikan sehingga nilai daya kuadratur turun, dengan

demikian nilai faktor daya naik. Jumlah kapasitor yang ditambahkan nampak bervariasi menyesuaikan dengan nilai kuadratur yang terdeteksi. Hal ini mengakibatkan pengendali faktor daya mengambil tindakan penambahan kapasitor terhadap beban uji.

Dari Tabel 4.8. sampai Tabel 4.10. dapat ketahui bahwa hasil pengujian nomor satu sampai nomor delapan dan nomor 14 pengendali faktor daya berhasil mengendalikan nilai faktor daya beban menjadi mendekati satu. Hasil pengujian nomor satu sampai nomor delapan juga menunjukkan penurunan daya rerata yang relatif sedikit (maksimal 29 watt dari 317 watt atau 9,15% (nomor tujuh)). Sedangkan hasil pengujian nomor sembilan sampai 13 menunjukkan bahwa pengendali faktor daya mengalami kegagalan pengendalian faktor daya karena faktor daya yang dikendalikan tidak bisa mendekati satu bahkan faktor daya menurun.

Pengendalian faktor daya kadang kala tidak berjalan sesuai perancangan. Dalam beberapa pengujian, pengendali faktor daya mengakibatkan penurunan faktor daya. Penurunan faktor daya tetap terjadi walaupun faktor daya yang dideteksi bersifat faktor daya induktif. Dalam beberapa kasus pengendali faktor daya berkutat melakukan pencarian nilai beda fasa sinyal arus dan tegangan. Pencarian nilai beda fase sinyal arus dan tegangan yang berulang – ulang juga terjadi ketika pengendali faktor daya sedang mengendalikan faktor daya beban (terdapat kapasitor yang terpasang pada jala – jala) kemudian secara tiba – tiba beban dimatikan. Hal ini diakibatkan nilai beda fase dianggap tidak valid oleh program. Beda fase yang dianggap tidak valid telah dijelaskan pada perancangan program sub bab 3.3.7. yaitu tentang perancangan subrutin “cari_thetha”.

Bila dari data hasil pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya Tabel 4.8.

sampai Tabel 4.11. dibuat suatu grafik tiga dimensi di mana nilai faktor daya mula – mula sebagai sumbu x, nilai daya nyata mula – mula sebagai sumbu y dan penurunan

daya nyata sebagai sumbu z maka akan terbentuk grafik seperti pada Gambar4.9. Grafik pada Gambar 4.9. menunjukkan bahwa penurunan daya nyata yang semakin besar bila faktor daya awal semakin rendah dan daya nyata awal semakin besar.

Gambar 4.9. Grafik tiga dimensi hasil pengendalian faktor daya

Untuk membuktikan bahwa perbaikan faktor daya yang dilakukan pengendali faktor daya sesuai dengan teori maka hasil pengujian dicocokkan dengan teori perbaikan faktor daya. Secara teoritis hasil perbaikan faktor daya (Jumlah kapasitor, faktor daya baru, daya nyata baru dan penurunan daya nyata) dengan sejumlah kapasitor dihitung dengan Persamaan(2.22) sampai Persamaan (2.29).

Qc S pf nC= sin(cos1( ))* ⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ × × × = C f v Qc π 2 1 2 2 2 *) ( ) ( ' Qc Q pf S pf S pf − + × × =

( ) (

2

)

2 * ' S pf Q Qc S = × + − ' S S S = − ∆

Persamaan (2.22) sampai Persamaan (2.29) dan data informasi daya sebelum perbaikan faktor daya pada pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya (saat mode kendali alat non-aktif) digunakan untuk menghitung informasi daya setelah perbaikan faktor daya secara teoritis dengan asumsi daya rerata tidak berubah. Berikut hasil perhitungan teoritis perbaikan faktor daya yang terangkum pada Tabel 4.12. sampai

Tabel 4.14..

Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Teoritis Perbaikan Faktor Daya Variasi Beban (non-aktif)

Infirmasi Daya Mode Non-Aktif

No. Beban - beban Pf S (VA) P (Watt) Q (Var)

1

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A +

dua lampu pijar 100 W)) 0.999 405 404.6 18.09

2

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A +

empat lampu pijar 100 W)) 0.991 406 402.3 53.86

3

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm || (Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W))

0.51 903 460.5 396.1

4

(Modul pembebanan motor ac (no load) ||Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)

0.52 920 478.4 408.6

5

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W))

0.52 932 484.6 414

6

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W))

0.517 940 486 416

7

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 0.83 382 317.1 176.8

8

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 0.82 398 326.4 186.8

9

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W)) 0.41 580 237.8 216.9

10

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)) 0.4 620 248 227.3

11

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 0.416 640 266.2 242.1

12

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||( Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) 0.43 652 280.4 253.1

13

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 0.42 660 277.2 251.6

Informasi daya awal Tabel 4.12. menggunakan data pada Tabel 4.8. di mana data tersebut merupakan informasi daya beban – beban uji. Setelah mode kendali alat diubah menjadi aktif maka secara teoritis akan terjadi informasi daya baru. Informasi daya baru untuk setiap beban dimuat dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Teoritis Perbaikan Faktor Daya Variasi Beban Mode-Aktif

