• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUWANGI

TAHUN 2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan ridhonya, dengan semangat untuk reformasi maka telah disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 sesuai yang direncanakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan perencanaan operasional tahunan, sebagai tolok ukur pertanggungjawaban APBD, berikut penilaian kinerja selama 1 (satu) tahun anggaran, dalam rangka untuk melaksanakan misi yang telah ditetapkan, berlandaskan etika, profesionalisme, dan sikap mental perilaku sebagai pelayanan masyarakat.

Akhir kata, semoga kita semua dapat mewujudkan segala apa yang telah direncanakan, sebagaimana apa yang telah dicita-citakan bersama dan saran dan kritik senantiasa kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di tahun mendatang, Amin.

Plt. KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUWANGI

M.Y. BRAMUDA, S.Sos, MBA, MM Pembina Tk. I

NIP. 19730126 199201 1 001

(3)

IKHTIAR EKSEKUTIF

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Banyuwangi sebagai salah satu unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang di bentuk berdasarkan PERDA Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2. Sekretaris

3. Kepala Bidang Kebudayaan 4. Kepala Bidang Pariwisata 5. Kepala Bidang Pemasaran

Pelaksanaan tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengacu pada Renstra, Visi dan Misi yang dituangkan ke RPJMD dalam mencapai tujuan dan sasaran dilakukan pelaksanaan program dan kegiatan, tujuan pelaporan inin dalam rangka mengetahui sejauh mana program dan kegiatan dapat di capai sevara terukur menggunakan indikator yang realistis dan diperkirakan dapat dilaksanakan sesuai dengan penetapan kinerja tahun 2014.

(4)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja program dan evaluasi kinerja kegiatan maka prestasi yang dicapai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi selama tahun anggaran 2014 adalah pencapaian kinerja Pendapatan

Asli Daerah (PAD) 72,37% atau terserap

Rp. 7.481.790.471,- dan pencapaian kinerja program dan kegiatan dengan status baik.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebudayaan da Pariwisata

Kabupaten Banyuwangi ini disampaikan dan atas

perhatiannya di ucapkan terima kasih.

(5)

D A F T A R I S I

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

IKHTIAR EKSEKUTIF ...iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ...

A. LATAR BELAKANG ...

1. Maksud dan Tujuan ………

2. Dasar Hukum ………

B. GAMBARAN UMUM ...

1. Kondisi Geografis dan Demografis ………

C. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK dan FUNGSI ...

1. Struktur Organisasi ...

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...

A. RENCANA STRATEGI ORGANISASI ...

1. Visi ………

2. Misi ………

3. Tujuan ...

4. Sasaran ………...

5. Strategi dan arah Kebijakan ……….

6. Program dan kegiatan ...

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2014 ...

1. Permasalahan pembangunan ...

2. Isu-isu strategis yg dihadapi ...

3. Prioritas pembangunan ...

(6)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...

A. Pengukuran Kinerja ...

B. Evaluasi Kinerja ...

C. Permasalahan dan Solusi ……….

D. Analisis Akuntabilitas Kinerja ……….

1. Faktor-faktor yg mempengaruhi keberhasilan ...

2. Analisis keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan, Program, kebijakan, sasaran, tujuan, misi dan visi E. Akuntabilitas Keuangan ………...

1. Pengelolaan pendapatan ...

2. Target dan realisasi pendapatan ...

3. Target dan realisasi belanja ...

4. Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan ...

BAB IV. PENUTUP ...

TABEL – TABEL ………

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang - Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme pada pasal 3 disebutkan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas akuntabilitas.

Selanjutnya dijelaskan bahwa azas Akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat/rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara.

Sejalan dengan hal tersebut pemerintah telah menerbitkan instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur Penyelenggaraan Pemerintahan Negara untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan penggalian sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2014 dan Dokumen Penyampaian Laporan Akuntabilitas kinerja tahun 2014 dan Dokumen Penetapan kinerja tahun 2014 dan telah berakhirnya tahun anggaran 2014.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dalam rangka mengupayakan pelaksanaan Pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan melakukan

(8)

pertanggungjawaban dan pelaporan secara periodik melalui lembaga yang berwenang.

Sebagai wujud pertanggungjawaban dalam upaya mencapai misi dan tujuan instansi serta untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi tahun 2014.

1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Lakip :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 sebagai bagian Integral dari siklus sistem Akuntabilitas kinerja yang utuh dan memiliki dua fungsi utama, yaitu :

 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan media bagi Instansi Pemerintah untuk menyampaikan hasil kinerjanya selama kurun waktu satu tahun anggaran

 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu sumber informasi dan bahan masukan bagi instansi yang bersangkutan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang secara berkesinambungan, dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal.

Untuk memenuhi kedua fungsi utama tersebut maka Laporan Akuntabilitas Kinerja ini berisi informasi mengenai Rencana Srategik, Rencana Kinerja Tahunan dan Pengukuran Kinerja kegiatan tahun 2014.

Disamping informasi mengenai capaian kinerja, juga disajikan faktor-faktor penunjang berikut permasalahan / hambatan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah yang dilakukan.

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan tetap dapat memberikan informasi kepada pihak- pihak yang berkepentingan, khususnya bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sendiri dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja di masa mendatang.

Tujuan Lakip adalah

 Memberi pertanggung jawaban kepada pemberi amanah ( Stakeholder)

 Memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi, dan efektifitas pelaksanaan tupoksi dalam upaya mencapai misi dan visi

 Memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan ( khususnya jangka pendek dan jangka menengah).

2. Dasar Hukum :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntabilitas Pemerintah.

2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah

4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

5. KepMenPan Nomor 135 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

(10)

6. Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010.

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

8. Peraturan Mentri Negara PAN nomor Per/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 Tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

9. RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005 – 2025.

10. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi.

B. GAMBARAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1. Kondisi Geografis dan Demografis

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi memiliki luas 5.040m2 yang beralamat di Jl. A. Yani 78 Banyuwangi dengan status tanah Hak Pakai tanggal sertifikat 15 Agustus 1981 Nomor : 10/5959425.

Menurut letak geografis Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa, dengan selat Bali yang membujur dari arah selatan ke utara merupan bats bagian timur Kabupaten Banyuwangi. Batas ini sangat potensial untuk beberapa sektor ekonomi, seperti Pelabuhan Tanjung Wangi di ketapang yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Serta

(11)

melimpahnya jenis biota laut yang dapat memberikan mata pencaharian pokok bagi penduduk di kawasan ini.

Batas selatan membujur Samudra Indonesia, batas utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo. Bagian selatan dan utara ini sebagian merupakan hamparan hutan lindung, yang banyak menghasilkan produk kehutanan. Sedang batas bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso.

