• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

SEYEGAN DAN SMA NEGERI 1 MINGGIR) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YONANDA ERLA ARTISTIKA NIM: 131334064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

(2)

i

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

SEYEGAN DAN SMA NEGERI 1 MINGGIR) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YONANDA ERLA ARTISTIKA NIM: 131334064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukurku kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa mencintai, menyayangi dan mendo’akanku.

Almamaterku tercinta Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Calon suamiku yang senantiasa mencintaiku dan

mendukungku.

(6)

v

MOTTO

All our dreams can come true if we have the courage pursue them (Walt Disney)

It does not matter how slowly you go, so long as you do not stop (Confusius)

Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa

kamu gunakan untuk mengubah dunia (Nelson Mandela)

(7)
(8)
(9)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir)

Yonanda Erla Artistika Universitas Sanata Dhrama

2018

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kondisi ekonomi dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang dilakukan di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir, Kabupaten Sleman.

Subjek dalam penelitian ini adalah siwa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir sebanyak 126 siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner kondisi ekonomi orang tua, perhatian orang tua dan nilai mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa (spearman’s rho 0,176 dan sig (2- tailed) 0,048; 2) ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa (speraman’s rho 0,523 dan sig. (2-tailed) 0,000.

Kata kunci: hubungan, kondisi ekonomi, perhatian orang tua, prestasi

(10)

ix

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN ECONOMIC CONDITION, ATTENTION OF PARENTS AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT

(Case Study of The Eleventh Grade Students of Social and Sciences Department of SMA Negeri 1 Seyegan and SMA Negeri 1 Minggir)

Yonanda Erla Artistika Sanata Dharma University

2018

The research aims to identify the correlation between economic condition, attention of parents and students’ learning achievement. The type of the research is a correlational research which was held in SMA Negeri 1 Seyegan and SMA Negeri 1 Minggir, Sleman Regency.

The subjects of the research were 126 students of the eleventh grade students of Social and Sciences Department of SMA Negeri 1 Seyegan and SMA Negeri 1 Minggir. The instrument of the research were questionnaires which inquire the economic condition, attention of parents and students’ score of economic subject of class the eleventh grade students of Social and Sciences Department of SMA Negeri 1 Seyegan and SMA Negeri 1 Minggirr.

The result of the research shows that: 1) there is a relation between parent’s economic condition and students’ learning achievement (spearman’s rho 0,176 and sig (2-tailed) 0,048; 2) there is a relation between attention parents and students’

learning achievement (spearman’s rho 0,523 and sig. (2-tailed) 0,000.

Key word: correlation, economic condition, attention of parents, achievement

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Kondisi Ekonomi dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besernya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang telah mengamal-jariyahkan ilmu kepada penulis.

6. Bapak (Hosea Hermas Priyanto) dan Ibu (S Atiningsih) tercinta. yang telah banyak membantu, memberikan nasihat, perhatian dan memberikan do’a tanpa mengenal lelah.

7. Calon Suamiku (Jonatan Deny Wijaya, Amd. Fis) yang selalu menjadi inspirasi dalam setiap langkahku, selalu memberikan motivasi dan mendengarkan keluh kesahku.

(12)
(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 9

B. Perhatian Orang Tua ... 13

C. Prestasi Belajar ... 17

D. Kerangka Berpikir ... 20

E. Kerangka Konseptual ... 23

F. Hipotesis Penelitian ... 24

(14)

xiii BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

1. Subjek Penelitian ... 26

2. Objek Penelitian ... 26

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

1. Populasi Penelitian ... 26

2. Sampel Penelitian ... 27

F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 28

1. Variabel Penelitian ... 28

2. Pengukuran Variabel Penelitian ... 28

G. Instrumen Penelitian... 30

H. Teknik Pengumpulan Data ... 32

I. Pengujian Instrumen Penelitian... 33

1. Uji validitas Instrumen ... 33

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 35

J. Teknik Analisis Data ... 36

1. Analisis Data Deskriptif ... 36

2. Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 43

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 43

3. Hasil Uji Hipotesis ... 49

B. Pembahasan ... 51

1. Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa ... 51

2. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa ... 54

(15)

xiv

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 57

B. Keterbatasan Penelitian ... 58

C. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Kelas XI IPS ... 5

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan ... 27

Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Minggir ... 27

Tabel 3.3 Pengukuran Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 29

Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Perhatian Orang Tua ... 29

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 31

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Perhatian Orang Tua ... 31

Tabel 3.7 Subyek/Responden Penelitian ... 33

Tabel 3.8 Hasil Validitas Instrumen Perhatian Orang Tua ... 34

Tabel 3.9 Nilai Presentil PAP Tipe II ... 37

Tabel 3.10 Kategori Kecenderungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 38

Tabel 3.11 Kategori Kecenderungan Perhatian Orang Tua ... 38

Tabel 3.12 Kategori Kecenderungan ... 39

Tabel 3.13 Kategori Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa ... 40

Tabel 3.14 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 41

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 44

Tabel 4.2 Frekuensi Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 45

Tabel 4.3 Deskripsi Data Angket Perhatian Orang Tua ... 46

Tabel 4.4 Frekuensi Perhatian Orang Tua... 46

Tabel 4.5 Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa ... 48

Tabel 4.6 Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ... 48

Tabel 4.7 Uji Spearman Status Sosial Ekonomi dengan Prestasi Belajar ... 50

Tabel 4.8 Uji Spearman Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar ... 51

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 23 Gambar 4.1 Diagram Batang Frekuensi dan Presentase Status Sosial Ekonomi ... 45 Gambar 5.2 Diagram Batang Frekuensi dan Presentase Perhatian Orang Tua ... 47 Gambar 4.3 Diagram Batang Frekuensi dan Presentasi Prestasi Belajar Siswa .... 49

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. INSTRUMEN PENELITIAN ... 63

