• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran dan analisis kecepatan konvergensi dilakukan dengan tiga

skenario pengukuran, yakni Initial Convergence, Failover Convergence, dan

Recovery Convergence untuk tiga topologi jaringan yang telah dibangun, yaitu topologi pertama menggunakan tiga router, topologi kedua menggunakan empat router, dan topologi ketiga menggunakan empat router.

4.5.1.Initial Convergence

Pengukuran initial convergece dilakukan pada setiap router pada

setiap topologi.

4.5.1.1. Topologi 1

Pada Topologi 1 terdapat tiga skenario pengujian dalam proses menghidupkan router, dimana setiap skenario dilakukan sepuluh kali pengujian. Skenario pertama urutan menghidupkan router adalah R1 - R2 - R3, kemudian skenario kedua urutan menghidupkan router adalah R2 - R3 - R1, dan

skenario ketiga urutan menghidupkan router adalah R3 - R1 - R2. Sehingga diperoleh grafik seperti pada Gambar 4. 17.

Gambar 4. 41 Grafik Initial Convergence pada Topologi 1

Berdasarkan Gambar 4.17 initial convergence yang diperoleh

masing-masing skenario pada Topologi 1, memiliki nilai konvergensi yang hampir sama. Hal ini karena setiap router saling terhubung, sehingga

proses menyalin tabel routing dari setiap neighbor tidak memerlukan

waktu yang lama.

4.5.1.2. Topologi 2

Pada Topologi 2 terdapat empat skenario pengujian, dimana setiap skenario dilakukan sepuluh kali pengujian.

Skenario pengujian ini berdasarkan urutan router dihidupkan, untuk skenario pertama urutannya yaitu R1 - R2 - R3 - R4, skenario pengujian yang kedua yaitu R2 - R3 - R4 - R1, skenario pengujian yang ketiga yaitu R3 - R4 - R1 - R2, dan skenario pengujian yang keempat adalah R4 - R1 - R2 - R3. Hasil dari pengujian skenario pertama ditampilkan pada Gambar 4. 18.

Gambar 4. 42 Grafik initial convergence pada Topologi 2

Dari Gambar 4.18 dapat dilihat mulai terjadi kenaikan waktu

konvergensi. Network diameter dan routing entry berpengaruh pada

waktu initial convergence, karena sebuah router akan menyalin tabel

tabel routing dari neighbor yang lain. Sehingga ketika proses update tabel routing belum selesai maka belum dinyatakan konvergen.

4.5.1.3. Topologi 3

Topologi 3 terdiri lima skenario pengujian, dimana setiap skenario dilakukan sepuluh kali pengujian. Skenario pengujian ini berdasarkan urutan router dihidupkan, untuk skenario pertama urutannya yaitu R1 - R2 - R3 - R4 - R5. Skenario kedua memiliki urutan router dihidupkan yaitu R2 - R3 - R4 - R5 -R1. Skenario ketiga memiliki urutan router dihidupkan yaitu R3 - R4 - R5 - R1 - R2. Skenario keempat memiliki urutan router dihidupkan yaitu R4 - R5 - R1 - R2 - R3. Terakhir untuk skenario kelima memiliki urutan router dihidupkan yaitu R5 - R1 - R2 - R3 - R4. Hasil dari pengujian ditampilkan pada Gambar 4. 19.

Gambar 4. 43 Grafik initial convergence pada Topologi 3

Gambar 4. 19. menunjukkan hasil initial convergence pada topologi

3, sama seperti pada Topologi 2, Network diameter dan routing entry

mempengaruhi lamanya update tabel routing sehingga waktu konvergensi

menjadi lebih lama.

4.5.2.Failover Convergence

Pengukuran failover convergece dilakukan dengan cara salah satu

router diubah statusnya menjadi "shutdown". Sama seperti pengukuran

pada initial convergece, pengukuran untuk failover convergence juga

4.5.2.1. Topologi 1

Pada Topologi 1 terdapat tiga skenario pengujian dalam proses mematikan router, dimana setiap skenario dilakukan sepuluh kali pengujian. Skenario pertama adalah router R1

diubah statusnya menjadi shutdown. Skenario kedua adalah

router R2 diubah statusnya menjadi shutdown. Sedangkan

untuk skenario ketiga, router R3 diubah statusnya menjadi shutdown. Sehingga diperoleh grafik seperti pada Gambar 4. 20.

Dari Gambar 4. 20. failover convergence pada Topologi 1, link

yang terkoneksi langsung dengan router yang down akan menunggu

sampai hold time expired lalu setelah itu akan mengirimkan notification message ke neighbor-nya. Setelah notification message dikirimkan router

akan melakukan update tabel routing kembali.

4.5.2.2. Topologi 2

Topologi 2 terdiri dari empat skenario pengujian dalam proses mematikan router. Setiap skenario pengujian akan dilakukan sepuluh kali percobaan. Skenario yang pertama

adalah router R1 akan diubah statusnya menjadi down.

