• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perusahaan selalu ingin mengetahui sejauh mana jalannya operasi perusahaan, apakah perusahaannya termasuk kategori berhasil atau tidak dalam meningkatkan produktivitas. Usaha untuk meningkatkan produktivitas perlu dilakukan dengan mengadakan pengukuran secara periodik.

Menurut Homgren, Datar, Foster (2003:468), metode pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara produktivitas parsial dan produktivitas total.

1. Pengukuran produktivitas parsial (partial productivity mearsures)

Produktivitas parsial adalah pengukuran produktivitas untuk setiap sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Produktivitas parsial merupakan ukuran yang paling sering digunakan dalam pengukuran produktivitas, yaitu dengan jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah individual input yang digunakan. Produktivitas parsial dapat diformulasikan sebagai berikut :

Used Input All of Quantity produce Output of Quantity ty productivi Partial =

Semakin tinggi rasio, semakin besar tingkat produktivitas. a. Keunggulan ukuran produktivitas parsial antara lain:

1) Fokus pada satu masukan (single output).

2) Mudah untuk menghitungnya dan gampang untuk dimengerti oleh manajer dan personal operasi.

b. Kelemahan ukuran produktivitas parsial antara lain: 1) Tidak memfokuskan pada masukan lainnya.

2) Karena produktivitas parsial hanya focus pada satu input, manajer tidak dapat mengevaluasi pengaruh dari input substitutions terhadap keseluruhan produktivitas.

2. Pengukuran produktivitas total (total factor productivity)

Produktivitas total merupakan rasio kuantitas output yang dihasilkan terhadap kuantitas seluruh input yang digunakan berdasarkan harga periode berjalan (current period prices). Produktivitas total dapat diformulasikan sebagai berikut: Used Input All of Cost produce Output of Quantity ty productivi Factor Total =

a. Keunggulan ukuran produktivitas total antara lain:

1) Mengukur produktivitas gabungan dari seluruh input yang digunakan untuk menghasilkan output

2) Manajer dapat menganalisisi nilai yang dihasilkan untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi dalam produktivitas total.

b. Kelamahan ukuran produktivitas total antara lain:

1) Personel operasi untuk memahami produktivitas total dan tidak begitu cocok untuk digunakan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka dibandingkan produktivitas parsial.

2.5.4 Manfaat Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas merupakan sesuatu yang diharapkan oleh perusahaan karena peningkatan produktivitas adalah salah satu tujuan yang ingin

dicapai perusahaan. Menurut Sedarmayanti (2001:60) manfaat peningkatan produktivitas bagi karyawan dan bagi perusahaan diantaranya:

1. Meningkatnya pendapatan dan jaminan sosial lainnya.

2.Meningkatnya hasrat dan martabat serta pengakuan terhadap potensi individu.

3.Meningkatkan motivasi kerja dan keinginan berprestasi.

4. Memperkuat daya saing masyarakat karena dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah dan mutu poduksi lebih baik.

5.Menunjang kelestarian dan pengembangan orang atau peusahaan karena dengan meningkatkan produktivitas memungkinkan organisasi atau perusahaan memperoleh keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk investasi baru.

6.Menunjang hubungan industri yang lebih baik.

7.Membantu perluasan kesempatan kerja. Hal ini karena keuntungan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk ekspansi perusahaan yang berarti membutuhkan tenaga kerja baru.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat peningkatan produktivitas dapat dirasakan oleh seluruh aspek perusahaan baik untuk manajemen perusahaan maupun untuk karyawan pada perusahaan dimana peningkatan produktivitas ini merupakan pencapaian tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

2.5.5 Hubungan Pelaksanaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

dengan Produktivitas Sumber Daya Manusia

Pada dasarnya Audit manajemen sumber daya manusia pada dasarnya merupakan bagian dari audit manajemen. Pelaksanaan audit sumber daya manusia merupakan suatu proses intensif penyelidikan, penganalisaan infomasi yang ada dengan norma yang belaku yang meliputi penelusuran secara normal dan sistematis mengenai perolehan sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya manusia dan pengurangan sumber daya manusia pada perusahaan. Pelaksanaan audit sumber daya manusia juga merupakan tindak lanjut dari realisasi

perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan, dimana audit sumber daya manusia penting harus dilakukan untuk mengetahui apakah karyawan telah bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai dengan program/aktivitas peusahaan yang telah menjadi tujuan perusahaan.

