• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA

NEGERI 1 SILINDA SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Eka Riana Surya Ginting NIM: 161324031

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian KhususPendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2021

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Saya ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dan Dengan rasa tulus karya ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan pertolongan, kemudahan dan kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, nasehat, kasih sayang dan selalu mendoakan saya

3. Seluruh keluarga besar Purba Tua dan Ginting Munthe yang selalu memberikan dukungan, motivasi, nasihat dan kasih sayang.

4. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku dosen pembimbing saya yang telah sabar membimbing saya menyelesaikan tugas akhir ini

5. Teman-teman saya yang sudah mendukung, memberikan semangat dan selalu mendoakan saya.

6. Dan saya persembahkan hasil karya ini untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.

(5)

v MOTTO

Matius 6: 33-34 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

“Dibalik penantian yang panjang Tuhan menyediakan berkat terbaik”

Burju-burju ma marsikolah ase dapotan sinita ni uhur

Lukas 6:43

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.”

(6)

-

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta

Eka Riana Surya Ointing

VI

(7)

-

PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Eka Riana Surya Ginting Nomor Mahasiswa : 161324031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GbRU, KQMPETENSI

! I

PROFESIONAL GURU, KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN

. I : .

FASILITAS BELAJAR TERHADAPPRESTASI BELAlfAR SISWA

! ! I

MATA PELAJARAN EKONOMI PAD

A.

SISWA KELAS XI SMA

I I I I I

NEGERI 1 SILINDA I I ,

I

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

!

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu. meminta ijin dari saya

I

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

,

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenanha.

Dibuat di Y ogyakarta

Pada tanggal: I 13 A~r' \ 'l.,oV Yang menyatakan

Eka Riana Surya Ginting

Vll

(8)

viii ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU,

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 1 SILINDA

Eka Riana Surya Ginting Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa; (2) pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa; (3) pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa; (4) pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa; dan (5) pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori.

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Silinda pada bulan Desember 2020. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampel penelitian sebanyak 62 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumentasi untuk prestasi belajar dan kuesioner untuk kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1) kompetensi pedagogik guru tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa; (2) kompetensi profesional guru tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa; (3) kemandirian belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa; (4) fasilitas belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa; dan (5) kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Kata kunci: kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, fasilitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

(9)

ix ABSTRACT

THE EFFECT OF TEACHER PEDAGOGICAL COMPETENCE, PROFESIONAL COMPETENCE, STUDENT INDEPENDENT LEARNING AND LEARNING FACILITIES ON ECONOMICS

STUDENT PERFORMANCE OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 1 SILINDA.

Eka Riana Surya Ginting Sanata Dharma University

2021

This research aimed to examine and analyze: (1) the effect of teacher pedagogical competence on student performance (2) the effect of teacher professional competence on student performance (3) the effect of student independent learning on student performance (4) the effect of learning facilities on student performance and (5) the pedagogical competence, teacher professional competence, student independent learning and student learning facilities on student performance.

The research is an explanatory research. The research was enforceable at SMA Negeri 1 Silinda in December 2020. The research sampling technique was saturated sampling technique. The research sample was 62 respondents. The data collection techniques were documentation for economics student performance and questionnaire for teacher pedagogical competence, teacher professional competence, student learning independence, and learning facilities. The data analysis technique was multiple regression analysis.

The results of data analysis showed that: (1) teacher pedagogical competence did not affect on economics student performance; (2) the professional competence of teacher had no effect on economics student performance; (3) independence student learning affected economics student performance (4) learning facilities had an effect on economics student performance and (5) teacher pedagogical competence, teacher professional competence, student learning independence and learning facilities had effects on economics student performance.

Keywords: teacher pedagogical competence, teacher professional competence, student independent learning, student learning facilities and economics student learning performance.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha kasih karena skripsi ini dapat selesai. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK pendidikan Ekonomi dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar membimbing, memberikan kritikan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendampingi, mengajar, membimbing dan memberikan semangat dalam perkuliahan.

4. Bapak Sunu yang telah memperlancarkan administrasi dan memberikan semangat selama berproses di Pendidikan Ekonomi

5. Bapak Elimanson Saragih, S.Pd, selaku kepala sekolah di SMA Negeri 1 Silinda yang dengan senang hati memberikan waktu bagi penulis untuk melakukan penelitian di sekolah SMA Negeri 1 Selinda

(11)

xi

6. Ibu Mika Purba, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Ekonomi yang dengan senang hati memberikan bantuan waktu dan sarana bagi penulis untuk kelancaran penelitian.

7. Siswa-siswi kelas XI IPS yang sudah bersedia memberikan waktu menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Orang tua saya, Bapak Ely Saputra Ginting dan Ibu St. Asmaria Br Purba, S.Pd, yang telah memberikan seluruh bentuk cinta, kasih, sayang, materi, semangat dan selalu mendokan saya demi kelancaran perkulihaan saya.

9. Adik saya, Calvin Natanael Ginting yang selalu mendoakan dan memberikan saya semangat.

10. Abang Pdt Rolandi Situmorang yang selalu mendoakan, memberikan dorongan dan semangat kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Teman-teman guru Sekolah Minggu GKPS Yogyakarta yang selalu perhatian memberikan semangat dan mendoakan saya.

12. Majelis Jemaat GKPS Yogyakarta yang telah memberikan perhatian sebagai orang tua saya di Jogja dan selalu mendoakan saya.

13. Anak-anak sekolah Minggu GKPS Yogyakarta selalu memberikan sukacita dan semangat.

14. Teman–teman Namaposo GKPS Yogyakarta yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.

15. Keluarga Besar Purba Tua dan Ginting Munthe yang selalu mendukung, mendoakan, dan menyemangati saya dalam mengerjakan skripsi.