Skenario yang kedua adalah router R2 diubah statusnya

menjadi down. Skenario yang ketiga adalah router R3 diubah

statusnya menjadi down. Skenario yang terakhir adalah

dimana router R4 diubah statusnya menjadi down,Sehingga

Gambar 4. 45 Grafik failover convergence pada Topologi 2

Grafik pada Gambar 4. 21. menunjukkan hasil failover convergence

pada Topologi 2, link yang tidak terhubung dengan router yang down

akan menunggu adanya pemberitahuan bahwa salah router down.

Pemberitahuan tersebut dikirimkan oleh peer yang terhubung langsung

dengan router yang down.

4.5.2.3. Topologi 3

Topologi 3 terdiri dari lima skenario pengujian dalam proses mematikan router. Setiap skenario pengujian akan dilakukan sepuluh kali percobaan. Skenario yang pertama

skenario kedua router R2 diubah statusnya menjadi down, selanjutnya skenario ketiga router R3 diubah statusnya

menjadi down, skenario keempat router R4 diubah statusnya

menjadi down, dan skenario kelima router R5 diubah

statusnya menjadi down. Sehingga diperoleh hasil seperti

pada Gambar 4. 22.

Gambar 4. 46 Grafik failover convergence pada Topologi 3

Berdasarkan grafik pada Gambar 4. 22. hasil dari failover

convergence, ketika salah satu router dimatikan, maka neighbor-nya akan

menunggu sampai hold time expired, lalu kemudian melakukan update

tabel routing kembali, dan router dinyatakan konvergen. Keuntungan

oscillations, karena koneksi tidak langsung terputus jika lamanya waktu

router yang down kurang dari hold time yang ditentukan, sehingga tidak

perlu lagi melakukan update tabel routing.

4.5.3.Recovery Convergence

Pengukuran recovery convergence dilakukan pada saat router yang

shutdown dihidupkan kembali. Proses pengukuran ini dilakukan pada setiap topologi jaringan yang telah dirancang, dimana pada setiap topologi tersebut terdapat skenario pengujian.

4.5.3.1. Topologi 1

Topologi 1 terdiri dari tiga skenario, dimana setiap skenario dilakukan sebanyak sepuluh kali pengujian. Skenario

pertama saat router R1 dihidupkan kembali setelah down.

Skenario kedua yaitu router R2 dihidupkan kembali setelah

sebelumnya down. Terakhir skenario ketiga yaitu router R3

dihidupkan kembali setelah sebelumnya down. Sehingga

Gambar 4. 47 Grafik recovery convergence pada Topologi 1

Dari gambar 4. 23. recovery convergence pada Topologi 1, waktu

yang dihasilkan hampir sama, ini diperoleh karena setiap router saling

terhubung, sehingga ketika router yang dimatikan up kembali dan

melakukan broadcast network yang dimilikinya, router yang lain tidak

memerlukan waktu yang lama untuk melakukan update tabel routing.

4.5.3.2. Topologi 2

Topologi 2 terdiri dari empat skenario, dimana setiap skenario dilakukan sebanyak sepuluh kali pengujian. Skenario

pertama router R1 dihidupkan kembali setelah down. Skenario

ketiga router R3 dihidupkan kembali setelah down. Terakhir

skenario keempat router R4 dihidupkan kembali setelah down.

Sehingga diperoleh grafik seperti pada Gambar 4. 24.

Gambar 4. 48 Grafik recovery convergence pada Topologi 2

Grafik pada Gambar 4.24. menunjukkan hasil recovery convergence

pada topologi 2, waktu konvergensi yang dihasilkan tidak konstan untuk

masing-masing skenario, hal ini disebabkan karena proses update tabel

routing kembali. Sebagai contoh, ketika router R1 kembali up, neighbor

dari router R1 akan menunggu broadcast network yang dimiliki oleh

router R1, lalu kemudian akan di-update pada tabel routingnya lalu di-

4.5.3.3. Topologi 3

Topologi 3 terdiri dari lima skenario pengujian, dimana setiap skenario pengujian dilakukan sepuluh kali pengambilan data. Skenario yang pertama adalah router R1 dihidupkan

kembali setelah sebelumnya down. . Skenario kedua router R2

dihidupkan kembali setelah down. Skenario ketiga router R3

dihidupkan kembali setelah down. Skenario keempat router

R4 dihidupkan kembali setelah down. Terakhir skenario

kelima router R5 dihidupkan kembali setelah down. Sehingga

diperoleh grafik seperti pada Gambar 4. 25.

Gambar 4. 49 Grafik recovery convergence pada Topologi 3

Grafik pada Gambar 4.25. menunjukkan hasil recovery convergence

convergence menjadi lebih besar daripada topologi yang lain dikarenakan

ketika salah satu router kembali up maka router tersebut akan melakukan

broadcast ke peer atau neighbor-nya, maka akan terjadi perubahan tabel routing.

Topologi 2 dan Topologi 3 menghasilkan nilai yang lebih besar,

karena router pada topologi ini lebih banyak, sehingga proses recovery

lebih panjang, hal ini disebabkan karena lebih banyak network yang akan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait