• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menghitung dan menganalisis karakteristik dan perilaku lalu lintas pada Ruas Jalan Lenteng Agung, dibutuhkan beberapa komponen yang nantinya akan digunakan sebagai input dalam perhitungan. Metode perhitungan dan pendekatan yang digunakan mengacu pada MKJI 1997. Panjang total ruas jalan Lenteng Agung yang dikaji adalah 8 km untuk masing masing arah. Di bawah ini dijelaskan data mengenai beberapa

segmen ruas jalan yang memang berpotensi mengalami kemacetan di sepanjang Jalan Lenteng Agung.

Segmen Ruas Jalan yang dikaji adalah :

1. Ruas Jalan Lenteng Agung (Segmen V), Stasiun Lenteng Agung (Arah Depok). 2. Ruas Jalan Lenteng Agung (Segmen VII), Stasiun Tanjung Barat (Arah Jakarta). 3. Ruas Jalan Lenteng Agung (Segmen III), Stasiun Tanjung Barat (Arah Depok).

➎➏ ➐➏➑➏ ataeometri Jalan

Pengukuran geometrik jalan yang dilakuakan meliputi pengukuran lebar badan jalan termasuk lajur dan jumlah lajur, bahu jalan, komponen bangunan jalan seperti jarak kerb ke penghalang pada trotoar, kondisi lingkungan dan bangunan sisi jalan yang mempengaruhi tata guna lahan jalan tersebut, marka jalan, rambu jalan, dan sebagainya.

1. Segmen V, Stasiun Lenteng Agung (Arah Depok).

Gambar.21. Gambar Rencana Situasi dan Penampang melintang Jalan, Segmen V (Stasiun Lenteng Agung, Arah Depok)

Nama jalan : Lenteng Agung, Jakarta Selatan

No / Batas Segmen :V/ Simpang JL.Agung Raya 1 dan Stasiun Lenteng Agung Tipe jalan : 3/1

Panjang Segmen : 900 m Lebar perkerasan : 9,10 m

Rata rata Jarak kerb penghalang (m) : 1,4 m Rata rata Lebar efektif bahu (dalam + luar) (m) : 0,75 m

2. Segmen VII, Stasiun Tanjung Barat (Arah Jakarta)

Gambar.22. Gambar Rencana Situasi dan Penampang melintang Jalan, Segmen VII (Stasiun Tanjung Barat, Arah Jakarta)

No / Batas Segmen :➔→ →/ Simpang LA Barat lama dan Stasiun Tanjung Barat Tipe jalan : 4/1

Panjang Segmen : 300 m Lebar perkerasan : 12,55 m

Rata rata Jarak kerb penghalang (m) : 0,8 m Rata rata Lebar efektif bahu (dalam + luar) (m) : 0,25 m

3. Segmen III, Stasiun Tanjung Barat (Arah Depok)

Gambar.23. Gambar Rencana Situasi dan Penampang melintang Jalan, Segmen VII (Stasiun Tanjung Barat, Arah Jakarta)

No / Batas Segmen :➣ ➣ ➣/ JL.Simatupang dan Stasiun Tanjung Barat Tipe jalan : 4/1

Panjang Segmen : 500 m Lebar perkerasan : 13 m

Rata rata Jarak kerb penghalang (m) : 1,3 m Rata rata Lebar efektif bahu (dalam + luar) (m) : 1,2 m

↔↕ ➙↕➛↕ ata ➝➞mbatan Samping

Pengukuran nilai hambatan samping pada Ruas Jalan Lenteng Agung dilakukan dengan mengacu pada prosedur yang dijelaskan pada MKJI 1997. Mengetahui nilai bobot kejadian yang merupakan hasil dari Frekuensi kejadian dikalikan dengan faktor bobot, cukup penting untuk dilakukan demi mengetahui klasifikasi kelas hambatan samping pada segmen yang dikaji. Pengambilan pada jam puncak pagi dan sore, lalu dicari nilai terbesar dari jam puncak tersebut.