Dengan demikian pengaruh pelaksanaan audit sumber daya manusia mutlak dan penting dilaksanakan dalam suatu organisasi/perusahaan karena audit sumber daya manusia adalah salah satu upaya untuk membina sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Apakah kinerjanya sudah sesuai dengan fungsi dan aktivitas manajemen. Pada akhirnya dengan pelaksanaan audit sumber daya manusia dapat berpengaruh dan mendukung tercapainya produktivitas sumber daya manusia yang telah menjadi sasaran suatu tujuan organisasi/perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sondang P Siagian (2002:184), bahwa:

Bertitik tolak pada pandangan bahwa tingkat produktivitas organisasi tidak semata-mata ditentukan oleh tangguh-tidaknya pengelola sumber daya manusia menyelenggarakan fungsinya. Kegiatan audit biasanya mencakup ulang strategi organisasi, berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia, ketaatan manajemen puncak kepada peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkannya sendiri, serta tingkat kepuasan para anggota organisasi mengenai kondisi pekerjaan, hubungan dengan para atasan langsung, penghasilan dan perlakuan yang diterima dalam menjalankan tugas. Hal ini menunjukkan, betapa eratnya keterkaitan antara audit dengan upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi.

Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya pengaruh pelaksanaan audit manajemen sumber daya manusia terhadap produktivitas sumber daya manusia. Hal ini terbukti dengan adanya teori yang dikemukakan di atas bahwa tingkat produktivitas bukan hanya ditentukan

oleh pengelolaan manajemen perusahaan saja tetapi juga memerlukan suatu pemeriksaan terhadap sumber daya untuk mencapai produktivitas yang tinggi.

2.6 Review Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil penelitian 1 Lintom an Sagala (2009) Pengaruh Pelaksanaan Audit manajemen sumber daya manusia Terhadap Tingkat Produktivitas Sumber Daya Manusia (Suatu Studi Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.)

Variabel Independen

Audit manajemen sumber daya manusia

Variabel dependen : Tingkat Produktivitas Sumber Daya Manusia

Hasil uji t menunjukkan bahwa Audit Manajemen Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 2,466, dan sebesar 2,086, berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa > maka Ho ditolak atau dengan kata lain Ha diterima

2 Nurita Sutanti (2010) Pengaruh Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia (kasus pada unit pengawasan intern PT. PINDAD (Persero) Variabel independen Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia Variabel dependen

Produktivitas Sumber Daya Manusia

Hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan audit sumber daya manusia dan produktivitas sumber daya manusia pada perusahaan sudah baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pelaksanaan audit sumber daya manusia terhadap produktivitas sumber daya manusia sebesar

43,03% dan 56,97% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain kompensasi, karier, gaji, budaya kerja, dan lingkungan perusahaan. 3 Rizky Febriana (2010) Pengaruh Pelaksanaan Audit Manajemen Terhadap Produktivitas Sumber Daya Variabel independen Pelaksanaan Audit Manajemen Variabel dependen Produktivitas sumber

Hasil pengujian dengan korelasi product moment menunjukkan adanya pengaruh yang sangat kuat

antara pelaksanaan audit manajemen terhadap

Manusia (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.),

daya manusia produktivitas sumber daya manusia, yaitu sebesar 0,846. Pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh nilai thitung (6,730) ≥ ttabel (1,73) dengan ini terbukti terdapat pengaruh dari pelaksanaan audit manajemen terhadap produktivitas sumber daya manusia 4 Triafifa Utami Dewi (2013) Pengaruh Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Pada PT Pindad (Persero) Bandung Variabel idenpenden Pengaruh Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia

Variabel dependen

Produktivitas Sumber Daya Manusia

Hasil uji t menunjukan t hitung > t tabel, (3,529 > 2,015) maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Pelaksanaan Audit SDM mempengaruhi Produktivitas SDM. Selanjutnya hasil koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh Pelaksanaan Audit

SDM terhadap Produktivitas SDM adalah 22,1% dan sisanya sebesar 77,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis yaitu sistem pengendalian intern perusahaan, pengawasan kerja unggul, evaluasi terhadap sistem informasi SDM. 5 Mahdi Samea (2014) Investigating the effect human resources management audit on improving key outputs of organization in Mobarakeh Steel Company Variabel Independent Resources management audit Variabel Dependent improving key outputs of organization

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak Audit manajemen sumber daya manusia secara positif pada peningkatan output utama organisasi. Menurut hasil penelitian ini, manajemen audit sumber daya manusia meningkatkan output dari suatu organisasi 6 Nicolas bloom Human Resource Management and Variabel Independent Resource Management.

Hasil dari peneltian ini terjadi peningkatan signifikan dalam

and Jhon Van Reenen (2010) Productivity Variabel Dependen Productivity

20 tahun terakhir pada bidang sumber daya manusia dalam kaitannya dengan

produktivitas. Contohnya dinegara eropa, amerika utara dengan memberikan insentif yang tinggi, gaji , promosi jabatan dapat meingkatkan kualtias produktivitas. Lintoman Sagala (2009), Pengaruh Pelaksanaan Audit manajemen sumber daya manusia Terhadap Tingkat Produktivitas Sumber Daya Manusia (Suatu Studi Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.). Berdasarkan analisis staristik diperoleh hasil sebagai berikut: hasil uji t menunjukkan bahwa Audit Manajemen Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 2,466, dan sebesar 2,086, berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa > maka Ho ditolak atau dengan kata lain Ha diterima.

Nurita Sutanti (2010), Pengaruh Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia (kasus pada unit pengawasan intern PT. PINDAD (Persero). Hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan audit sumber daya manusia dan produktivitas sumber daya manusia pada perusahaan sudah baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pelaksanaan audit sumber daya manusia terhadap produktivitas sumber daya manusia sebesar 43,03% dan 56,97% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain kompensasi, karier, gaji, budaya kerja, dan lingkungan perusahaan.

Rizky Febriana (2010), Hasil pengujian dengan korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya pengaruh yang sangat kuat antara pelaksanaan

audit manajemen terhadap produktivitas sumber daya manusia, yaitu sebesar 0,846. Pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai, dengan ini terbukti terdapat pengaruh dari pelaksanaan audit manajemen terhadap produktivitas sumber daya manusia.

Triafifa Utami Dewi (2013), Pengaruh Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Pada PT Pindad (Persero) Bandung. Dari perhitungan regresi linier sederhana, diperoleh nilai konstanta (a) 23,032 mengandung arti bahwa regresi memotong sumbu Y pada titik 23,032 dan merupakan nilai variabel dependen taksiran pada saat X=0,dapat diartikan bahwa jika ada X atau dilaksanakannya audit SDM maka nilai produktivitas SDM sebesar 23,032%. Koefisien regresi X sebesar 0,172, yang menunjukkan nilai pelaksanaan audit SDM memiliki hubungan yang searah dengan produktivitas SDM, dengan peningkatan kinerja pelaksanaan audit SDM akan meningkat pula produktivitas SDM, berarti setiap kenaikan pelaksanaan audit SDM sebesar 1 (dengan asumsi variabel lainnya konstan) maka akan menambah produktivitas SDM sebesar 0,172%. Hasil uji t menunjukan t hitung > ttabel, (3,529 > 2,015) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Audit SDM mempengaruhi Produktivitas SDM. Selanjutnya hasil koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh Pelaksanaan Audit SDM terhadap Produktivitas SDM adalah 22,1% dan sisanya sebesar 77,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis yaitu sistem pengendalian intern perusahaan, pengawasan kerja unggul, evaluasi terhadap sistem informasi SDM.

Dokumen terkait