(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 10

C. Rumusan Masalah ... 11

D. Tujuan Penelitian ... 11

E. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 13

(14)

xiv

A. Kajian Teoretik... 14

1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ... 14

a. Pengertian Prestasi Beajar ... 14

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 15

2. Tinjauan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru ... 21

a. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru ... 21

b. Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru ... 23

c. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik Guru ... 24

3. Tinjauan Tentang Kompetensi Profesional Guru ... 28

a. Pengertian Kompetensi Profesional Guru ... 28

b. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru ... 30

c. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru ... 31

4. Tinjauan Tentang Kemandirian Belajar ... 34

a. Pengertian Kemandirian Belajar ... 34

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 36

c. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar... 38

5. Fasilitas Belajar ... 39

a. Pengertian Fasilitas Belajar ... 39

b. Jenis-jenis Fasilitas Belajar ... 41

B. Penelitian yang Relevan ... 45

C. Kerangka Berpikir Teoretik dan Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 58

A. Jenis Penelitian ... 58

(15)

xv

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 58

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 59

E. Data yang Dicari ... 60

F. Operasionalisasi Variabel... 60

G. Teknik Pengumpulan Data ... 66

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 67

I. Teknik Analisis Data ... 76

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 87

A. Deskripsi SMA Negeri I Silinda ... 87

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 91

A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data a. Jenis Kelamin ... 91

b. Kelas dan Jurusan ... 91

2. Deskripsi Variabel a. Kompetensi Pedagogik Guru ... 92

b. Kompetensi Profesional Guru ... 94

c. Kemandirian Belajar Siswa ... 95

d. Fasilitas Belajar Siswa ... 96

e. Prestasi Belajar Siswa ... 97 B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Prasyarat

(16)

xvi

a. Uji Normalitas ... 98

b. Uji Linearitas ... 99

C. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas ... 104

b. Uji Heteroskedastisitas ... 105

D. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama... 108

2. Hipotesis Kedua ... 108

3. Hipotesis Ketiga ... 109

4. Hipotesis Keempat` ... 109

5. Hipotesis Kelima ... 110

E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 112

2. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 114

3. Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 115

4. Pengaruh Fasilitas Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 116

5. Pengaruh Kompetensi Pedagogik guru, Kompeteni Profesional Guru, Kemandirian Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 117

(17)

xvii BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 119

B. Saran ... 121

C. Keterbatasan ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 124

LAMPIRAN ... 127

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ... 45

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 59

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru ... 62

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner kompetensi Profesional Guru ... 64

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian Belajar ... 65

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar ... 66

Tabel 3.6 Nilai r tabel... 68

Tabel 3.7 Uji Validitas Kompetensi Pedagogik Guru ... 68

Tabel 3.8 Uji Validitas Kompetensi Profesional Guru ... 70

Tabel 3.9 Uji Validitas Kemandirian Belajar ... 71

Tabel 3.10 Uji Validitas Kemandirian Belajar ... 72

Tabel 3.11 UJi Validitas Fasilitas Belajar ... 73

Tabel 3.12 Klasifikasi Koefisien Reliabiitas ... 75

Tabel 3.13 Hasil Uji Realiabilitas ... 76

Tabel 3.14 Kelas Interval Kompetensi Pedagogik Guru ... 77

Tabel 3.15 Kelas Interval Kompetensi Profesional Guru ... 78

Tabel 3. 16 Kelas Interval Kemandirian Belajar ... 79

Tabel 3.17 Kelas Interval Fasilitas Belajar ... 80

Tabel 3.18 Kelas Interval Prestasi Belajar ... 80

Tabel 4.1 Kriteria Ketuntasan Minumum ... 89

Tabel 4.2 Fasilitas SMA Negeri 1 Silinda ... 90

Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 91

(19)

xix

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas dan Jurusan ... 92

Tabel 5.3 Kategori Variabel Kompetensi Pedagogik Guru ... 93

Tabel 5.4 Kategori Variabel Kompetensi Profesional Guru ... 94

Tabel 5.5 Kategori Variabel Kemandirian Belajar Siswa ... 95

Tabel 5.6 Kategori Variabel Fasilitas Belajar Siswa ... 96

Tabel 5.7 Kategori Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 97

Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas ... 98

Tabel 5.9 Hasil Uji Linearitas Kompetensi Pedagogik Guru ... 99

Tabel 5.10 Hasil Uji Linearitas Kompetensi Profesional Guru ... 100

Tabel 5.11 Hasil Uji Pola Hubungan Linearitas ... 101

Tabel 5.12 Hasil Uji Linearitas Kemandirian Belajar Siswa ... 102

Tabel 5.13 Hasil Uji Linearitas Fasilitas Belajar Siswa ... 102

Tabel 5.14 Uji Pola Hubungan Linearitas Fasilitas Belajar ... 103

Tabel 5.15 Hasil Uji Multikolinearitas... 104

Tabel 5.16 Rangkuman Uji Multikolinearitas ... 105

Tabel 5.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 106

Tabel 5.18 Rangkuman Uji Heteroskedastisitas ... 107

Tabel 5.19 Hasil Uji t ... 107

Tabel 5.20 Hasil Uji F ... 111

Tabel 5.21 Hasil Analisis Berganda ... 112

(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kompetensi Pedagogik Guru,Kompetensi Profesional Guru, Kemandirian Belajar Siswa, dan Fasilitas

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 57

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 129

Lampiran 2 Kuesioner dan Rekapitulasi Skor Responden ... 130

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 163

Lampiran 4 Uji Prasyarat ... 170

Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 174

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 177

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prestasi belajar pada dasarnya didapatkan karena siswa memiliki keinginan dan usaha untuk belajar. Semakin siswa berusaha untuk belajar maka semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Hasil belajar sering sekali disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa didapatkan karena siswa mengikuti setiap kegiatan maupun proses belaja-mengajar yang memperoleh ilmu pengetahuan dengan maksimal melalui proses belajar tersebut.

Belajar akan dilakukan dalam bentuk kegiatan yang berproses untuk mendapatkan suatu ilmu dan melatih ilmu tersebut, belajar hal yang sering dilakukan maupun diselenggarakan di setiap jenis maupun jenjang pendidikan. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa dasar pencapaian prestasi belajar di setiap jenis maupun jenjang pendidikan dapat dicapai siswa saat berada di sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar melalui proses belajar, maupun kegiatan belajar yang dilakukan siswa.

Saat proses belajar, biasanya siswa belajar dengan kegiatan yang dilakukan siswa, ketika siswa mengikuti setiap proses belajar-mengajar dengan maksimal maka “prestasi belajar” yang di dapatkan juga baik.

