• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Prosentase Ketuntasan Pemahaman Siswa Diagram 4.2

Peningkatan Prosentase Ketuntasan Pemahaman Siswa

Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwasanya prosentase ketuntasan pemahaman siswa yang dapat dicapai oleh siswa kelas III pada siklus I hanya 65,38% dari 26 siswa. Tetapi, hal itu berbeda lagi ketika peneliti melakukan siklus II, yakni prosentase ketuntasan pemahaman siswa mengalami peningkatan, dimana pada saat siklus I hanya 65,38% dapat meningkat menjadi 88,46%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mulai dari siklus I hingga siklus II prosentase ketuntasan pemahaman siswa yang dicapai peserta didik dapat meningkat secara signifikan.

103 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus 1 Siklus 2 73.57 87 17 23

Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa

Nilai Rata-Rata Siswa Jumlah Siswa yang Tuntas

Diagram 4.3

Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa

Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwasanya pada saat peneliti melakukan siklus I, nilai rata-rata yang dapat dicapai oleh siswa hanya 73,57 dan siswa yang tuntas untuk mencapai KKM hanya 17 siswa dan siswa yang belum tuntas terdapat 9 siswa. Tetapi, hal itu berbeda lagi ketika peneliti melakukan siklus II yakni nilai rata-rata yang dapat dicapai oleh siswa meningkat menjadi 87,00 dan siswa yang tuntas untuk mencapai KKM meningkat menjadi 23 siswa dan siswa yang belum tuntas hanya 3 siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mulai dari pra siklus hingga siklus II nilai rata-rata siswa dapat meningkat secara signifikan.

104

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari strategi pembelajaran concept sentence ini dapat terlihat pada saat pembelajaran. Kelebihan-kelebihannya yaitu meningkatkan semangat belajar peserta didik, membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam belajar, dan lebih memahami kata kunci dari materi pembelajaran. Sehingga apabila dia nyaman untuk belajar, maka hasil yang diperoleh pun juga akan lebih baik dibanding sebelumnya.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui dua siklus yang telah di deskripsikan sesuai dengan pembahasan serta analisis dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, antara lain dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan strategi pembelajaran concept sentence pada materi jenis-

jenis pekerjaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas III MI Bahrul Ulum Sidoarjo dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa. Hal ini dapat terbukti dengan adanya peningkatan aktifitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I skor aktifitas siswa adalah 63 dengan prosentase 75%. Sedangkan pada siklus II skor aktifitas siswa adalah 80 dengan prosentase 90,9%. Selain itu penggunaan strategi pembelajaran concept sentence dapat membantu guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif sehingga pengalaman belajar siswa lebih bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan aktifitas mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I skor aktifitas guru adalah 62 dengan prosentase 73,80%. Sedangkan pada siklus II skor aktifitas guru adalah 79 dengan prosentase 89,77%.

106

2. Peningkatan pemahaman siswa pada materi jenis–jenis pekerjaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas III MI Bahrul Ulum Sidoarjo dengan menggunakan strategi concept sentence mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 73,57. Sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 87,00. Prosentase pemahaman siswa pada tiap siklus juga meningkat. Pada siklus I, prosentase ketuntasan pemahaman siswa adalah 65,38%. Sedangkan pada siklus II, prosentase ketuntasan pemahaman siswa adalah 88,46%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian di atas, peneliti dapat mengajukan saran-saran berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa seharusnya lebih senang dan lebih semangat lagi ketika belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), karena Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari manusia. Khususnya pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang ekonomi. Agar siswa dapat mengetahui tentan kegiatan ekonomi yang ada di sekitar mereka. Oleh karena itu, siswa seharusnya lebih senang dan semangat lagi saat mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

107

2. Bagi Guru

Guru kelas hendaknya menerapkan strategi concept sentence

dengan variasi model pembelajaran yang lebih menarik, sesuai dengan karakter tiap siswa, dan juga penggunaan media di dalam pembelajaran. Selain itu guru kelas juga dapat menggunakan strategi concept sentence

untuk materi pelajaran yang lain. Karena strategi concept sentence juga cocok digunakan untuk mata pelajaran yang lain. Karena pada dasarnya strategi ini berisi tentang menggabungkan kata kunci saja untuk membentuk suatu kalimat atau cerita pendek. Dengan hal itu pemahaman siswa dapat terkonsep dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan untuk menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang sudah banyak berkembang dalam dunia pendidikan yang sesuai dengan karakter tiap siswa. Khusunya strategi concept sentence yang cocok diterapkan pada setiap mata pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful Djamarah. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: ANDI

Hanafiah, Nanang. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

. 2014. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kurniawati, Maf’ulah. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman Melalui Pembelajaran Strategi Concept Sentence Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV MI Nurul Huda Krian Sidoarjo. Artikel Publikasi Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya

Kurniasih, Imas. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Kata Pena

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Molan, Benyamin. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Meningkatkan Sekolah Dan Memberdayakan Pendidik. Jakarta: PT Indeks

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nurhadi. 2010. Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: PT Multi Kreasi Satu Delapan

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Sapriya. 2012. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Sudiyono. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sunaryo, Wowo. 2012. Taksonomi Kognitif perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Supardi. 2016. Penilaian Autentik Pembelajaran afektif, Kognitif, dan Psikomotor: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Susanto, Ahmad 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group

Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Thohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Integrasi dan Kompetensi

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Wiriaatmadja, Rochiati. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Dokumen terkait