• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Partisipasi Desa Tanjungsari

4.3.1.1 Penilaian dan Dukungan Warga Desa Tanjungsari

Dalam menghadapi Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa, diperlukan partisipasi yang tinggi dari masyarakat beserta Pemerintahan Desa Tanjungsari agar Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 dapat diimplementasikan dengan baik. Ada banyak hal yang mempengaruhi partisipasi dari masyarakat dan Pemerintahan Desa di Tanjungsari, dua di antaranya adalah penilaian dan dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Desa itu sendiri.

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari beberapa informan, menunjukan bahwa sebagian besar mereka menilai baik adanya Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014.I1-1menyatakan bahwa:

“Penilaian kita, mudah-mudahan insyaallah bisa mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan di desa, untuk mensejahterakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya di Desa Tanjungsari.”

I1-4 jugamenyatakan penilaiannya bahwa:

“Kalau penilaian saya terhadap Undang-undang desa, 100 % saya mendukung adanya Undang-undang desa ini, saya menyabut dengan baik. Umumnya untuk semua pegawai pemerintahan desa, dengan adanya Undang-undang desa ini, kita mendukung dan menerima dengan baik.”

Ketua BPD Tanjungsari menyaimpaikan:

“Bagus, artinya dengan Pemerintah mengeluarkan Undang-undang desa itu, bagi desa yang tertinggal mudah-mudahan bisa lebih maju lagi dengan adanya bantuan atau suntikan dana dari pemerintah secara menghitung jumlah penduduk karena bukan berarti setiap desa 1 M lebih tidak, pemerintah memberikan itu kalau jumlah penduduknya sekian mungkin bisa mencapai 1 M. saya sangat mendukung demi kemajuan desa.”

I3-1jugamenyatakan penilaiannya bahwa:

“Kenapa bukan ada dari dulu kue pusat ini?.Masyarakat hanya tahu 1 milyar saja.Masyarakat tidak tahu implementasinya.Intinya, penilaian saya sangat bagus. Apapun yang pemerintah lakukan selama ini, untuk kesejahteraan masyarkat desa, kami acung jempol untuk para pejuang-pejuang, karena yang saya tahu pada 2010 para Kepala Desa datang ke Mendagri, katanya dari Mendagri jalan kaki ke DPR. Nah itulah perjuangan untuk mencapai yang sekarang, jadi mereka, Kepala Desa yang sekarang tidak lupa kulitnya.”

Secara umum, banyak informan yang menyatakan penilaian yang positif terhadap Undang-undang Desa tersebut.Mereka menunjukan respon yang baik dalam menilai adanya Undang-undang Nomor 06 Tahun

2014.Namun ada juga yang menyaimpaikan bahwa harus ada syarat kejujuran dan transparansi dalam mengimplementasikan Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014. Seperti yang disampaikan oleh I2-2, yang menyatakan bahwa:

“Penilaian saya bagus, asalkan orang-orangnya jujur, transparan.BPDnya jangan sampai tidak dikasih tahu. Banyak BPD yang di desa lain cuma nama doang. Mereka tidak tahu ada uang apa, presmoni atau apa.”

Selain dari kejujuran dan transparansi, ada juga informan yang menilai bahwa SDM di Desa Tanjungsari harus mempunyai skill yang baik agar dapat memahami dan mengimplementasikan Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 sesuai dengan tujuan. Seperti yang disampaikan oleh I3-3 , yang menyatakan bahwa:

“Saya rasa Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 ini, ketetapan dari Mendagrinya saya rasa baik, tetapi saya belum seberapa mempelajari. Tapi dalam musrembang desa kemarin dibahas mengenai anggaran yang akan diterima oleh desa. Dari dana desa, bukan hanya masalah menerimanya saja, tetapi dari skillnya, individunya. Mendapatkan kucuran dana sebesar itu saya rasa bagus, karena ketika dana itu turun, pengajuannya tidak harus ke provinsi atau ke pusat lagi. Tetapi rt-rt bisa membuat pengajuan ke desa, dari bawah, jadi itu suatu manajemen supaya maju, supaya tahu administrasi. Kemarin diadakan musyawarah desa terkait Undang-undang desa 2014, aturan akan turun dana sekian.”

Berdasarkan penilaian masyarakat beserta Pemerintah Desa Tanjungsari mengenai Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014, peneliti dapat menilai bahwa secara umum mereka menyambut kedatangan Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 dengan baik dan merespon dengan positif. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara bijak, yakni berkenaan dengan

kejujuran dan transparansi yang harus ditingkatkan agar Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 ini dapat berjalan dengan baik.