Infirmasi Daya Mode Aktif

No. Beban - beban Pf S (VA) P (Watt) Q (Var)

1

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + dua

lampu pijar 100 W)) 0.999 405 404.60 18.11

2 (Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) -0.999872 402.3976 402.35 -6.44

3

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm || (Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W))

-0.999569 460.7288 460.53 -13.53

4

(Modul pembebanan motor ac (no load) ||Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)

-0.999957 478.4206 478.40 -4.44

5

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W))

0.999928 484.6749 484.64 5.81

6

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W))

0.999564 486.192 485.98 14.36

7

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) -0.995526 318.485 317.06 -30.09

8

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) -0.998894 326.7212 326.36 -15.36

9

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W)) -0.997116 238.4879 237.80 -18.10

10

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)) 0.99639 248.8985 248.00 21.13

11

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm|| (Trafo

5 A + tiga lampu pijar 100 W)) -0.995299 267.4975 266.24 -25.91

12 (Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||( Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) -0.99765 281.0205 280.36 -19.26

13

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) -0.999481 277.3439 277.20 -8.93

14 Motor ac satu fasa 1/2 hp 1400 rpm 0.999924 880.5067 880.44 10.84

Data pada Tabel 4.13. menunjukkan perubahan nilai faktor daya. Nilai faktor daya yang baru mendekati satu, sedangkan nilai daya nyata dan daya kuadratur relatif menurun. Apabila perubahan nilai informasi daya yang terjadi pada hasil perhitungan teoritis di atas dihitung dan dimuat dalam tabel maka akan mampak seberapa besar

perubahan nilai informasi daya yang diperoleh secara teoritis. Nilai perubahan informasi daya yang terjadi dimuat dalam suatu Tabel4.14.

Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Teoritis Perbaikan Faktor Daya Variasi Beban Mode-Aktif (Perubahan nilai faktor daya)

Penurunan Informasi Daya

No. Beban - beban C

S (VA) P (Watt)

Kenaikan Pf 1

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + dua

lampu pijar 100 W)) 0 0 0.0 1.11E-16

2

(Setrika listrik 300 Watt || (Trafo 5 A + empat

lampu pijar 100 W)) 1 3.60243 60.8 0.008872

3

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm || (Trafo

5 A + satu lampu pijar 100 W)) 13

442.271 790.3 0.489569

4

(Modul pembebanan motor ac (no load) ||Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm ||(Trafo

5 A + dua lampu pijar 100 W) 13

441.579 790.3 0.479957

5

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 13

447.325 790.3 0.479928

6

(Modul pembebanan motor ac (no load) || Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) 13

453.808 790.3 0.482564

7

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 4 63.515 243.2 0.165526

8

(Modul pembebanan motor ac (no load)||

(Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 4 71.2788 243.2 0.178894

9

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + satu lampu pijar 100 W)) 9 341.512 547.1 0.587116

10

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||(Trafo 5 A + dua lampu pijar 100 W)) 9 371.102 547.1 0.59639

11

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm|| (Trafo

5 A + tiga lampu pijar 100 W)) 10 372.503 607.9 0.579299

12

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||( Trafo 5 A + empat lampu pijar 100 W)) 10 370.98 607.9 0.56765

13

(Motor AC satu fasa 1/2 hp 2800 rpm

||Trafo 5 A + lima lampu pijar 100 W)) 10 382.656 607.9 0.579481

14 Motor ac satu fasa 1/2 hp 1400 rpm 16 439.493 972.6 0.332924

Data perubahan informasi daya yang dimuat pada Tabel 4.14. menunjukkan besarnya penurunan informasi daya dan peningkatan nilai faktor daya. Besarnya nilai penurunan informasi daya bergantung pada besarnya daya nyata awal dan nilai faktor

daya awal. Semakin besar daya nyata awal dan nilai faktor daya semakin kecil maka penurunan informasi daya serta peningkatan faktor daya semakin besar.

Data pada Tabel 4.12. sampai Tabel 4.14. menunjukkan bahwa pengendalian faktor daya secara teoritis dapat menurunkan nilai daya nyata dengan mengurangi nilai daya kuadratur. Pengurangan nilai daya kuadratur juga berakibat pada peningkatan nilai faktor daya.

Penghitungan perbaikan faktor daya secara teoritis juga dilakukan pada perngujian unjuk kerja alat dengan pengubahan konsisi beban. Pada perhitungan teoritis tersebut menghasilkan data yang dimuat dalam Tabel 4.15. Dalam tabel tersebut secara teoritis tidak terjadi penambahan kapasitor, sehingga secara teoritis informasi daya tidak berubah setelah terjadi perbaikan faktor daya.

