- Beban tanah untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda berupa renovasi Tomohon
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA 1 Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
F.2 Pengungkapan Lain-Lain
1. Telah dilakukan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran antara
LAPAN dengan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB pada tanggal 11 Februari 2016. (BA Rekon terlampir).
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 100 -Teknologi Dirgantara telah menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) tentang pengadaan Data Citra Satelit Optis Resolusi Sangat Tinggi sebagai Data Untuk Gerakan Desa 2015 dan Kawasan Tertinggal dengan nilai kontrak sebesar Rp67.383.511.727,- dan Surat Perjanjian Kerjasama tentang Pengadaan Data Citra Satelit Optis Resolusi Sangat Tinggi sebagai data dasar untuk pembuatan peta dasar Rencana Detail Tata Ruang dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 114.136.357.640,-. Berkaitan dengan hal ini, maka Pusfatekgan telah membuat surat pengajuan revisi pagu belanja diatas ambang batas sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2015 dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-9/PB/2015 tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran Pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Revisi Anggaran Badan Layanan Umum Tahun 2015. Kementerian Keuangan telah menyetujui revisi Belanja melebihi Pagu Ambang Batas pada tanggal 30 Desember 2015 dengan dikeluarkannya Revisi DIPA keempat dengan Digital Stamp No. 2137-4289-1880-9505.
3. Pusfatekgan memiliki utang jangka pendek kepada penyedia data
(vendor) sebesar Rp98.177.813.532 dengan rincian sebagai berikut :
PT. Amethis Indegeo Prakarsa senilai Rp64.715.132.245.
PT. Bhumi Prasaja senilai Rp33.462.681.287
Utang kepada pihak ketiga BLU ini akan dilunasi setelah revisi penggunaan Saldo awal BLU disetujui oleh Kementerian Keuangan di Tahun Anggaran 2016.
4. Terdapat perbedaan antara Saldo Kas pada Badan Layanan Umum
yang ada di Bendahara Penerimaan dengan yang ada di Neraca SAIBA. Hal ini disebabkan adanya beberapa transaksi yang belum dilakukan pengesahan di KPPN Jakarta III atau transaksi yang belum diselesaikan pembayarannya, antara lain :
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 101
-5. Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015 telah menggunakan
aplikasi SAIBA, aplikasi SIMAK BMN dan Persediaan versi akrual.
6. Terdapat selisih nilai pada transaksi transfer masuk dan transfer
keluar Peralatan Mesin sebesar Rp61.295.000 yang terdiri dari transfer masuk dari Pusfatekgan ke Pusfatja dan Pustekdata sebesar Rp140.200.000 berupa 5 (lima) buah laptop, 4 (empat) buah eksternal/portable hardisk, 1 (satu) buah printer, 1 (satu) buah DVD Writer dan 1 (satu) buah server, transfer masuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ke LPA Kototabang sebesar Rp125.360.000 berupa 12 (dua belas) buah rambu cermin dan transfer keluar ke Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) dari satker Pustekbang sebesar Rp204.265.000 berupa 1 (satu) buah Pesawat Tak Berawak.
7. Terdapat selisih nilai pada transaksi transfer masuk dan transfer
keluar Gedung dan Bangunan sebesar Rp42.443.500 karena adanya transfer masuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ke satker LPA Kototabang berupa 1 (satu) buah Gedung
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 102 -Pos Jaga Permanen.
8. Terdapat kesalahan akun selama tahun 2015 antara lain :
No SATUAN KERJA NILAI
5,200,000
Pembelian PM menggunakan belanja 52
82,600,000
pembelian ATL menggunakan belanja 532 3,600,000 pembelian PM menggunakan belanja 536 2 Pustekroket 273,340,000.00 273,340,000 Pengembangan PM menggunakan belanja 536 15,750,000 Pembelian PM menggunakan belanja 533 197,975,000 Pembelian PM menggunakan belanja 533 2,260,000 Pengembangan ATB menggunakan belanja 532 1,450,000 Pembelian PM menggunakan belanja 52 1,770,000 Pembelian PM menggunakan belanja 52 14,802,000
pembelian ATL menggunakan belanja 532
5 BLU 528,000.00 528,000 pembelian PM menggunakan belanja 52
187,230,000
pembelian ATL menggunakan belanja 532
6,363,500
perolehan KDP JIJ menggunakan belanja 533 168,162,588 pengembangan KDP JIJ menggunakan belanja 533 96,352,973 pengembangan KDP GB menggunakan belanja 532 99,100,000
pembelian ATL menggunakan belanja 533
8 PSTA 92,338,400 92,338,400 pembelian ATL menggunakan belanja 533 1,248,822,461 1,248,822,461 KETERANGAN 1 KSH 91,400,000 3 Pustekbang 215,985,000.00 7 Pusfatja 195,452,973.00 TOTAL 4 Pusteksat 18,022,000.00 6 Pustekdata 361,756,088.00
9. Pada Tahun 2015 penyusunan LK menggunakan basis akrual sesuai
dengan PMK Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dan PMK nomor 270/PMK.05/2015 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat.
