• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Pembinaan Ibadah Sosial a. Wakaf

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG (Halaman 42-46)

AKUNTABILITAS KINERJA

B. EVALUASI KINERJA

5. Peningkatan Pembinaan Ibadah Sosial a. Wakaf

Di bidang perwakafan dilakukan dengan pendataan tanah wakaf di wilayah Kecamatan Pardasuka adalah merupakah langkah awal yang dilakukan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pardasuka untuk mengetahui berapa jumlah tanah wakaf yang berada di wilayah Kecamatan Pardasuka, dengan mengklasifikasikan data tanah wakaf yang sudah ber-AIW, ber APAIW, yang belum ber-AIW, yang sudah sertifakat dan yang belum bersertifikat.

Kemudian setelah mengetahui data tanah wakaf, KUA Kec. Pardasuka selalu memberikan penerangan dan bimbingan kepada masyarakat yang tanah wakafnya belum ber-AIW dan yang belum bersertifikat dan membantu mereka mengurusnya hingga selesai.

Yang dimaksud perwakafan disini adalah perwakafan tanah milik, lembaga/kelompok organisasi karena tanah wakaf ini harus dijaga kelestariannya karena merupakan asset yang dimiliki oleh umat Islam yang dapat dijadikan sebagai

tempat mendirikan bangunan yang akan digunakan sebagai media ibadah, pendidikan, dakwah dll. Kuantitas dan kesadaran masyarakat Pringsewu untuk mau ber-wakaf (mewakafkan tanah milik pribadi mereka) maupun untuk menjamin kepastian hukum tanah wakaf yang ada di masyarakat semakin tahun semakin meningkat.

Namun kampanye dan sosialisasi tentang kesadaran berwakaf dan untuk memperjelas status tanah wakaf tersebut juga selalu dilaksanakan karena masih banyak asset tanah wakaf yang belum diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk mengurus ikrar wakaf maupun pensertifikatan tanah wakaf guna menjamin kepastian hukum, jaminan keamanan dan eksistensi obyek wakaf .

Untuk kelestarian dan kepastian hukum masalah tanah wakaf ini KUA Kec. Pardasuka menempuh langkah sebagai berikut:

1. Penataan administrasi tanah wakaf mulai dari ikrar wakaf, akta ikrar wakaf, pengesahan nadzir dan membuat direktori wakaf.

2. Mengadakan sosialisasi perundang-undangan yang mengatur masalah wakaf kepada masyarakat dengan tujuan agar perwakafan tidak hanya dilakukan secara lesan yang berakibat kurang jelasnya kepastian hukum atas tanah tersebut namun juga ikrar wakaf dilakukan secara tertulis dihadapan PPAIW dengan bukti akta ikrar wakaf yang kemudian dilanjutkan dengan pensertifikatan tanah wakaf.

3. Membantu pengurusan sertifikat tanah wakaf di BPN bersama dengan Gara ZAWA Kemenag Kab. Pringsewu.

4. Memantau pemanfaatan tanah wakaf apakah sesuai dengan tujuan wakaf atau tidak.

Demi keselamatan harta wakaf di wilayah Kecamatan Pardasuka Kantor Urusan Agama Kecamatan Pardasuka melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pengamanan harta wakaf melalui sertifikasi tanah wakaf setiap ada koordinasi Kepala Pekon.

2. Melayani dan mempermudah bagi warga yang berniat untuk sertifikasi tanah wakaf (program jemput bola).

Perwakafan tanah milik merupakan salah satu asset umat Islam yang keberadaannya sangat mendukung berbagai kegiatan keagamaan, karena semua kegiatan tersebut membutuhkan tempat resmi yang tidak terganggu keberadaan statusnya. Dalam pelaksanaan ikrar wakaf, pihak-pihak yang berkaitan dengan ikrar wakaf seperti wakif, 2 orang saksi, nadzir (ketua, sekretaris, bendahara, 2 orang anggota) diminta menghadap kepada kepala KUA secara langsung selaku PPAIW di KUA.

Adapun jika memungkinkan pelaksanaan ikrar wakaf bertempat di tempat ibadah atau tempat pendidikan sebagai obyek wakaf dengan dihadiri dan disaksikan oleh masyarakat setempat sehingga mereka bisa turut menyaksikan ikrar wakaf tersebut, karena suatu saat kelak masyarakatlah yang akan menjadi saksi kuat bahwa benar telah terjadi ikrar wakaf dari wakif kepada nadzir dihadapan PPAIW.

Model ikrar wakaf seperti tersebut diatas disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka termotivasi untuk berwakaf dan sekaligus sebagai upaya untuk syiar Islam.

Selain tradisi ini juga bertujuan untuk memberikan kesadaran hukum kepada masyarakat, bahwa tanah yang telah diwakafkan hendaknya dilegalisasi dihadapan PPAIW dan untuk selanjutnya diproses sertifikat wakafnya agar kemudian hari tidak timbul masalah yan bisa mengakibatkan pencabutan wakaf karena tidak da bukti otentik secara sah menurut hukum dan undang-undang bahwa tanah tersebut telah diwakafkan.

