AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA 1. Penetapan Indikator Kinerja
Pada masa lalu Kinerja instansi pemerintah dilihat kinerjanya melalui kemampuan menyerap anggaran yang telah ditetapkan, maka pola seperti ini diubah melalui sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP).
Penetapan indikator merupakan bagian integral dari perencanaan Strategik. Tanpa Indikator kinerja yang jelas maka rencana Strategis tidak dapat diimplementasikan secara baik karena tidak ada alat ukur yang jelas dalam setiap kegiatan yang akan dicapai.
Indikator kinerja tidak hanya menunjukkan apa yang hendak dicapai oleh kegiatan, tetapi juga sejauh mana sumber-sumber daya digunakan secara efisien, efektif dan ekonomis bagi pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja Strategis dan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan nilai capaian Kinerja Sasaran dikelompokkan dalam skala pengukur ordinal sebagai berikut:
85 % s/d 100 % : Sangat Berhasil 70 % s/d <85 % : Berhasil
55 % s/d <70 % : Cukup Berhasil
<55 % : Tidak Berhasil
B. Evaluasi kinerja :
No Sasaran Indikator Sasaran Rencana
Capaian
719 sanggar 755 sanggar
2. Meningkatnya
4. Jenis, kelas dan
Secara rinci capaian masing-masing indikator sasaran tahun 2013 sebagai berikut:
Sasaran :
”MEWUJUDKAN BANYUWANGI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA NASIONAL YANG BERBASIS KEBUDAYAAN DAN POTENSI ALAM SERTA LINGKUNGAN.”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut:
No. SASARAN REALISASI
CAPAIAN
pembangunan pariwisata ( jml gedung )
3. Berkembangnya penerapan nilai baru yang positif dan produktif dlm rangka pengelolaan kekayaan adat budaya daerah, yang
terwujud dlm setiap, aspek kebijakan pembangunan (data situs yg di tangani)
29 situs Berhasil
5. Sarana penyelenggaraan seni
dan budaya 9 Berhasil
6. Jenis, kelas dan jml restoran
90 Berhasil
7. Jenis, kelas dan jml
penginapan/hotel 70 Berhasil
8. Meningkatnya jumlah
9. Kontribusi sektor pariwisata thd PDRB
4,07% Sangat Berhasil
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja analisa pencapaian kinerja diatas dapat menggambarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran yang secara umum dapat
disimpulkan "Sangat Berhasil" dengan rata-rata tingkat capaian kinerja sebesar 99.9%.
C. Permasalahan dan solusi idikator kinerja : OPSI 1 :
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat capaian kinerja sasaran dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
- Sumber daya manusia sebagai input kegiatan secara kuantitatif sudah cukup memadai
- Sarana dan prasarana penunjang pelayanan cukup mendukung meskipun dipandang perlu ada peningkatan
- Kerja sama dan koordinasi antar faktor terkait terjalin relatif cukup bagus di semua lini.
- Tersedianya website untuk bisa mengakses dan menyebarluaskan potensi dan berkembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi :
SDM yang ada belum berjalan secara optimal
Sulitnya transportasi munuju lokasi obyek wisata
Kurangnya kesadaran masyarakat di sekitar obyek wisata dan pengelola obyek wisata
Kemampuan bahasa dan pengetahuan tentang obyek wisata dan daya tarik wisata bagi pramuwisata
Belum secara berkala pengelola obyek wisata dan rekreasi hiburan umum (RHU) dan maupun Hotel / rumah makan melaporkan kunjungan wisata
Masih terbatasnya tingkat pemasaran dan data kepariwisataan
Belum optimalnya peran para pelaku usaha jasa pariwisata dan Mass media
Strategi Pemecahan Masalah :
Mempermudah transportasi menuju lokasi obyek wisata dengan penambahan trayek dan peningkatan jalan yang ada
Peningkatan peran pelaku jasa pariwisata dan Mass media dalam kepariwisataan dan pengetahuan obyek wisata
Peningkatan pembinaan dan pengetahuan masyarakat sekitar obyek wisata dan optimalisasi peran pengelola obyek wisata
Peningkatan pengetahuan dan penguasaan bahasa bagi pramuwisata.
OPSI 2 :
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan sasaran adalah sebagai berikut :
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
Pembinaan secara berkala terhadap sanggar-sanggar seni.
Penyelenggaraan Gebyar, Festival dan Pameran Seni budaya dan Adat serta makanan khas banyuwangi, baik tingkat regional maupun nasional.
Kemudahan-kemudahan transportasi munuju obyek wisata.
Hambatan dan permasalahan yang dihadapi :
Pemahaman terhadap peran serta dunia kepariwisataan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat masih rendah;
Terbatasnya infrastruktur menuju obyek-obyek wisata;
Pengelolaan lembaga-lembaga kesenian masih lemah;
Sarana pengembangan seni, adat dan tradisi masih sangat terbatas.
Strategi Pemecahan Masalah :
Menambah sarana dan prasarana di obyek wisata
Memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang ada sebagai obyek wisata
Menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar dan pengelola obyek wisata tentang arti penting sarana dan prasarana serta lingkungan
Penambahan brosur Peta, Leaflet dan papan / arah obyek wisata
Membangun fasilitas menuju segi tiga berlian sebagai ikon wisata alam banyuwangi.
Berusaha mengundang investor yang benar-benar berminat mengembangkan wisata di Kabupaten Banyuwangi
D. Analisis akuntabilitas kinerja : Kegiatan-kegiatan
Inovasi kegiatan yang dilaksanakan :
- Mengikutkan Karyawan/Wati di diklat-diklat untuk peningkatan SDM dan memotivasi kinerja.
- Mengikutsertakan Pameran-pameran bertaraf internasional.
- Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) - Festival Kuwung Banyuwangi
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka prioritas yang diambil adalah :
1 Bidang Pariwisata
a. Pengembangan kerjasama dengan semua stake holder b. Peningkatan kualitas SDM bagi pelaku-pelaku pariwisata c. Menciptakan Branch image positif bagi pariwisata
2 Bidang Pemasaran
a. Peningkatan promosi melalui berbagai website / media eleltronik dan cetak
b. Peningkatan kerjasama dengan daerah-daerah tujuan wisata yang telah maju
c. Mendorong terlaksananya dan keikutsertaan Kab. Banyuwangi dengan even-even di luar daerah maupun di dalam daerah dan juga evenn-even ke luar negeri
3 Bidang Kebudayaan
a. Pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Tahun 2014 b. Peningkatan atraksi seni dan budaya diberbagai daerah
c. Peningkatan kerjasama dan PHRI dan semua instansi dalam rangka penampilan seni budaya dan adat istiadat
d. Meningkatkan seni dan budaya Banyuwangi ke berbagai even di dalam maupun di luar daerah.
Faktor-faktor penentu keberhasilan :
a. Melakukan study dan kajian terhadap potensi sumber daya alam daerah
b. Menyusun data dan informasi daerah
c. Melakukan study dan kajian untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
d. Melakukan study dan kajian untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM)
e. Melakukan kerjasama dengan pihak lain, untuk membuka peluang investasi
f. Mewujudkan pelayanan yang prima
g. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam daerah (SAD)
h. Mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi global
i. Melakukan study dan kajian dengan seniman dan budayawan j. Melakukan study dan kajian terhadap aset-aset Budaya dan sejarah.