10. Terdapat perbedaan antara Neraca Percobaan pada SAIBA dengan
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 103 -Rincian Persediaan :
Kode Uraian Neraca Percobaan Neraca BMN Selisih
117111 Barang Konsumsi Rp 2.430.008.717 Rp 2.818.560.329 Rp (388.551.612) 117113 Bahan Untuk Pemeliharaan Rp 186.513.770 Rp 187.583.470 Rp (1.069.700) 117114 Suku Cadang Rp 9.307.407.629 Rp 9.307.407.629 Rp -117124 PM untuk dijual/diserahkan Rp 2.364.750 Rp - Rp 2.364.750 117127 Aset lain-lain untuk diserahkan Rp 57.902.500 Rp - Rp 57.902.500 117128
Barang Persedian Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat 17.317.014 Rp Rp 126.200.094 Rp (108.883.080) 117131 Bahan Baku Rp 36.623.198.765 Rp 36.629.198.765 Rp (6.000.000) 117199 Persediaan lainnya Rp 1.269.505.274 Rp 1.268.945.274 Rp 560.000 117219 Persediaan BLU penyedia
barang dan jasa lainnya Rp 443.677.142 Rp - Rp 443.677.142
50.337.895.561
Rp Rp 50.337.895.561 Rp -Jumlah
Rincian ATB :
Kode Uraian Neraca Percobaan Neraca BMN Selisih
162141 Paten Rp 82.662.500 Rp 82.662.500 Rp -162151 Software Rp 62.751.608.048 Rp 63.414.627.002 Rp (663.018.954) 162161 Lisensi Rp 1.099.315.792 Rp 1.104.842.467 Rp (5.526.675) 162171 Hasil Kajian Rp 6.438.662.727 Rp 6.438.662.727 Rp -162191 ATB Lainnya Rp 1.005.759.629 Rp 537.713.000 Rp 468.046.629 162291 ATB Lainnya BLU Rp 200.499.000 Rp - Rp 200.499.000 162311 ATB dalam pekerjaan Rp 96.115.463.700 Rp 96.115.463.700 Rp
-167.693.971.396
Rp Rp 167.693.971.396 Rp -Jumlah
Perbedaan tersebut dikarenakan belum terdapat kodefikasi khusus untuk penamaan rincian persediaan dan ATB BLU pada SIMAK BMN dan pada SAIBA kodefikasi tersebut dibuat manual dengan memasukkan untuk persediaan ke dalam persediaan BLU penyedia barang dan jasa lainnya dan untuk ATB kedalam ATB lainnya BLU.
11. Pada tanggal 1 September 2015 ada penerimaan hibah dari Asia –
Pacific Network For Global Change Research yang masuk ke rekening hibah sebesar USD 46.999,6. kurs tengah valas sebesar Rp12.952 jumlah yang diterima Rp608.738.430.
12.
Terdapat barang berupa Equatorial Atmosphere Radar (EAR) danbeberapa bangunan yang berada di kota Kototabang Padang. Peralatan dan bangunan tersebut digunakan untuk pengamatan
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 104 -ketidakstabilan lapisan ionosfer dan kecepatan angin. Berdasarkan perjanjian kerjasama antara LAPAN dengan RISH Kyoto University tahun 2015 bahwa kepemilikan serta biaya pemeliharaan disediakan oleh RISH dan LAPAN hanya melakukan instalasi. Pada perjanjian juga disebutkan bahwa kepemilikan EAR akan ditentukan kemudian setelah perjanjian ini berakhir.