Upaya sosialisasi wakaf tersebut kami laksanakan dengan cara berkoordinasi dengan kepala Pekon se-Kecamatan Pardasuka dan menugaskan kepada pembantu PPN untuk membantu pelayanan perwakafan.

b. Kemasjidan

Dalam rangka mengupayakan pengelolaan masjid, langgar ataupun musholla yang professional di wilayah Kecamatan Pardasuka, Kantor Urusan Agama Kecamatan Pardasuka melakukan pembinaan dan mengirim ta’mir masjid, pengurus langar dan pengurus musholla serta remaja masjid untuk mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan keta’miran baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu maupun yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian agama Propinsi Lampung.

Disamping mengirim para pengelola masjid, langgar dan mushalla, KUA Kec. Pardasuka juga mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kemasjidan dan lembaga dakwah. Dengan demikian, diharapkan usaha yang dilakukan oleh takmir masjid maupun lembaga dakwah dalam memberikan bimbingan dan pencerahan kepada ummat dapat berjalan searah sehingga mempunyai efektifitas yang tinggi untuk mengarahkan ummat melaksanakan pengamalan agama sesuai dengan aturan yang digariskan oleh Allah SWT dan Rasulnya.

Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah saja akan tetapi juga dapat dijadikan tempat pembinaan keagamaan bagi kaum muslimin dan kegiatan lain yang bersifat keagamaan serta pengembangan kualitas hidup umat islam. Pengisian masjid dengan berbagi kegiatan keagamaan adalah dalam upaya memakmurkan masjid, syiar Islam dan dakwah islamiyah sehingga kaum muslimin dapat beribadah dan bermasyarakat dengan benar dalam suasana pergaulan yang

berlandaskan akhlaqul karimah. Hal ini semua akan dapat terjadi ketika manajemen masjid dikelola secara bagus.

Hal lain yang tak kalah penting adalah status hukum atas tanah masjid dan tempat ibadah lain yang jelas sehingga tidak diganggu dan digugat pihak tertentu, dipegang oleh pengurus yang orang-orangnya mempunyai semangat berjuang tanpa pamrih dan ahli dalam menyusun program kerja. Melihat hal-hal tersebut diatas, maka KUA Kec. Pardasuka melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membentuk dan meng SK kan Pengurus Masjid sekaligus membuat Job Diskription pengurus masjid.

2. Sertifikasi Arah kiblat pada tempat ibadah islam yaitu masjid, musholla, langgar 3. Berupaya menertibkan organisasi dan administrasi kemasjidan dengan memberi

bimbingan serta pembinaan kepada para pengurus masjid, langgar dan musholla.

4. Menghimbau kepada pengurus masjid agar membuat program dakwah, sosial dan pendidikan sehingga masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah saja. Disamping itu juga melakukan pembinaan dan pengembangan organisasi kemasjidan.

5. Mengupayakan setiap tanah yang didirikan masjid, langgar atau musholla berstatus tanah bersertifikat wakaf.

6. Mengupayakan masjid mampu membentuk kader penerus yang menggantikan generasi tua sehingga kemakmuran masjid dapat terjaga

7. Mempersiapkan salah satu masjid untuk mengikuti lomba kemasjidan.

8. Membantu mengurus kelancaran permohonan bantuan pembangunan rehabilitasi masjid, langgar dan musholla

9. Membagikan naskah khutbah Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha kepada seluruh masjid di wilayah Pringsewu.

Kepala KUA Kecamatan Pardasuka yang mempunyai tanggungjawab agar masjid dapat berfungsi sebagai tempat ibadah dan juga sebagai pusat kegiatan ummat Islam ya’ni tempat pembinaan dan pengembangan umat Islam agar kualitas dan kuantitas ibadah umat Islam serta kualitas kehidupan umat Islam lebih meningkat. Dengan kata lain, masjid juga digunakan sebagai tempat dakwah umat Islam sehingga masjid dapat melahirkan masyarakat Islam yang benar-benar berkualitas Islam kaffah yang paham dan mampu mengamalkan ajaran Islam. Dengan hal ini maka diharapkan syiar Islam akan nampak dan terwujud.

Untuk mencapai tujuan ini kepala KUA Kecamatan Pardasuka mengambil langkah sebagai berikut:

1. Mengupayakan masjid dipegang oleh pengurus yang benar-benar amanah dalam menjalankan pengabdian dan amanah yang dibebankan kepadanya, pandai

menyusun program dan mampu menjalankan program tersebut dengan baik, mempunyai semangat ikhlas untuk berjuang dijalan Allah.

2. Mengupayakan masjid mempunyai administrasi yang baik dengan membantu pembentukan dan penyempurnaan pengurus masjid

3. Mengupayakan untuk mengefektifkan dakwah di masjid

4. Mengupayakan tersedianya perpustakaan masjid dengan buku-buku yang lengkap dan memadai yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung, masyarakat dan jamaah.

5. Membina, meningkatkan & mengembangkan tempat ibadah serta meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam.

C. ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah)

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG (Halaman 42-46)

Dokumen terkait