A.1 Kisi-kisi Instrumen Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 64

A.2 Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang Tua... 65

A.3 Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua... 66

A.4 Agket Perhatian Orang Tua ... 68

A.5 Pedoman Penskoran Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua ... 71

A.6 Pedoman Penskoran Angket Perhatian Orang Tua ... 72

LAMPIRAN B. HASIL PENELITIAN ... 73

B.1 Daftar Skor Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua Uji Coba ... 74

B.2 Daftar Skor Angket Perhatian Orang Tua Uji Coba ... 75

B.3 Daftar Skor Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua SMA N 1 Seyegan ... 76

B.4 Daftar Skor Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua SMA Negeri 1 Minggir ... 79

B.5 Daftar Skor Angket Perhatian Orang Tua SMA N 1 Seyegan ... 82

B.6 Daftar Skor Angket Perhatian Orang Tua SMA N 1 Minggir... 85

B.7 Daftar Nilai Raport Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 1 Seyegan ... 88

B.8 Daftar Nilai Raport Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 1 Minggir... 90

LAMPIRAN C. HASIL ANALISIS DATA ... 92

C.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 93

C.2 Hasil Uji Validitas Angket Perhatian Orang Tua Kelas Uji Coba ... 94

C.3 Hasil Uji Reliabilitas Angket Perhatian Orang Tua Kelas Uji Coba... 101

C.4 Deskripsi Data Kuisioner Kondisi Ekonomi Orang Tua, Angket Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Kabupaten Sleman Wilayah Barat ... 104

C.5 Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa ... 105

(19)

xviii

C.6 Hasil Uji Korelasi Speraman Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa ... 106

LAMPIRAN D. SURAT-SURAT PENELITIAN DAN DOKUMENTASI .. 107 D.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 108 D.2 Surat Izin Penelitian dari KESBANGPOL Daerah Istimewa Yogyakarta .... 109 D.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SMA N 1 Seyegan . 110 D.4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SMA N 1 Minggir .. 111 D.5 Dokumentasi ... 112

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor utama untuk menentukan kualitas kehidupan suatu bangsa. Selain itu, pendidikan juga bisa dikatakan sebagai pondasi utama untuk membangun peradaban bangsa. Terbukti bahwa seluruh bangsa yang berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mesti didasari oleh kualitas pendidikan yang sangat bagus. Oleh karena itu, jika kualitas kehidupan berbangsa ingin meningkat maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan pula.

Menurut Syah (1999:1) pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembagkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Hal tersebut menunjukkan pendidikan menduduki posisi penting untuk menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, diperlukan tanggung jawab dari semua pihak untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.

Adapun pihak yang harus bertanggungjawab dalam mencapai tujuan pendidikan adalah peserta didik, orang tua, guru, masyarakat, lembaga pendidikan (sekolah) serta pemerintah. Menurut Danim (2010:3) pemerintah Indonesia bertekad untuk memberikan kepada seluruh warga Negara Indonesia dalam menikmati pendidikan yang bermutu, tetapi di Indonesia kualitas

(21)

2

pendidikan tergolong rendah jika dibanding dengan Negara lain. Penilaian pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar merupakan keseluruhan dari proses yang telah dilalui siswa selama menempuh pendidikan. Menurut Slameto (2003:54) keberhasilan belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal atau dari dalam diri siswa (seperti jasmaniah, psikologis) dan faktor eksternal atau dari luar siswa (seperti keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat).

Dalam proses pendidikan, faktor keluarga sangat penting. Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan penanaman sikap-sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Keluarga berkewajiban untuk menyediakan segala kebutuhan terkait dengan pendidikan.

Menurut Anita (2015:2) anggapan bahwa keluarga yang mempunyai status sosial ekonomi orang tua tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sedangkan keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikannya.

Ada beberapa indikator yang mempengaruhi kondisi status sosial ekonomi orang tua, yaitu pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan jabatan atau golongan orang tua. Orang tua yang berstatus sosial ekonomi cukup memadai cenderung lebih mudah mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Hal ini juga terjadi pada masalah pendidikan, dimana orang tua yang berstatus sosial tinggi dapat secara optimal memenuhi kebutuhan

(22)

3

pendidikan anaknya sebagai upaya memperoleh pengetahuan, penghargaan dan aktualisasi diri.

Hasil observasi di SMA Negeri 1 Seyegan diketahui bahwa >75%

status sosial orang tua dikategorikan tinggi, sedangkan lainnya masih dalam kategori cukup. Hal ini terbukti dari siswa yang menerima beasiswa bantuan untuk keluarga miskin sekitar <100 siswa dari total seluruh siswa SMA Negeri 1 Seyegan sebanyak ±600 siswa. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa sekitar 90% siswa di sekolah tersebut membawa kendaraan ke sekolah. Ini berarti salah satu indikator status sosial orang tua, yaitu kepemilikan barang berharga berupa kendaraan tergolong sangat tinggi. Hal senada di paparkan Bapak Naryo selaku Guru di SMA Negeri 1 Seyegan yang mengatakan bahwa untuk masalah kendaran, siswa di sekolah tersebut bisa dikatakan jauh lebih sejahtera daripada gurunya.

Selain itu, terkait masalah pekerjaan orang tua yang juga menjadi indikator status sosial dikatakan oleh Bapak Naryo bahwa 30% orang tua siswa berstatus PNS. Sedangkan lainnya bekerja sebagai pengusaha, petani, pencari pasir, dan lain-lain. Dengan demikian, status sosial ekonomi orang tua dari siswa SMA Negeri 1 Seyegan dapat dikatakan tinggi.