Umumnya dari arah timur sampai dengan batas barat ini terhampar luas daratan subur sebagai daerah penghasil produk pertanian, misalnya potensi padinya yang termasuk lumbung padi di Propinsi Jawa Timur.

Berdasarkan batas dengan segala potensi tersebut, Kabupaten Banyuwangi Memiliki luas sekitar 5.782,50 km² dengan jumlah Penduduk 1.475.348 jiwa yang terletak antara 70˚,43 - 80˚,46 Lintang Selatan serta 113˚,53 - 114˚,38 Bujur Timur, dengan rata-rata ketinggian antara 25 - 100 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Banyuwangi terletak pada ketinggian 0- 1.000meter diatas permukaan laut, diklasifikasikan berdasarkan wilayah tanah usaha (WTU) yang dibedakan atas :

 Ketinggian 0-25m diatas permukaan laut, meliputi luas wilayah 41.924ha (12,04%) dari luas daerah. Ketinggian ini didapat pada Kecamatan Banyuwangi, Rogojampi, Srono, Tegaldlimo, dan Wongsorejo.

 Ketinggian 25-100m diatas permukaan laut, meliputi luas wilayah 92.001ha (26,45%) dari luas daerah. Ketinggian ini pada hampir semua Kecamatan walaupun Kec. Genteng, Glenmore, Kalibaru, Singojuruh, Sempu, dan Songgon dengan luas yang relatif sempit.

 Ketinggian 100-500m diatas permukaan laut, meliputi luas wilayah 158.939ha (46,65%) luas daerah, Ketinggian ini didapat hampir semua Kecamatan, kecuali Banyuwangi, Muncar dan Purwoharjo yang tingginya kurang dari 100m diatad permukaan laut

(12)

 Ketinggian 500-100m diatas permukaan laut , meliputi luas wilayah 36.527ha (10,49%) dari luas daerah, Ketinggian ini didapat pada Kec.Genteng, Giri, Glagah, Glenmore, Kabat, Songgon dan Purwoharjo

 Ketinggian lebih dari 1.000m diatas permukaan laut, meliputi Kec.Giri, Glagah, Glenmore, Kabat, Songgon dan Wongsorejo

 Daerah pantai melipiti Kec.Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo dan Pesanggaran.

C. Potensi Organisasi

Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan pariwisata.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan pariwisata

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Pelayanan yang Diberikan untuk Mencapai Tugas Pokok dan Fungsi :

Untuk mencapai tugas pokok dan fungsi dimaksud, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi memberikan beberapa pelayanan, yaitu : a. Pelayanan di bidang administrasi umum dan kepegawaian

b. Pelayanan di bidang keuangan dan perlengkapan c. Pelayanan di bidang penyusunan program

d. Pelayanan di bidang pemberdayaan seni dan budaya e. Pelayanan di bidang adat budaya

f. Pelayanan di bidang pemberdayaan sarana wisata g. Pelayanan di bidang sumber daya alam

h. Pelayanan di bidang Informasi budaya dan wisata i. Pelayanan di bidang promosi budaya wisata

(13)

Berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 52 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah , dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

b. Melaksanakan program dan kegiatan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

d. Mengendalikan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

e. Melaksanakan pembinaan pegawai di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

f. Memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku.

g. Menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

i. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Sekretariat, mempunyai tugas pokok menyusun rencana kegiatan tahunan dan pengendalian serta pengelolaan keuangan dan urusan umum. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas.

b. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait

c. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas.

(14)

d. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sekretaris, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Sekretariat berdasarkan Rencana Kerja Dinas.

b. Menyelenggarakan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas.

c. Menyelenggarakan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satua kerja perangkat daerah terkait.

d. Mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan Dinas.

e. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

f. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.

g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

2.1 Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian sesuai dengan rencana kerja Dinas.

b) Melaksanakan pelayanan administrasi umum, urusan dalam, urusan surat menyurat, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

c) Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

d) Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.

e) Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

f) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

2.2 Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, mempunyai tugas:

a) Menyusun rencana Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan sesuai dengan rencana kerja Dinas.

(15)

b) Melaksanakan pelayanan administrasi keuangan dan inventaris.

c) Menyusun rencana kebutuhan dan mendistribusikan barang perlengkapan.

d) Menyiapkan bahan untuk penghapusan barang serta melakukan inventarisasi barang yang dikelola maupun dikuasai Dinas.

e) Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

f) Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan karier.

g) Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

2.3 Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana Sub Bagian Penyusunan Program sesuai dengan rencana kerja Dinas.

b) Menghimpun bahan dalam rangka perencanaan dan program pengembangan kegiatan dinas.

c) Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan dinas.

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e) Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

f) Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.

g) Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(16)

3. Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan pelestarian di bidang kebudayaan. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi :

a. Pembinaan, pengembangan dan pelestarian kebudayaan.

b. Fasilitasi pagelaran budaya sebagai obyek wisata.

c. Pemrosesan pemberian rekomendasi izin pendirian lembaga pendidikan/sanggar di bidang seni budaya.

d. Fasilitasi penyusunan kemasan paket wisata budaya.

e. Peningkatan kemitraan penelitian dan pengkajian pengembangan kebudayaan dan arkeologi.

f. Pengembangan pengelolaan seni budaya dan arkeologi serta museum.

g. Peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai-nilai adat dan tradisi lokal.

h. Fasilitasi penyusunan data base kebudayaan.

i. Peningkatan pemahaman nilai sejarah dan tradisi.

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Kebudayaan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana bidang kebudayaan sesuai dengan rencana kerja Dinas.

b. Membina, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan.

c. Memfasilitasi pagelaran budaya sebagai obyek wisata.

d. Memproses pemberian rekomendasi izin pendirian lembaga pendidikan/sanggar di bidang seni budaya.

e. Memfasilitasi penyusunan kemasan paket wisata budaya.

f. Meningkatkan kemitraan penelitian dan pengkajian pengembangan kebudayaan dan arkeologi.

g. Mengembangkan pengelolaan seni budaya dan arkeologi serta museum.

h. Meningkatkan pemahaman dan pengembangan nilai-nilai adat dan tradisi lokal.