Tabel 29. HasilSurveiJumlah frekuensi kejadian Hambatan Samping Segmen / Arah Jam Puncak Pukul (WIB) PED (kejadian) PSV (kejadian) EEV (kejadian) SMV (kejadian) V Pagi 06.00-07.00 833 117 51 35 Depok Sore 17.00-18.00 1320 154 145 9 VII Pagi 06.00-07.00 625 202 73 76 Jakarta Sore 17.00-18.00 414 100 66 22 III Pagi 06.00-07.00 677 232 137 33 Depok Sore 17.00-18.00 665 301 234 122

Sumber: Pengamatan di lapangan, September 2011

Dari hasil survei frekuensi kejadian yang dijelaskan pada tabel 26. Dengan faktor bobot untuk hambatan samping yang ditentukan MKJI sebagai berikut ini.

a. Pejalan kaki (PED) = 0,5.

b. Kendaraan Parkir, menaikan atau menurunkan penumpang (PSV) = 1,0. c. Kendaraan masuk dan keluar (EEV) = 0,7.

d. Kendaraan lambat (SMV) = 0,4.

Nilai frekuensi bobot kejadiannya akan dijelaskan pada tabel 27, di bawah ini : Tabel 30. HasilNilai frekuensi bobot kejadian Hambatan Samping

Segmen / Arah Jam Puncak PED (0,5xfrek) PSV (1,0xfrek) EEV (0,7xfrek) SMV

(0,4 xfrek) Total Kelas

V Pagi 417 117 36 14 583 H Depok Sore 660 154 102 4 919 VH VII Pagi 313 202 51 30 596 H Jakarta Sore 207 100 46 9 362 M III Pagi 339 232 96 13 680 H Depok Sore 333 301 164 49 846 H

Dari penyajian tabel 27 di atas, penentuan kelas hambatan samping digunakan yang terbesar dari nilai bobot frekuensi kejadian yang didapat.

➟➠ ➡➠ ➡➠ ata arus lalu lintas kendaraan Ruas Jalan

Setelah melakukan pengamatan langsung dan observasi di lapangan mengenai situasi kemacetan yang terdapat pada beberapa titik sepanjang Jalan Lenteng Agung, maka untuk pengambilan data arus lalu lintas kali ini

Pengambilan data arus lalu lintas pada ruas Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan dipilih beberapa segmen yang berpotensi mengalami kemacetan. Bukan serta merta Data mengenai arus lalu lintas kendaraan yang terwakili pada lalu-lintas harian rata rata kendaraan (LHR) yang dihitung yaitu gerak kendaraan sepanjang satu ruas jalan tertentu. Data tersebut merupakan data primer yang secara langsung didapatkan melalui hasil pengamatan di lapangan. Pengambilan data LHR dilakukan pada hari kerja.

Survei arus lalu lintas dilaksanaan pada jam sibuk pagi (Pukul 06.00 08.00) dan sore (Pukul 16.00 18.00).

Pengamatan yang dilakukan dipilih pada hari kerja yakni Senin, Selasa, Rabu, Kamis kecuali Jumat dan Sabtu.

Tabel 31. Survei Arus Lalu Lintas Segmen V, Ruas Jl. Lenteng Agung, Arah : Jakarta Depok (lokasi : Stasiun Lenteng Agung).

Kendaraan Kendaraan Sepeda Total kend. ringan (LV) berat (HV) Motor (MC) bermotor

GOL emp = 1,0 emp = 1,2 emp = 0,25 (MV) Waktu Puncak kend/j smp/j kend/j smp/j kend/j smp/j kend/j smp/j

PAGI 06:00 - 07:00 1000 1000,0 75 90,0 3246 811,5 4.321 1.902 06:15 - 07:15 1278 1278,0 80 96,0 3809 952,3 5.167 2.326 06:30 - 07:30 1544 1544,0 86 103,2 4304 1076,0 5.934 2.723 06:45 - 07:45 1748 1748,0 93 111,6 4973 1243,3 6.814 3.103 07:00 - 08:00 1896 1896,0 86 103,2 5848 1462,0 7.830 3.461 SORE 16:00 - 17:00 1850 1850,0 153 183,6 7371 1842,8 9.374 3.876