Pencapaian prestasi belajar yang baik sesuatu hal yang sangat di inginkan oleh siswa yang berperan sendiri untuk mengikuti “proses belajar, keinginan orang tua yang berperan memberikan “dukung kepada siswa “dan sekolah

1

(23)

sebagai tempat untuk proses belajar-mengajar siswa. Untuk mencapai prestasi belajar maka ada pihak yang terlibat agar siswa mampu mencapai prestasi tersebut. Untuk mencapai Prestasi terdapat indikator yang mempengaruhinya.

Secara umum ada faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Menurut Slameto (2010: 54) faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang sedang belajar. terdapat tiga yang menjadi faktor dalam diri siswa, yaitu faktor jasmaniah, psikologi, kelelahan. Pertama faktor jasmaniah, pada faktor jasmaniah yang berperan mempengaruhi belajar siswa adalah kesehatan siswa dan kodisi siswa sempurna atau dalam keadaan cacat tubuh. Kedua faktor psikologi, faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah intelegensi yang dimiliki oleh siswa pada saat proses belajar-mengajar berlangsung, perhatian yang didapatkan siswa melalui orang tua, guru, maupun lingkungn sekitar siswa, minat yang dimiliki siswa siswa untuk mengikuti pembelajaran, bakat yang terdapat dalam diri siswa, motivasi yang berasal dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa, persiapan untuk mengikuti setiap proses belajar-mengajar. Ketiga faktor kelelahan jasmani dan rohani dapat mempengaruhi belajar siswa. Kelelahan jasmani dilihat dari fisik siswa yang lesu dan kelemahan rohani dilihat dengan keadaan siswa yang bosan mengikuti pembelajaran sehingga ada keinginan dan dorongan untuk melakukan pembelajaran hilang.

Faktor eksternal adalah faktor yang tidak terdapat dari dalam diri seseorang melainkan dari luar diri seseorang atau individu. Menurut

(24)

(Slameto, 2010:60) terdapat tiga faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Pertama, didikan yang dilakukan keluarga kepada anak agar anak memiliki keinginan untuk belajar, hubungan yang baik antara keluarga untuk mendorong motivasi anak untuk belajar, kondisi rumah tangga dan keadaan ekonomi rumah tangga yang akan mendukung anak untuk belajar. Kedua, faktor sekolah, sekolah yang memiliki metode pembelajaran yang menarik perhatian siswa kurikulum yang digunakan sesuai dengan kondisi siswa relasi yang baik antara guru dan siswa. Ketiga, faktor lain yang mempengaruhi belajar siswa yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa yang digunakan siswa, hubungan dengan teman bergaul dan keadaan kehidupan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika siswa melakukan dan menerima faktor-faktor untuk kegiatan belajar- mengajar.

Dalam kegiatan belajar inti dari proses pendidikan yang secara keseluruhan yang memiliki pemeran utama adalah guru yang akan mendukung proses belajar dan salah satu faktor penentu keberhasilan maupun pencapaian prestasi siswa, dan merupakan faktor penentu keberhasilan belajar siswa guru memiliki tugasnya untuk menjalankan pembelajaran dengan memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Saat belajar guru tidak hanya memperhatikan materi pembelajaran dan metode yang digunakan untuk menyampaikan materi namun guru mampu mengembangkan pribadi siswa dengan mengenal setiap karakter siswa, mengembangkan watak siswa sesuai

(25)

dengan karakter “siswa, dan mengembangkan hati nurani anak. Dalam proses belajar guru diharapkan memfasilitas kegiatan belajar agar tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. Karena peran guru dalam pembelajaran tidak bisa digantikan oleh benda lain, guru sebagai pusat utama untuk memberikan ilmu pengetahun, memperbaiki maupun memperbaharui pembelajaran. Dalam UU No. 14 Tahun 2005 guru berperan penting dalam proses pendidikan maka pemerintah secara tegas merumuskan terdapat empat kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

Kompetensi guru mempengaruhi proses belajar siswa dan pencapaian prestasi yang baik, salah satu kompetensi guru yang beperan dalam pembelajaran adalah kompetensi pedagogik guru. secara umum kompetensi pedagogik guru dikenal sebagai kompetensi guru dalam kemampuan guru mengelola pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Dalam kompetensi pedagogik yang miliki guru terdapat kemampuan guru dalam pemahaman terhadap peserta didik. Sebelum guru menyusun rancangan pembelajaran guru harus lebih dulu memahami karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik, sebab proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk peserta didik. Dalam merencanakan kegiatan belajar dan mendesain pembelajaran sebaik-baiknya didasarkan pada kondisi dan karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik dan fasilitas pembelajaran yang tersedia (PP Nomor 74 Tahun 2008).

(26)

Selanjutnya guru menentukan metode mengajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif, menentukan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperjelas dan mempermudah penerimaan materi, dan menentukan alat evaluasi yang dapat mengukur tercapai tidaknya tujuan yang hasilnya dapat dijadikan pedoman guru dalam meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang sungguh-sungguh berupaya merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, namun masih terdapat masalah belajar yang dijumpai oleh guru. sehingga guru perlu secara terus menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa di kelas.

Jadi, agar pembelajaran sesuai dengan tujuan dan siswa mendapatkan pencapain prestasi belajar yang baik guru perlu memiliki kompetensi pedagogik yang dapat mengatasi permasalahan dalam proses belajar mengajar.

Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah komptensi profesional. Dalam UU No. 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 guru sebagai pendidik yang profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan forma. Guru yang profesional guru yang memiliki kompetensi pedagogik guru, kompetensi kepribdian, dan sosial.

Guru yang memiliki kompetensi profesional memiliki kemampuan menerangkan sejumlah konsep, sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sebuah strategi maupun memilih metode pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.

(27)

Kompetensi profesional adalah kemampuan dalam menguasiai materi secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasan kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi yang menaungi materinya serta penguasaan terhadap struktur dan metedologi keilmuan Seorang guru yang profesional mampu menguasi materi pembelajaran yang sesuai dan dapat melaksanakan pembelajaran secara mendalam dengan memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sehingga hasil belajar yang diterima peserta didik maksimal. Seorang siswa yang berhasil dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar atau yang sering kita sebut dengan prestasi belajar maka kompetensi profesional guru penting dalam proses belajar-mengajar terhadap siswa.