(17)

i. Memfasilitasi penyusunan data base kebudayaan.

j. Meningkatkan pemahaman nilai sejarah dan tradisi.

k. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

l. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.

m. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

3.1 Kepala Seksi Pemberdayaan Seni dan Budaya, mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana Seksi Pemberdayaan Seni da Budaya sesuai dengan rencana kerja Dinas.

b) Meningkatkan kemitraan pengembangan pengelolaan kebudayaan, arkeologi serta museum.

c) Meningkatkan kemitraan penelitian, pengkajian seni budaya, sejarah dan nilai-nilai tradisi serta arkeologi.

d) Menyusun data base kebudayaan.

e) Memantau evaluasi kegiatan pemberdayaan seni dan budaya.

f) Menyusun laporan pelaksanaan pengembangan pemberdayaan seni dan budaya.

g) Menyelenggarakan pembinaan, dan pendukungan pengelolaan dalam rangka pemberdayaan seni dan budaya.

h) Memberikan kajian dan memproses rekomendasi perizinan pendirian lembaga pendidikan di bidang kebudayaan.

i) Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

j) Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.

k) Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuia tugas pokok dan fungsinya.

l) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(18)

3.2 Kepala Seksi Adat Budaya, mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana Seksi Adat Budaya sesuai dengan rencana kerja Dinas.

b) Menyelenggarakan pembinaan dan pendukungan dalam pagelaran budaya sebagai obyek wisata baik tingkat daerah Kabupaten, Propinsi maupun ke luar negeri.

c) Menyiapkan bahan misi kesenian baik oleh perseorangan maupun kelompok sebagai duta seni di dalam maupun di luar negeri.

d) Menyiapkan bahan kemasan paket wisata seni dan budaya.

e) Melaksanakan pemantauan terhadap penembangan budaya.

f) Melaksanakan kebijakan di bidang penanaman nilai-nilai tradisi, pembinaan karakter dan pekerti bangsa.

g) Melaksanakan kebijakan dalam rangka pembinaan lembaga adat skala kabupaten.

h) Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

i) Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier.

j) Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

k) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4. Kepala Bidang Pariwisata mempunyai tugas pokok menyelanggarakan pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan obyek wisata, sarana, tenaga kerja kepariwisataan dan sumber daya alam wisata. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Bidang Parwisata mempunyai fungsi :

a. pembinaan dan pengembangan Obyek wisat,sarana,tenaga kerja kepariwisataan dan sumber daya alam wisata:. .

b. .Pemberian pertimbangan teknis pemrosesan perizinan di bidang usaha Obyek Wisata,Taman Rekreasi,Akomodasi ,rumah makan ,bar dan biro perjalanan wisata.

c. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pembinaan ,pengembangan obyek wisata ,sarana ,tenaga kerja kepariwisataan dan sumber daya alam wisata;

(19)

d. Pembinaan dan mengembangkan lembaga-lembaga masyarakat dan kelompok sadar wisata;

e. Penyusun bahan laporan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan obyek wisata,sarana wisata dan usaha jasa kepariwisataan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsi;

Kepala Bidang Pariwisata mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana Bidang Pariwisatasesuai dengan rencana Dinas;

b. Membina dan mengembangkan Obyek Wisata ,sarana ,tenaga kerja kepariwisataan dan sumber daya alam wisata ;

c. Memberikan pertimbangan teknis pemrosesan perizinan dibidang usaha Obyek Wisata, Taman Rekreasi, Akomodasi, rumah makan, bar dan biro perjalanan wisata;

d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pembinaan, pengembangan obyek wisata ,sarana ,tenaga kerja kepariwisataan dan sumber daya alam Wisata;

e. Membina dan mengembangkan lembaga-lembaga masyarakat dan kelompok sadar wisata;

f. Menyusun bahan laporan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan obyek wisata ,sarana wisata dan usaha jasa kepariwisataan ; g. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling

mendukung;

h. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4.1 Kepala Seksi Pemberdayaan Sarana Wisata mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Seksi Pemberdayaan Sarana Wisata sesuai dengan rencana kerja Dinas ;

b. Membina dan mengembangkan Obyek Wisata ,Taman Rekreasi,Hiburan Umum,sarana wisata dan usaha jasa pariwisata

(20)

c. Mengembangkan pengelolaan Usaha Jasa Kepariwisataan ;

d. Meningkatkan kemitraan penelitian dan pengkajian pengembangan obyek wisata dan sarana wisata ;

e. Melaksanakan pengkajian dan pemrosesan rekomendasi izizn pendirian lembaga pendidikan kepariwisataan perhotelan dan usaha pariwisata ;

f. Meningkatkan kemitraan pengembangan usaha industri penunjang wisata ; g. Melakukan upaya-upaya dalam rangka terciptanya sistem dan iklim usaha

jasa pariwisata yang sehat ;

h. Memberdayakan usaha perjalanan wisata ;

i. Menyusun laporan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pemberdayaan obyek dan sarana wisata ;

j. Meningkatkan profesionalisme dan daya saing SDM kebudayaan dan pariwisata

k. Melakukan pendataan, pemantauan dan pengawasan terhadap pemandu wisata dan tenaga kerja kepariwisataan ;

l Meningkatkan kemitraan penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja kepariwisataan ;

m. Melakukan pembinaan dan peningkatan profesionalisme kelompak sadar wisata

n. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling menrdukung ;

o. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

p. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya ;

q. Melaporkan hasil pelaaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4.2 Kepala Seksi Sumber Daya Alam Wisata mempunyai tugas ;

a. Menyusun rencana Seksi Sumber Daya Alam Wisata sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Melakukan pendataan,pemantauan dan pengawasan terhadap potensi sumber daya alam Wisata ;

(21)

c. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam wisata ;

d. Mengoordinasi bawahan agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung ;

e. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

f. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya ;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

5. Kepala Bidang Pemasaran mempunyai tugas pokok melaksanakan Pembinaan dan pemantauan dalam rangka pengembangan jaringan Usaha pemasaran wisata.

Kepala Bidang Pemasaran mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan upaya pengembangan pemasaran wisata .

b. Peningkatan kerjasama pemasaran baik didalam maupun luar negeri dengan menonjolkan keunggulan-keunggulan daerah ;

c. Peningkatan keoordinasi pengembaganjaringan aksesibilitas ; d. Pelaksanaan promosi intensif di dalam dan di luar negeri ;

e. Perancangan dan mensinergikan pembuatan even-even untuk meningkatkan kunjungan ;

f. Peningkatan kemitraan pengembangan produk dan promosi ;

g. Peningkatan pembangunan sistem informasi pelayanan kepariwisataan ; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya ;

Kepala Bidang Pemasaran mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Bidang Pemasaran sesuai dengan rencana dinas b. Melaksanakan upaya pengembangan pemasaran wisata ;

c. Meningkatkan kerja sama pemasaran baik di dalam maupun di luar negeri dengan menonjolkan keunggulan-keunggulan daerah ;

d. Meningkatkan keoordinasi pengembangan jaringan aksebilitas;

e. Melaksanakan promosi intensif di dalam dan di luar negeri ;

f. Merancang dan mensinergikan pembuatan even –even untuk meningkatkan kunjungan ;