Selain status sosial yang baik, anak juga membutuhkan perhatian orang tua. Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya (Slameto, 2013:105). Perhatian orang tua adalah aktivitas pemusatan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak dalam mengikuti perkembangan dan

(23)

4

pertumbuhan anak. Orang tua bertanggungjawab untuk selalu memberikan perhatian dan kasih sayang demi meningkatkan potensi yang ada pada diri anak. Dengan demikian, perhatian orang tua merupakan salah satu cara penerapan pendidikan informal yang diterapkan dalam keluarga dengan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Perhatian orang tua siswa SMA Negeri 1 Seyegan memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa perhatian orang tua yang diberikan kepada anaknya di SMA Negeri 1 Seyegan tergolong lumayan bagus. Hal tersebut dapat dilihat dari kehadiran orang tua pada setiap acara yang diselenggarakan oleh sekolah. Bapak Naryo menambahkan bahwa kalaupun ada orang tua yang tidak menghadiri undangan, hal tersebut dikarenakan ada acara lain yang bersamaan. Selain itu, Bapak Naryo juga menambahkan bahwa mayoritas orang tua selalu hadir saat ada acara yang mengharuskan orang tua juga berperan. Dari masing-masing kelas biasanya hanya 1 atau 2 orang tua siswa saja yang tidak hadir dan ada keterangan jelas.

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua dan perhatian orang tua mberhubungan dengan hasil belajar akademik siswa. Hasil akademik di sekolah yang dimaksud adalah prestasi belajar siswa. Prestasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri-sendiri yakni prestasi dan belajar, tetapi dalam pembahasan ini kedua kata tersebut sangat berhubungan. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan (Arifin, 1988:123).

(24)

5

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal atau faktor yang timbul dari diri siswa sendiri antara lain, kesehatan fisik dan psikis. Kesehatan fisik berkaitan dengan kondisi tubuh siswa, sedangkan psikis berkaitan dengan kemauan, motivasi, semangat dan kecerdasan yang ada pada diri siswa. Faktor eskternal yaitu faktor yang timbul dari luar, diantaranya perhatian orang tua, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Dalam pendidikan menengah banyak sekali mata pelajaran yang harus diajarkan. Salah satunya adalah mata pelajaran Akuntansi. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti telah melakukan observasi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan. Hal ini dikarenakan peneliti bermaksud melakukan penelitian di tingkatan kelas tersebut. Berdasarkan hasil observasi, peneliti memperoleh data hasil UTS mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan. Hasil tersebut telah dikaji untuk memperoleh data ketuntasan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Kelas XI IPS

NO Kelas/ jumlah siswa Ketuntasan

Tidak Tuntas Tuntas

1 XI IPS 1 (31 siswa) 54,84% 45,16%

2 XI IPS 2 (31 siswa) 58,07% 42,93%

Sumber: Hasil UTS Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masih banyak siswa yang dinyatakan belum tuntas pada mata pelajaran Ekonomi. Dengan demikian

(25)

6

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. Dikarenakan adanya fenomena tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian di kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Sleman barat terkait adakah hubungan hasil tersebut dengan status sosial ekonomi dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar yang diperoleh siswa. Hal ini dikarenakan orang tua memiliki tanggung jawab dan peran sebagai pendidik paling utama bagi anak-anaknya, pemberi dukungan belajar di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, dan menyediakan fasilitas belajar. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai hubungan status sosial ekonomi dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMA. Judul penelitian yang dirumuskan adalah

“Hubungan Kondisi Ekonomi dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Sleman Wilayah Barat”.

B. Batasan Masalah

Untuk membatasi cakupan permasalahan, maka penelitian ini memusatkan pada presepsi siswa mengenai hubungan status sosial ekonomi dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dirumuskan adalah:

1. Apakah ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa?

(26)

7 D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, manfaat yang diharapkan antara lain:

1. Bagi Orang Tua Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi para orang tua untuk menentukan langkah-langkah dalam membimbing anaknya agar dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Bagi Guru dan Sekolah

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru dapat mengubah atau merancang suatu pembelajaran yang baru bagi siswa agar menarik dan tidak membosankan.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi sekolah dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

(27)

8 4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharakan dapat menambah pengetahuan mahasiswa, khususnya mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dalam berproses menjadi pendidik yang berkualitas. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan informasi untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orang tua dan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

(28)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kondisi Ekonomi Orang Tua

Kondisi ekonomi orang tua atau status sosial ekonomi orang tua memiliki beberapa pengertian menurut ahli. Status sosial ekonomi orang tua menurut Usman (2004:126) adalah “status sosial ekonomi tercermin pada pemikiran atau penguasaan kekayaan, prestige dan kekuasaan ekonomi. Status sosial merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya”. Ada indikator yang mempengaruhi status sosial ekonomi orang tua diantaranya pendidikan, jenis pekerjaan, jabatan atau golongan orang tua dan pendapatan.

Hal senada dipaparkan Sugihartono, dkk (2007:30) yang mengatakan bahwa “status sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua”. Sedangkan menurut Dimyati (1990:99) bahwa “status sosial ekonomi meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua, jabatan orang tua, fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di rumah seperti radio, televisi, mesin cuci, almari es, dan sebagainya”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi orang tua adalah status sosial dan ekonomi yang dimiliki orang tua meliputi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, penghasilan, jabatan dan golongan orang tua.

(29)

10

Berikut definisi terkait indikator status sosial ekonomi tersebut:

1. Tingakat Pendidikan

Menurut Salim (1995:353) pendidikan merupakan proses pengubahan cara berpikir atau tingkah laku dengan cara pengajaran, penyuluhan dan latihan, proses mendidik. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dari tingkat SD, SMP, SMA atau Perguruan Tinggi. Fenomena yang ada seringkali hanya memaknai pendidikan sebagai aktivitas yang dilakukan di sekolah saja, padahal pendidikan dapat ditempuh kapanpun dan dimanapun.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan perguruan tinggi dapat berbentuk akdemi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas.

2. Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil dari suatu pekerjaan berupa penghasilan atau pendapatan yang diterima oleh orang tua. Melalui pendapatan ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kehidupan

(30)

11

sehari-hari. Menurut Nasution (1987:192) menyatakan bahwa

“pendapatan adalah arus uang atau barang yang menguntungkan bagi seseorang, kelompok individu sebuah perusahaan atau perekonomian selama beberapa waktu. Pendapatan berasal dari penjualan jasa-jasa produktif (seperti gaji, bunga, keuntungan, uang sewa, pendapatan nasional)”. Selain itu, menurut Darmawan (1984:136) pendapatan diartikan sebagai berikut:

a. Pendapatan berupa uang atau yang ekuivalen (sederajat) dengan uang selama periode tertentu.

b. Penghasilan seseorang, seperti gaji, bunga, sewa, honorarium c. Hasil atas investasi

d. Laba/sisa pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya lain

3. Pemilikan barang berharga

Menurut Salim (1995: 146), “barang adalah semua benda meliputi alat, perabot rumah, perhiasan, sepeda, mobil, bola dan sebagainya”.

Pengertian berharga menurut Salim (1995: 506) adalah “berguna, bermanfaat, mahal, penting dan tinggi nilainya”. Sehingga barang berharga adalah semua barang yang berguna dan bermanfaat dan bernilai tinggi.

4. Jabatan Sosial

Menurut Salim (1995: 586) jabatan adalah “pekerjaan, kedudukan dan sebagainya dalam suatu organisasi”. Sedangkan pengertian sosial

(31)

12

menurut Salim (1995: 1454) adalah berkenaan dengan masyarakat.

Dengan demikian, jabatan sosial merupakan pekerjaan yang mengatur hubungan atau interaksi dengan masyarakat. Di dalam lingkungan masyarakat terdapat jabatan gubernur, bupati, camat, lurah, kepala desa, ketua RT/RW atau tokoh agama. Orang yang memiliki jabatan sosial cenderung lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain serta memiliki pandangan yang luas dalam berhubungan dengan masyarakat.

Keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar seorang individu. Individu yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, buku, alat belajar dan lain sebagainya. Fasilitas tersebut hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Apabila individu hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok individu kurang terpenuhi sehingga kesehatan anak terganggu. Akibat yang lain individu selalu dirundung kesedihan sehingga individu merasa minder dengan teman yang lain, hal ini tentu akan mengganggu belajar individu. Bahkan, mungkin anak harus bekerja mencari nafkah sebagai pembantu orang tuanya walaupun sebenarnya belum saatnya untuk bekerja. Hubungan orang tua hidup dalam status social ekonomi serta cukup dan kurang mengalami tekanan-takanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah hidup yang memadai. Orang tua dapat mencurahka perhatian yang lebih mendalam kepada pendidikan anaknya apabila Ia tidak dengan erkara kebutuhan-kebutuhan primer kehidupan manusia.

(32)

13 B. Perhatian Orang Tua

Suryabrata (1993:14) menyebutkan bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada ojek, Walgito (1990:56) memperjelas dengan mengemukakan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Slameto (2010:105) bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari luar lingkungan sekitar.

Selnjutnya pengertian orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan sebagai “ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati”. Orang tua dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu dari anak atau orang lain yang bertanggungjawab atas pendidikan anak tersebut, wali siswa atau orang tua asuh jika anak tersebut tinggal bersama wali.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis maupun fisik dari orang tua untuk anaknya yang menyertai aktivitas yang dilakukan.

Suryabrata (2014:14) membedakan perhatian menjadi beberapa macam, yaitu (1) atas dasar intensitasnya; (2) atas dasar timbulnya; (3) atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian. Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman batin, maka perhatian dibedakan menjadi perhatian intensif dan perhatian tidak intensif. Selanjutnya atas dasar cara timbulnya, dibedakan menjadi perhatian spontan (perhatian tak disengaja) dan perhatian sekehendak (perhatian

(33)

14

disengaja). Kemudian atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, dibedakan menjadi perhatian terpancar (distribusif) dan perhatian terpusat (konsentratif).

Sedangkan Ahmadi (2009: 144-146) mengemukakan macam-macam perhatian antara lain:

1. Perhatian spontan dan disengaja

Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan, atau biasa disebut perhatian asli. Sedangkan perhatian disengaja adalah perhatian yang timbul karena kemauan dan biasanya ada tujuan tertentu yang ingin dicapai.

2. Perhatian statis dan dinamis

Perhatian statis merupakan perhatian yang tetap terhadap sesuatu.

Sedangkan perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain.

3. Perhatian konserfatif dan distributif

Perhatian konsentratif (memusat), yaitu perhatian yang hanya ditujukan pada satu objek tertentu. Sedangkan perhatian distributif (terbagi-bagi), merupakan perhatian yang ditujukan kepada beberapa arah dalam waktu yang bersamaan.

4. Perhtaian sempit dan luas

Perhatian sempit adalah perhatian yang ditujukan pada suatu objek yang terbatas dan tidak mudah berpindah ke objek lain. Sedangkan perhatian

(34)

15

luas merupakan perhatian yang tidak dapat mengarah pada hal-hal tertentu saja, sehingga orang yang mempunyai perhatian luas mudah tertarik pada hal-hal yang baru.

5. Perhatian fiktif dan fluktuatif

Perhatian fiktif (melekat), merupakan perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan melekat lama pada objek tertentu. Kemudian perhatian fluktuatif (bergelombang) adalah perhatian yang sangat subjektif, sehingga yang melekat hanyalah hal-hal yang dirasa penting bagi dirinya.

Menurut Abu Ahmadi (2009: 146-147) perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Pembawaan, suatu objek pasti mempunyai pembawaan tertentu sehingga akan timbul perhatian terhadap objek tersebut.

2. Latihan dan kebiasaan, dari hasil latihan-latihan atau kebiasaan dapat memudahkan timbulnya perhatian terhadap bidang tertentu walaupun tidak ada bakat bawaan tentang bidang tersebut.

