• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: Kajian Teori

4. Penilaian Buku Teks

Menurut Depdiknas (sekarang Kemendikbud) buku teks pelajaran yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan. Empat unsur kelayakan buku teks tersebut yaitu,

a. Isi atau materi pelajaran b. Bahasa dan keterbacaan c. Penyajian materi

d. Format buku atau grafika

Empat unsur kelayakan tersebut dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator yang cukup rinci sehingga siapa saja baik penilai buku teks yang ditunjuk oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, penulis buku teks pelajaran, guru dan siswa pemakai buku teks pelajaran, maupun masyarakat umum dapat menerapkannya. (Yanti, 2016: 6)

Berikut penjelasan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, tentang standar penilaian buku teks pelajaran diantaranya:

a. Kelayakan isi atau materi

Berhubungan dengan kesesuaian meteri dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, keakuratan, keluasan dan materi pendukung. b. Kelayakan bahasa

Berhubungan dengan kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan peserta didik, pemakaian bahasa yang komunikatif, memenuhi syarat keruntutan dan keterpaduan alur berfikir.

c. Kelayakan penyajian

Berhubungan dengan teknik penyajian, penyajian pembelajaran, dan kelengkapan penyajian.

d. Kelayakan kegrafikan

Mencakup ukuran, desain kulit dan desain isi buku.

Berdasarkan artikel yang ditulis Pudji Muljono (2007: 21) dalam buletin BSNP, menyatakan bahwa standar penilaian kelayakan isi juga dapat dikelompokkan dalam empat sub komponen penilaian yang berasal

dari komponen kelayakan isi. Sub komponen atau indikator yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Kesesuaian dengan KI dan KD mata pelajaran, perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta masyarakat

1) Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua materi yang terkandung dalam KI dan KD .

2) Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik kehidupan sehari-hari dan dapat dipraktikan di lingkungan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik

b. Substansi keilmuan dan life skills 1) Mengandung kecakapan akademik

a) Terdapat fitur /ilustrasi yang mendorong untuk berpikir mencari jawaban

b) Terdapat contoh yang mendorong untuk berpikir mencari jawaban

c) Memuat latihan/kegiatan yang mendorong untuk berpikir mencari jawaban

2) Mengandung kecakapan personal

a) Memuat kalimat atau kegiatan yang mengembangkan diri peserta didik.

b) Memuat kalimat atau kegiatan yang menumbuhkan karakter baik

c) Materi yang disajikan memuat refleksi diri 3) Mengandung kecakapan sosial

a) Memuat kalimat atau kegiatan yang mengembangkan kecakapan berkomunikasi peserta didik

b) Memuat kalimat atau kegiatan yang menciptakan kerjasama antar peserta didik

c) Memuat kalimat atau kegiatan yang menciptakan kerukunan hidup beragama

c. Wawasan untuk maju dan berkembang 1) Materi sesuai dengan perkembangan ilmu

Memuat materi (uraian, contoh dan latihan) yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi sebanyak tiga atau lebih.

2) Menggunakan fitur, contoh terkini (dekat dengan kehidupan peserta didik)

Memuat fitur (uraian, contoh, ilustrasi dan latihan) yang sesuai dengan situasi terkini sebanyak tiga atau lebih.

d. Keberagaman nilai-nilai sosial

1) Keberagaman dalam pemilihan contoh

Memuat contoh yang mengandung nilai-nilai sosial sebanyak tiga atau lebih.

2) Keberagaman dalam pemilihan wacana

Memuat materi (uraian dan latihan/kegiatan) yang mengandung nilai sosial sebanyak tiga atau lebih.

Dalam istilah atau bahasa yang berbeda, Badan Standar Nasional Pendidikan (Heru, 2008: Oktober 13) juga memberikan penjelasan mengenai kelayakan isi, yang mana setiap unsur kelayakan isi memiliki beberapa sub komponen yang harus dipenuhi, di antaranya:

a. Kesesuaian materi dengan KI dan KD 1) Kelengkapan materi

Materi yang lengkap adalah materi yang menyajikan semua materi yang terkandung dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Adapun untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA kelas X semester I Kurikulum 2013 terdapat 6 Kompetensi yang harus dipenuhi.

Pada kurikulum 2013 sebagaimana telah tertulis dalam peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 23 menyebutkan bahwa buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai

kompetensi dasar dan kompetensi inti. Oleh karena itu, perubahan kurikulum tersebut menyebapkan unsur pertama pada kelayakan isi juga harus sesuai dengan kompetesi dasar dan kompetensi inti bukan lagi sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

2) Keluasan materi

Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD). Dengan indikator yaitu menyajikan banyak materi-materi konsep, definisi, prosedur, contoh-contoh dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar.

3) Kedalaman materi

Materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, defenisi, prosedur, contoh, kasus, latihan, sampai dengan interaksi antar konsep sesuai. Dengan indikator yaitu:

a) Materi yang terdapat dalam buku ajar memuat rincian atau penjelasan terkait dengan konsep-konsep yang terkandung dalam materi yang harus dipelajari peserta didik agar peserta didik dapat mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefenisikan, menyusun rumusan/aturan, mengkontruksi pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.

b) Uraian materinya harus sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dituntut kompetensi inti dan kompetensi dasar.

b. Keakuratan Materi

1) Keakuratan konsep dan defenisi

Konsep dan defenisi yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan konsep dan definisi yang berlaku

dalam bidang ilmu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Berikut indikatornya:

a) Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi.

b) Konsep dan definisi harus dirumuskan secara tepat untuk mendukung tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar. 2) Keakuratan fakta dan data

Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik, serta tidak terdapat sama sekali kesalahan dalam penulisan fakta/sumber al-Qur‟an/hadis.

3) Keakuratan contoh dan kasus

Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Dengan indikator yaitu menyajikan minimal tiga Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan.

4) Keakuratan gambar dan ilustrasi

Gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Dengan indikator yaitu gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan minimal empat.

5) Keakuratan istilah-istilah

Istilah-istilah yang digunakan sesuai dengan kelaziman yang berlaku di bidang atau ilmu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dengan indikator yaitu tidak terdapat sama kesalahan dalam penulisan istilah-istilah yang digunakan.

6) Keakuratan acuan pustaka

Pustaka disajikan secara benar menurut kelaziman yang digunakan dalam bidang ilmu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

c. Kemutakhiran Materi

1) Keseimbangan Materi dengan Perkembangan Ilmu dan Teknologi Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan.

2) Menggunakan Contoh dan Kasus yang Terdapat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh kasus yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan ilmu disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

3) Gambar dan Ilustrasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar dan ilustrasi diutamakan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari namun juga dilengkapi penjelasan .

4) Kemutahkiran Pustaka

Pustaka yang dipilih dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. d. Mendorong Keingintahuan

1) Mendorong Rasa Ingin Tahu

Uraian, latihan atau contoh-contoh kasus yang disajikan mendorong peserta didik unuk mengerjakannya lebih jauh dan menumbuhkan kreatifitas. Dengan indikator yaitu semua bab memuat Uraian, latihan atau contoh-contoh kasus.

2) Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh

Uraian, latihan atau contoh-contoh kasus yang disajikan mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, artikel dan lain sebagainya ataupun untuk mengajukan pertanyaan terkait materi. Dengan indikator yaitu materi memuat tugas, uraian atau latihan yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut minimal sebanyak 3 halaman.

Dokumen terkait