(22)

g. Meningkatkan kemitraan pengembangan produk dan promosi ;

h. Meningkatkan pembangunan sistem informasi pelayanan kepariwisataan i. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerja sama yang baik dan

saling mendukung ;

j. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier

k. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya ;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas /kegiatan kepada atasan ; 5.1 Kepala Seksi Informasi Budaya dan Wisata mempunyai tugas ;

a. Menyusun rencana Seksi Informasi Budaya dan Wisata sesuai Dengan rencana kerja Dinas ;

b. Menyelenggarakan pembinaan dan kemitraan dalam rangka meningkatkan informasi kepariwisataan ;

c. Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam pengadaan dan memajukan sarana informasi kepariwisataan ;

d. Melakukan upaya informasi melalui media cetak, film, slide, poster, brosur, leaflet, internet dan lain-lain ;

e. Membuka pusat - pusat informasi wisata ;

f. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang informasi kepariwisataan ;

g. Menyiapkan bahan penyelenggaraan informasi, mengelola pusat-pusat informasi pariwisata ;

h. Mengoordinasi bawahan agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung ;

i. Menilai hasil kerja sama bawahan untuk bahan pengembangan karier ; j. Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan oleh atsan sesuai tugas

pokok dan ungsinya ;

k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(23)

5.2 Kepala Seksi Promosi Budaya dan Wisata mempunyai tugas ;

a. Menyusun rencana Seksi Pelayanan Informasi Budaya dan Wisata sesuai dengan rencana kerja Dinas ;

b. Menyelenggarakan pembinaan dalam rangka peningkatan promosi kepariwisataan di dalam dan di luar negeri ;

c. Menyiapkan bahan dan membuka jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam pengadaan dan memajukan sarana promosi kepariwisataan ;

d. Melakukan upaya promosi melalui media cetak, film, slide,poster, brosur, leaflet, internet dan lain-lain ;

e. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang promosi kepariwisataan ;

f. Menyiapkan bahan penyelenggaraan promosi, mengelola,dan memperluas pusat-pusat promosi pariwisata ;

g. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung ;

h. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya ;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(24)

SEKRETARIS

M. Y. BRAMUDA, S.Sos, MBA, MM KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAG Administrasi, Umum

dan Kepegawaian Suryani Agus W, SH

SUBBAG Keuangan dan

Perlengkapan Dra. Siti Ngaisah

SUBBAG Penyusunan Program

Akhmad Samsudin, SAP

SEKSI PEMBERDAYAAN SARANA WISATA H. Agus Siswarso, SAP

SEKSI INFORMASI BUDAYA DAN WISATA

AINUR ROFIK, S.Sos BIDANG KEBUDAYAAN

Ir. CHOLIQUL RIDHA, MSi

BIDANG PARIWISATA Dariharto, SH, MM

BIDANG PEMASARAN

Drs. ENDRO DWI R, MSi

SEKSI PEMBERDAYAAN SENI DAN BUDAYA ...

SEKSI ADAT BUDAYA Aekanu Hariyono, S.Pd

SEKSI SUMBER DAYA ALAM WISATA

Kholik Yoemarsono

SEKSI PROMOSI BUDAYA DAN WISATA ARUM WAHYUNI, SAP Plt. KEPALA DINAS

Plt.

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN BANYUWANGI

(25)

BAB II

PERENCANAAN dan perjanjian kinerja

A. Rencana Strategis 1. Visi

Penetapan Visi merupakan satu langkah penting dalam menjalankan satu organisasi, mengingat tujuan penetapan Visi antara lain adalah mencerminkan apa yang akan dicapai organisasi, mencerminkan arah dan fokus strategi yang jelas menjadi perekat dan menyatukan beberapa gagasan strategik serta memiliki orientasi terhadap masa depan.

Visi Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan perwujudan dalam lingkup yang lebih kecil dari Visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 - 2015. Untuk itu Visi Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga merupakan manifestasi sistem yang saling terkait untuk saling menyukseskan satu dengan yang lainnnya

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dibawah Pasangan H. Abdullah Azwar Anas - Yusuf Widyatmoko telah membuat visi Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 sebagai berikut :

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA “.

Penjelasan Visi :

1. Kemandirian Daerah adalah kemampuan riil atau nyata pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar secara setahap demi setahap misa mengurangi ketergantungan terhadap pihak-pihak lain (luar) tanpa kehilangan adanya kerjasama dengan daerah daerah lain yang saling menguntungkan.

2. Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlaq Mulia, ditandai oleh semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai.

Lampiran : Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor : 02 Tahun 2008

Tanggal : 31 Desember 2008 SEKSI INFORMASI BUDAYA DAN WISATA

Dra. Widijawati P. SEKSI PROMOSI BUDAYA DAN WISATA Dra. Ec. Erfin Agustina

(26)

Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan yang sehat untuk kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Perlu ditekankan di sini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin kita raih, tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja, akan tetapi kita berupaya keras pula untuk dapat meraih kemajuan-kemajuan pada dimensi mental -spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin serta berakhlaqul mulia.

3. Peningkatan perekonomian diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpulsimpul ekonomi rakyat utamanya pertanian, industri, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta pariwisata yang didukung oleh infrastruktur fisik dan non-fisik yang memadai.

4. Untuk mempercepat program-program tersebut perlu ditingkatkan pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah Daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan.

 Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi :

Berdasarkan rumusan Visi Bupati Banyuwangi Tahun 2010 – 2015 maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mentapkan Visinya sebagai berikut :

Sesuai tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan visi sebagai berikit :

”MEWUJUDKAN BANYUWANGI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA NASIONAL YANG BERBASIS KEBUDAYAAN DAN POTENSI ALAM SERTA LINGKUNGAN.”

(27)

Penjelasan Visi :

Pariwisata Kabupaten Banyuwangi diperlukan dukungan semua pihak untuk penciptaan kondisi keamanan yang kondusif, bersih, indah, aman, ramah, dan penyediaan sarana dan prasarana pariwisata yang mendorong pertumbuhan sektor kebudayaan dan pariwisata serta membangun citra Kabupaten Banyuwangi sebagai tempat wisata yang berbasis kebudayaan dan potensi alam serta lingkungan sekaligus terposisi sebagai pintu gerbang pariwisata.