Selain penilaian yang baik dan positif, warga Desa Tanjungsaripun memberikan dukungan terhadap adanya Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa. Banyak yang menilai bahwa dengan adanya Undang-undang ini akan membantu pembangunan di Desa Tanjungsari.

I1-1 menyatakan bahwa: “Sangat mendukung sekali, dengan adanya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, kami sangat mendukung.” Kemudian I1-3 menyatakan hal yang sama: “Menurut saya, saya sangat mendukung. Karena masyarakat ini sangat membutuhkan, untuk pembangunan, untuk memperbaiki desa.”

I1-5, mengungkapkan dukungannya sebagai program dari Pemerintah Pusat yang harus diimplemetasikan oleh Pemerintah Desa: “Mendukung-mendukung saja, itu kan program pemerintah. Kita di sini kan pemerintah yang terbawah, ya harus mendukung. Itu kan tujuannya positif untuk pembangunan desa, kenapa tidak?”

I2-6 menyatakan bahwa Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 dapat membantu untuk mempercepat pembangunan di desa:

“Sangat mendukung, karena kebijakan pemerintah dengan adanya Undang-undang itu kita mengharapkan ketercapaian semua pembangunan di desa.Bukan untuk masyarakatnya saja, tapi untuk pembangunannya juga mudah-mudahan tercapai.”

Sama halnya dengan pernyataan di atas, I1-8 menyampaikan bahwa Undang-undang Nomor 06 tahun 2014 adalah harapan desa:

“Saya sangat mendukung, karena ini yang diharapkan oleh desa, Undang-undang nomor 06 tentang desa ini.Artinya nanti desa akan berjalan di atas kakinya sendiri, ada kebebasan desa tentang pelaksanaan termasuk pada anggaran, jadi akan kembali lagi pada asal usul desa.”

Transparansi tetap dibutuhkan dalam mengimplementasikan Undang-undang Nomor 06 tahun 2014, I2-2 menyatakanbahwa: “Saya mendukung, tapi aparat desanya harus transparan dengan masyarakat. Kalau datang uang 1 Milyar, masyarakat harus dikumpulkan di balai desa. Ini ada uang 1 Milyar, mau dibangun apa? Harus transparansi.”

Kemudian ada juga informan yang menyatakan kekhawatirannya terhadap realisasi Undang-undang Nomor 06 tahun 2014, karena belum mengetahui cara pengelolaannya. I2-4 menyatakan:

“Ya kalau saya memang mendukung.Cuma saya takut salah jalan, takut turun anggaran sekian kita hanya merealisasikan sekian. Saya takut menjalankannya, itu yang susah. Ya takut salah jalan, belum begitu cocok. Misalkan uang itu turun 1-1,4 milyar ke desa, terus cara mengelolanya itu bagaimana?”

Sama halnya seperti yang disampaikan oleh I2-4, I3-3 juga menyatakan dukungan disertai dengan syarat bahwa dalam mengimplementasikanUndang-undang Nomor 06 tahun 2014, masyarakat harus siap terlebih dahulu secara SDMnya.I3-3 menyatakan:

“Selama masyarakat siap.Ada beberapa hal, yang pertama dari segi masyarakatnya, kalau masyarakatnya siap untuk bisa menggunakan anggaran dengan benar, saya sangat setuju karena itu kemerdekaan bagi desa.Kedua, bukan masalah sumber daya manusianya yang tidak siap, tetapi dari segi hukum menggunakan anggarannya itu juga harus bisa, bukan menerimanya saja. Yang saya khawatirkan, masyarakatnya ini di desa ini belum siap. Tapi kalau memang sudah siap, itu mungkin lebih bagus.”

Dalam hal penilaian dan dukungan Warga Desa Tanjungsari terhadap Undang-undang Nomor 06 tahun 2014 Tentang Desa, peneliti menilai bahwa Warga Desa Tanjungsari mendukung dengan baik datangnya Undang-undang Nomor 06 tahun 2014 Tentang Desa, namun ada beberapa hal yang harus dilakukan agar Undang-undang Nomor 06 tahun 2014 dapat diimplementasikan dengan baik. Hal-hal tersebut di antaranya adalah kejujuran dari aparat Pemerintahan Desa, keterbukaan kepada masyarakat desa, kemudian cara pengelolaan dana yang harus ditingkatkan pelatihannya, serta kesiapan masyarakat untuk mengimplementasikan Undang-undang Nomor 06 tahun 2014.

Dokumen terkait