3. Kebutuhan, merupakan dorongan sedangkan dorongan tersebut mempunyai tujuan yang harus dicurahkan. Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek tersebut.

4. Kewajiban, di dalamnya terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang yang bersangkutan, ia menyadari atas kewajibannya itu. Dia tidak akan bersikap masa bodoh pada kewajibannya melainkan akan dijalankan dengan penuh perhatian.

(35)

16

5. Keadaan jasmani, kesehatan jasmani sangat mempengaruhi perhatian terhadap suatu objek. Apabila keadaan jasmani tidak baik maka akan mengganggu perhatian.

6. Suasana jiwa, seperti keadaan batin, perasaan, fantasi dan pikiran sangat mempengaruhi perhatin kita. Mungkin dapat mendorong dan sebaliknya dapat juga menghambat.

7. Suasana di sekitar, seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya juga dapat mempengaruhi perhatian.

8. Berapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian juga sangat mempengaruhi perhatian kita. Jika rangsangannya kuat, kemungkinan perhatian terhadap objek tersebut besar pula. Sebaliknya jika rangsangannya lemah, perhatian kita juga tidak akan begitu besar.

Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak sangat diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar yang dilakukan anak sehari-hari di rumah.

Berdasarkan pendapat Slameto (2010: 61) tentang perhatian orang tua yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak, maka dirumuskan bentuk perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak, antara lain:

1. Pemberian bimbingan belajar.

2. Pengawasan terhadap belajar anak.

3. Pemberian penghargaan dan hukuman.

4. Pemenuhan kebutuhan belajar.

(36)

17

5. Menciptakan suasana belajar yang tenang dan tenteram.

6. Memperhatikan kesehatan anak.

C. Prestasi Belajar

Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja (Djamarah, 1994:20). Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keselruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2).

Prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan- kecakapan potensial/kapasitas yang dimiliki seseorang (Sukmadinata, 2003:101). Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik”. Menurut Abu Ahmadi dan Supriyono (2004: 130), “prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu”.

Menurut Dalyono (2009: 55), mengemukakan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

1. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri). Faktor internal meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi dan cara belajar.

2. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri). Faktor eksternal keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

(37)

18

Sedangkan menurut Purwanto (2006:102) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual. Faktor dari dalam meliputi: faktor kematangan, pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk faktor dari luar adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

Hal senada juga diungkapkan Sudjana (2009:39) yang mengatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh du afaktor utama, yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor ekstern yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang dimiliki siswa besar sekali hubunganya dnegan hasil atau prestai belajar yang dicapai. Prestasi atau hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa sedangkan 30% dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Selian faktor kemampuan yang dimiliki siswa, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis yang turut menentukan prestasi belajar siswa itu sendiri.

Prestasi belajar sangat penting dan dibutuhkan oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa. Dapat juga dikatakan sebagai indikator keberhasilan siswa. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting dalam dunia pendidikan, karena mempunyai beberapa fungsi utama.

Berikut ini fungsi prestasi belajar menurut Arifin (1990:3) adalah:

(38)

19

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambung kepuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (curiosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan. Indicator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indicator produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indicator ekstern dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indicator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan pembangunan masyarakat.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat

(39)

20

menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

D. Kerangka Berpikir

Prestasi belajar siswa terutama ranah kognitif dan ranah afektif meruapkan indikator keberhasilan siswa dalam usaha belajar yang dilakukan di sekolah. Prestasi belajar yang tinggi menggambarkan bahwa siswa telah mampu tujuan yang diinginkan dengan baik, sedangkan prestasi belajar yang rendah menggambarkan bahwa siswa belum mencapai tujuan belajar yang diinginkan dengan baik.

1. Hubungan Kondisi Ekonomi dengan Prestasi Belajar Siswa

Kondisi adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Oleh sebab itu, status sosial dapat diartikan sebagai tingkatan, keadaan, jati diri atau hal yang sebenarnya ada pada diri seseorang, misalnya tingkat pendidikannya ataupun kedudukannya dalam masyarakat.

Sedangkan ekonomi dapat diartikan sebagai pengetahuan dan pendidikan mengenai asas-asas penghasilan, pembagina (distribusi) dan pemakaian barang-barang mengenai kekayaan (seperti halnya keuangan, urusan rumah tangga, kehematan. Menurut Poerwadarminto (1995:267) adapun yang dimaksud ekonomi yang berhubungan dengan orang tua adalah

(40)

21

tingkatan materil atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kekayaan materi orang tua.

Nasution (1985:1) mendefinisikan orang tua sebagai setiap orang yang bertanggungjawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga, yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak. Dengan demikian, orang tua adalah orang utama dan utama yang memegang kelangsungan hidup suatu rumah tangga atau keluarga. Sedangkan semua anak-anaknya berada di bawah pengawasan maupun dalam asuhan dan bimbingan orang tua dan disebut anggota keluarga. Hal itu karena mereka harus patuh pada ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dalam rumah tangga. Sehingga orang tua mempunyai peranan-peranan yang penting dan memiliki tanggungjawab yang besar terhadap anggota keluarga yang berada dibawah tanggungjawabnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka status sosial ekonomi orang tua dapat diartikan sebagai tingkatan kemampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya yang dapat dilihat dari kepemilikan barang-barang berharga, tingkat pendidikan orang tua dan kedudukan orang tua dalam masyarakat.

Keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar seorang individu. Individu yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, buku, alat belajar dan lain sebagainya. Jika orang tua memiliki status sosial yang cukup maka kemungkinan anak memperoleh prestasi belajar yang baik tinggi. Hal ini dikarenakan segala susatu yang dibutuhkan anak dalam

(41)

22

pengemabangan ilmu pengetahuan tercukupi. Status sosial ekonomi meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua, jabatan orang tua, fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di rumah seperti radio, televisi, mesin cuci, almari es, dan sebagainya.