2. Misi :

Misi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai satu organisasi instansi pemerintah harus memastikan agar visi yang telah ditetapkan bersama dapat diupayakan perwujudannya, untuk itu harus disusun suatu tahapan yang secara umum akan terbagi ke dalam 2 (dua) tahapan yakni apa yang hendak dicapai dan bagaimana upaya untuk mencapainya, salah satunya penetapan misi, dimana misi Disbudpar antara lain :

1. Memberikan pelayanan prima terhadap para pelaku usaha industri pariwisata, wisatawan, dan seluruh lapisan masyarakat;

2. Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia, aparat, para pelaku usaha industri pariwisata dan peran serta masyarakat;

3. Memasyarakatkan sadar wisata dalam rangka terwujudnya sapta pesona, promosi dan hubungan lembaga wisata;

4. Menumbuhkembangkan kemitraan dengan para pelaku usaha industri pariwisata dan masyarakat;

5. Menumbuhkembangkan potensi objek wisata yang berdaya saing;

6. Menumbuhkembangkan nilai luhur budaya masyarakat Kab.

Banyuwangi;

7. Menggalakkan pelestarian dan pemeliharaan Benda Cagar Budaya dan Kepurbakalaan.

8. Menggali, melestarikan dan mengembangkan potensi seni dan budaya, adat-istiadat serta peninggalan sejarah menjadi destinasi wisata.

9. Menciptakan iklim investasi dan investor yang kondusip dan program isentif dibidang pariwisata.

10. Menciptakan dan mendorong kerjasama dengan sektor lainnya dalam rangka menciptakan usaha pariwisata.

(28)

3. Maksud dan Tujuan :

Maksud dan tujuan penyusunan Lakip Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2014, adalah :

a. Menjamin adanya konsistensi Pelaksanaan Program terhadap masalah dan potensi daerah serta kegiatan rutin sesuai dengan ketentuan pembangunan pariwisata dan kebudayaan daerah.

b. Menjamin komitmen terhadap kesepakatan program pembangunan yang sudah difokuskan secara partisipatip dengan semua Stake Holder pelaku pariwisata mulai dari penetapan misi, visi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sehingga dengan demikian setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahun.

c. Memperkuat landasan penetapan program dan kegiatan tahunan dinas secara kronologis dan berkelanjutan.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan prima bagi pelaku-pelaku pariwisata e. Mewujudkan sapta pesona pariwisata

f. Mewujudkan dan meningkatkan fasilitas yang memadai di lingkungan destinasi

g. Mengembangkan pola partisipasi dalam pengembangan destinasi pariwisata h. Mengamankan dan mengkondisikan bangunan dan situs-situs dan

peninggalan sejarah

i. Menciptakan dan mencari icon Banyuwangi yang tepat sesuai dengan sejarah

j. Meningkatkan dan mengembangkan kehidupan berkebudayaan sebagai salah satu basis pengembangan kepariwisataan,

k. Menciptakan Paket-paket wisata dengan bekerjasama dengan travel-trevel dan biro perjalanan wisata

l. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pelaku-pelaku wisata

m. Melestarikan dan mengembangkan nilai – nilai tradisi sebagai akar budaya lokal,

n. Meningkatkan seluruh sumber daya pariwisata agar lebih profesional

(29)

4. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal – hal yang ingin dicapai melalui tindakan – tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan, diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari perencanaan dengan fokus utama berupa tindakan pengalokasian sumber daya organisasi ke dalam strategi organisasi.

Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi kriteria specific, measurable, agresive but attainable, result oriented and time bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran.

Dari pengertian tersebut diatas, maka sasaran harus sesuai dengan tujuan yang dikehendaki adalah :

- Terlaksananya sapta pesona pariwisata - Terwujudnya masyarakat akan sadar wisata

- Terwujudnya Branch image positif di mata wisatawan - Terwujudnya peningkatan ekonomi untuk masyarakat - Terwujudnya kenyamanan perjalanan bagi wisatawan

- Terjaganya peninggalan-peninggalan sejarah untuk generasi penerus - Terciptanya branch image positif bagi wisatawan

- Terjaganya seni budaya dan adat istiadat Banyuwangi - Terwujudnya peningkatan arus kunjungan wisatawan - Terwujudnya pelayanan wisatawan yang prima

(30)

5. Strategi dan arah kebijakan

Strategi yang digunakan adalah akselerasi program yaitu dengan menggerakkan potensi dan penunjang kepariwisataan secara terpadu dan berkelanjutan untuk menjadikan Banyuwangi mempunyai daya tarik

Kebijaksanaan dan strategi adalah cara yang ditempuh dalam rangka pencapaian Misi. Strategi diuraikan ke dalam arah kebijakan, tujuan, sasaran program dan kegiatan prioritas yang akan diimplementasikan dalam periode waktu tertentu.

Untuk menjaga konsistensi Visi dan Misi, terutama dalam menjabarkannya pada kebijakan perencanaan pembangunan selama lima tahun ke depan, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi telah menetapkan strategi untuk mewujudkan Visi dan Misi sebagai berikut :

1. Koordinasi; adalah suatu upaya komunikasi yang dijalin, baik secara horizontal maupun diagonal untuk mencapai tujuan tertentu;

2. (Friendly system); adalah system yang menyenangkan wisatawan;

3. (Improve); adalah upaya untuk memperbaiki tingkat pelayanan kepada wisatawan secara continue;

4. (Exceed Expectations; adalah upaya yang dilakukan untuk melampauhi/ memenuhi yang diharapkan wisatawan untuk menguasai pasar dengan menetapkan standar pelayanan yang tinggi dan mengkomunikasikan standarisasi tersebut kepada staf;

5. Motivasi; adalah adanya dorongan untuk melakukan yang terbaik secara terus-menerus dalam pelaksanaan tugas sehari-hari;

6. Eligible; mengandung makna yaitu sesuatu yang dihasilkan selalu memuaskan pelanggan, dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan yang diharapkan;

7. Coorporate culture; penciptaan kultur organisasi yang didedikasikan untuk pelayanan prima. Penekanannya adalah bagaimana membangun nama baik dimata wisatawan, penciptaan citra organisasi (brand image) melalui pelayanan yang memberikan kepuasan wisatawan.

(31)

sebagai daerah tujuan wisata dengan memanfaatkan Momentum :

1) Penetapan Kata Kunci kepariwisataan " BANYUWANGI THE SUNRISE OF JAVA “, karena matahari terbit paling awal di BANYUWANGI.

2) Penetapan Gandrung sebagai Maskot Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sesuai SK Bupati Kabupaten Banyuwangi Nomor: 173 tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002.

3) Pembangunan Segi Tiga Berlian (meliputi Kawah Ijen, Sukamade dan Plengkung) sebagai ikon pariwisata alam Banyuwangi.

4) Mewujudkan Bayuwangi sebagai “CITY OF ART” dengan keragaman budaya yang dimiliki, akar budaya lokal yang kuat dan Interaksi budaya antar etnis yang ada serta letak geografis yang terletak di persimpangan.