Selain faktor eksternal yang berasal dari kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru, ada faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu kemandirian belajar siswa.

Kemandirian belajar merupakan kekuatan internal dari diri siswa yang diperoleh untuk proses belajar siswa. Siswa yang memiliki kemandirian belajar dapat mengembangkan ekpresi dan kepribadian siswa saat belajar.

Dengan ekspresi dan kepribadian yang aktif saat belajar yang didorong oleh kemampuan untuk menguasai sesuatu materi, dan memiliki pengetahuan terhadap suatu materi.

Menurut Mujiman (2007: 1) kemandirian belajar dapat diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi

(28)

yang telah dimiliki. Seorang siswa dikatakan memiliki kemandirian belajar apabila memiliki sikap yang berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan siswa yang memiliki keinginan untuk untuk belajar, sehingga siswa mampu memecahkan masalah dalam proses belajar, siswa mempunyai tanggung jawab dalam kegiatan belajar, secara umum ketidak mandirian dalam belajar siswa terlihat saat belajar masih ada siswa yang pasif dan kurang percaya diri saat belajar.

Selain kemandirian belajar sebagai faktor internal masi terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa prestasi belajar siswa yaitu fasilitas belajar siswa. Fasilitas secara umum diartikan sebuah komponen yang bersumber pada barang-barang hasil produksi yang antara lain, berupa alat pembelajaran sebagai sarana, dan gedung beserta perlengkapannya sebagai sarana yang berfungsi sebagai tempat berlangsung nya proses pendidikan. Fasilitas belajar di antaranya seperti buku, meja, kursi, papan tulis, alat tulis, alat peraga, dan LCD. Fasilitas belajar sangat membantu siswa dan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Fasilitas belajar yang memadai akan mendukung pembelajaran sehingga menarik siswa untuk lebih semangat saat belajar, Bila fasilitas di kelas ada LCD untuk belajar siswa pembelajaran akan lebih menarik karena tidak terfokus terhadap guru yang menjelaskan, maka dalam hal ini fasilitas belajar sangat penting untuk mendukung kegiatan belajar dan akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Sehingga fasilitas belajar siswa mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar siswa yang

(29)

selanjutnya akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar pelajaran siswa di sekolah.

Pada Penelitian ini peneliti berfokus pada faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa baik itu faktor dari luar diri siswa yaitu kemampuan memahami karakteristik siswa, kemampuan guru dalam mengajar, metode mengajar guru, strategi pembelajaran dilihat dari kompetensi pedagogik guru.

Prestasi belajar siswa juga dapat dipengaruhi melalui kemampuan mumpuni guru dalam melaksanakan tugasnya dan profesinya dilihat dari kompetensi profesional guru.

Selain itu ada faktor internal yang berperan penting untuk kegiatan pembelajaran karena tidak hanya guru yang beperan penting dalam pembelajaran tersebut tetapi faktor dari siswa juga mempengaruhi hasil belajar seperti kemandirian belajar siswa, kemandirian belajar juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena siswa yang berperan dalam pelaksaaan pembelajaran. Dan faktor lain untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa ialah fasilitas belajar, fasilitas belajar juga sangat mendukung mempengaruhi prestasi siswa karena fasilitas sekolah yang lengkap dan memadai akan memfasilitasi siswa untuk belajar dan akan meningkatkan prestasi siswa.

SMA Negeri 1 Silinda, sekolah yang ada di Kecamata Silinda.

Sekolah ini baru berdiri dikecamata Silinda dan sekolah ini ini satu satunya sekolah Negeri yanga ada dikecamatan Silinda, sekolah ini banyak diminati oleh masyarakat sekitar, prestasi akademik dan non akademik juga sering

(30)

diterima di sekolah tersebut. Karena sekolah ini merupakan sekolah yang pertama ada di Kecamatan Silinda dan dengan melihat nilai UAS ekonomi masih ada siswa yang belum tuntas KKM. Maka dari itu peneliti tertarik dan ingin melakukan penelitian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Silinda.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Silinda,masi terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar, tidak konsentrasi, tidak mengikuti aturan pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru dan ketika guru menjelaskan materi siswa terlihat kurang paham dalam penjelasan guru tersebut sehingga mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Selain itu masih terdapat siswa yang kurang mandiri saat belajar, hal ini terlihat ketika siswa tidak mengerjakan tugas, masih banyak siswa yang melamun saat belajar dan berbicara dengan teman saat guru menjelaskan. Dan fasilitas yang digunakan siswa masih kurang memadai sehingga membuat siswa kurang aktif dalam belajar. Fasilitas yang tidak memadai saat belajar sangat menggangu proses belajar sehingga siswa tidak memiliki semangat untuk mengikuti pembelajaran.

Dan dengan adanya pembelajaran online dengan situasi pandemi ini pembelajaran dilakukan di rumah. Dengan belajar dirumah guru tidak bisa mengajar secara langsung, guru tidak bisa memperhatikan siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa belajar sendiri dengan mandiri. Terkait dengan pembelajar di rumah siswa juga kurang akif dalam mengikuti

(31)

pembelajaran secara daring dapat dilihat dari partisipasi saat mengikuti kelas secara zoom, tidak mengumpulkan tugas saat guru memberikan tugas, siswa juga belum memilki fasilitas yang lengkap untuk permbelajaran secara online.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, fasilitas belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Negeri 1 Silinda.

B. Batasan Masalah

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, akan tetapai pada penelitian ini peneliti akan lebih memfokuskan perhatian pada pengaruh kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional, kemandirian belajar siswa dan prestasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogic guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda?

2. Bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda?

3. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajara Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda?

4. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda?

(32)

5. Bagaimana pengaruh secara bersama-sama kompetensi pedagogik, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi siswa SMA Negeri 1 Silinda.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda.

