• Tidak ada hasil yang ditemukan

tidak akan menimbulkan perbedaan.

Hasil analisis statistik pada perlakuan perbedaan diameter pada penakar hujan menyatakan menolak hipótesis Hodan

menerima H1 yang merupakan pengukuran

curah hujan dengan berbagai ukuran diameter penakar tidak akan menimbulkan perbedaan. Karena dilihat semua F$hitung pada tabel 4 lebih besar dari F$tabel dengan nyata pada taraf 5%.

Setelah diketahui bahwa data tersebut nyata maka dilanjutkan dengan analisis satistik dengan beda nyata terkecil. Untuk setiap uji beda nyata terkecil ini dilakukan perbandingan selisih rata$rata data dengan nilai kritik. Pada bulan Februari dilakukan uji beda nyata terkecil dengan menggunakan nilai kritik t 5% sebesar 26.7 > 12.1 dan 1.9 < 12.1. Untuk data bulan Maret dengan menggunakan nilai kritik t 5 % sebesar 29.3 > 24.1 dan 17.8 < 24.1. Pada bulan April dengan menggunakan nilai kritik t 5% sebesar 15.4 > 9.4 dan 5.1 < 9.4. Untuk bulan Mei dengan menggunakan nilai kritik t 5% sebesar 18.6 > 17.6 dan 16.0 < 17.6. Dan pada bulan Juni dengan menggunakan nilai kritik t 1% sebesar 36.9 > 13.4 dan 12.0 < 13.4. Hasil dari semua data yang telah di analisis menyatakan bahwa data curah hujan dengan perlakuan perbedaan diameter penampang yaitu tidak berbeda dan nyata. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa pengukuran curah hujan dengan menggunakan berbagai diameter penampang pada penakar hujan dapat digunakan tanpa harus menggunakan standar dari WMO atau BMG.

WMO membuat standarisasi untuk ukuran diameter penampang hanya untuk mempermudah dan mengontrol semua alat penakar hujan yang merupakan keseragaman (WMO, 2008).

Tabel 5. Rangkuman F$hitung Pada Perlakuan Ketinggian.

Perlakuan Diameter Ketinggian Interaksi dua

ketinggian 0.03* 0.02* 20.03*

tiga

ketinggian 0.02* 0.02* 12.67*

Keterangan : * = nyata pada taraf uji 5% Hasil dari Tabel 5 diatas merupakan rangkuman F$hitung pada perlakuan ketinggian yaitu pada dua ketinggian dan tiga ketinggian. Berdasarkan hasil F$hitung yang memenuhi syarat nyata

pada taraf uji 5% hanya interaksi karena nilainya besar.

Setelah diketahui F$hitung pada setiap perlakuan maka hasil tersebut dibandingkan dengan F$tabel agar diketahui bahwa data tersebut nyata. F$tabel untuk perlakuan pada dua ketinggian yang berbeda dan tiga ketinggian yang berbeda yaitu 2.66 dan 2.18, bila dibandingkan dengan F$hitung seperti pada tabel 4 maka nilai F$hitung lebih besar dari pada F$tabel. Sehingga hipotesis H0ditolak dan menerima hipotesis

H1, dimana hipotasis H1 : p = pengukuran

curah hujan dengan berbagai ketinggian tidak akan menimbulkan perbedaan.

Setelah uji F yang menyatakan suatu data nyata, kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Dalam uji beda nyata terkecil pada perlakuan dua ketinggian ini nilai kritik yang digunakan nilai kritik sebaran t 1% sebesar 100.3 > 42.72 dan 31.8 < 42.72 sehingga didapatkan bahwa pada data perlakuan dua ketinggian tidak berbeda dan nyata. Sedangkan pada perlakuan tiga ketinggian menggunakan nilai kritik sebaran t 5% sebesar 138.0 > 35.25 dan 13.6 < 35.25 dan didapatkan bahwa data ini juga tidak berbeda dan nyata.

Dari semua data yang telah diamati dan di olah dengan menggunakan analisis statistik bahwa perbedaan ukuran dan penempatan penakar hujan pada berbagai ketinggian tidak mempengaruhi jumlah curah hujan yang diamati. Meskipun penakar diletakkan pada tempat yang paling tinggi akan dipengaruhi oleh angin (Hsu, 2005). Sedangkan di daerah California hasil penelitian menyatakan bahwa kecepatan angin yang mencapai 15 mil per jam pada standar ALERT ketinggian penakar yaitu pada ketinggian 10 kaki akan mempengaruhi penakar tersebut sehingga akan kehilangan air sebanyak 15% atau 12% untuk penakar yang ditempatkan pada ketinggian 4 kaki (Larson dan Peck, 1974).

18

1.