 KEBIJAKAN :

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi perlu menetapkan kebijakan, program dan kegiatan

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka kebijakan yang diambil adalah :

1 Bidang Pariwisata

a. Pengembangan kerjasama dengan semua stake holder b. Peningkatan kualitas SDM bagi pelaku-pelaku pariwisata c. Menciptakan Branch image positif bagi pariwisata

2 Bidang Pemasaran

a. Peningkatan promosi melalui berbagai media dan website

b. Peningkatan kerjasama dengan daerah-daerah tujuan wisata yang telah maju

c. Mendorong terlasksananya dan keikutsertaan Kab. Banyuwangi dengan even-even di luar daerah maupun di dalam daerah

3 Bidang Kebudayaan

a. Peningkatan atraksi seni dan budaya diberbagai daerah

b. Peningkatan kerjasama dan PHRI dan semua instansi dalam rangka penampilan seni budaya dan adat istiadat

(32)

c. Meningkatkan seni dan budaya Banyuwangi ke berbagai even di dalam maupun di luar daerah.

Dalam pelaksanaan Tugas pokok dan fungsi meletakkan dasar kebijakan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan pada RIPP tahun 1993 telah membagi menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan disebut SEGITIGA BERLIAN

"THE DIAMOND TRIANGLE" yaitu :

1) Wilayah pengembangan Pariwisata I meliputi:

1. Obyek wisata Pantai Banyuwangi dan pantai pulau santen 2. Obyek wisata Pantai Kampe

3. Obyek wisata Pantai Blimbingsari dan sekitarnya 4. Obyek wisata Bahari Pulau Tabuhan

5. Obyek wisata Tirta (Air Terjun) Selogiri 6. Obyek Wisata Tirta (Air Terjun) Antogan 7. Obyek Wisata Tirta (Air Terjun) Kalongan 8. Obyek Wisata Tirta Kolam Taman

9. Obyek Wisata Wana Wisata Watudodol 10. Obyek Wisata Wana Wisata Rowo Bayu 11. Obyek Wisata Agro Kaliklatak

12. Obyek Wisata Agro Bayu Lor

13. Obyek Wisata Vulcanologi Kawah Ijen 14. Obyek Wisata tirta kolam taman suruh

15. Obyek Wisata Budaya Desa Kemiren, Bakungan dan sekitarnya

16. Obyek wisata Air Terjun Lider, Bayu Kidul, dengan titik pusat daya tarik adalah Kawah Ijen

2) Wilayah pengembangan Pariwisata II

Meliputi Obyek wisata yang berada di Banyuwangi bagian Tenggara, yaitu:

1. Obyek Wisata Pantai Kayu Aking

2. Obyek Wisata Pantai Trianggulasi, Pancur dan Plengkung 3. Obyek Wisata Pantai Muncar dan Sembulung

4. Obyek Wisata Pantai Segara Anakan dan Grajagan 5. Obyek Wisata Penyu di Ngagelan

6. Obyek Wisata Banteng, Rusa, Merak, Babi Hutan di Sadengan ;

(33)

Titik pusat daya tarik adalah Plengkung dengan kegiatan khusus Surfing, Flora Fauna, Taman Nasional Alas Purwo dan Wisata Religi

3) Wilayah pengembangan Pariwisata III

Meliputi Obyek Wisata yang berada di Banyuwangi bagian Barat laut, yaitu:

1. Obyek Wisata Pantai Lampon 2. Obyek Wisata Pantai Pulau Merah 3. Obyek Wisata Pantai Pancer

4. Obyek Wisata Pantai Rajekwesi 5. Obyek Wisata Pantai Teluk Hijau 6. Obyek Wisata Pantai Sukamade 7. Obyek Wisata Agro Sukamade 8. Obyek Wisata Tlogosari

9. Agro Wisata Perkebunan Sungai Lembu 10. Agro Wisata Kendeng Lembu

11. Air Terjun Alas Wangi 12. Air Terjun Wonorejo ;

Dengan obyek Daya tarik unggulan mengintip Penyu bertelur di Sukamade, Plengkun yang mempunyai ombak 7m, dan Kawah Ijen yang mempunyai panorama yang sangat indah.

Pola Pengembangan Kemitraan

Dalam upaya peningkatan informasi dan promosi Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi digunakan pola kemitraan melalui berbagai unsur, antara lain:

1) BP3B (Badan Pengembangan Promosi Pariwisata Banyuwangi) 2) PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)

3) DKB (Dewan Kesenian Blambangan)

4) BK3B (Badan Koordinasi Kesenian Kepariwisataan Banyuwangi) 5) Masyarakat Peduli Wisata sebagai pengembang dan POKDARWIS 6) Radio

7) PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) 8) Biro / Agen Perjalanan Wisata

(34)

6. PROGRAM Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

- Terlampir

(35)

Capaian Target Indikator Kinerja RPJMD Tahun 2014

HASIL SINKRONISASI SASARAN RPJMD DAN INDIKATOR KINERJA RPJMD ( PENGUKURAN TARGET KINERJA TAHUNAN)

No. MISI TUJUAN SASARAN

RPJMD

INDIKATOR

SASARAN SATUAN TARGET

2014 REALISASI 2014 %

KET

(TERCAPAI/TDK TERCAPAI)

SKPD PENANGGUNG

JAWAB 1.

Mewujudkan tata pemerintahan

yg baik dan bersih (good

and clean governance)

Meningkatkan tata kelola pemerintahan

yg baik dan bersih melalui

harmonisasi kebijakan yg komprehensif

dan berkeadilan

Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yg konprehensif dan berkeadilan

Jenis, kelas dan jml restoran

Restoran 59 90 100 Tercapai Disbudpar

Jenis, kelas dan jml penginapan/hotel

Penginapan /hotel

62 70 100 Tercapai Disbudpar

2. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah

melalui pertumbuhan

ekonomi yg berkualitas dan

berkelanjutan berbasis kearifan lokal

Meningkatkan pertumbuhan

ekonomi berkualitas dan

merata dlm upaya mewujudkan

kemandirian ekonomi masyarakat

Meningkatnya pemanfaatan

potensi pariwisata seperti kawah

ijen, pantai plengkung

Kunjungan wisata domestik

org 951.198 (Wisatawan yg berkunjung ke Hotel

= 495.638 org Wisatawan yg berkunjung ke obyek wisata = 1.459.670 org).