Dengan demikian, prestasi belajar tidak terlepas dari keberadaan orang tua. Diduga kondisi ekonomi mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa.

2. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa

Lingkungan keluarga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak terutama berkaiatan dengan domain kognitif atau niai pengetahuan. Perhatian dari orang tua berperan dalam mengarahkan tujuan belajar anak. Perhatian yang diberikan orang tua akan mendorong anak untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik dan berusaha untuk meraih nilai pengetahuan yang tinggi. Jika orang tua memberikan perhatian pada anak, maka anak akan tumbuh dan memperoleh prestasi belajar yang baik. Perhatian orang tua terhadap anak dalam belajar dapat berbentuk pemberian bimbingan belajar, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian penghargaan dan hukuman, pemenuhan kebutuhan belajar, menciptakan suasana belajar yang tenang dan tenteram dan memperhatikan kesehatan anak.

Beberapa aspek perhatian orang tua yang dipaparkan sebelumnya mempengaruhi anak dalam belajar. Orang tua yang peduli dengan anaknya

(42)

23

akan mencurahkan segenap dukungan yang berari kepada anaknya. Disaat itu, anak akan merasa nyaman dan menjadi perdaya diri dengan kemampuannya. Orang tua yang memberikan perhatian seperti itu akan berdampak baik terhadap prestasi belajar ananya.

Prestasi belajar anak adalah hasil yang diperoleh setelah anak belajar. Artinya, seorang anak yang telah belajar pada akhirnya akan memperoleh hasil belajar yang biasa disebut sebagai prestasi belajar. Hasil belajar tersebut menurut Sudjana dipengaruhi oleh kemampuan anak sebesar 70% dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan sebanyak 30%. Jelas bahwa lingkungan utama yang dimiliki anak sejak lahir adalah keluarga.

Dengan demikian, prestasi belajar tidak terlepas dari ligkungan, yang mana anak membutuhkan perhatian orang tua agar dapat berprestasi dengan baik. Diduga perhatian mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa.

E. Kerangka Konseptual

Berdasarkan hal tersebut, kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Kondisi Ekonomi

Prestasi Belajar Siswa

Perhatian Orang Tua

(43)

24 F. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis untuk hubungan status sosial ekonomi orag tua dengan prestasi belajar siswa.

H0 = Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa

H1 = Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa

Hipotesis untuk hubungan perhatian orag tua dengan prestasi belajar siswa.

H0 = Tidak ada hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa

H1 = Ada hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa

(44)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penilitian korelasional yang hanya memaparkan data yang terdapat pada penelitian kemudian mencari presentase variabel dalam penelitian. Hasil penelitian kemudian dideskripsikan untuk mengetahui presentase variabel yang diteliti. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Seyagan dan SMA Negeri 1 Minggir, dan hasil atau kesimpulan ini tidak dapat direalisasikan pada SMA-SMA lainnya.

B. Desian Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian jenis ex-post facto, karena penelitian ini dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.

Adapun tujuan penelitian ini untuk mencari keterikatan antar variabel.

Pendekatan yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya semua data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka dan analisisnya berdasarkan analisis statistik.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir kelas XI IPS. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2018 – Juni 2018.

(45)

26 D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan dan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Minggir.

2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah keadaan sosial ekonomi, perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa. Siswa yang dipilih oleh peneliti adalah siswa yang berada di kelas XI. Siswa yang berada di kelas XI dipilih karena mereka adalah siswa yang berada pada masa remaja dan memiliki emosi yang tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi bagaimana mereka berperan.

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi yaitu kumpulan yang lengka dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Minggir tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 134 siswa dan kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 254 siswa. Adapun total populasi dalam penelitian ini sebanyak 388 siswa.

(46)

27

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 untuk masing-masing jumlah siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Minggir.

Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan

No Rombel Saat Ini Jumlah Siswa

1 IPS 62

2 IPA 96

3 Kelas Khusus Olahraga 96

Total 254

Sedangkan jumlah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Minggir dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Daftar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Minggir

No Rombel Saat Ini Jumlah Siswa

1 IPS 64

2 IPA 70

Total 134

2. Sampel Penelitian

Menurut Yusuf (2014:150) sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling. Menurut Sugiarto, dkk (2001:38) convenience sampling adalah pengambilan sampel didasarkan pada

ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat. Adapun sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Negeri 1 Minggir sebanyak 64 siswa dan SMA

(47)

28

Negeri 1 Seyegan 62 siswa. Adapun total jumlah sampelnya adalah 126 siswa.

F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1991:102). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:

a. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas dan variabel terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang berbeda. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitin ini terdapat variabel bebas yang terdiri dari kondisi ekonomi dan perhatian orang tua.

2. Pengukuran Variabel Penelitian a. Kondisi Ekonomi

Pengukuran variabel status sosial ekonomi untuk indikator pekerjaan orang tua tidak dapat diklasifikasikan, sehingga untuk butir kuisioner nomor 1 dan 2 tidak ada pengukuran variabel. Sehingga pengukuran

(48)

29

variabel untuk butir kuisioner status sosial ekonomi lainnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pengukuran Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua Nomor

Soal

Skor

1 2 3 4

3 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

4 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

5 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

6 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

7 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

8 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

9 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

10 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

11 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

12 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

13 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

14 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

15 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

16 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

17 Opsi A Opsi B Opsi C Opsi D

Skor Maksimal 60

b. Perhatian Orang Tua

Pengukuran angket perhatian orang tua adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pengukuran Variabel Perhatian Orang Tua Nomor

Soal

Jawaban

Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah

1 4 3 2 1

2 4 3 2 1

3 4 3 2 1

4 4 3 2 1

5 4 3 2 1

6 4 3 2 1

7 4 3 2 1

8 4 3 2 1

9 4 3 2 1

10 4 3 2 1

(49)