16:15 - 17:15 1825 1825,0 140 168,0 7767 1941,8 9.732 3.935 16:30 - 17:30 1919 1919,0 135 162,0 8373 2093,3 10.427 4.174

6:45 - 17:45 1909 1909,0 127 152,4 8892 2223,0 10.928 4.284

17:00 - 18:00 1813 1813,0 114 136,8 8716 2179,0 10.643 4.129

Tabel 32. Survei Arus Lalu Lintas Segmen VII, Ruas Jl. Lenteng Agung, Arah : Depok Jakarta (lokasi : Stasiun Tanjung Barat).

Kendaraan Kendaraan Sepeda Total kend. ringan (LV) berat (HV) Motor (MC) bermotor

GOL emp = 1,0 emp = 1,2 emp = 0,25 (MV) Waktu Puncak kend/j smp/j kend/j smp/j kend/j smp/j kend/j smp/j

PAGI 06:00 - 07:00 2470 2470,0 171 205,2 15347 3836,8 17.988 6.512 06:15 - 07:15 2466 2466,0 145 174,0 15242 3810,5 17.853 6.451 06:30 - 07:30 2496 2496,0 147 176,4 14735 3683,8 17.378 6.356 06:45 - 07:45 2418 2418,0 152 182,4 12965 3241,3 15.535 5.842 07:00 - 08:00 2295 2295,0 163 195,6 12218 3054,5 14.676 5.545 SORE 16:00 - 17:00 1848 1848,0 152 182,4 4772 1193,0 6.772 3.223 16:15 - 17:15 1831 1831,0 153 183,6 4751 1187,8 6.735 3.202 16:30 - 17:30 1833 1833,0 174 208,8 4621 1155,3 6.628 3.197 16:45 - 17:45 1759 1759,0 152 182,4 4810 1202,5 6.721 3.144 17:00 - 18:00 1695 1695,0 141 169,2 4573 1143,3 6.409 3.007

Tabel 33. Survei Arus Lalu Lintas Segmen III, Ruas Jl. Lenteng Agung, Arah : Jakarta Depok (lokasi : Stasiun Tanjung Barat).

Kendaraan Kendaraan Sepeda Total kend. ringan (LV) berat (HV) Motor (MC) bermotor

GOL emp = 1,0 emp = 1,2 emp = 0,25 (MV) Waktu Puncak kend/j smp/j kend/j smp/j kend/j smp/j kend/j smp/j

PAGI 06:00 - 07:00 1552 1552,0 88 105,6 4408 1102,0 6.048 2.760 06:15 - 07:15 1638 1638,0 103 123,6 5277 1319,3 7.018 3.081 06:30 - 07:30 1609 1609,0 116 139,2 5322 1330,5 7.047 3.079 06:45 - 07:45 1544 1544,0 119 142,8 5105 1276,3 6.768 2.963 07:00 - 08:00 1553 1553,0 113 135,6 4947 1236,8 6.613 2.925 SORE 16:00 - 17:00 2584 2584,0 132 158,4 9951 2487,8 12.667 5.230 16:15 - 17:15 2326 2326,0 124 148,8 9857 2464,3 12.307 4.939 16:30 - 17:30 2320 2320,0 120 144,0 9952 2488,0 12.392 4.952 16:45 - 17:45 2392 2392,0 116 139,2 9536 2384,0 12.044 4.915 17:00 - 18:00 2389 2389,0 117 140,4 9418 2354,5 11.924 4.884

Tabel 34. Survei Arus Lalu Lintas Ruas Jl. Lenteng Agung untuk Segmen III, V, Arah menuju Depok dan Segmen VII, Arah menuju Jakarta.

