• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

C. Pengumpulan Data

1. Sudi Pustaka

Studi pustaka telah disajikan didalam bab I yang diambil dari buku dan situs internet. Hasil dari buku adalah data tentang kunang-kunang. Bentuk kunang-kunang, tempat hidup kunang-kunang dan cahaya kunang-kunang. Situs dari internet adalah data gambar kunang-kunang lebih bervariasi. Melalui studi pustaka kunang-kunang hidup di dataran rendah yaitu areal sawah yang lembab (banyak mengandung air). Kunang-kunang berukuran kecil menempel di sekitar tumbuhan alang-alang. Akhirnya penulis menemukan keberadaan kunang-kunang untuk dijadikan data dan sumber ide desain perancangan karya motif tekstil.

2. Observasi

a. Studi Proses Produksi

1). Studi proses produksi dilakukan di home industry “Batik Modern Masa Kini” yang terletak di Jl. Muria No. 35. Ngenden, RT 01. RW 09, Banaran, Grogol, Sukoharjo. “Batik Modern Masa Kini” merupakan industri tekstil yang

commit to user

19

scraf, bahan 2 meteran dan 3 meteran. Bahan yang digunakan adalah santung, primissima, paris dan doby. Zat warna yang digunakan adalah remasol.

2). Observasi di Sanggar Kalpika yang terletak di Tamansari, RT 01, No. 447, Yogyakarta guna mengetahui proses pembuatan batik dari awal hingga akhir. Pencarian data dilakukan dengan mewawancarai pemilik sanggar dan terjun langsung dalam proses produksi dengan melakukan percobaan guna mengetahui proses pembatikan.

Sanggar Kalpika yang terletak di Tamansari, RT 01, No. 447, Yogyakarta. Sanggar ini bisa mengerjakan berbagai macam batik baik secara teknik maupun motif yang bervariasi. Produk yang menonjol adalah pengolahan batik lukis atau yang terkenal dengan nama batik kreasi baru atau batik gaya bebas yang diaplikasikan menjadi sebuah karya seni yang berupa lukisan, selain juga sebagai benda fungsional yakni pakaian. Pewarnaan yang digunakan adalah pewarnaan dari Jerman, yaitu zat warna sintetis yakni naptol, indigosol, rapid dan remasol. Bahan yang dapat digunakan untuk pewarnaan ini adalah berbagai macam katun, doby, santung, sifon dan shimmer. Kain yang mengkilau seperti satin dan shimmer warnanya tidak dapat maksimal.

3). Studi proses produksi di perusahaan “Batik Puspa Kencana”.

Proses produksi yang dikerjakan di perusahaan “Batik Puspa Kencana” adalah

pewarnaan batik tulis. Batik pewarnaan modern tidak lagi terikat dengan

ketentuan yang ada. Pewarnaan batik modern pada perusahaan “Batik Puspa Kencana” umumnya motif dan pewarnaannya bebas (Telah menjadi tugas

commit to user

20

Contoh produk fungsi pakaian teknik batik coletan yang dimiliki “Batik Puspa Kencana” antara lain seperti pada gambar dibawah ini :

Daster Kelelawar Abaya Pakaian santai Kemeja Gambar 8 : Contoh produk fungsi batik lukis

(Sumber : Company Profile “Batik Puspa Kencana”)

<Repro : Ulin Ernawati>

Observasi studi proses produksi dilakukan dengan mewawancarai pengrajin batik. Kegunaannya mendapatkan data-data mengenai bahan dan pewarnaan batik, terutama proses pembuatan batik. Data dan informasi dari sumber terkait yang dapat menjadi pendukung dalam perancangan karya tekstil, sehingga bisa membantu dan lebih memudahkan jalannya proses perancangan, terutama kaitannya dengan batik.

Hasilnya adalah Perusahaan “Batik Modern Masa Kini” menggunakan

teknik colet dalam proses pembuatan batik. Perusahaan “Sanggar Kalpika”

menggunakan dua teknik pembuatan batik yaitu celup dan colet. Perusahaan

“Batik Puspa Kencana” menggunakan teknik colet.

Observasi studi proses produksi telah dilakukan di daeras Solo dan Jogjakarta. Sanggar Kalpika Jogjakarta merupakan sanggar kreatif yang menerima order personal. Daerah Laweyan Solo kapasitas produksinya untuk produk massal. Batik Masa Kini merupakan home industri yang menerima order personal dan massal. Oleh karena itu korelasi antara observasi dan studi pasar adalah

commit to user

21

mengetahui daya produksi perusahaan dan pemasarannya. Kapasitas produksi personal, segmen pasar yang dituju adalah menengah ke atas. Kapasitas produksi massal, segmen yang dituju adalah pasar. Oleh karena itu dilakukan studi pasar ke berbagai tempat yaitu pasar tradisional, toko, butik, mall dan galeri batik. Guna mengetahui daya beli konsumen.

b. Studi Pasar

Studi pasar dilakukan di beberapa toko dan butik daerah Solo dan Jogjakarta. Batik dalam perkembangannya telah banyak digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Berdasar hasil pengamatan studi pasar di lapangan daya beli konsumen melihat atas kebutuhan pakaian. Pakaian keseharian tidak mengeluarkan biaya besar maka tempat yang dituju adalah pasar, toko dan mall dengan harga menengah. Pakaian pesta yang mengeluarkan biaya besar maka tempat yang dituju adalah pusat perbelanjaan seperti toko, galeri dan mall yang memiliki kualitas bagus.