30

11 4 3 2 1

12 4 3 2 1

13 4 3 2 1

14 4 3 2 1

15 4 3 2 1

16 4 3 2 1

17 4 3 2 1

18 4 3 2 1

19 1 2 3 4

20 1 2 3 4

21 1 2 3 4

22 4 3 2 1

23 4 3 2 1

24 4 3 2 1

25 4 3 2 1

26 4 3 2 1

27 4 3 2 1

28 4 3 2 1

29 1 2 3 4

30 4 3 2 1

31 4 3 2 1

32 4 3 2 1

Skor Maksimal 128

G. Instrumen Penelitian

1. Survey/Angket/Kuesioner

Untuk memperoleh data status sosial ekonomi keluarga, instrument yang digunakan adalah kuesioner kondisi ekonomi. Kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang akan diketaui. Kuesioner tersebut berisi tentang pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi orang tua meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan status sosial ekonomi. Kuesioner/angket yang digunakan adalah angket tertutup yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga siswa tinggal memilih.

(50)

31

Instrument ini menggunakan skala Likert. Adapun kisi-kisi untuk angket sosial ekonomi orang tua dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Angket Kondisi Ekonomi Orang Tua

No Indikator Butir Jumlah

1 Jenis pekerjaan orang tua 1,2 2

2 Tingkat pendapatan orang tua 3,4 2

3 Jenis pendidikan orang tua 5,6 2

4 Fasilitas yang dimiliki orang tua

7,8,9,10,11,12,13,14,15 ,16,17

11

Total Butir 17

Untuk data perhatian orang tua instrument yang digunakan adalah angket perhatian orang tua. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan tingkatan-tingkatan nilai untuk setiap alternatif jawaban menggunakan skala likert. Responden diminta untuk memberi tanda centang pada kolom yang tersedia dengan keadaan sebenarnya.

Angket terdiri dari empat jawaban dengan skala penilaian selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1 untuk jawaban positif. Sedang untuk item pertanyaan negatif berlaku sebaliknya. Kisi-kisi angket perhatian orang tua pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Angket Perhatian Orang Tua

No Indikator Positif Negatif

1 Memberikan bimbingan belajar 1,2,3,4,5 - 2 Pengawasan terhadap belajar 6,7,8,9,10,11,12,13

,14,15

- 3 Pemberian penghargaan dan

hukuman

16,17,18 19,20,21 4 Pemenuhan kebutuhan belajar 22,23,24,25 - 5 Penciptaan suasana belajar yang

nyaman dan tentram

26,27,28,30,31,32 29

Total Butir 32

(51)

32 2. Dokumentasi

Dokumen artinya barang-brang tertulis. Menurut Suparno (2014:62) dokuemntasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai, foto-foto dan lain-lain. Data yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi adalah data berupa daftar nilai hasil UTS siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Minggir dan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Seyegan. Sedangkan instrument prestasi belajar berupa hasil belajar selama satu semester dilihat dari raport siswa. Instrument ini berisi data nilai kognitif dan afektif dari hasil belajar siswa selama satu semester gasal.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah tahapan yang dilalui dalam pengumpulan data. Dalam penelitiani ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, penyebaran angkat, dan analisis prestasi belajar siswa. Observasi dan wawancara telah dilakukan sebelum penelitian. Sedangkan angket yang digunakan adalah untuk mengetahui kondisi ekonomi dan dukungan orang tua. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun instrument penlitian (angket kondisi ekonomi, angket perhatian orang tua dan pedoman penskoran sesuai dengan variabel yang akan diteliti).

2. Melakukan uji coba instrument. Uji coba instrument berupa angket kondisi ekonomi dan angket perhatian orang tua digunakan untuk mengumpulkan

(52)

33

data dari subjek penelitian. Uji coba angket dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrument pada kuisioner perhatian orang tua. Angket tersebut diuji cobakan dengan jumlah responden 28 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sudah atau belum terpenuhinya persyaratan instrument sebagai alat pengumpul data yang valid dan reliabel. Kesuluruhan item pernyataan disusun secara acak dan dibedakan menjadi item yang positif dan item negatif.

3. Mengestimasi hasil uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian.

4. Merevisi instrument penelitian.

5. Memberikan angket kondisi ekonomi dan angket perhatian orang tua pada subyek penelitian. Adapun subyek/responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Subyek/Responden Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SMA Negeri 1 Minggir 64

2 SMA Negeri 1 Seyegan 62

Total Siswa 126

6. Menganalisis keterkaitan hubungan antara angket kondisi ekonomi dan angket perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa.

I. Pengujjian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2010:203) instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (megukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

(53)

34

seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2013:286) pengujian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦= 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑁 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2) (𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2) Keterangan:

𝑟 = koefisien korelasi validitas butir 𝑌 = skor total setiap siswa

𝑋 = skor tiap butir soal untuk setiap siswa 𝑁 = jumlah responden

Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tesebut dapat dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil pengujian validitas kelas uji coba dengan bantuan software SPSS 20 for windows untuk instrument angket perhatian orang tua sebanyak 32 item dinyatakan 4 tidak valid. Berikut rangkuman validitas untuk angket perhatian orang tua:

Tabel 3.8

Hasil Validitas Instrumen Perhatian Orang Tua

Nomor Nilai rxy Keterangan Nomor Nilai rxy Keterangan 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

0,479 0,347 0,541 0,402 0,458 0,380 0,479 0,013 0,336 0,180 0,464

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

0,501 0,665 0,084 0,083 -0,330

0,528 0,401 0,478 0,461 0,224 0,389

Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid

(54)

35 12

13 14 15 16

0,413 0,358 0,368 0,361 0,342

Valid Valid Valid Valid Valid

28 29 30 31 32

0,271 -0,011

0,228 0,356 0,231

Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Berdasarkan tabel 3.8 diatas, diperoleh ada 23 item untuk angket perhatian orang tua yang valid dan 9 lainnya tidak valid. Sehingga untuk penelitian selanjutnya, kesembilan item (nomor 8,10,19,20,26,28,29,30,32) akan dihapus. Hal ini dikarenakan nilai rxy <rtabel. Untuk hasil lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran C.2 Halaman 94.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur.