48,7 Tercapai Disbudpar

Kunjungan wisata mancanegara

org 24.729 (Wisatawan yg berkunjung ke Hotel

= 47.802org Wisatawan yg berkunjung ke obyek wisata = 30.681org)

31,50 Tercapai Disbudpar

Kontribusi sektor pariwisata thd

PDRB

% 3,71 4,07

(triwulan 3)

91,1 Tercapai Bappeda

3. Mewujudkan kesejahteraan

Meningkatkan kesejahteraan

Meningkatnya upaya

Jumlah group kesenian

Group 755 755 100 Tercapai Disbudpar

(36)

masyarakat melalui optimalisasi sumber daya daerah berbasis

pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan, dan

berwawasan lingkungan

melalui optimalisasi sumber daya

daerah berbasis pemberdayaan

masyarakat, pembangunan berkelanjutan

dan berwawasan

lingkungan

pelestarian dan pengembangan

budaya lokal

Jumlah gedung Gedung 2 2 100 Tercapai Disbudpar

Penyelenggaraan festival seni dan

budaya Benda, situs dan

kawasan cagar budaya yg dilestarikan

Kali

Bh/tempat

8

29

8

29

100

100

Tercapai

Tercapai

Disbudpar

Disbudpar

(37)

 Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam tencana Strategik. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dengan sumber dana yang terbatas sehingga secara realistis dapat diprogram secara terarah dan terpadu dalam pengelolaannya.

Perencanaan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 merupakan perencaan kinerja yang menjabarkan rencana Strategis 2010 – 2015 dan dilaksanakan secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan.

Perencanaan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini merupakan alat yang bermanfaat untuk mengecek apakah Dinas dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan mengukur seberapa besar pencapaian target-target yang telah ditetapkan, Selain itu dengan rencana kerja akan lebih mudah mengukur tingkat capaian kinerja pada akhir tahun 2014 sebagai bahan evaluasi melalui lima indikator kinerja yaitu input, out put, out come, benefits dan impacts.

TUJUAN

Tujuan yang diwujudkan dalam kurun waktu 1 tahun adalah :

a. Meningkatkan dan mengembangkan pengusahaan obyek wisata yang berwawasan lingkungan dan berbasis masyarakat dan juga pengiriman duta wisata.

b. Pengembangan informasi pariwisata melalaui website maupun media cetak dan elektronika.

c. Meningkatkan dan mengembangkan sarana pariwisata yang memadai serta tenaga pariwisata yang profesional.

d. Meningkatkan keterpaduan, efektifitas promosi, pelayanan informasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

e. Mengembangkan dan melestarikan Seni budaya serta adat istiadat.

1. Permasalahan pembangunan

Permasalahan pembangunan mengenai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus mempertimbangan faktor-faktor internal dan eksternal organisasi dan memperhatikan pula arahan dari Bupati dan aspirasi yang berkembang masyarakat. Keadaan dan perkembangan pembangunan

(38)

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sampai dengan berakhirnya tahun 2014 secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua) :

1. Keadaan dan perkembangan pembangunan kebudayaan 2. Keadaan dan perkembangan pembangunan pariwisata

Perkembangan pembangunan kebudayaan sudah ada pembinaan yang cukup berarti. Hal ini terlihat dengan tingkat pertumbuhan sanggar seni dan budaya serta aktifas pembangunan sarana dan prasarana pada situs budaya yang ada, namun dari segi pendanaan nilai masih relatif sangat kecil termasuk dukungan untuk mengikuti fastival even budaya dan pertunjukkan kesenian.

Sementara perkembangan pembangunan pariwisata tarlihat adanya semangat dan kegairahan yang cukup besar terhadap kegiatan, meskipun kondisinya masih tetap berada pada tahap iventarisasi, promosi dan pembangunan prasarana dasar, walaupun demikian sektor pariwisata lebih berpeluang untuk menarik wisatawan untuk berkunjung .

2. Isu-isu strategis yg dihadapi

 Urusan Kebudayaan :

a. Permasalahan kekayaan budaya :

1. Masih perlunya sarana dan prasarana berupa pembuatan pondok utk petugas juru pelihara makam situs

2. Perlu perbaikan infrastruktur/jalan dan penambahan rambu-rambu menuju situs makam bersejarah

b. Permasalahan pengembangan dan pelestarian seni gandrung antara lain masih kurangnya minat dan antusias para remaja pitri terhadap pelestarian kesenian gandrung, sehingga dikhawatirkan dalam kurun 5 (lima) mendatang tari gandrung akan terancam punah

c. Pemasalahan museum

d. Masih terbatasnya tenaga ahli di bidang pengelolaan benda pusaka.

 Urusan Pariwisata :

a. Terbatasnya infrastruktur dan sulitnya akses menuju obyek wisata

b. Kurangnya kesadaran masyarakat di sekitar obyek wisata dan pengelola obyek wisata

(39)

c. Kemampuan bahasa dan pengetahuan tentang obyek wisata dan daya tarik wisata bagi pramuwisata

d. Belum secara berkala pengelola obyek wisata dan rekreasi hiburan umum (RHU), hotel/rumah makan melaporkan kunjungan wisata

e. Masih terbatasnya tingkat pemasaran dan data kepariwisataan

f. Belum optimalnya peran para pelaku usaha jasa pariwisata dan media masa g. Belum maksimalnya peningkatan SDM dalam rangka pengembangan usaha

jasa pariwisata obyek desa tempat wisata (ODTW).

3. Prioritas pembangunan

Dengan demikian agenda prioritas pembangunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai berikut :

1. Mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera 2. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia

3. Meningkatkan sarana dan prasarana ODTW yang tersusun dalam program pembangunan daerah.

4. Meningkatkan hubungan dan kemitraan dengan investor

5. Meningkatkan kemitraan dgn masyarakat lokal guna mengembangkan usaha wisata.

6. Mempromosikan potensi-potensi yg ada di Kabupaten Banyuwangi melalui media cetak, media elektronika

7. Meningkatkan website tentang gambaran Kabupaten Banyuwangi dan obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi yg ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar dapat di lihat di mancanegara maupun domestik.

(40)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA 1. Penetapan Indikator Kinerja

Pada masa lalu Kinerja instansi pemerintah dilihat kinerjanya melalui kemampuan menyerap anggaran yang telah ditetapkan, maka pola seperti ini diubah melalui sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP).

Penetapan indikator merupakan bagian integral dari perencanaan Strategik. Tanpa Indikator kinerja yang jelas maka rencana Strategis tidak dapat diimplementasikan secara baik karena tidak ada alat ukur yang jelas dalam setiap kegiatan yang akan dicapai.