Periode Waktu (WIB)

SEGMEN V (Stasiun Lenteng Agung)

Arah Jkt- Depok

SEGMEN VII Stasiun Tanjung Barat

Arah Depok - Jkt

SEGMEN III Stasiun Tanjung Barat

Arah Jkt- Depok Tanggal Kamis, 25 08 11 Senin, 23 08 11 Senin, 20 09 11

(Kend/Jam) (SmpJam) (Kend/Jam) (SmpJam) (Kend/Jam) (SmpJam) 06:00 - 07:00 4.321 1.902 ➥ ➦➧ ➨➩ ➩ 6.512 6.048 2.760 06:15 - 07:15 5.167 2.326 17.853 6.451 7.018 3.081 06:30 - 07:30 5.934 2.723 17.378 6.356 7.047 3.079 06:45 - 07:45 6.814 3.103 15.535 5.842 6.768 2.963 07:00 - 08:00 7.830 3.461 14.676 5.545 6.613 2.925 16:00 - 17:00 9.374 3.876 6.772 3.223 12.667 5.230 16:15 - 17:15 9.732 3.935 6.735 3.202 12.307 4.939 16:30 - 17:30 10.427 4.174 6.628 3.197 12.392 4.952 16:45 - 17:45 10.928 4.284 6.721 3.144 12.044 4.915 17:00 - 18:00 10.643 4.129 6.409 3.007 11.924 4.884