5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Silinda.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoretik

(33)

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar. Dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian sejenis pada masa yang akan datang dan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis a. Bagi Pendidik

Dapat memberikan gambaran bagi guru tentang pentingnya kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional guru, kemandirian belajar siswa, fasilitas belajar ketika proses belajar mengajar supaya siswa aktif dan memperoleh prestasi yang maksimal.

b. Bagi Siswa

Dengan penelitian ini memberikan informasi kepada siswa tentang arti pentingnya kompetensi pedagogi gurur, kompetensi profsional guru, kemandirian belajar siswa dan fasilitas belajar siswa untuk membantu siswa agar memperoleh prestasi yang baik.

c. Bagi Sekolah

Dengan penelitian ini memberikan informasi agar sekolah dapat meningkatkan fasilitas yang akan mendukung proses belajar siswa sehingga siswa dapat belajar maksimal dan mendapatkan prestasi yang baik.

d. Bagi Peneliti

(34)

Dengan penelitian ini diharapkan peneliti bertambah wawasan mengenai pengaruh kompetensi pedagogik guru, kompetensi profesional, kemandirian belajar siswa, fasilitas sekolah terhadap prestasi siswa. Selain itu supaya peneliti lebih objektif dalam menghadapi masalah dan dapat menemukan solusi dari masalah rendahnya prestasi siswa.

(35)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Kajian Teoritik

1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Rosyid et al (2019: 6)“prestasi adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu atau kelompok”. Untuk mendapatkan prestasi kegiatan yang “dikerjakan seseorang siswa ialah dengan “belajar. Belajar merupakan “proses suatu “kegiatan dan bukan sesuatu hasil atau “tujuan, belajar bukan hanya “mengingat, akan tetapi lebih dalam dari itu, yakni mengalami melalui kegiatan “belajar, maka ketika siswa melakukan dengan baik akan mendapatkan hasil belajar yang sering disebut sebagai “prestasi.

Menurut Tirtonegoro (Rosy id et al 2019: 9) Prestasi belajar sebagai penilaian hasil “usaha kegiatan “belajar yang dinyatakan dalam bentuk “simbol, angka, huruf maupun “kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang “dapat dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Selain itu Syah (2017: 141) berpendapat bahwa prestasi belajar “dapat diartikan sebagai “tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang “telah ditetapkan “dalam sebuah program pengajaran. Dalam “pencapaian prestasi belajar “ada indikator untuk pencapaiannya yaitu berupa program pengajaran yang diterima siswa melalui guru.

14

(36)

Menurut Laos (2015: 28)”prestasi “belajar adalah hasil yang diperoleh berupa “pengetahuan, sikap maupun “keterampilan yang meengakibatkan“perubahan sebagai hasil“dari kegiatan belajar.

prestasi belajar“dilihat dari perubahan “pengetahua, sikap, maupun keterampilan siswa saat “melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses dan kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan perubahan yang dicapai siswa dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat sebagai tingkat keberhasilan dalam periode tertentu.

b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut “Slameto (2010: 54), terdapat “beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi “prestasi belajar yang “digolongkan menjadi dua golongan yaitu.

1) Faktor Internal

Faktor “internal adalah “faktor yang berasal dari “dalam diri siswa, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, pada faktor jasmaniah yang mempengaruhi belajar siswa ialah keadaan kesehatan siswa dan ketidak sempurnaan fisik siswa atau cacat tubuh untuk mengikuti pembelajaran. faktor jasmaniah sangat mempengaruhi belajar siswa untuk belajar, ketika siswa belajar dengan keadaan sehat maka akan lebih akti lagi untuk mengikuti kegiatan belajar, dan ketika siswa dalam keadaan cacat

(37)

tubuh saat mengikuti pembelajaran akan lebih tidak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

b) Faktor psikologis, faktor psikologi internal yang dimiliki siswa yaitu kemampuan yang dimiliki oleh siswa atau inteligensi, kekuatan dalam perhatian, dorongan ataupun keinginan yang dimiliki siswa untuk belajar, kemampuan dalam bentuk pengetahuan yang dimiliki siswa untuk belajar, kegiatan belajar yang sering dilatih oleh siswa, kematangan dan kesiapan yang dimiliki oleh siswa saat belajar.

c) Faktor kelelahaan, yaitu kelelahaan jasmani dan kelelahan rohani.

Faktor kelelahan jasmani dengan keadaan fisik yang tidak dalam keadaan kelelahan akan menaikan semangat atau pun keinginan siswa untuk belajar dan keadaan rohani siswa yang positif tidak memiliki masalah akan membuat siswa semakin termotivasi untuk belajar.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu a) Faktor keluarga

Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara keluarga, suasana rumah keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor keluarga akan mempengaruhi belajar siswa karena peran orang tua dalam mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak dan perhatian okeluarga kepada anak yang akan mengikuti pembelajaran akan

(38)

membuat anak semakin memiliki keinginan, semangat karena semakin termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

b) Faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. Sekolah dan lingkungannya sangat mempengaruhi belajar siswa karena dengan metode belajar, kurikulum yang disesuaikan dengan siswa akan mendorong kegiatan belajar siswa.

c) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. lingkungan masyarakat akan mempengaruhi belajar siswa karena lingkungan masyarakat sebagai tempat siswa untuk memiliki teman bergaul.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa dikelompokan menjadi dua, faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Kedua faktor ini akan mempengaruhi pretasi belajar siswa apabila faktor-faktor tersebut mendukung saat kegiatan pembelajaran.

Menurut Dalyono (2009:55-60). Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar adalah

1) Faktor internal a) Kesehatan

(39)

Kesehatan jasmani dan rohani sangatlah mempengaruhi kemampuan belajar seseorang. Bila siswa tidak dalam keadaan sehat, sering sakit, dapat mengakibatkan tidak semnagat dalam mengikuti pembelajaran. Jika kesehatan rohani dalam keadaan tidak baik seperti adanya gangguan, mengalami konflik dengan orang tua, guru, maupun teman bergaul, maka akan menggangu pikiran yang terus memikirkan konflik tersebut sehingga tidak fokus saat belajar dan akan menggangu semangat belajar.

b) Intelegensi dan bakat

Siswa yang memiliki integelensi dan bakat yang tinggi akan berpengaruhterhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki integelensi yang tinggi akan lebih mudah untuk memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru dan seorang yang memiliki integlensi yang tinggi akan lebih memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari diri sendiri. tetapi jika seserorang siswa yang memiliki integelensi yang rendah maka akan lebih lama dalam memahami pembelajaran yang diberikan guru. Bakat juga sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Dan seseorang siswa yang mempunyai bakat dalam bidang tertentu maka akan lebih mudah dan cepat memhami pembelajaran yang diberikan guru dan mempelajari nya dengan bakat yang dimiliki siswa.

c) Minat dan motivasi

(40)

Keinginan belajar yang berasal dari siswa itu sendiri akan membantu siswa untuk memiliki keinginan untuk belajar dan akan lebih tercapai hasil yang baik sebaiknya jika keinginan siswa untuk belajar lebih rendah akan mendorong siswa untuk pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan pencapaian prestasi yang akan didapatkan rendah.

Adanya perhatian dalam bentuk motivasi akan mendorong siswa untuk terus belajar dan aktif dalam pembelajaran, sehingga akan mendapatkan pencapaian pembelajaran yang baik.

d) Cara belajar

Siswa yang memiliki cara belajar akan lebih terencana dalam pelaksanaan belajar hal ini akan membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. dalam membuat cara belajar siswa harus memperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media pembelajaran dan penyesuaian bahan pengajaran agar pembelajaran yang dilakukan oleh siswa lebih selaras dengan yang direncanakan.

2) Faktor Eksternal

a) “Lingkungan keluarga

Keadaan lingkungn keluarga akan mempengaruhi belajar anak.

tinggi rendahnya pendidikan orang tua akan membawa pengaruh terhadap belajar anak karena orang tua akan mendidik anak sesuai dengan ilmu ang dimiliki orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian, dan bimbingan orang tua,

(41)

ketenangan dalam rumah tangga, semua itu sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang.

b) Lingkungan “sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode dalam mengajar, kesesuaian kurikulum, dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, semua itu sangat mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

c) Lingkungan “masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakat orang-orang berpendidikan. Terutama anak-anakanya bersekolah tinggi dan moralnya baik maka akan mendorong anak untuk lebih giat belajar.

d) Lingkungan sekitar

Keadaan lingkungan sekitar juga mempengaruhi prestasi belajar.

Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar rumah, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya, semua itu sangat mempengaruhi prestasi belajar.

Menurut Dimayanti dan Mudjiono (2009: 248) mengatakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa ialah guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan sarana belajar, kebijakan penilaian, lingkungan sosial di sekolah dan kurikulum. Mustaqim(

(42)

2008:70) mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari dalam diri individu adalah latihan yang aktif secara mandiri. Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui prestasi belajar seseorang melalui hasil akhir yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan belajar di pengaruhi oleh banyak faktor baik itu faktor internal maupun faktor eksternal siswa.

2. Tinjauan Tentang Kompetensi Pedagogik a. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru

Menurut Rahmat (2017: 68) kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.

Kompetensi pedagogik guru menjadi kompetensi yang khas yang membedakan dengan profesi lainnya.

Menurut saudagar dan idrus (2009:33) pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkungnya terbatas pada interaksi edukatif antara pendidik dengan peserta didik dalam pendidikan yang menjadi lingkungan interaksi dalam proses belajar ialah siswa dengan pendidik untuk melakukan kegiatan belajar.

Pedagogik atau ilmu mendidik adalah ilmu atau teori yang sistematis tentang pendidikan yang sebenarnya untuk anak atau bagi anak sampai mencapai kedewasaan dikemukakan oleh Sukardjo (Rifma 2016: 9).

Menurut Febriana(2019:10) mengemukakan bahwa kompetansi pedagogik adalah kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran

(43)

peserta didik yaitu meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kemampuan untuk memahami peserta didik dalam penyelenggaraan pembelajaran dilihat dari pemahaman tentang perkembangan psikologi anak, sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran kemampuan dalam menyusun rencana pembelajaran sampai evaluasi hasil belajar peserta didik.

Sedangkan Sadulloh (2010: 2) mengatakan bahwa pedagogik sebagai suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan, serta hakikat proses pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran perlu mengembangkan siswa, dan guru yang akan melakankana proses pembelajaran sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka pedagogik diartikan sebagai suatu pemikiran atau pengetahuan tentang pelaksanaan proses pendidikan yang sesuai dengan kaidah-kaidah mendidik yang harus dimiliki guru untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis di sekolah.

(44)

b. Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru

Menurut Sadulloh (2011:23) Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh manusia, memiliki lapangan yang sangat luas. Ruang lingkup lapangan pendidikan mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Pendidikan memberikan pemahaman tentang kegiatan yang harus dilakukan oleh manusia agar mempersiapakan manusia membekali sebuah kompetensi baik itu melalui pengetahuan, pengalaman, maupun pengajaran.

Untuk mendapatkan pendidikan maka ada teori dan praktik. Teori maupun praktik tidak dapat dipisahkan, memiliki hubungan komplementer (saling melengkapi) atau saling mengisi satu sama lain Sadulloh (2011:24). Dalam praktik, salah satu contohnya orang tua membimbing anaknya di rumah sedangkan dalam teori pendidikan, perlu dipelajari secara akademik khususnya di sekolah yang akan memberikan teori pendidikan adalah guru, maka dalam hal ini teori pendidikan disebut sebagai pedagogik atau ilmu mendidik (Rifma 2016 : 12).

Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari karena menurut (Sadulloh (2011 : 25) akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang akan dicapai.

(45)

2. Untuk menghindari atau sekurang-kurangnya mengurangi kesalahan dalam praktik, karena dengan memahami teori pendidikan, seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, walaupun teori tersebut bukan teori yang jitu.

3. Dapat dijadikan tolak ukur sampai di mana seseorang telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan.

4. Ilmu pendidikan sebagai teori dipelajari karena praktik mendidik tidak lepas dari kesalahan maka untuk mendapatkan hasil yang baik dalam mendidik perlu ada teori dan langsung dilaksankan dengan praktek.

Sebagai pendidik guru harus memahami peserta didik agar bisa melaksanakan praktik yang benar ketika dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini ilmu mendidik (pedagogik) penting dilakukan oleh guru agar mampu melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan teori dan praktik.

c. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik Guru

Secara praktis kompetensi pedagogik guru diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam mengelola pembelajaran Rifma (2016: 61).

Berdasarkan pengertian di atas, maka kompetensi pedagogik merupakan kompetensi intruksional-edukatif (mengajar dan mendidik) yang esensial dan fundamental bagi guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalannya, terutama tugas mendidik, mengajar,

(46)

“membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik.

