• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Pengumpulan Data Proses Final Assembly

Data-data yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian di PT. PMI yang digunakan untuk penyusunan keseimbangan lintasan produksi adalah sebagai berikut.

5.1.1. Data Elemen Kerja pada Proses Final Assembly

Terdapat 21 elemen kerja pada proses final assembly dimulai dari stasiun press stator dan motor frame sampai menyusun pompa air pallet beserta dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Data Elemen Kerja pada Proses Final Assembly

Work Elemen Proses Ternaga Keterangan

Center Kerja Kerja (orang)

I 1 Press stator dan motor frame 2 1 Operator perakitan

2 Pasang rotor dan motor cover 1 Operator part

3 Setting wire ke lobang body motor frame supply 4 Pasang kapasitor dan AC cord pada motor

cover

5 Press motor frame dengan motor cover

II 6 Membersihkan scrub dengan blower 1 1 Operator perakitan

7 Test motor aging

III 8 Lilit kabel coklat & hitan, pasang connector 1 1 Operator perakitan 9 Crimping

10 Lilit kabel set pada motor set

IV 11 Solder kabel 1 1 Operator perakitan

12 Pemasangan impeller set ke motor set

V 13 Pemasangan casing cover dengan screw 1 1 Operator perakitan 14 Pemangan terminal cover dengan screw

15 Pemasangan fanblack dan fancover dengan screw

VI 16 Pengecekan pompa dan water remover 2 1 Operator perakitan 17 Penempelan barcode, kertas garansi, dan

buku panduan 1 Operator pembantu

Tabel 5.1. Data Elemen Kerja pada Proses Final Assembly (Lanjutan) Work

Center

Elemen

Kerja Proses Ternaga

Kerja (orang) Keterangan VII 18 Penyetelan buttom box & styrofoam bawah

19 Memasukan pompa air pada box 2 1 Operator perakitan

20 Penyetelan styrofoam atas & upper box 1 Operator Pembantu

21 Menyusun pompa air pallet

Sumber : Pengumpulan Data

5.1.2. Waktu Siklus Proses Final Assembly

Waktu siklus setiap elemen kerja pada proses final assembly diukur menggunakan stopwatch. Data waktu siklus dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Waktu Siklus Proses Final Assembly Elemen

Kerja

Pengamatan ke – (detik)

Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 5 6 5 6 5 5 5 5 5 5,20

2 10 10 9 10 10 10 10 9 10 10 9,80

3 6 6 5 6 6 6 5 5 6 6 5,70

4 6 7 7 8 7 7 7 8 7 7 7,10

5.1.3. Precedence Diagram Proses Final Assembly

Pada proses final assembly terdapat kondisi dimana suatu elemen pekerjaan berpengaruh terhadap elemen pekerjaan yang lain. Pada precedence constrain, elemen kerja dialokasi dengan syarat tidak boleh melanggar persyaratan prosesnya. Urutan elemen (precedence constraint) kerja dapat dilihat pada Tabel 5.3

Tabel 5.3. Precedence Constraint Proses Final Assembly Elemem

Proses

No. Elemen

Kerja Sebelum Sesudah

O-1 1 - 3

O-11 12 11 13 elemen kerja yang pembagiannya berdasarkan Tabel 5.1. dalam bentuk diagram precedence dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Precedence Diagram Proses Final Assembly

5.1.4. Job Qualification

Data job qualification dari setiap elemen kerja adalah sebagai berikut:

a. Operator pemasangan menggunakan bolt dan screw untuk menyatukan dua komponen dalam perakitan.

c. Semua operator harus berpengalaman menggunakan alat dan mesin dan mengetahui setiap elemen kerja karena sering terjadi rotasi operator jika ada operator yang harus digantikan pada saat itu.

5.1.5. Data Waktu Perpindahan

Pengukuran waktu perpindahan dengan menggunakan stopwatch pada setiap proses dari awal hingga akhir selama 5 hari pengamatan. Data waktu pengamatan dapat dilihat pada Tabel 5.4.

berikut.

Tabel 5.4. Data Waktu Perpindahan Proses Final Assembly

Work Center Pengamatan ke – (detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.1.6. Data Waktu Delay, Waktu Menunggu, dan Waktu Set-up

Data waktu delay, waktu menganggur, dan waktu set-up digunakan dalam perhitungan total waktu proses. Data ini dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Waktu Delay, Waktu Menunggu, dan Waktu Set-up

Work Center Waktu Delay (detik)

5.1.7. Data Rating Factor dan Allowance

Nilai Rating factor dan Allowance operator dari elemen kerja pembuatan drag atas sampai packaging dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Nilai Rating Factor dan Allowance Operator Perakitan

5.1.8. Data Kapasitas Harian dan Target Produksi

Data kapasitas harian dan target produksi selama bulan Agustus-September diperoleh dari data historis perusahaan. Data ini dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Kapasitas Harian dan Target Produksi Proses Final Assembly

Elemen

1 Press stator dan motor frame 610 595

2 Pasang rotor dan motor cover 610 595

3 Setting wire ke lobang body motor frame 610 595

4 Pasang kapasitor dan AC cord pada motor

cover 610 595

5 Press motor frame dengan motor cover 610 595

6 Membersihkan scrub dengan blower 610 590

7 Test motor aging 610 590

8 Lilit kabel coklat & hitan, pasang connector 610 600

9 Crimping 610 600

10 Lilit kabel set pada motor set 610 600

11 Solder kabel 610 600

12 Pemasangan impeller set ke motor set 610 600

13 Pemasangan casing cover dengan screw 610 605

14 Pemangan terminal cover dengan screw 610 605

15 Pemasangan fanblack dan fancover dengan screw

610 605

16 Pengecekan pompa dan water remover 610 615

17 Penempelan barcode, kertas garansi, dan buku

panduan 610 615

18 Penyetelan buttom box & styrofoam bawah 610 605

19 Memasukan pompa air pada box 610 605

20 Penyetelan styrofoam atas & upper box 610 605

21 Menyusun pompa air pallet 610 605

Sumber: PT. PMI

5.2. Pengolahan Data Proses Final Assembly 5.2.1. Uji Keseragaman Data Proses Final Assembly

Uji keseragaman data perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan data yang diperoleh dalam penentuan waktu standar. Pengujian keseragaman data dilaksanakan untuk mengetahui apakah data waktu berada dalam batas kontrol (BKA dan BKB) atau tidak (out of control). Contoh uji keseragaman data elemen kerja pembuatan drag atas adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan rata-rata.

