• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kapasitas SDM

Dalam dokumen Keterbukaan Informasi Publik (Halaman 23-33)

2. Peningkatan Kapasitas SDM

Dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM Pejabat dan Petugas PPID, BPTP Banten secara rutin mengikuti berbagai pertemuan yang diadakan oleh PPID Utama dan kegiatan yang diselenggarakan oleh PPID BPTP Banten. Selama tahun 2020, pertemuan terkait peningkatan kapasitas SDM PPID yang telah diikuti adalah: 1) mengikuti Bimtek Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik lingkup Kementan se Jabodetabek Banten pada tanggal 27 – 28 Februari 2020 di Bogor, 2) Bimtek Online PPID tanggal 24 April 2020, 3) Webinar Keterbukaan Informasi Publik tanggal 20 Mei 2020, 4) Melakukan kunjungan/Audiensi ke kantor Ombudsman RI Kantor Perwakilan Banten tanggal 25 Februari 2020 di Serang, dan 5) Webinar Inovasi Pelayanan dan Penyebaran Informasi Cepat dan Tepat Berbasis Teknologi Informasi.

a. Bimtek Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik lingkup Kementan

Setelah menjadi Badan Publik Terinformatif tahun 2019 yang merupakan penghargaan kluster tertinggi dalam pelayanan informasi dan dokumentasi, Kementan c.q Biro Humas dan Informasi Publik terus berupaya meningkatkan kinerja pelayanan informasi publik hingga ke level UK/UPT melalui pelaksanaan Bimtek. Bimtek awal tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Biro Humas dan Informasi Publik dalam rangka pengelolaan PPID berlangsung pada Hari Kamis dan Jumat, 27-28 Februari lalu di Aula Ismunadji, Kantor Pusat Sosial Ekonomi Kebijakan Pertanian (PSEKP), Bogor. Peserta Bimtek adalah para PPID Pelaksana dan petugas PPID lingkup UK/UPT Kementan yang ada di wilayah Jabodetabek, Banten dan Subang. Peserta dari BPTP Banten adalah PPID pelaksana ST. Rukmini, SP, M.Si dan petugas PPID Ir. Asep Wahyu.

Dalam Bimtek tersebut disampaikan bahwa Kementan sangat memahami kewajibannya untuk melakukan keterbukaan informasi publik sehingga pada Bulan Juli 2019, di hadapan Komisi Informasi Pusat, seluruh Eselon 1 lingkup Kementan telah menyampaikan dan menandatangani komitmen untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan informasi publik secara cepat, mudah dan transparan.

22

Bimtek diawali dengan materi tentang Agriculture War Room (AWR) sebagai bagian dari inovasi informasi publik yang dimiliki oleh Kementan yang dihantarkan oleh Kapusdatin, dan dilanjutkan dengan materi dan praktek pengisian aplikasi SiLayan (pelayanan online) dan SiDado (pelayanan dokumen).

Dalam Bimtek pada hari kedua, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik menyampaikan beberapa catatan penting yang harus menjadi perhatian dari para pimpinan UK/UPT dan PPID Pelaksana yaitu perlunya untuk melengkapi perangkat PPID masing-masing berupa regulasi (SK PPID, SK Tim PPID, dan SK Petugas Layanan), anggaran khusus untuk pengelolaan Informasi publik, sarana dan prasarana gedung, sarana dan prasarana counter layanan, dan penyediaan Daftar Informasi Publik (DIP). Untuk itu, di hari kedua, materi dilengkapi dengan penyusunan dan diskusi tentang teknik penyusunan DIP dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengumpulannya.

Dengan Bimtek tersebut, Biro Humas dan Informasi Publik mengharapkan terwujud peningkatan kinerja PPID UK/UPT di semua lini. Untuk itu, dalam Bimtek disampaikan tentang strategi yang dilakukan untuk menjadi UK/UPT Informatif, yaitu komitmen baik dari pimpinan maupun SDM di Unit Kerja, koordinasi di tiap bagian untuk mewujudkan pengelolaan dan pelayanan IP yang baik dan efisien, dan melakukan pelaporan secara rutin baik tahunan maupun bulanan terkait pelaksanaan pengelolaan IP. Selanjutnya, disampaikan bahwa Bimtek untuk UK/UPT akan terus dilanjutkan untuk wilayah Sumatera, Jawa & Kalimantan, dan Indonesia Bagian Timur sehingga semua UK/UPT Kementan seluruh Indonesia dapat memperoleh pengetahuan yang maksimal dalam pengelolaan dan pelayanan informasi publik.