Indikator kinerja tidak hanya menunjukkan apa yang hendak dicapai oleh kegiatan, tetapi juga sejauh mana sumber-sumber daya digunakan secara efisien, efektif dan ekonomis bagi pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja Strategis dan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan nilai capaian Kinerja Sasaran dikelompokkan dalam skala pengukur ordinal sebagai berikut:

85 % s/d 100 % : Sangat Berhasil 70 % s/d <85 % : Berhasil

55 % s/d <70 % : Cukup Berhasil

<55 % : Tidak Berhasil

(41)

B. Evaluasi kinerja :

No Sasaran Indikator Sasaran Rencana

Capaian

Realisasi Capaian

1 2 3 4 5

1. Pengembangan ruang apresiasi thd budaya lokal

(Meningkatkan obyek wisata yang berwawasan

lingkungan dan berbasis masyarakat)

1. Meningkatnya potensi pariwisata dan peran serta masyarakat dlm pembangunan pariwisata ( jml grup kesenian )

719 sanggar 755 sanggar

2. Meningkatnya potensi pariwisata dan peran serta masyarakat dlm pembangunan pariwisata ( jml gedung )

2 2

3. Berkembangnya penerapan nilai baru yang positif dan produktif dlm rangka

pengelolaan kekayaan adat budaya daerah, yang terwujud dlm setiap, aspek kebijakan

pembangunan (data situs yg di tangani)

27 benda situs 29 benda situs

2. Melestarikan dan mengembangan budaya lokal

1. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya (Penyelenggaraan festival sebi dan budaya)

6 kali pementasan

6 kali pementasan

( 1 kali di Jakarta )

2. Sarana

penyelenggaraan seni dan budaya

9 9

3. Jenis, kelas dan

jml restoran 59 90

(42)

4. Jenis, kelas dan jml

penginapan/hotel

62 70

3. Meningkatnya

pemanfaatan potensi pariwisata seperti kawah ijen, plengkung,

sukamade dll

1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan

Domestik 870.048 orang

Mancanegara 83.704 orang

1.955.308 (Wisatawan yg

berkunjung ke Hotel = 495.638 org Wisatawan yg berkunjung ke obyek wisata = 1.459.670 org).

78.318 (Wisatawan yg

berkunjung ke Hotel = 47.638 org Wisatawan yg berkunjung ke obyek wisata = 30.681 org)

2. Kontribusi sektor pariwisata thd

PDRB 3,71% 4,07%

Secara rinci capaian masing-masing indikator sasaran tahun 2013 sebagai berikut:

Sasaran :

”MEWUJUDKAN BANYUWANGI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA NASIONAL YANG BERBASIS KEBUDAYAAN DAN POTENSI ALAM SERTA LINGKUNGAN.”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No. SASARAN REALISASI

CAPAIAN

PENGUKURAN KINERJA

1 2 3 4

1. Meningkatnya potensi pariwisata dan peran serta masyarakat dlm

pembangunan pariwisata ( jml grup kesenian )

755 sanggar Berhasil

2. Meningkatnya potensi pariwisata dan peran serta masyarakat dlm

2 Behasil

(43)

pembangunan pariwisata ( jml gedung )

3. Berkembangnya penerapan nilai baru yang positif dan produktif dlm rangka pengelolaan kekayaan adat budaya daerah, yang

terwujud dlm setiap, aspek kebijakan pembangunan (data situs yg di tangani)

29 situs Berhasil

4. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan

kekayaan budaya

(Penyelenggaraan festival sebi dan budaya)

6 kali pementasan

Sangat berhasil

5. Sarana penyelenggaraan seni

dan budaya 9 Berhasil

6. Jenis, kelas dan jml restoran

90 Berhasil

7. Jenis, kelas dan jml

penginapan/hotel 70 Berhasil

8. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan Domestik

Mancanegara

1.955.308 (Wisatawan yg berkunjung ke Hotel = 495.638 org

Wisatawan yg berkunjung ke obyek wisata = 1.459.670 org).

78.318

(Wisatawan yg berkunjung ke Hotel = 47.638 org

Wisatawan yg berkunjung ke obyek wisata = 30.681 org)

Sangat berhasil

9. Kontribusi sektor pariwisata thd PDRB

4,07% Sangat Berhasil

(44)

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja analisa pencapaian kinerja diatas dapat menggambarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran yang secara umum dapat

disimpulkan "Sangat Berhasil" dengan rata-rata tingkat capaian kinerja sebesar 99.9%.

C. Permasalahan dan solusi idikator kinerja : OPSI 1 :

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat capaian kinerja sasaran dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

- Sumber daya manusia sebagai input kegiatan secara kuantitatif sudah cukup memadai

- Sarana dan prasarana penunjang pelayanan cukup mendukung meskipun dipandang perlu ada peningkatan

- Kerja sama dan koordinasi antar faktor terkait terjalin relatif cukup bagus di semua lini.

- Tersedianya website untuk bisa mengakses dan menyebarluaskan potensi dan berkembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Hambatan dan permasalahan yang dihadapi :

 SDM yang ada belum berjalan secara optimal

 Sulitnya transportasi munuju lokasi obyek wisata

 Kurangnya kesadaran masyarakat di sekitar obyek wisata dan pengelola obyek wisata

 Kemampuan bahasa dan pengetahuan tentang obyek wisata dan daya tarik wisata bagi pramuwisata

 Belum secara berkala pengelola obyek wisata dan rekreasi hiburan umum (RHU) dan maupun Hotel / rumah makan melaporkan kunjungan wisata

 Masih terbatasnya tingkat pemasaran dan data kepariwisataan

 Belum optimalnya peran para pelaku usaha jasa pariwisata dan Mass media

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal Ilmu Kehutanan menerima naskah dalam bentuk Hasil Penelitian (research papers), Catatan Penelitian (short communication), dan Ulasan (review) baik dalam bahasa Indonesia

h) Hasil rapat Direksi bersama Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam Risalah Rapat, ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan

Puncak populasi Daphnia yang dibudi- daya dengan memakai media kotoran ayam ter- jadi pada hari ke tujuh, dengan jumlah individu yang hanya mencapai antara 20.8 – 30.7% dari

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkah dan rahmatnya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan Landasan Konseptual

Pada penelitian ini yang berjudul “ Analisis Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka terhadap nilai-nilai karakter siswa di SD Negeri Pamongan 2.” Adanya pengembangan

Rancangan aplikasi marketing berbasis web yang berfokus pada strategi pemasaran untuk memberikan informasi yang dibutuhkan terhadap produk / jasa layanan yang ditawarkan

Kami mengundang partisipasi Donatur Kasih untuk membantu Ehipassiko Foundation menghimpun dana abadi yang akan kami depositokan dan bunganya kami gunakan untuk memajukan

Unit analisis dalam penelitian ini adalah tanda yang ada di dalam karikatur yang berupa gambar dan tulisan yang terdapat dalam karikatur pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12