• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.4 Pengukuran Model (Outer Model)

Pengukuran model dimanfaatkan saat ingin melakukan evaluasi validitas dan reliabilitas model. Menurut Ghozali dan Latan (2015) uji validitas membuktikan keakuratan, kekonsistenan serta ketetapan instrument saat mengukur konstruk juga dapat dilakukan. Sedangkan Abdillah dan Hartono (2015) menyatakan untuk mengukur suatu konsep beserta mengukur konsistensi hasil tanggapan responden dalam kuisioner maupun pernyataan yang terdapat di alat penelitian dilakukan pengujian reliabilitas. Model pengukuran memperlihatkan bagaimana hubungan di antara blok indikator dan variabel laten, persamaan pada model eksternal dari struktur reflektif apabila dikonstruksi yaitu :

X = ^xξ + εx Y = ^yη + εy

Pada persamaan di atas menunjukkan bahwa x dan y merupakan indikator dari variabel independen dan dependen, ξ dan η serta ^ x dan ^ y adalah matriks pembebanan memperlihatkan koefisien regresi penghubung variabel laten dan indikatornya, sedangkan εx dan εy adalah tingkat kesalahan ukuran. Dilihat dari hubungan antara skor pada indeks dan pada variabel dapat diketahui keefektifan

56 konvergensi model pengukuran. Ketika nilai Average Variance Extracted (AVE)

>0,5 atau nilai outer loading >0,7 indikator dapat dikatakan valid dan dianggap bahwa pengukuran telah memenuhi standar validitas konvergensi. Dibawah ini adalah yang dilangsungkan untuk pengukuran model/ outer model.

1. Validitas konvergen (Convergent Validity)

Menggambarkan sejauh mana indikator berkorelasi dengan indikator lain di konstruk yang sama. Penggunaan nilai average variance extracted (AVE) dan outer loading untuk mengukur nilai validitas konvergen (Santosa,2018). Kriteria kelayakan pada penelitian ini :

a. Average Variance Extracted (AVE) > 0,5 b. Outer Loading > 0,7

Pernyataan yang valid dapat menjadi instrument penelitian karena sudah memenuhi syarat validitas konvergen

2. Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

Menggambarkan setiap konstruk berbeda dengan konstruk yang lain, dan setiap konstruk unik serta mendeteksi fenomena yang tidak terdeteksi oleh konstruk lain (Santosa,2018). Penggunaan nilai cross loading, nilai loading yang diharapkan dari konstruksi tujuannya agar memahami konstruk tersebut mempunyai cukup kekuatan diskriminatif serta nilai loading wajib mendominasi nilai loading konstruk lainnya dan penggunaan akar nilai AVE, melakukan perbandingan akar kuadrat dari nilai AVE tiap konstruksi menggunakan korelasi di antara konstruksi dalam model dan konstruksi lain untuk mengukur nilai validitas diskriminan. Validitas diskriminatif dianggap baik ketika nilai akar kuadrat AVE setiap struktur lebih besar dari nilai korelasi di antara struktur dan struktur lainnya dalam model. Rumus menghitung average variance extracted (AVE) :

AVE = ∑ λi 2 / ∑i var (εi)

 AVE, rata – rata persentasi skor varian yang di ekstraksi dari seperangkat variabel laten dengan menjadikan loading standarlize indikator selama proses literasi algoritma dalam PLS

57

 𝜆𝑖, komponen loading menuju indikator

 var (𝜀𝑖) = 1 − 𝜆𝑖 2

Apabila seluruh indikator dilakukan pembakuan, indikator itu setara average communalities pada blok. Penggunaan pengukuran saat menilai reliabilitas component score pada variabel laten sehingga menghasilkan yang sederhana dibandingkan dengan realibilitas komposit(ρc). Nilai AVE di sarankan >0,5 dan cross loading ingin dicapai lebih besar dari cross loading dan konstruksi lain. Dikatakan valid apabila nilai dari loading factor variabel merupakan nilai paling tinggi diantara variabel lain.

3. Composite Reliability

Nilai ukur sebenarnya dalam reliabilitas konstruk. Pengujian reliabilitas dilaksankan dengan memperhatikan reliabilitas komposit beserta nilai Cronbach alpha pada setiap variabel. Data yang memiliki nilai realibilitas komposit yang lebih besar dari 0,7 dan nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,6 akan dinyatakan reliabel. PLS menghasilkan output untuk perhitungan keandalan pada metarial komposit. Terdapat dua cara dalam melakukan evaluasi dan pengukuran pada konstruksi, yaitu konsitensi internal dan Cronbach alpha. Rumus :

ρc = ∑ λi 2 / ρc ∑ λi 2 + ∑I var (εi)

 𝜆𝑖, komponen loading menuju indikator

 var(𝜀𝑖) = 1 − 𝜆𝑖 2

Ketika melakukan perbandingan dengan Cronbach alpha, saat asumsi seluruh bobot indikator setara, parameter tidak mendukung asumsi bahwasanya parameternya setara. Oleh itu, Cronbach alpha menurunkan lower bound estimate reliability sementara ρc ialah nilai prediksi dengan pengasumsian estimasi parameter yang akurat. ρc digunakan menjadi ukuran konsistensi internal serta penggunaannya untuk konstruk dengan indikator reflektif saja. Uji reliabilitas menentukan reliabilitas dan kredibilitas alat ukur (kuisioner) agar pengukuran konsisten.

58 3.7.5 Pengukuran Struktural (Inner Model)

Pengujian model structural merupakan pengujian dimanfaatkan dalam pengukuran pengaruh hubungan sebab akibat antara variabel laten tertentu dengan variabel laten yang lain untuk mengetahui terdapat pengaruh signifikan atau tidak.

Inner model atau biasa disebut innerrelation structural model dan juga teori subtantif dikarenakan menjelaskan hubungan antar variabel laten ini dengan bersumber pada teori entitas. Model persamaan dirumusukan sebagai berikut.

ηn =βnηn + γnξn + ζn

Keterangan.

η : vector variabel endogen ξ : vector variabel eksogen

β : koefisien pengaruh variabel endogen terhadap endogen γ : koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap endogen ζ : vector error / kesalahan structural

Penggujian dan evaluasi inner model menggunakan nilai R – Square dalam konstruk dependen dengan melihat besaran persentase varian yang digambarkan, Q- Square yang memiliki fungsi untuk predictive relevance serta uji t saat ingin mengetahui seberapa besar signifikan pada koefisien parameter jalur structural.

Terdapat beberapa metode di dalam pengujian inner model yaitu : 1. R - Square

Penggunaan nilai pada R - Square dalam pengukuran tingkat variasi perubahan pada variabel bebas terhadap variabel terikat ketika nilai R – Square tinggi prediksi atas model penelitian yang diajukan akan lebih baik (Abdillah dan Hartono, 2015). Perubahan pada nilai R – Square membantu peneliti dalam melakukan evaluasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Indrawati (2017) model penelitian dinyatakan baik, moderat dan lemah apabila hasil R – Square terbilang 0,67 ; 0,33 ; 0,19.

59 2. Q - Square

Pengevaluasian model partial least square (PLS) dapat dilakukan dengan mengetahui korelasi prediksi Q – Square pada model yang dibentuk.

Metode ini dipergunakan dalam mengukur dampak hasil observasi dari model beserta pengaruh estimasi parameternya. Menurut Ghozali (2014) apabila nilai Q – Square yang >0 memperlihatkan model mempunyai nilai korelasi prediktif serta <0 memperlihatkan model mempunyai prakorelasi lebih kecil. Tetapi bila nilai Q - Square >0 model dinyatakan mempunyai nilai prediksi relevan, rumus sebagai berikut.

𝑄2 = 1 − (1 − 𝑅12)(1 − 𝑅22)…(1 − 𝑅𝑃2) 3. Estimate for Path Coefficients

Besaran koefisien maupun hubungan atau konstruk dasar yang dikerjakan melewati teknik bootstrapping. Bootstrapping ditafsirkan seperti mengulang perhitungan model melalui penggunaan data sampel yang di bentuk secara acak untuk peneliti dapat memastikan seberapa banyaknya kasus yang disertakan di setiap sampel beserta ekspektasi sampel dapat mewakilkan data populasi sesungguhnya (Ghozali,2014).

60 DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W., Hartono. (2015). Partial Least Square (PLS).Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Ahmad, A., & Khan, M. N. (2017). Developing a Website Service Quality Scale:

A Confirmatory Factor Analytic Approach. Journal of Internet Commerce, 104-126

Ahmed Al-Maamari, Q., & Abdulrab, M. (2017). Factors affecting on customer loyalty in service organizations. International Journal of Energy Policy and Management. 5, 25-312.

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Atulkar, S. (2020). Brand trust and brand loyalty in mall shoppers. Marketing Intelligence & Planning Vol. 38 No. 5, 2020 pp. 559-572, 559-572.

Cristea, I. G., & Mocuta, D. (2018). IBIMA 2018: Innovation Management and Education Excellence through Vision 2020.Milan, Italy.

Danang Sunyoto. (2015). Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Donni Junni Priansa. (2017). Perilaku Konsumen dalam Bisnis Kontemporer.

Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Edisi 4. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, Hengky Latan. 2015. Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. BP Undip. Semarang

Harazneh, I., Adaileh, M. J., Thbeitat, A., Afaneh, S., Khanfar, S., Harasis, A. A.,

& Elrehail, H. (2020). The impact of quality of services and satisfaction on customer loyalty: The moderate role of switching costs. Management Science Letters, 10, 8.

Harumi, S. D. (2016). Pengaruh Kepercayaan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Perusahaan Seiko Laundry Medan. Analitika, 8(2), 115–128.

Hsu, Ping-Kun and Chou, Elaine Yi Chou. (2015). Exploring the Relationship

61 Among Service Quality, Customer Satisfaction and Customer Loyalty: A Case Study of Carrefour Hypermarket. Springer-Verlag Berlin Heidelberg LISS

Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi.

