• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

H. Teknik Pengumpulan Data

I. Pengujjian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2010:203) instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (megukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

34

seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2013:286) pengujian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦= 𝑁 βˆ‘ π‘‹π‘Œ βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)(βˆ‘ π‘Œ)

√(𝑁 βˆ‘ 𝑋2βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2) (𝑁 βˆ‘ π‘Œ2βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2) Keterangan:

π‘Ÿ = koefisien korelasi validitas butir π‘Œ = skor total setiap siswa

𝑋 = skor tiap butir soal untuk setiap siswa 𝑁 = jumlah responden

Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tesebut dapat dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil pengujian validitas kelas uji coba dengan bantuan software SPSS 20 for windows untuk instrument angket perhatian orang tua sebanyak 32 item dinyatakan 4 tidak valid. Berikut rangkuman validitas untuk angket perhatian orang tua:

Tabel 3.8

Hasil Validitas Instrumen Perhatian Orang Tua

Nomor Nilai rxy Keterangan Nomor Nilai rxy Keterangan

35 Berdasarkan tabel 3.8 diatas, diperoleh ada 23 item untuk angket perhatian orang tua yang valid dan 9 lainnya tidak valid. Sehingga untuk penelitian selanjutnya, kesembilan item (nomor 8,10,19,20,26,28,29,30,32) akan dihapus. Hal ini dikarenakan nilai rxy <rtabel. Untuk hasil lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran C.2 Halaman 94.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur.

Untuk menguji reliabilitas lembar observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Rumus Cronbach’s Alpha menurut Arikunto (2010: 239) adalah:

π‘Ÿ11 = ( 𝑛

𝑛 βˆ’ 1) (1 βˆ’βˆ‘ πœŽπ‘–2 πœŽπ‘‘2 ) Keterangan:

π‘Ÿ11 = koefisien reabilitas 𝑛 = banyak butir soal (item)

βˆ‘ πœŽπ‘–2 = jumlah varians skor tiap-tiap item πœŽπ‘‘2 = varians skor total

Selanjutnya hasil π‘Ÿ11 dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi 5%. Jika r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel. Jika hasil r11 < rtabel maka dinyatakan tidak reliabel. Untuk pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas kelas uji coba dengan bantuan software SPSS 20 for windows untuk instrument angket perhatian

36

orang tua diperoleh nilai r Cronbach’s Alpha (r11) adalah 0,734, sedangkan nilai rtabel dengan signifikansi 0,05 dan df = N – 2= 32 -2 = 30 adalah 0,349.

Karena r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel. Hasil lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran C.3 Halaman 101.

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Deskripstif

Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut Siregar (2013:95) deskriptif data adalah menggambarkan karakteristik atau ukuran sekelompok data yang di analisis dengan menggunakan teknik statistik. Deskripsi data untuk kondisi ekonomi orang tua, perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa akan disajikan dengan mencari rata-rata, standar deviasi, skor minimal, skor maksimal dan range.

Selanjutnya, analisis deksriptif bertujuan untuk memaparkan presepsi siswa tentang kondisi ekonomi dan perhatian orang tua. Deksripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II. PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada presentil 46 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Presentil score pada presentil kurang lebih 46 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, kiranya masih terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah sekitar presentil 46 dan 65, asalkan penentuan

37

passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Menurut

Masijo (1995:157-159) nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Nilai Persentil PAP Tipe II

Nilai Persentil Kategori Kecendurangan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi

66%- 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah

< 46% Sangat Rendah

PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skkor minimal 0 dan skor maksimal 100.

Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendekripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:

Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)].

Perhitungan untuk setiap variabel-variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 15 = 60 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 15 = 15 Skor:

15 + 81% (60 – 15) =51,45 dibulatkan menjadi 51 15 + 66% (60 – 15) = 44,70 dibulatkan menjadi 45 15 + 56% (60 – 15) = 40,20 dibulatkan menjadi 40 15 + 46% (60 – 15) = 35,70 dibulatkan menjadi 36

38

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel status sosial ekonomi orang tua adalah:

Tabel 3.10

Kategori Kecenderungan Kondisi Ekonomi Orang Tua Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

51 – 60 Sangat tinggi 45 – 50 Tinggi 40 – 44 Sedang 36 – 39 Rendah 15 – 35 Sangat rendah b. Variabel Perhatian Orang Tua

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 23 = 92 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 23 = 23 Skor:

23 + 81% (92 – 23) = 78,89 dibulatkan menjadi 79 23 + 66% (92 - 23) = 68,54 dibulatkan menjadi 69 23 + 56% (92 - 23) = 61,64 dibulatkan menjadi 62 23 + 46% (92 - 23) = 54,74 dibulatkan menjadi 55

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel perhatian orang tua adalah:

Tabel 3.11

Kategori Kecenderungan Perhatian Orang Tua s

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel 79 – 92 Sangat tinggi

69 – 78 Tinggi 62 – 68 Sedang 55 – 61 Rendah 23 – 54 Sangat rendah

39 c. Variabel Prestasi Belajar Siswa

Untuk variabel prestasi belajar siswa digolongkan dalam kriteria berdasarkan klasifikasi berdasarkan rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (Si) yang dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.12

Berikut perhitungan untuk variabel prestasi belajar siswa:

Skor maksimal yang diperoleh adalah 89 Skor minimal yang diperoleh adalah 75 𝑀𝑖 =(π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™+π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘–π‘›π‘–π‘šπ‘Žπ‘™)

40

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel prestasi belajar siswa adalah:

Tabel 3.13

Kategori Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel 86 < X ≀ 89 Sangat baik

H1 = Ada hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa

Teknik analisis data dalam penelitian ini diguanakan untuk menguji hipotesis asosiatif dengan menggunakan Spearman Rank. Spearman

41

Rank ini digunakan untuk mengetahui hubungan bila datanya ordinal

(Sugiyono, 2012:244). Adapun rumus korelasi spearman rank adalah:

𝜌 = 1 βˆ’ 6 βˆ‘ 𝑏𝑖2 𝑛(𝑛2βˆ’ 1) Keterangan:

𝜌 = koefisien korelasi spearman rank 𝑏𝑖 = selisih peringkat setiap data 𝑛 = jumlah data

Selain itu, untuk memberi interpreasi terhadap 𝜌, digunakan interpretasi sederhana dengan cara membandingkan dengan tabel rHo. Dari tabel dapat dilihat n pada taraf kesalahan 5%. Jika rHo hitung lebih besar dari rHo tabel baik pada taraf 5% maka hal ini berarti terdapat kesesuaian yang nyata atau signifikan. Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut kemudian dilihat keeratannya menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.14

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah prestasi belajar siswa. Sebaliknya, Jika nilai Sig (2-tailed) > 𝛼 = 0,05

42

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.

2) Jika nilai Sig (2-tailed) < 𝛼 = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Artinya ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Sebaliknya, Jika nilai Sig (2-tailed) > 𝛼 = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa.

43 BAB IV

Dokumen terkait