Dalam PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir (a) dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi guru telah menggaris bahwa 10 kompetensi pedagogik guru sebagai berikut :

a) Menguasai karakteristik dari peserta didik dilihat dari aspek fisik, morak kultural, emosional, dan intelektual.

b) Menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik peserta didik.

c) Mengembangkan kurikulum yang berkaitan dengan mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampuh.

d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

e) Memamfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

(47)

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

i) Memamfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

j) Melakukan tindakan relaktif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kemampuan-kemampuan tersebut sangat menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (Jnawi, 2012 :65).

Sedangkan dalam (Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010) dijelaskan beberapa k ompetensi kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru, yaitu

a) Menguasai karakteristik peserta didik

b) Menguasai prinsip belajar dan teori belajar yang mendidik c) Pengembangan kurikulum

d) Kegiatan pembelajaran yang mendidik e) Pengembangan potensi pesertadidik f) Komunikasi dengan pesertadidik g) Penilaian dan evaluasi.

Sedangkan menurut (Rifma 2016: 62) kompetensi pedagogik dalam pembelajaran sekurang-kurangnya yaitu:

(48)

a) Pemahaman terhadap peserta didik, indikator yang perlu diketahui guru dalam rangka memahami peserta didik, di antaranya: a) tingkat kecerdasan; b) peminatan dan kreativitas; c) kondisi fisik.

b) Memahami teori belajar dan prinsip-prinsp belajar yang teoritik, indikator yang dimiliki guru prinsip-prinsip pembelajaran, keterampilan mengajar guru.

c) Mengembangkan kurikulum, indikator yang dimiliki guru pengembangan kurikulum, pengembangan silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran,

d) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, indikator yang dimiliki guru kemampuan menyusun dan mengimplementasikan RPP.

e) Pemamfaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran

f) Pengembangan potensi peserta didik antara lain kegiatan ekstrakulikuler, pengayaan dan remedial.

g) Penilaian dan proses hasil belajar, yaitu penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarketing atau standar mengukur kinerja, penilaian program.

Berdasarkan penjelasan di atas kemampuan pedagogik guru harus dilaksanakan secara teori maupun pelaksanaanya sesuai dengan indikator kemampuan pedagogik guru. Kemampuan pedagogik guru akan menunjukkan kompetensi guru yang baik dan kualitas guru yang kompeten, karena kualitas guru, kompetnsi guru dapat

(49)

dilihat dari aspek intelktual meliputi logika sebagai pengembang kognitif mencakup kemampuan intektual mengenal lingkungan sekolah dan salah satu nya adalah mampu meniciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

3. Tinjauan Tentang Kompetensi Profesional Guru a. Pengertian Kompetensi Profesional Guru

Menurut Anwar (2018:49) kompetensi profesional guru merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi meterinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metedologi keilmuannya.

Komptensi profesional guru dapat dilihat dari kemampuan guru saat belajar di kelas dengan menguasai materi sesuai dengan kurikulum dan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru secara luas dan mendalam.

Menurut Rahmat (2017: 69) kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Profesional guru dilihat dari penguasaan materi pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa saat belajar dengan materi pembelajaran yang luas dan mendalam guru harus memahami sehingga bisa menjelaskan materi tersebut kepada siswa.

Sedangkan (Mulyasa, 2009:135) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan

(50)

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Dalam hal ini peran guru penting dalam kegiatan belajar maupun proses. Guru membimbing siswa untuk mengikuti kegitan belajar dengan memberikan tugas dan membimbing siswa dengan standar nasional pendidikan saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Menurut Febriana (2019:12) kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan. Kompetensi profesional guru dilihat dari kemampuan guru dalam menguasai materi secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan kurikulum, mata pelajaran di sekolah, subtansi keilmuan, yang menaungi materi serta penguasaan stuktur. Sedangkan Janawi (2012:

97) mengungkapkan bahwa kompetensi profesional adalah guru yang mampu mengaplikasikan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, komptensi profesional, komptensi sosial dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun diluar kelas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi saat pelaksanaan pembelajaran secara luas dan mendalam,

(51)

penguasaan kurikulum, dan menguasai subtansi keilmuan sehingga guru dapat menjelasakn mata pelajaran sesuai dengan keilmuannya kepada siswa saat kegiatan belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan guru mampu mengaplikasikan kompetensi pedagogik guru, kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru sudah mencakup kompetensi profesional guru.

b. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru

(Janawi 2012: 99) menjelaskan bahwa, masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan. Kompetensinya yang tidak boleh diabaikan seperti kompetensi pedagogik, keperibadian, sosial. Secara teoritis, keempat kompetensi ini dapat dipisahkan anatara lain, akan tetapi secara praktis kompetensi ini tidak dapat dipisahkan. Keemapat kompetensi ini saling berhubungan secara pandu dalam identitas guru. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga pendidikan yang yang merupakan salah satu unsur utama dalam pembelajaran. Menurut Agung (2014: 53) guru merupakan pemeran utama dalam kegiatan pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam kegiatan proses belajar-mengajar. Berhasil tidaknya peningkatan pendidikan banyak ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengembangkan tugas pokoknya sebagai pengelola kegiatan pembelajaran di kelas.

(52)

Menurut Agung (2012: 53-54) proses dan tujuan pendidikan tidak akan pernah tercapai hasil secara optimal tanpa adanya pendidik yang profesional. Kepemilkikan profesionlaisme yang dimiliki guru sebagai syarat untuk terselenggaranya pendidikan yang baik.

Profesionalisme guru perlu dipupuk, dibina, dan dikembangkan sehingga cita-cita dan tugas bisa terwujud, dalam hal ini profesionalisme guru sangat penting untuk terselenggaranya pendidikan yang baik agar proses dan tujuan pendidikan tercapai secara optimal.

Berdasarkan uraain di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru penting dalam menembangkan pendidikan yang mengembangkan siswa melalui guru yang profesional dengan penguasaan materi dalam proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas.

c. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi profesional guru penting dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa. Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan hanya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing siswa. Sardiman (2011: 164) menjelaskan secara rinci ada sepuluh kompetensi profesional guru yaitu meliputi menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber, menguasai

(53)

landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pembelajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan.