➲➳. ➵ ➸➺➳ ➻ ➼➽➾ ➚➪➶ ➚➪➺ ➚➹ ➚➪ ➘➴➷ ➬ ➮➱✃➱ ❐➬❒➬➴✃ ❮➱✃ ❰➱✃ ➴ ➬ÏÐ➴ ❐Ñ➴Ò ➬Ó ➬✃➱➷ Ô➴ Õ➴ ❐➴✃ Ö➴✃ ×➱✃❰ ➬Ö➱✃❒➬Ø ➬Ù➴Ò ➬Ú➱✃ Û➱Ü➴Ü Ó➱❮➴ Ý➱ ❒➴✃ Û➴✃ ❰ ❒➱ ❐➴Þ Ö➬❐➴ÙÑÙ ➴✃ ➮➴ Ö➴ ßÑ➴Ò Õ➴ ❐➴✃ à➱✃ ❒➱✃ ❰ á❰ Ñ✃ ❰â Õ➴Ù ➴➷ ❒➴ ã➱ ❐➴ ❒➴✃ä ➘➴ ➮➴ ❒ Ö➬❒➴➷➬Ù Ù ➱Ò ➬❮➮Ñ ❐➴✃Ü➴Þå➴æ . ➵çè éê ëìíîï ðñ Ó➱❮ ➴ Ý➱ ❒➴✃ ❐➴ ❐Ñ ò ❐➬✃ ❒➴Ò Ö➱✃ ❰➴✃ Ö➴❮➮➴Ù Ü➱Ò ➴➷ Û➴ ✃❰ Ö➬❒➬❮ Ü Ñ ❐Ù ➴✃ Û➴✃ ❰ ❒➱➷ Ô➴ Ö ➬ ➮➴ Ö➴ ➷Ñ➴Ò Õ➴ ❐➴✃ à➱✃ ❒➱✃ ❰á❰Ñ✃ ❰ Û➴✃❰ Ö ➬Ù➴ Ô➬➴ Ö➴ ❐➴ÞÜ➱ ➷ ❐óÙ ➴Ò ➬ Ö➬ã❒➴Ò ➬Ñ✃ à➱✃❒➱✃ ❰á❰Ñ✃ ❰ Ö➴✃ã❒➴Ò ➬Ñ✃ ô➴✃ ÔÑ✃❰ õ➴➷ ➴ ❒ä Ú➴ Ö➴ ßÑ➴Ò Ô➴ ❐➴✃ Ö➬ ã❒➴Ò ➬Ñ✃ à➱✃❒➱✃ ❰ á❰ Ñ✃ ❰ Ñ✃❒ÑÙ ➴➷➴Þ ❮➱✃ÑÔÑ Õ➴Ù➴➷ ❒➴ ❒➱➷Ö➴ ➮➴ ❒ Ü Ñ➴Þ Ò ➬❮ ➮➴✃ ❰ Û➴Ù ✃ ➬ ã➬❮➮➴✃ ❰ Õ➴❰➴Ù ➴➷Ò ➴ Ö➴✃ ã➬❮➮➴✃ ❰ ×äÓ ➴ÞØ ➬ ➭â Ù ➱ Ö Ñ➴ Ò ➬❮➮➴✃ ❰ Ü➱➷ ➴ Ö➴ ➮➴ Ö➴ ❐óÙ ➴Ò ➬ Û➴✃ ❰ Ò ➴❮ ➴ Ö➴✃ Ò➴ ❐➬✃ ❰ Ü➱➷Ö➱Ù ➴ ❒➴✃ä Ú➱➷Þ➬❒Ñ✃❰ ➴✃ Û➴✃❰ Ö➬Ö➴ ➮➴ ❒ Û➴Ù✃➬ ➮➴ Ö➴ ã➬❮➮➴✃ ❰ Õ➴❰ ➴Ù➴➷ Ò➴ Ö➱✃❰ ➴✃ ➘ã ö ➫â➫ ÷ ❮➱❮➬❐➬Ù ➬ àøS Ò ➱ Ö➴✃ ❰Ù ➴✃ ➮➴ Ö➴ ã➬❮➮➴✃ ❰ ×äÓ➴ÞØ➬ ➘ã ö ùâ➯ú Ö➴✃ àøSûâ Ò➱ Ö➴✃❰Ù ➴✃ Ñ✃❒ÑÙ ➮➱➷Þ➬❒Ñ✃ ❰➴✃ Ñ✃❒ÑÙ ➴➷➴Þ ❮➱✃ Ñ ÔÑ ➘➱ ➮óÙ ➘ã ö ➫âùü Ö➱✃❰ ➴✃ àøSýä þ✃ ❒ÑÙ ❐óÙ ➴Ò ➬ Ù➱❮ ➴ Ý➱ ❒➴✃ ❐➴ ➬✃ Û➴✃ ❰ Ö➬➴✃ ➴ ❐➬Ò➴ Û➴Ù✃➬ ã❒➴Ò ➬Ñ✃ ô ➴✃ ÔÑ✃❰ õ ➴➷➴ ❒ Ñ✃ ❒ÑÙ Ù ➱ ÖÑ➴ ➴➷➴Þ ä ÿ➴Ò ➬❐ ➮➱✃ ➱ ❐➬❒➬➴✃ ❮➱❮➮➱➷❐➬Þ➴ ❒Ù ➴✃ Ü ➴Þå➴ ➮➴ Ö➴ ã❒➴Ò ➬Ñ✃ ô➴✃ ÔÑ✃❰ õ ➴➷➴ ❒ (➴➷ ➴Þ Õ➴Ù➴➷❒➴) ➘ã ö ➫ â ➭ Ö➱✃❰ ➴✃ àøSýä ã➱ Ö➴✃ ❰Ù ➴✃ Ñ✃❒ÑÙ ➴➷➴ÞÒ ➱Ü ➴ ❐➬Ù✃ Û➴ ❮ ➱✃ Ñ ÔÑ ➘➱ ➮óÙ ➘ã ö ùâ➯ Ö➱✃ ❰ ➴✃àøSýä ×➴Ù➴ã➱ Ý➴➷ ➴ ❰➴ ➷ ➬Ò Ü ➱Ò ➴➷Ü➴Þå➴ Ö➬ Ò➱ ➮➴✃ Ô➴✃ ❰ Õ ❐ä à➱✃❒➱✃ ❰ á❰Ñ✃ ❰ Ô➬Ù➴ Ö ➬❐➬Þ➴ ❒ Ö➴➷ ➬ àøS yan terjadgi pada titik ò ❒➬❒➬Ù ❮➴ Ý➱ ❒✃ Û➴â Õ ❐äà➱✃ ❒➱✃❰á❰ Ñ✃❰❒➱➷❰ó❐ó✃❰Ô➴ ❐➴✃Ö➱✃ ❰➴✃❒➬✃ ❰Ù➴ ❒Ù ➱❮➴ Ý➱ ❒➴✃Ò ➴✃ ❰➴ ❒❒➬✃ ❰❰➬ä ✁ñ õ➴Þå➴ ➮➴ Ö➴ ❒➬❒➬Ù Ù ➱❮➴ Ý➱ ❒➴✃ Û➴✃❰ Ö➬Ù ➴ Ô➬ ❮➱✃ ❰❰ ➴❮Ü ➴➷Ù ➴✃ ➴ Ö➴✃ Û➴ ➮➱➷Ü➱ Ö➴➴✃ Þ➴Ò ➬❐ ➮➱➷Þ➬❒Ñ✃ ❰➴✃ Ü ➱➷ Ö➴Ò ➴➷ Ù➴✃ ×Ó Õ✂ Ö➱✃ ❰➴✃ Ùó✃Ö➬Ò ➬ Ò ➱Ü ➱✃➴➷✃ Û➴ä ã➱ Ý➴➷ ➴ Ñ❮ Ñ❮ ✃ ➬❐➴ ➬ ❒Ñ✃ Ö➴➴✃ ➮➴ Ö➴Ùó✃ Ö ➬Ò ➬Ò➱Ü ➱✃➴ ➷✃ Û➴❐➱Ü➬ÞÜ➱Ò ➴➷Ö ➬Ü➴✃Ö➬✃ ❰Ù ➴✃ Ö➱✃ ❰➴✃Þ➴Ò ➬❐×ÓÕ ✂ä