Bandung : Teknologi Komunikasi dan Informasi, Aditama.

Kandampully, J., Zhang, T. & Bilgihan, A. (2015). Customer Loyalty: A Review and Future Directions with a Special Focus on the hospitality industry.

International Journal of Contemporary Hospitality Management ,27: 379-414.

Kata Data | Databoks (2021). Indomaret Ritel Dengan Jumlah Gerai Terbanyak Di Indonesia.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/22/indomaret-ritel-dengan-jumlah-gerai-terbanyak-di-indonesia

Kata Data | Databoks (2021). Indomaret Ritel Dengan Nilai Konsumen Tertinggi Di Indonesia pada 2021.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/10/indomaret-ritel-dengan-nilai-konsumen-tertinggi-di-indonesia-pada-2021

Kaura, V., Durga Prasad, C., & Sharma, S. (2015). Service quality, service

convenience, price and fairness, customer loyalty, and the mediating role of customer satisfaction. International Journal of Bank Marketing, 33(4), 404–

422

Khajeheian, D., & Ebrahimi, P. (2020). Media branding and value co-creation:

Effect of user participation in social media of newsmedia on attitudinal and behavioural loyalty. European Journal of International Management, 5(6), 270–282

Kotler & Keller. (2016). Marketing Management Edisi 14, Global Edition.

Singapore: Pearson Prentice Hall.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education, Inc.

Kotler, K. (2016). Marketing Management : 15e Edition. New Jersey: Pretice Hall, : Pearson Education, Inc

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). MarkKotler, P., & Keller, K. L. (2016).

62 Marketing Management. Global Edition (Vol. 15E). Management. In Global Edition.

Kotler, Philip & keller, kevin Lane. 2016. Marketing Management, 16thEdition, Pearson Prentice Hall :New Jersey

Kotler, Phillip dan Keller, Kevin Lane, 2016. Marketing Management. ISE England Kottler, Phillip. 2017. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Diterjemahkan oleh Susanto. Edisi. 1.

Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2018. Principles of Marketing. Edisi 15 Global Edition. Pearson.

Leninkumar, V. (2017). The Relationship between Customer Satisfaction and Customer Trust on Customer Loyalty. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(4), 450.

Malau, H. (2017). Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta

Minta, Y. (2018). Link between satisfaction and customer loyalty in the insurance industry : Moderating effect of trust and commitment. Journal of Marketing Management, 6(2), 25–33.

Murugiah, L., & Akgam, H. A. (2015). Study of customer satisfaction in the

banking sector in Libya. Journal of Economics, Business, and Management, 3(7), 674–677.

Natarajan, R., & Sudha,V. (2016). A Relationship between Brand Image and Brand Loyalty ( A Study with Reference to FMCG Consumers in Vellore District) Journal of Economic and Business Review, 4, 139-142.

Ngo, M. V., & Nguyen, H. H. (2016). The relationship between service quality, customer satisfaction and customer loyalty: An investigation in vietnamese retail banking sector. Journal of Competitiveness, 8 (2), 103–116.

Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. (1988). SERVQUAL: A

Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality LEONARD L. BERRY. Journal of Retailing, 64, 12–37.

Peraturan Pemerintah tentang Waralaba (2007). Diperoleh tanggal 1 Desember 2021, dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/4764/pp-no-42-tahun-2007

Purba, L. N. br, Wartiningsih, E., & Susyanti, D. W. (2016). Pengaruh Kualitas

63 Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan PT Global Knowledge. Epigram, 13(2).

Purnomo Edwin Setyo. 2017. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen “BEST AUTOWORKS” Bengkel Mobil. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis, vol.1, no.6.

Santosa, P. I. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif: Pengembangan Hipotesis dan Pengujiannya Menggunakan SmartPLS. Yogyakarta : Andi.

Soliha, E., Marlien, R., Widyasari, S., Rivai, A. R., & Khotimah, N. (2019). Image, consumer product knowledge, satisfaction, and loyalty: Testing their relationships in the rural bank sector. Espacios 40(42), 26.

Sudaryono. (2018). Metodologi Penelitian. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2016). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Pariwisata. Bandung: Alfabeta

Tarnowska, K., Ras, Z. W., & Daniel, L. (2020). Recommender System for

Improving Customer Loyalty. Gewerbestrasse: Springer Nature Switzerland.

Timorria, I.F. (2021). Kemendag Sebut Minat Bisnis Waralaba Masih Tinggi Prospeknya Positif. BISNIS. Diperoleh tanggal 1 Desember 2021, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20210802/12/1425099/kemendag-sebut-minat-bisnis-waralaba-masih-tinggi-prospeknya-positif

Tjiptono, Fandy. 2016, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta.

Tjiptono, F. (2017). Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.

Yogyakarta: Andi Publisher

Tjiptono, Fandy & Diana, Anastasia (2019). Kepuasan Pelanggan. Yogyakarta : Andi

Utami, C. W. (2010). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Jakarta: Penerbit Empat Salemba.

64 LAMPIRAN

65

66

67

68

69

70

71

Dokumen terkait