Tabel 4.15. Hasil Perbaikan Faktor Daya Teoritis dengan Pengubahan Kondisi Beban

Seperti pada Tabel 4.8. sampai Tabel 4.11. hasil pengujian unjuk kerja pengendali faktor daya, Tabel 4.12. sampai Tabel 4.15. hasil perbaikan faktor daya teoritis dimuat dalam suatu grafik tiga dimensi. Dalam Gambar 4.10. diketahui bahwa perbaikan faktor

daya menyebabkan penurunan daya nyata. Penurunan daya nyata diakibatkan oleh berkurangnya nilai daya kuadratur. Nilai penurunan ini akan bertambah besar jika nilai faktor daya semakin kecil (induktif) dan daya nyata awal semakin besar.

Gambar 4.10. Grafik tiga dimensi hasil pengendalian faktor daya teoritis

Perbandingan antara hasil pengendalian faktor daya dengan hasil pengendalian faktor daya teoritis penting untuk mengetahui bahwa alat sesuai dengan perancangan atau tidak. Data yang dibandingkan ialah nilai faktor daya akhir pengendalian hasil pengujian dengan hasil perhitungan teoritis tehadap faktor daya mula mula. Data yang dibandingkan tersebut memberikan suatu data perbandingan yang termuat dalam Tabel 4.15.

Tabel 4.15. Data Perbandingan Antara Nilai Peningkatan Faktor Daya Hasil Pengujian dengan Hasil Perhitungan Terhadap Faktor Daya Awal

Penurunan Pf No.

Pf

Awal Pengujian Teori

Selisih 1 0.4 0.33 0.996 0.666 2 0.41 0.34 -0.997 0.657 3 0.416 0.34 -0.995 0.655 4 0.42 0.340 -0.999 0.659 5 0.43 0.34 -0.998 0.658 6 0.51 0.97 -1.000 0.030 7 0.517 0.966 1.000 0.034 8 0.52 0.963 -1.000 0.037 9 0.52 0.996 1.000 0.004 10 0.667 1 1.000 0.000 Penurunan Pf No. Pf

Awal Pengujian Teori

Selisih 11 0.73 0.9 0.997 0.097 12 0.73 0.9 0.997 0.097 13 0.74 0.9 0.994 0.094 14 0.74 0.9 0.994 0.094 15 0.77 0.97 0.995 0.025 16 0.79 1 0.997 0.003 17 0.79 1 0.998 0.002 18 0.8 0.99 0.998 0.008 19 0.8 1 0.999 0.001 20 0.81 0.99 0.999 0.009

Tabel 4.15. Data Perbandingan Antara Peningkatan Nilai Faktor Daya Hasil Pengujian dengan Hasil Perhitungan Terhadap Faktor Daya Awal (lanjutan)

Penurunan Pf No.

Pf

Awal Pengujian Teori

Selisih 20 0.81 0.99 0.999 0.009 21 0.81 0.99 0.999 0.009 22 0.81 1 0.999 0.001 23 0.81 1 0.999 0.001 24 0.82 0.999 -0.999 0.000 25 0.82 1 0.999 0.001 26 0.83 0.999 -0.996 0.003 27 0.83 1 1.000 0.000 28 0.83 1 1.000 0.000 29 0.89 -0.99 0.996 0.006 30 0.991 0.999 -1.000 0.001 31 0.999 0.999 0.999 0.000 32 1 -1 1.000 0.000

Jika data yang termuat dalam Tabel 4.15. digambarkan dalam suatu grafik maka akan membentuk suatu grafik yang tergambar pada Gambar 4.11.. Pada grafik tersebut menyatakan bahwa beberapa nilai faktor daya akhir pengendalian faktor daya hasil pengujian yang hampir sama dengan faktor daya hasil perhitungan teoritis.

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

Faktor Daya Awal

Fak tor Daya Akhi r Hasil Pengujian Hasil Perhitungan Teoritis Beda

Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Peningkatan Faktor Daya

Hal ini menandakan bahwa nilai peningkatan faktor daya hasil pengujian mendekati nilai peningkatan faktor daya hasil perbaikan faktor daya teoritis. Walaupun demikian masih banyak perbedaan antara hasil pengendalian faktor daya teoritis dengan hasil pengujian. Perbedaan yang terjadi hampir pada semua komponen informasi daya.

daya nyata, daya kuadratur dan kenaikan faktor daya baik secara praktis dan teoritis. Data perubahan informasi daya hasil pengujian Tabel 4.9. menyatakan terjadi penurunan daya nyata, daya rerata, dan daya kuadratur serta kenaikan faktor daya. Namun pada hasil perhitungan teoritis tidak terjadi penurunan daya rerata. Hal ini disebabkan pada pengedalian faktor daya teoritis daya rerata tidak terjadi penurunan. Penurunan daya rerata pada hasil pengujian mungkin karena kesalahan deteksi informasi daya.

Pada beberapa pengujian pengendalian faktor daya menunjukkan terjadinya penurunan faktor daya yang tidak lazim, penambahan kapasitor diikuti penurunan faktor daya (menjadi lebih induktif). Penurunan daya rerata (deteksi alat) yang terjadi dan ketidak laziman hasil pengujian di atas mungkin diakibatkan kesalahan deteksi informasi daya.

Dokumen terkait