• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.2. Pengukuran Variabel

Adapun pengukuran variabel ini menggunakan 6 indikator yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Kepercayaan disini dimaksudkan tentang bagaimana responden menilai kepercayaan yang diperoleh dari atasan dalam melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam organisasi. Selain itu, kepercayaan juga bisa didapatkan dari rekan kerja yang menjadi satu tim untuk melaksanakan pekerjaan bersama-sama. Dengan demikian, anggota organisasi di semua tingkat harus berusaha untuk selalu mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya terdapat sebuah kepercayaan. Hal ini dikarenakan sekali kepercayaan dikhianati, maka tidak mudah untuk kembali mendapatkan kepercayaan tersebut. Variabel yang digunakan dalam indikator ini adalah kepercayaan atasan terhadap kemampuan bawahannya, dan bawahan kepada kemampuan atasan untuk memimpin organisasi. Pengukuran iklim kepercayaan menggunakan rumus iklim organisasi, di mana jawaban positif dari kedua pernyataan akan dibagi dua, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan jumlah responden. Nilai iklim kepercayaan gabungan yang mencapai nilai

koefisien berkisar dari 0,8 - 0,97 umumnya dianggap memuaskan, dan masuk dalam kategori positif.

2. Pengambilan keputusan bersama

Pengambilan keputusan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana pastisipasi anggota organisasi yang berada di tingkat staf dilibatkan dalam pengambilan keputusan bersama yang dilakukan oleh pengurus inti Partai Golkar DPD Kota Surabaya. Hal ini dikarenakan apapun keputusan yang diambil, kelak akan mempengaruhi semua anggota organisasi juga. Dengan demikian, partisipasi aktif anggota organisasi merupakan hak yang dimiliki anggota untuk selalu diajak berkomunikasi dan berkonsultasi tentang semua masalah yang ada dalam wilayah kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukannya. Pengukuran iklim pengambilan keputusan bersama menggunakan rumus iklim organisasi, di mana jawaban positif dari kedua pernyataan akan dibagi dua, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan jumlah responden. Nilai iklim pengambilan keputusan bersama gabungan yang mencapai nilai koefisien berkisar dari 0,8 - 0,97 umumnya dianggap memuaskan, dan masuk dalam kategori positif.

3. Kejujuran

Kejujuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana responden mampu menyampaikan isi pikiran dengan apa adanya. Selain itu, juga ada keterusterangan dari responden sehingga tidak ada selisih paham dan tidak ada kebohongan yang terjadi. Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan dalam organisasi. Dengan

demikian, semua anggota organisasi mampu mengatakan apa yang ada dalam pikirannya tanpa mengindahkan lawan bicara yang dimaksud apakah rekan kerjanya, bawahan, maupun atasannya. Sehingga diperoleh variabel penelitian berupa: adanya keterusterangan dan kejujuran di antara atasan dan bawahan, serta adanya kebebasan bagi anggota dalam mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi. Pengukuran iklim kejujuran menggunakan rumus iklim organisasi, di mana jawaban positif dari kedua pernyataan akan dibagi dua, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan jumlah responden. Nilai iklim kejujuran gabungan yang mencapai nilai koefisien berkisar dari 0,8 - 0,97 umumnya dianggap memuaskan, dan masuk dalam kategori positif.

4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dalam penelitian ini dimaksudkan dengan responden menilai keterbukaan komunikasi yang diperoleh dari pimpinannya dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Adapun bentuk komunikasi tersebut dapat diketahui dengan adanya koordinasi atau informasi yang berhubungan langsung dengan tugas yang dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini dikarenakan informasi yang kurang akurat akan mempengaruhi kualitas kinerja anggota organisasi. Adapun pengecualian, yaitu pada informasi yang bersifat rahasia, maka harus ada komunikasi tersendiri yang dilakukan pimpinan. Varibel yang akan diteliti dalam indikator ini adalah: adanya kemudahan dari atasan dalam memberikan informasi untuk meningkatkan kemampuan berkoordinasi dan

kemudahan bagi bawahan dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Pengukuran iklim keterbukaan dalam komunikasi ke bawah menggunakan rumus iklim organisasi, di mana jawaban positif dari kedua pernyataan akan dibagi dua, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan jumlah responden. Nilai iklim keterbukaan dalam komunikasi ke bawah gabungan yang mencapai nilai koefisien berkisar dari 0,8 - 0,97 umumnya dianggap memuaskan, dan masuk dalam kategori positif.

5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas

Mendengarkan dalam komunikasi ke atas dalam penelitian ini memiliki maksud sejauh mana responden merasa input yang diberikan pada atasan dinilai penting. Dalam hal ini, anggota organisasi akan merasa bahwa keberadaannya dalam organisasi tersebut tidak hanya sebagai sebuah formalitas dalam melaksanakan kewajibannya, akan tetapi lebih kepada arah pemberian kontribusi positif dan pengabdian kepada masyarakat melalui Partai Golkar DPD Kota Surabaya. Dengan merasa keberadaannya bernilai bagi orang lain, maka anggota organisasi tersebut akan memiliki motivasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi. Hal ini mengharuskan personal tiap tingkat dalam organisasi tersebut harus mendengarkan saran atau laporan yang dikemukakan anggota organisasi di tingkat bawahnya secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Sehingga didapatkan variabel penelitian berupa: atasan menganggap penting pendapat dan pemikiran bawahan untuk dilaksanakan, dan atasan mendengar dan berpikiran luas atas saran dan laporan anggota di bawahnya. Pengukuran iklim

mendengarkan dalam komunikasi ke atas menggunakan rumus iklim organisasi, di mana jawaban positif dari kedua pernyataan akan dibagi dua, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan jumlah responden. Nilai iklim mendengarkan dalam komunikasi ke atas gabungan yang mencapai nilai koefisien berkisar dari 0,8 - 0,97 umumnya dianggap memuaskan, dan masuk dalam kategori positif.

6. Perhatian pada tujuan-tujuan dengan kinerja tinggi

Adapun maksud dari perhatian pada tujuan-tujuan dengan kinerja tinggi ini adalah sejauh mana responden menunjukkan komitmen yang dimiliki untuk menghasilkan kinerja yang baik dengan kualitas tinggi dan biaya rendah yang merupakan bagian dari tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: atasan memberikan motivasi dan penghargaan kepada bawahan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas, serta anggota berkomitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi. Pengukuran iklim perhatian pada tujuan-tujuan dengan kinerja tinggi menggunakan rumus iklim organisasi, di mana jawaban positif dari kedua pernyataan akan dibagi dua, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan jumlah responden. Nilai iklim perhatian pada tujuan-tujuan dengan kinerja tinggi gabungan yang mencapai nilai koefisien berkisar dari 0,8 - 0,97 umumnya dianggap memuaskan, dan masuk dalam kategori positif.

7. Setelah diperoleh nilai iklim komunikasi dari keenam indikator, kemudian dilakukan penghitungan nilai iklim komunikasi organisasi. Pertama-tama

jumlah jawaban positif dari keenam indikator dihitung dan dibagi dengan dua belas pertanyaan tentang iklim organisasi. Hasil yang didapatkan kemudian dibagi dengan jumlah responden untuk memperoleh nilai iklim komunikasi organisasi. Nilai Iklim Komunikasi Organisasi yang mencapai nilai koefisien 0.8 – 0.97 menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi masuk dalam kategori positif.

Dokumen terkait