Selain itu, Janawi (2012: 99) merincikan secara rinci kemampuan profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama, menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikiran keilmuan yang sesuai dan mendukung bidang keahlian atau studi yang diampuh kedua, memafaatkan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan bidang yang diampuh ketiga, menguasi filosofi, metodelogi, teknis, dan praktis penelitian dan pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahliannya keempat, mengembangkan diri dan keprofesionalannya dengan melakukan tindakan relaktif dan pengunaan TIK dan kelima, meningktakan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Seseorang guru yang profesional adalah orang yang memiliki kompetensi dalam bidang yang harus ditekuni dan menjadi tangguan jawab dalam pekerjaannya.

Sedangkan Mulyasa (Istiquomah 2013 : 7) mengatakan bahwa kompetensi profesional guru mencakup kemahiran merancang, melaksanakan, dan menilai tugas sebagai guru dan meliputi penugasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendapat ini sejalan dengan pengertian kompetensi profesional yang termuat dalam Standart

(54)

Nasional Pendidikan pasal 28 ayat (3) butir c bahawa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru telah menggaris bawahi lima kompetensi profesional sebagai berikut : a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu guru

b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu guru

c) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu guru secara kreatif

d) Mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif oleh guru

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Sagala (2008: 41) menyatakan bahwa kompetnsi profesional yang perlu dimiliki oleh meliputi

(1) Penguasaan landasan kependidikan, termasuk (a) Memahami tujuan pendidikan

(b) Mengetahui fungsi sekolah di masyarakat

(55)

(c) Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan

(2) Penugasan bahan ajar, artinya guru memahami dengan baik materi pelajaran yang diajarkan, baik yang ada dalam kurikulum maupun bahan pengayaan.

(3) Kemampuan menyusun program pengajaran, yang mencakup kemampuan menetapkan kompetensi belajar, mengembangkan bahan ajar, serta mengembangkan strategi pembelajaran, dan (4) Kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan

proses belajar.

Berdasarkan komptensi yang harus dimiliki guru maka guru harus melaksanakan kompetensi profesional guru sesuai dengan tugas dan tanggung jawab guru secara profesional untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efesien.

4. Tinjauan Kemandirian Belajar a. Pengertian Kemandirian Belajar

Menurut Yamin (2007 : 115) Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru, dosen, teman dan pertemuan tatap muka di sekolah. untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan tersebut dapat dilakukan dengan sendiri atau bersifat individu tanpa harus menunggu orang lain.

Menurut Ali (2005: 114). Kemandirian merupakan suatu kekuatan internal invidu yang diperoleh melalui proses individualisasi”

(56)

kemandirian belajar dilakukan dengan diri sendiri dalam proses belajar. Menurut Mudjiman (2007: 7), kemandirian belajar kegiatan belajar yang didorong oleh diri “sendiri berdasarkan niat atau motif untuk menguasai suatu “kompetensi guna mengatasi “suatu masalah.

Kemandirian belajar harus “dimiliki seorang peserta didik guna melakukan kegiatan belajar “secara mandiri. Kemandirian yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan prestasi yang tinggi. Sedangkan Menurut Mujiman (2007: 1) kemandirian elajar dapat diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi yang telah dimiliki.

Yamin (2007:116) berpendapat, belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplian, tanggung jawab, kemauan, keinginan tahuan, untuk berkembang dengan maju dalam pengetahuan. Siswa dikatakan mampu “belajar secara mandiri apabila sudah “mengerjakan tugasnya tanpa “tergantung dengan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu proses dimana seseorang memiliki kesadaran ingin belajar sendiri, bertanggung jawab, bersifat aktif, disiplin, merancang kegiatan belajar sendiri dan tidak mau tertagangutng pada orang lain.

(57)

b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar biasanya dilakukan oleh seseorang atau individu yang kemungkinan kecil tidak tergantung orang lain lain dalam belajar, sikap mandiri seseorang tidak datang secara mendadak dan bukan bawaan dari lahir, tetapi ada prosesnya sejak anak- anak keberhasilan siswa dalam meningkatkan kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor Menurut Ali (2007: 118) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa), antara lain:

1) Gen dan “keturunan orang “tua

Sikap kemandirian yang dimiliki orang tua“diterunkan kepada anak-anaknya. Orang tua yang memiliki sikap “mandiri menurunkan “kepada anak-anaknya “sehingga anak tersebut sudah memiliki “kemandirian sejak “awal

2) Pola asuh orang tua

Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi “pekembangan kemandirian anak “remaja. Pola asuh orang tua yang ditetapakan “dirumah akan “membuat anak menjadi lebih terlatih untuk “mandiri sehingga akan “memiliki kemandirian tesendiri pada anak.

3) Sistem “pendidikan di “sekolah

Sistem pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokrasi pendidikan akan menghambat perkembangan belajar

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kompetensi Pedagogik Guru,Kompetensi                     Profesional Guru, Kemandirian Belajar Siswa, dan Fasilitas
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Selinda   Tahun ajaran 2019/202  No  Kelas  Populasi  1  XI IPS 1  31  2  XI IPS 2  31  Jumlah  62  2
Tabel 3.6  Nilai r tabel
+4

Referensi

Dokumen terkait

dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya, seperti halnya cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga,

Subjek merasa ingin mendaptkan hal yang diinginkanya tetapi tidak didukung oleh ekonomi keluarga sehingga melakukan hal yang salah yang membuatnya dikritisi orang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan keadaan ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan studi ke

Perkembangan kemampuan mempelajari sudut bertolak belakang dimulai dari diperolehnya pengetahuan mengenai sudut bertolak belakang melalui penjelasan guru, subjek

Item-item yang dalam kategori rendah adalah item dengan nomor; (9) saya sering merasa khawatir terhadap kehidupan saya kedepan jika orang tua saya berpisah, (53)

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan desain pembelajaran konsep barisan, menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Latar belakang penelitian ini adalah

Lingkungan keluarga yang juga mempengaruhi perilaku altruistik tidak terlepas dari peran orang tua dalam mengasuh serta mendidik anak untuk dapat berperilaku

Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana yang telah memberikan segenap ilmunya.. Kedua orang tua tercinta