13. Terdapat perjanjian kerjasama antara LAPAN dengan Indian Space
Research Organization (ISRO) tanggal 25 April 1997 untuk kerjasama pembangunan Telemetri, Tracking and Command (TT&C) Station for Satellite and Launch Vehicle dan tanggal 3 April 2002 untuk kerjasama pembangunan Satellite and Launch Station Vehicle milik ISRO di Biak. Atas kerjasama tersebut LAPAN mendapatkan manfaat antara lain :
a. Mensupport permintaan penggunaan Ground Station (GS)
untuk kepentingan LAPAN jika dibutuhkan
b. Melakukan Trining di ISRO India yang akan diikuti pada
Engineer LAPAN selama beberapa kali
c. Melakukan Training Onsite GS di Biak yang mana ini adalah
Training Komprehensif TT&C
d. Menyediakan pelayanan downlink data satelit LAPAN, yang
saat ini sudah berjalan 2 kali perhari
e. Membantu peralatan dan alat ukur jika pihak LAPAN
membutuhkan Peningkatan kemampuan (Capacity Building) bagi para Peneliti/Perekayasa LAPAN dalam penguasaan
teknologi stasiun bumi untuk pengendalian satelit,
diantaranya :
- RF (Radio Frequency)
- Safety Features Ground Station (GS)
- Construction of Ground Station (GS)
- Control Movement of Ground Station (GS)
- Networking Coordinattion GS to GS
- Ground Station (GS) Trouble Shooting
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 105
-- Installation of Redundancy Power by UPS n Battery
Switch Hold
- Installation of Lightning System
f.Transfer of Technology by Short Workshop or Theory Lesson of
Satelit and Ground Station (GS)
g. Memberikan harga yang sangat murah dalam proses
peluncuran satelit
14. Terdapat pengadaan berupa komponen dan materiil untuk system
engineering test tools yang disediakan oleh TU Berlin untuk para
periset LAPAN antara lain: Hardware-in-the-Loop-(HIL)-Flight
Simulator, Flight Control Computer plus Data Acquisition and Recording capabilities dan Actuator test stand yang merupakan proyek pengembangan pesawat LSA-02 hasil kerjasama LAPAN dengan TU Berlin. Komponen tersebut telah dibayar dimuka
sebesar € 310.000 namun komponen yang sudah dapat
direalisasikan sebesar € 76.233,25 sehingga masih terdapat komponen yang belum direalisasi sebesar € 233.766,75 atau setara
dengan Rp 3.711.378.525. LAPAN akan mencatat ke dalam aset setelah diketahui bahwa aset tersebut telah menjadi aset definitif dan dapat dimanfaatkan. Dan atas belanja dibayar dimuka, LAPAN mencatat ke dalam Neraca LAPAN sebagai Belanja Dibayar Dimuka dan ada kewajiban dari TU Berlin untuk menyerahkan atas komponen yang belum datang tersebut.
15. Terdapat pengadaan bahan komponen Satelit A1, A2, A3, dan A4
pada Satker Pusat Teknologi Satelit yang masih tercatat ke dalam SIMAK BMN periode Unaudited 2015 sebagai komponen yang terpisah dan belum dilakukan penggabungan menjadi sebuah satelit. Pada Audited 2015 LAPAN telah melakukan reklas atas komponen tersebut menjadi sebuah aset dengan nama Satelit A1, A2, A3 dan A4 serta menghitung penyusutan tiap satelit. Satelit A1 dan A2 telah menjadi aset definitif sedangkan satelit A3 dan A4 masih berbentuk KDP karena masih dalam proses pengerjaan. Perhitungan kapitalisasi untuk masing-masing satelit dan
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 106 -penyusutannya sebagaimana terlampir.
16. Telah dilakukan reklas pada Audited 2015 dari Aset Tetap Lainnya
menjadi Aset Tak Berwujud atas barang berupa Citra Satelit dengan nilai sebesar Rp 18.813.321.520.
17.
Terdapat permasalahan terkait penatausahaan persediaan yangbelum tertib. LAPAN akan melakukan penertiban terhadap penatausahaan barang persediaan pada tahun 2016.
18.
Terdapat koreksi atas barang persediaan pada Satker Pustekroketatas barang persediaan yang telah digunakan dalam rangka uji terbang roket, barang usang dan rusak sebagaimana terlampir.
F.3 Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan Dan Nilai Buku