23 Bimtek Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Bogor, 27 – 28 Februari 2020

b. Bimtek Online PPID

Di tengah Pandemi Covid-19, aktivitas pelayanan tetap berjalan di sejumlah instansi pemerintah meski dalam kondisi yang terbatas. Upaya untuk meningkatkan kapasitas petugas juga harus tetap dilakukan. Untuk itu, solusi yang ditempuh PPID Utama Kementerian Pertanian RI adalah melakukan roadshow Bimtek Online per wilayah.

BPTP Banten mendapat giliran keikutsertaan Bimtek PPID Online pada Jumat, 24 April 2020. Dari BPTP Banten, Petugas dan Pejabat PPID Pelaksana yang mengikuti Bimtek adalah Ir. Asep Wahyu dan ST. Rukmini, SP, M.Si.

Materi Bimtek membahas tentang tata cara operasionalisasi permohonan informasi publik secara online, memprosesnya hingga menyelesaikan permintaan dalam permohonan tersebut baik oleh petugas maupun oleh Pejabat PPID Pelaksana UK/UPT melalui Aplikasi SiLayan; dan operasionalisasi penginputan dokumen informasi publik ke dalam portal PPID melalui Aplikasi SiDaDo.

24

Dalam kesempatan Bimtek tersebut, PPID BPTP Banten didaulat untuk melakukan praktek terhadap semua materi yang disampaikan, mulai dari memproses permohonan online hingga memberikan jawaban terhadap pemohon, dan praktek mengupload dokumen ke dalam portal PPID BPTP Banten. Acara berlangsung cukup interaktif dengan tayangan yang cukup jelas dan diskusi menarik dari para peserta.

Bimtek Online PPID, 24 April 2020

c. Webinar Keterbukaan Informasi Publik tanggal 20 Mei 2020

Rabu, 20 Mei 2020, Kementerian Pertanian melaksanakan Webinar Keterbukaan Informasi Publik. Webinar ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan PPID UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian.

Narasumber pada Webinar ini adalah Dr. Kuntoro Boga, Kepala Humas dan Informasi Publik (IP) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, dan Romanus Ndau, Komisioner Komisi Informasi Pusat, dengan moderator Kabag Informasi Publik Biro Humas dan IP, Komarudin, SP, M.Sc.

Peserta Webinar terdiri dari PPID UK/UPT lingkup Kementan seluruh Indonesia. Dari BPTP Banten hadir Pejabat PPID Pelaksana ST. Rukmini, SP, M.Si dan Petugas PPID, Ahmad Muhtami, S.PKP.

25

Sesi pertama diisi dengan penyampaian materi dari Kepala Humas dan Informasi Publik (IP) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dengan topik "Pengelolaan Informasi Publik Kementan di Tengah Pandemi Covid-19". Disampaikan bahwa situasi pandemi seperti ini, isu ketahanan pangan menjadi isu utama di masyarakat, contohnya bersumber dari lembaga Indonesia Indication bahwa dalam satu bulan ini lebih dari 60.000 berita online di internet mengangkat isu tentang ketahanan pangan. Lebih lanjut disampaikan bahwa di masa pandemi ini ada dua bidang yang menjadi benteng pertahanan yaitu kesehatan dan pertanian. Terkait dengan hal tersebut, disampaikan bahwa di tengah pandemi ini periode Januari - April, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 12.66 %, didominasi oleh produk perkebunan dan hortikultura. Dr. Kuntoro Boga juga menekankan bahwa meskipun dalam keadaan pandemi, akses untuk informasi publik tidak boleh berhenti, harus tetap berjalan. Untuk itu, peran UPT Kementan menjadi sangat penting sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.