9.2 ' %" *

Berdasarkan pengujian dengan instrumentasi sederhana didapatkan data$ data curah hujan dengan perbedaan ukuran diameter dan perbedaan ketinggian tempat penakar hujan sehingga menghasilkan data$ data yang mampu menghasilkan akurasi pengukuran untuk suatu penakar hujan sederhana. Dilakukan analisis statistik pada data curah hujan tersebut dengan hasil uji beda nyata terkecil untuk bulan Februari didapatkan bahwa selisih dari rata$rata bulan tersebut dengan nilai kritik t 5% 26.7 > 12.1 dan 1.9 < 12.1. Untuk bulan Maret dengan nilai kritik t 5 % sebesar 29.3 > 24.1 dan 17.8 < 24.1. Untuk bulan April dengan nilai kritik t 5% sebesar 15.4 > 9.4 dan 5.1 < 9.4. Untuk bulan Mei dengan nilai kritik t 5% 18.6 > 17.6 dan 16.0 < 17.6. Untuk bulan Juni dengan nilai kritik t 1% sebesar 36.9 > 13.4 dan 12.0 < 13.4, sedangkan untuk perbedaan ketinggian tempat penakar di dua ketinggian dan di tiga ketinggian yang berbeda menggunakan nilai kritik t yang masing$masing 1% dan 5% sebesar 100.3 > 42.72 dan 31.8 < 42.72 serta 138.0 > 35.25 dan 13.6 < 35.25.

Secara keseluruhan semua hasil untuk data curah hujan ini dengan kejadian hari hujan dapat dikatakan bahwa data hujan harian tidak berbeda nyata dan bahwa pengukuran curah hujan dengan menggunakan alat yang berbeda ukuran diameter dengan standar WMO serta penempatannya tidak mempengaruhi besarnya curah hujan. Walaupun untuk ketinggian penempatan penakar hujan volume yang tertampung lebih sedikit, karena ada sedikit kesalahan dalam cara pengukuran dan posisi alat.

Pengamatan curah hujan yang menghasilkan data yang akurat harus mempunyai sebaran pengamatan yang banyak bukan ditentukan dari akurasi alat penakar hujan tersebut

9. *

Waktu pengamatan harus lebih panjang dan memasuki musim hujan agar mendapatkan data yang tidak berbeda.

Curtis, David C. 1996. Inadvertent Raingauge Inconsistencies and Their Effect on Hydrologic

Analysis,

http://www.onerain.com/includes/p df/whitepaper/inconsistenRaingaug

eRecords.pdf, 18 Juli 2008

DELTA T DEVICES Instrumets For Environmental and Industrial Measurement, CO – Operatively Owned and Managed Raingauge Type RG1, User Manual RG1 – UM – 3 Delta – T Devices Ltd, 128 Low.Road Burwell Cambridge CB5OEJ, U.K

Essery, Charles I and David N. Wilcock. 1991. The variation in rainfall catch from standard UK Meteorological Office raingauge : a twelve year

case study,

http://www.cig.ensmp.fr/~iahs/hjj/3

60/hysj_36_01_0023.pdf, 8 Juli

2008

Handoko. 1995. Klimatologi dasar. Penerbit : PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta Mori K. 2003. Hidrologi Untuk Pengairan

Ed ke$9. Sosrodarsono S, Takeda K, editor. Jakarta : PT Pradnya Paramita. Terjemahan dari :

'& &.

Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Penerbit : ITB. Bandung

Seyhan, Ersin. 1977. DASAR$DASAR HIDROLOGI. Penerbit : GADJAH

MADA UNIVERSITY PRESS.

Yogyakarta.

Sen$Hsiung Hsu and Yuh$Lin Guo. 2005. Effect of Wind Speed on The Measurement of Rainfall,

http://www.tari.gov.tw/csam/CEB/

member/publication/2(1)/008.pdf, 8

Juli 2008

Summer, Graham N. 1988. Precipitation Process and Analysis. Penerbit : The Bath Press. Britain. 282 p Walpole, Ronald E. 1988. Pengantar

Statistika Ed ke$3. Ir. Bambang Sumantri, editor. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari : , . http://www.scientificsales.com/52202$ Heated$Tipping$Bucket$ Precipitation$Gauge$p/52202.htm, 22 Februari 2008 http://id.answers.yahoo.com/question/index? qid=20080513183204AAwh1tQ, 14 Agustus 2008 http://www.hydrolynx.com/_products/rain_g auges/model/M2500.htm, 11 Agustus 2008

19

http://geocis.indonetwork.co.id/512613/preci pitation.htm, 11 Agustus 2008 http://www.ictinternational.com.au/raingaug es.htm, 11 Agustus 2008 http://www.unidata.com.au/products/environ mental/6506a/, 11 Agustus 2008 http://www.hydrolynx.com/_products/rain_g auges/model/M5050P.htm, 11 Agustus 2008 http://www.rstinstruments.com/product_tip_ bucket.html, 11 Agustus 2008 http://www.americansigma.com/products/rai nfall.cfm.html, 11 Agustus 2008 http://maps.google.com/maps?11=25,$ 40&z=1&t=h&hl=en, 19 Agustus 2008

20

LAMPIRAN

21

Dokumen terkait