Perhitungan dilakukan berdasarkan data Tabel 5.2.sehingga diperoleh

n

2. Perhitungan standar deviasi

N

3. Menghitung BKA (batas kontrol atas) dan BKB (batas kontrol bawah)

Tingkat keyakinan = 95 %, maka nilai Z = 2

Peta kontrol untuk elemen kerja pembuatan drag atas dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Sumber : Pengolahan Data

Gambar 5.2. Uji Keseragaman Data Elemen Kerja 1

Berdasarkan gambar diatas, tidak ada data waktu siklus yang melewati batas kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa data waktu siklus pengepresan stator dan M/F diatas dikatakan seragam. Rekapitulasi uji keseragaman untuk seluruh elemen kerja dalam proses final assembly dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Proses Final Assembly

Elemen

8 11,90 0,74 13,376 10,424 Seragam

9 7,30 0,48 8,266 6,334 Seragam

10 8,60 0,70 9,998 7,202 Seragam

11 11,80 0,79 13,378 10,222 Seragam

Tabel 5.8. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Proses Final Assembly (Lanjutan)

5.2.2. Uji Kecukupan Data Proses Final Assembly

Uji kecukupan dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu siklus yang telah diambil sudah memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan. Pada penelitian ini digunakan tingkat keyakinan 95%, dan tingkat ketelitian 5 %. Uji kecukupan ini dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

N'=

k = nilai absis pada tabel distribusi normal untuk luasan sebaran tingkat kepercayaan

s = tingkat ketelitian yang digunakan sebesar 5%

N = jumlah data yang aktual untuk sampel tersebut N’ = jumlah data yang seharusnya

Data dinyatakan cukup jika nilai N > N’ berdasarkan hasil perhitungan. Namun sebaliknya, jika N < N’ maka harus menambah jumlah data sebagai sampel. Sebagai contoh perhitungan uji kecukupan data, maka diambil waktu pembuatan drag atas yaitu sebagai berikut:

𝑁= (

Rekapitulasi perhitungan uji kecukupan data untuk seluruh elemen kerja ditunjukkan pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Rekapitulasi Perhitungan Uji Kecukupan Data

Elemen Kerja ΣX ΣX² (ΣX)2 N N' Keterangan

10 86 744 7.396 10 9,52 Cukup

Tabel 5.9. Rekapitulasi Perhitungan Uji Kecukupan Data (Lanjutan) Elemen Kerja ΣX ΣX² (ΣX)2 N N' Keterangan

Setelah dilakukan kedua uji diatas, maka data pendahuluan dapat digunakan dalam perhitungan selanjutnya.

5.2.3. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Standar Proses Final Assembly

Setelah diperoleh data Rf (rating factor) maka dapat dilakukan perhitungan Waktu normal. Rf=1 untuk operator yang bekerja normal, dengan menggunakan waktu siklus pada Tabel 5.6. perhitungan waktu normal untuk stasiun 1 adalah:

Rf = 1 + 0,15 = 1,15 Wn = Ws x Rf

= 5,20 x 1,06

= 5,51

Rekapitulasi perhitungan waktu normal untuk seluruh work center ditunjukkan pada Tabel 5.10

Tabel 5.10. Waktu Normal Proses Final Assembly

Elemen Kerja Rf (Detik) Waktu Siklus

5.2.4. Penerapan Theory of Contraints pada Proses Final Assembly Langkah-langkah theory of constraints terdiri dari lima langkah yaitu:

5.2.4.1. Identifikasi Kendala Sebuah Sistem

Tahap ini memerlukan observasi terhadap masalah pada proses final assembly yang akan dipecahkan. Hal ini memerlukan sebab-akibat yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab dasar ketidakseimbangan lintasan proses perakitan hingga permasalahan inti. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka permaksalahn keseimbangan lintasan yang telah ditemukan

disusun dalam bentuk diagram current reality tree (CRT) untuk dilihat hubungan sebab-akibatnya. Gambar diagram CRT dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Identifikasi bottleneck pada beberapa elemen kegiatan

Ketidakseimbangan waktu proses tiap

elemen kegiatan

Perbedaan kapasitas produksi tiap elemen

kegiatan

Penumpukan produk work in process

Gambar 5.3. Current Reality Tree (CRT)

Kesimpulan yang dapat ditarik dari diagram CRT tersebut bahwa faktor utama penyebab kendala pada proses final assembly di PT. PMI selama penelitian adalah adanya bottleneck pada elemen kerja 16 dan 17 yang dikarenakan waktu proses yang tidak seimbang pada setiap work center.

Untuk mengetahui kebutuhan waktu proses dilakukan perhitungan waktu standar. Dengan menggunakan waktu normal pada Tabel 5.12. dan allowance pada Tabel 5.7. maka perhitungan waktu baku untuk stasiun 1 adalah:

Ws = Wn 100%

100%-allowance

= 6,21 100%

100%-11%

= 6,98

BAB VI

Dokumen terkait