Untuk menguji reliabilitas lembar observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Rumus Cronbach’s Alpha menurut Arikunto (2010: 239) adalah:

𝑟11 = ( 𝑛

𝑛 − 1) (1 −∑ 𝜎𝑖2 𝜎𝑡2 ) Keterangan:

𝑟11 = koefisien reabilitas 𝑛 = banyak butir soal (item)

∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item 𝜎𝑡2 = varians skor total

Selanjutnya hasil 𝑟11 dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi 5%. Jika r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel. Jika hasil r11 < rtabel maka dinyatakan tidak reliabel. Untuk pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas kelas uji coba dengan bantuan software SPSS 20 for windows untuk instrument angket perhatian

(55)

36

orang tua diperoleh nilai r Cronbach’s Alpha (r11) adalah 0,734, sedangkan nilai rtabel dengan signifikansi 0,05 dan df = N – 2= 32 -2 = 30 adalah 0,349.

Karena r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel. Hasil lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran C.3 Halaman 101.

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Deskripstif

Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut Siregar (2013:95) deskriptif data adalah menggambarkan karakteristik atau ukuran sekelompok data yang di analisis dengan menggunakan teknik statistik. Deskripsi data untuk kondisi ekonomi orang tua, perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa akan disajikan dengan mencari rata-rata, standar deviasi, skor minimal, skor maksimal dan range.

Selanjutnya, analisis deksriptif bertujuan untuk memaparkan presepsi siswa tentang kondisi ekonomi dan perhatian orang tua. Deksripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II. PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada presentil 46 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Presentil score pada presentil kurang lebih 46 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, kiranya masih terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah sekitar presentil 46 dan 65, asalkan penentuan

(56)

37

passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Menurut

Masijo (1995:157-159) nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Nilai Persentil PAP Tipe II

Nilai Persentil Kategori Kecendurangan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi

66%- 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah

< 46% Sangat Rendah

PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skkor minimal 0 dan skor maksimal 100.

Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendekripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:

Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)].

Perhitungan untuk setiap variabel-variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 15 = 60 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 15 = 15 Skor:

15 + 81% (60 – 15) =51,45 dibulatkan menjadi 51 15 + 66% (60 – 15) = 44,70 dibulatkan menjadi 45 15 + 56% (60 – 15) = 40,20 dibulatkan menjadi 40 15 + 46% (60 – 15) = 35,70 dibulatkan menjadi 36

(57)

38

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel status sosial ekonomi orang tua adalah:

Tabel 3.10

Kategori Kecenderungan Kondisi Ekonomi Orang Tua Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

51 – 60 Sangat tinggi 45 – 50 Tinggi 40 – 44 Sedang 36 – 39 Rendah 15 – 35 Sangat rendah b. Variabel Perhatian Orang Tua

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 23 = 92 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 23 = 23 Skor:

23 + 81% (92 – 23) = 78,89 dibulatkan menjadi 79 23 + 66% (92 - 23) = 68,54 dibulatkan menjadi 69 23 + 56% (92 - 23) = 61,64 dibulatkan menjadi 62 23 + 46% (92 - 23) = 54,74 dibulatkan menjadi 55

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel perhatian orang tua adalah:

Tabel 3.11

Kategori Kecenderungan Perhatian Orang Tua s

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel 79 – 92 Sangat tinggi

69 – 78 Tinggi 62 – 68 Sedang 55 – 61 Rendah 23 – 54 Sangat rendah

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Kondisi Ekonomi
Tabel 3.12  Kategori Kecenderungan  Interval  Kriteria  Mi + 1,5 Si &lt; X ≤ Mi + 3 Si  Sangat baik  Mi + Si &lt; X ≤ Mi+ 1,5 Si  Baik  Mi – 0,5 Si &lt; X ≤ Mi + Si  Cukup baik  Mi – 1,5 Si &lt; X ≤ Mi – 0,5 Si  Kurang baik  Mi – 3 Si &lt; X ≤ Mi – 1,5 Si
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 126 siswa kelas XI IPS  SMA  kabupaten  Sleman  wilayah  barat  terdapat  19  siswa  (15,08%)  yang  mendapatkan  perhatian  orang  tua  sangat  tinggi,  46  siswa  (36,51%)  yang  mendapatkan  perhatian  orang  tua
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian pelatihan manajemen diri pada penelitian ini tidak dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Untuk

J: Kalau untuk orang tua sih mereka ngebebasin ya, ibaratnya aku mau gini aku mau gini, aku bisa memilih ya, asalkan terbaik buat aku tapi kalau menyimpang sedikit aja, orang tua

Untuk itu diharapkan orang tua dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dimana orang tua diharapkan melakukan diskusi dengan anak, memberikan kasih sayang dan kehangatan

Pengaruh Tingkat Kecemasan Matematika Setelah Diperdengarkan Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas XB SMK Negeri 2 Kasihan Bantul (SMM

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang maksimal pada mata pelajaran matematika di SMP Maria Immaculata

Terbukti secara parsial maupun secara simultan variabel latar belakang pendidikan dan perhatian orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap etos belajar dan prestasi

Berdasarkan data pada Tabel 16 halaman 59 terlihat tingkat keterlibatan seluruh siswa yang cukup dan berdasarkan Tabel 19 halaman 60 dapat dilihat tingkat prestasi belajar

Penelitian ini berjudul ”Upaya Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Jigsaw Learning Pada Mata Pelajaran PKN Materi Tentang Sejarah Perumusan