Pemateri kedua adalah Romanus Ndau Lendong, Komisioner Komisi Informasi Pusat yang menyampaikan bahwa Kementan harus menjamin Keterbukaan informasi publik karena lembaga ini yang mengurusi masalah pangan bangsa ini sehingga perannya menjadi sangat strategis dalam hal informasi ketersediaan pangan. Romanus juga menekankan bahwa pemerintah harus memprioritaskan sektor pertanian demi mencegah terjadinya bencana kelaparan akibat pandemi seperti yang diungkapkan oleh FAO beberapa waktu lalu Untuk itu, perlu dukungan dana yang mencukupi dari negara terkait dengan ketersediaan pangan.

26 Webinar Keterbukaan Informasi Publik, 20 Mei 2020

27

d. Audiensi ke Ombudsman RI Kantor Perwakilan Banten

Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan publik, Selasa, 25 Februari 2020, Tim PPID BPTP Banten melakukan audiensi dengan Ombudsman RI Kantor Perwakilan Banten. Dalam kunjungan tersebut, Tim diterima oleh Kepala Perwakilan Banten dari Ombudsman RI, Dedy Irsan, SH yang didampingi oleh Kepala Keasistenan Pencegahan - Eni Nuraeni, S.H, Kesekretariatan - Ai Siti Hajizah, S.E, dan Asisten Penerimaan dan Verifikasi Laporan - Sirojudin, S.Sy.,M.H.

Audiensi diawali dengan penerimaan Tim PPID BPTP Banten oleh Kepala Perwakilan dan dilanjutkan dengan perkenalan Tim oleh Kasie KSPP BPTP Banten sekaligus sebagai PPID Pelaksana, ST. Rukmini, SP, M.Si. Tim terdiri dari petugas harian PPID sekaligus sebagai petugas pelaksana pelayanan publik yang terdiri dari Pengelola Website - Ir. Asep Wahyu, Pengelola Portal PPID - Ahmad Muhtami, S.PKP, Petugas Perpustakaan - Nina Rosiana, dan Arsiparis - Marharani Sesotyaning Putri.

Kepada Kepala Perwakilan, Kasi KSPP, ST. Rukmini, SP, M.Si menyampaikan maksud kunjungannya, yaitu ingin mendapatkan pencerahan tentang pelayanan publik pemerintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPTP. Dijelaskan bahwa saat ini, BPTP Banten telah memiliki Standar Pelayanan Publik (SPP) yang telah dipublikhearingkan pada tahun 2016. SPP tersebut telah berjalan dengan baik dan diharapkan dapat ditingkatkan kinerjanya sehingga bisa memberikan pelayanan prima kepada stakeholder.

Kepala Perwakilan Banten menyampaikan apresiasi terhadap kunjungan Tim PPID Banten karena telah pro aktif untuk penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik. Selanjutnya, dielaskan tentang pengelolaan pelayanan publik yang harus didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Beberapa hal yang disoroti adalah perlunya Sistem Informasi Pelayanan Publik yang di dalamnya melingkupi Standar Pelayanan Publik, Tata Cara Pengaduan, dan Petugas Pelayanan, serta hal-hal lainnya terkait pelayanan publik. Selain itu, kegiatan pelayanan publik perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana

28

memadai seperti ruang pelayanan, ruang tunggu, toilet khusus pengguna layanan, unit pengelola dan sarana pengaduan, penempatan petugas pelayanan yang tepat, sarana khusus yang ramah terhadap kaum difabel, dan sarana penunjang lainnya serta perlunya melakukan Survei Kepuasan Konsumen (SKM) untuk mengukur sejauh mana layanan suatu unit kerja telah sesuai dengan harapan pengguna layanan.

Audiensi menjadi semakin menarik dengan diskusi interaktif antara Tim BPTP Banten dengan Pihak Ombudsman RI. Berbagai hal teknis menjadi sasaran pendalaman oleh Tim PPID BPTP Banten. Di akhir diskusi, Kasi KSPP BPTP Banten menyampaikan terima kasih kepada Pihak Ombudsman Perwakilan Banten dan mengharapkan Tim BPTP Banten menjadi semakin paham akan tugas dan fungsinya dalam pelayanan publik.