✖☛ ✍✗ ✒✗✢ ✎✠✓ ✘✌✏✌✑✠✢✠✓ ☞✤✜ ✗☞ ☛ ✎✌✏✠✑✌✒✠✓ ✔✠✓✕ ✏✌✓ ✔✌✜✗ ✡✗ ✢ (✏✠✎✡✤) ✔✠✓✕ ✏ ✌✜☛ ✓✕ ✎✗ ✘☛ ✍✌✡✍ ✠✕ ✠☛ ✠☞ ✘ ✌✎☞ ✌✘ ✌✡✒☛✦ ✠✧ ★✌✡✍ ✠☛ ✎✠✓✩✪ ✫ ✬✬✭✮✯✰✱ ✭✰ ✯✯✪ ✭✰✱ ✍✧ ★✌✡✍ ✠☛ ✎✠✓✲ ✠✒✠✕ ✗ ✓✠✜ ✠✢ ✠✓ ✑✧ ✳ ✤✡✏ ✠✜☛☞ ✠☞ ☛✴✗ ✓✕ ☞☛✵✠✜ ✠✓ ✖✧ ★✌✓✌✕✠✎✠✓ ✠☞ ✘ ✌✎✜ ✌✕ ✠✜ ✶✢✗ ✎✗✏ ✌✧ ★✌✡✍ ✠☛ ✎✠✓☞ ☛☞ ✒✌✏✷✠✡☛ ✓✕ ✠✓✖ ✠✓☞☛☞ ✒✌✏ ✘ ✌✡✕ ✌✡ ✠✎✠✓✔✠✓✕ ✠✏ ✠✓ ✛✑ ✌✘✠✒✛✓✔✠✏✠✓ ✛✏✗✡ ✠✢✛ ✖ ✠✓✌✴☛☞ ☛ ✌✓✧ . ✹✺✻ ✺✼ ✄✧ ✽✌✏ ☛ ✓☛✏✠✜☛☞ ✠☞ ☛ ✍✌✡ ✍✠✕✠☛ ✠✎✒☛✾☛ ✒✠☞ ☞ ☛☞ ☛ ✜ ✠✢✠✓ ✔✠✓✕ ✖✠✘ ✠✒ ✏ ✌✓✷✠✖☛ ✢ ✠✏ ✍ ✠✒✠✓☞ ✠✏✘☛ ✓✕ ✷✠✜ ✠✓ ☞ ✌✘✌✡ ✒☛ ✘ ✌✖✠✕✠✓✕ ✎ ✠✎☛ ✜☛✏✠✛ ✎☛✤☞ ✛ ✘ ✠✓✕ ✎ ✠✜ ✠✓ ✤ ✷✌✎✛ ✖☞ ✍✧ ✵✗✕ ✠ ✏ ✌✓✕✤✘ ✒☛✏ ✠✜ ✎ ✠✓ ✎ ✠✘✠☞ ☛ ✒✠☞ ✷✠✜ ✠✓ ✖ ✠✓ ☞ ☛✏ ✘ ✠✓✕ ✖ ✌✓✕✠✓ ✏ ✌✓✤✡✏ ✠✜☛☞ ✠☞ ☛ ✜ ✌✍✠✡ ✌✴✌✎ ✒☛✴ ✷✠✜ ✠✓ ✠✕ ✠✡ ✒✠✎ ✠✖✠ ✎ ✌✓✖ ✠✡✠✠✓✔✠✓✕✍ ✌✡✢ ✌✓✒☛ ✶✏ ✌✓ ✌✘☛ ✒☛ ✖ ✠✎✘✠✖ ✠✒✌✏ ✘ ✠✒✔✠✓✕✖☛☞ ✌✖☛ ✠✎✠✓✧ ✿✧ ★✌✓✌✕✠✎✎ ✠✓ ✠☞ ✘ ✌✎ ✜ ✌✕✠✜ ✢ ✗✎ ✗✏ ✒✌✡ ✎✠☛ ✒ ✠✒✗✡ ✠✓ ✖ ✠✓ ✒✠✒✠ ✒✌✡ ✒☛ ✍ ✜ ✠✜ ✗ ✜☛✓✒✠☞ ✎✠✡✌✓ ✠ ✍ ✠✓✔✠✎ ✓ ✔✠✘ ✌✜ ✠✓✕✕ ✠✡ ✠✓✔✠✓✕✒ ✌✡✷✠✖☛✘ ✠✖ ✠✒☛ ✒☛ ✎✥✒☛ ✒☛ ✎✎ ✌✏ ✠✑✌✒✠✓☞ ✌✘✌✡ ✒☛✖☛ ✠✓ ✒✠✡✠✓ ✔✠✦❀❁ ❂❃❄❅❃❄❆☛✏ ✠✜ ✓ ✔✠ ✘✌✓✕✕✗✓ ✠✠✓ ✖✠✡☛ ✒✡✤✒✤✠✡✖ ✠✓ ✍✠✢ ✗ ✷✠✜ ✠✓ ✔✠✓✕ ✠✖ ✠✛✖☛ ✎✠✡ ✌✓✠✎ ✠✓ ✏ ✠☞ ☛ ✢ ✍✠✓ ✔✠✎ ✖☛ ✒✌✏ ✗☛ ✘✌✖ ✠✕ ✠✓✕ ✎ ✠✎☛ ✜☛✏ ✠✛ ✤ ✷✌✎✛ ✔✠✓✕ ✏ ✌✏ ✠✓✴✠✠✒✎ ✠✓ ✍ ✠✢✗ ✷✠✜ ✠✓ ☞ ✌✍ ✠✕ ✠☛ ✜✤✎ ✠☞☛ ✜ ✠✘✠✎ ✖ ✠✕ ✠✓✕ ✓ ✔✠✧ ✵☛ ✎ ✠ ✖☛ ✘✌✡✜ ✗ ✎✠✓ ✡✌✜✤✎✠☞ ☛ ★❇❈ ✍☛☞ ✠ ✏ ✌✓✷✠✖☛ ✠✜✒✌✡ ✓✠✒☛✴✧