Beberapa kawasan yang menjadi target survey, diantaranya : 1. Pasar Bringharjo, Yogyakarta

Dikawasan Bringharjo produk yang ditawarkan juga secara massal dan sebagian besar untuk kalangan menengah kebawah dengan harga Rp. 25.000,00 – Rp. 150.000,00. Toko yang dikunjungi adalah Pangestu batik, Atik Bagaskara, Batik Saerah, Batik Ayu Srikandi, dan Elfri batik.

commit to user

22

2. PGS (Pusat Grosir Solo) dan BTC (Beteng Trade Center)

PGS dan BTC merupakan pusat perbelanjaan di Kota Solo, persamaan kedua tempat ini adalah barang yang ditawarkan dapat dibeli grosir maupun eceran, bersifat massal dengan harga 15.000,00 – 150.000,00 tergantung dari barang yang ditawarkan. Perbedaannya adalah PGS produk yang lebih banyak ditawarkan adalah pakaian jadi sedangkan BTC produk yang lebih banyak ditawarkan adalah kain.

3. Matahari di Solo Grand Mall

Matahari terkenal dengan produk dan kualitas yang bagus. Produk yang dijual ada yang bersifat massal dan eksklusif. Hal ini bisa dilihat dari kualitas produk yang meliputi bahan, warna,dan motif yang berkelas dan tidak pasaran. Gaun untuk kalangan menengah keatas harga yang ditawarkan Rp. 179.000,00 – Rp. 300.000,00.

4. Batik Keris Nonongan

Batik Keris merupakan pusat garment dan perbelanjaan batik eksklusif di kota Surakarta. Produk berbahan baku dari santung, katun dan sutera (ATBM, ATM dan Dolby). Batik berbahan Organdi, Sifon dan Satin Sutera harga yang ditawarkan mulai Rp. 300.000,00 – Jutaan rupiah.

5. Batik Danar Hadi

Batik Danar Hadi merupakan usaha turun temurun. Museum Kuno Batik Danar Hadi terletak di galeri Slamet Riyadi. Batik dalam memproduksinya berbahan baku dari santung, katun dan sutera (ATBM, ATM dan Dolby). Proses pengerjaan

commit to user

23

dengan teknik kombinasi, cap, dan tulis. Batik berbahan Organdi, Sifon dan Satin Sutera harga yang ditawarkan mulai Rp. 300.000,00 – Jutaan rupiah.

5. Batik Semar

Batik Semar merupakan pusat garment dan perbelanjaan batik eksklusif di kota Surakarta. Produk berbahan baku dari santung, katun dan sutera (ATBM, ATM dan Dolby). Batik berbahan Organdi, Sifon dan Satin Sutera harga yang ditawarkan mulai Rp. 350.000,00 – Jutaan rupiah.

Berdasarkan survey yang dilakukan, produk bagi kalangan menengah ke atas terbatas dan mulai memperhatikan kualitas desain mulai dari bahan, warna, motif dan teknik tetapi kualitas produknya cukup bersaing dan tidak pasaran. Perancangan motif tekstil kunang-kunang masuk dalam kategori produk untuk kalangan menengah ke atas seperti pada Batik Keris, Batik Semar dan Batik Danar Hadi.

c. Toko

Survei toko dilakukan guna mengetahui harga bahan tekstil (bahan polos untuk dibatik).

1). Spesial, Pasar Legi

Toko ini menjual berbagai macam jenis kain untuk produk tekstil. Beberapa kain yang ditawarkan mempunyai harga jual masing-masing : kain katun sifon sutera Rp. 100.000,00 dan Rp; 125.000,00, kain organdi sutera Rp. 120.000,00, kain satin sutera Rp. 175.000,00 - Rp. 275.000,00.

commit to user

24 2). Garden, Slamet Riyadi

Toko ini menjual berbagai jenis kain untuk produk tekstil kalangan eksklusif. Produk berbahan lokal dan Impor. Bahan impor didatangkan dari negara Itali, Perancis, Jepang dan Korea. Kain sifon sutera Rp. 105.000,00, kain organdi sutera Rp. 120.000,00, kain satin sutera Rp. 140.000,00-Rp. 300.000,00. 2) Mac Mohan, Singosaren

Toko ini menjual berbagai jenis kain untuk bahan pakaian, mulai yang termurah sampai yang paling mahal. Salah satu kain yang ditemukan dan akhirnya tertarik untuk menggunakan kain tersebut adalah kain shimmer yang mempunyai banyak pilihan warna dengan harga Rp. 24.000,00 per meternya.

a. Perkiraan kebutuhan

Perkembangan desain dan bisnis berbagai jenis pakaian di tanah air semakin bertambah maju. Pakaian pesta mempunyai banyak peminat sejalan kebutuhan masyarakat untuk menghadiri banyak kegiatan yang memerlukan penampilan yang lebih istimewa.

Dokumen terkait