29

e. Webinar Inovasi Pelayanan dan Penyebaran Informasi Cepat dan Tepat Berbasis Teknologi Informasi

Pada Hari Rabu, 15/07/2020, BPTP Banten bersama seluruh UK/UPT lingkup Kementan mengikuti kegiatan Webinar "Inovasi Pelayanan dan Penyebaran Informasi Publik, Cepat dan Tepat Berbasis Teknologi Informasi” yang diselenggarakan oleh PPID Utama Kementan. Sebanyak 299 peserta menghadiri acara tersebut yang pada umumnya adalah Pejabat PPID Pelaksana beserta Tim PPID masing-masing, dan Kepala UK/UPT.

Peserta dari BPTP Banten adalah Kepala BPTP Banten Dr. Ismatul Hidayah, SP, MP, Kepala Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP) ST. Rukmini, SP, MSi sekaligus sebagai Pejabat PPID Pelaksana, dan anggota Tim PPID yang terdiri dari Pengelola Portal PPID, Pengelola Website, dan Pustakawan.

Webinar yang dilaksanakan dalam rangka koordinasi dan peningkatan kinerja pengelolaan dan pelayanan informasi publik di Masa Pandemi Covid-19 dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Dr. Momon Rusmono. Mengawali sambutannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa sektor pertanian mempunyai peran strategis dalam masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah insan pertanian tanpa mengenal lelah harus memastikan penyediaan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Oleh karena itu, semua pihak harus kompak dan mengupayakan survive dalam masa pandemi ini. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian juga menegaskan kembali kebijakan Kementerian Pertanian dalam menghadapi pandemi, yaitu 4 komponen kegiatan utama yang disebut dengan Cara Bertindak (CB), yaitu CB 1 adalah terus menerus meningkatkan kapasitas produksi, CB 2 adalah melakukan diversifikasi pangan yang berfokus pada pangan lokal, CB 3 adalah penguatan cadangan dan sistim logistik pangan serta mendorong pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat di desa, dan CB 4 adalah melakukan pengembangan pertanian modern antara lain seperti pengembangan kawasan berbasis korporasi.

Terkait PPID, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa Kementan telah meraih predikat sebagai Badan Publik Informatif yang merupakan

30

komitmen bersama seluruh Unit Kerja/ Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pertanian. Komitmen ini mendukung penuh pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di masing-masing Unit Kerja/ Unit Pelaksana Teknis melalui penyediaan anggaran, prasarana dan sarana serta sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan informasi publik yang cepat, mudah dan transparan. Dr. Momon Rusmono juga menyampaikan bahwa selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian proaktif memberikan sosialisasi terkait protokol kesehatan kepada masyarakat khususnya petani. Selain itu, Kementerian Pertanian juga membantu mendorong kerjasama antara petani dan perusahaan untuk pemasaran. Hal penting lainnya dalam pertemuan ini disampaikan bahwa di masa pandemi ini, Kementerian Pertanian berinovasi dalam mengoptimalkan pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi, yaitu pelayanan secara online antara lain berupa perizinan produk pertanian, pendaftaran varietas tanaman, pengurusan izin ekspor produk pertanian, penanganan wabah penyakit hewan dan Organisme Penganggu Tanaman (OPT), sosialisasi budidaya tanaman, hingga permohonan informasi publik melalui Portal PPID. Terkait dengan hal tersebut, BPTP Banten juga pada tahun ini telah berinovasi melalui pembuatan Layanan SILINCAH, yaitu inovasi pelayanan secara online baik untuk konsultasi pertanian secara gratis, layanan pengujian benih padi dan jagung, layanan UPBS benih padi dan bibit Ayam KUB.

Selanjutnya, Narasumber acara Gede Narayana dari Komisi Informasi Pusat menyampaikan materi tentang "Keterbukaan Informasi Publik di Era New Normal". Ditegaskan bahwa asas Informasi Publik adalah Cepat, tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana. PPID wajib membangun sistem informasi sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 7 ayat (3) UU KIP, yaitu Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. Untuk itu di saat ini, diperlukan pemanfaatan Teknologi Informasi terkini dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dalam Closing Statement-nya Gede Narayana menyampaikan bahwa peserta yang hadir saat ini yang berasal dari Sabang sampai Merauke atau seluruh Indonesia adalah para Pejabat Publik yang berarti adalah pejabat yang dapat mempengaruhi

Dalam dokumen Keterbukaan Informasi Publik (Halaman 23-33)

Dokumen terkait