Pengguna sepeda motor yang menggunakan trotoar sebagai jalan pintas dalam menerobos kemacetan, juga sepeda motor yang melawan arus lalu lintas mengingat memang jarak putaran yang ada cukup jauh.

Angkutan umum / kendaraan yang ngetem atau berhenti yang seenaknya walau ada rambu larangan berhenti.

Oleh karena itu dibutuhkan adanya petugas pengatur lalu lintas dalam hal ini Kepolisian / Dinas Perhubungan setempat juga kesadaran masyarakat agar nantinya kelancaran dan keamanan dalam berlalu lintas.

▼◆❖ ◆P◗.❘❙ ❙❚ ❯ ❱❲❳❖ ◗ ❨◆❱ ❩ ❨❬ ❭P❬ ❪◗ T❲❬ ◆P❬ T❩ ❨◆❫❴❖❩❭❨❫P. J❪❩❪ ❫ ❨◆SP❴ P❵ F❨❬ ❪❵ ❭❨❫

T❲❬ ◆P❬ ❯❜◆P❝❲ ❩ ❫P ❭❨❫❞ ◆❳ ❖ ◆❲ ❫P❨.

▼❩❳ ❡P ❨❩P ◆P, ❢P ❣❬❤. ✐❥❥ ❚ ❦❧ ♠♥ ♦♣q ♣qr ♣♠st ✉♥ Ruas Jalan Di Yogyakarta (Studi Kasus Pada Jalan K. H. Ahmad Dahlan). U◆P❝ ❲ ❩ ❫P ❭❨❫ ❞ ❫❵ ❨◗ ❞ ◆❳❖◆❲ ❫P ❨:

✈❖✇❤❨❬ ❨❩❭❨.

FP ❩❳❨❪ ❫P, ①❲❳P. ✐❥ ❥②❦ Pola Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Bandar Lampung. U◆P❝❲ ❩❫P ❭❨❫①P❴ ❖ ◆❲✇❖❩❖ ③ S❲◗ ❨❩❨◆✇.

④❡ P ❫❭ ❤C, J❖ ❭P ◆ ❦ ▼◆❳ ④❲ ◆ ❭ L❨❵❵. ✐❥ ❥ ⑤ ❦①❨❫ ❨❩ ❛❳❨❫ ❨❩ ❩❲❬❨❤❨ ❫❨❭❩ ❨◆❫❴❖❩❭❨❫P JP❵P❳❘

E❳P ❫P❬❲ ❭P✇❨ (T❲ ❩⑥❲◗ ❨❡❨◆). E❩❵ ❨◆✇✇❨. J❨❬❨❩❭❨

L❪ ⑦P ❫❯ M❨❩⑧❨◆ ❦ ✐❥ ❥ ⑨

.

Studi Manajemen Lalu lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan Pada Daerah Lingkar Dalam Kota Medan,❱ ❩❖✇❩❨◗ S❭❪❳ P

T❲❬ ◆P❬ ⑩P❴ P❵ SU◆P❝ ❲ ❩❫P❭❨❫S❪ ◗ ❨❨❭❲ ❩ ❨ U❭❨❩❨

❶❷ ❸❹ ❺❻❼ ❸ ❽❾ J❹ ❾❿❹ ❸❽➀ B❷ ❾❽ M❽❸➁ ❽, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). J❽❺ ❽❸❻❽ T❽➂➃ ❾➄ ➅ ➅7

M❨❳❤❨, ❢❖◗❨. ✐❥ ❘ ✐. Evaluasi dan Analisa Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan pada Ruas Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan). U◆P❝ ❲ ❩❫P ❭❨❫ L❨◗ ❴❪◆✇: L❨◗ ❴❪◆✇.

S❲ ❭P❳ ⑥ ❨❳⑥P, ▼❩P❲ ❫ ❦ ✐❥❥②❦ Studi kemacetan lalu lintas jalan kaligawe Kota semarang ( Tack Coat ), ❱❩❖✇❩❨◗ S❭❪❳ P T❲❬ ◆P❬ SP❴ P❵ S U◆P❝❲ ❩❫P ❭❨❫ ①P❴ ❖ ◆❲✇❖❩❖

U◆P❝❲ ❩❫P ❭❨❫ L❨◗❴ ❪ ◆✇. ✐❥ ❘❘❦ Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. B❨◆❳❨❩ L❨◗❴ ❪◆✇ : U◆P❝ ❲ ❩❫P ❭❨❫L❨◗ ❴❪◆✇.

Dokumen terkait