• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Sinkronisasi dan Efektivitas Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan Serta Harmonisasi Antar Pelaku

Dalam Fokus 4 pada tahun 2013 peningkatan sinkronisasi dan efektivitas koordinasi penanggulangan kemiskinan serta harmonisasi antar pelaku akan dilakukan: (i) peningkatan koordinasi dan sinkronisasi melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; (ii) peningkatan peran TKPKD dalam koordinasi program-program penanggulangan kemiskinan untuk percepatan penurunan kemiskinan di daerah. Termasuk di dalam kegiatan ini adalah pemeliharaan dan penggunaan data kemiskinan yang konsisten dan akurat secara kontinyu baik untuk perencanaan, pelaksanaan dan monitoring program-program penanggulangan kemiskinan di daerah; (iii) memperkuat kemandirian desa dalam pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; meningkatkan ketahanan desa sebagai wilayah produksi; serta meningkatkan daya tarik perdesaan melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan; dan (iv) penanganan kantung-kantung kemiskinan terutama yang berada di daerah tertinggal, termasuk

48

pembangunan sarana dan prasarana dasar dan pendukung (meliputi listrik, air, jalan penghubung antar pulau).

2.6.2. Identifikasi Isu dan Masalah Mendesak

Identifikasi isu dan masalah mendesak di Kabupaten Murung Raya pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.45

Identifikasi Isu dan Masalah Mendesak

No Nasional ISU PENTING Provinsi Kabupaten

1. Peningkatan Iklim Investasi dan Usaha (Ease of Doing Business);

Pengembangan ekonomi lokal yang menyangkut upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan kondisi geografi, demografi, dan corak daerah yang paling mampu meningkatkan kinerja ekonomi daerah,

Fasilitasi peningkatan investasi untuk penciptaan lapangan kerja; 2. Percepatan Pembangunan Infrastruktur: Domestic Connectivity; Penyediaan Infrastruktur pembangunan : - Belum terwujudnya sistem dan jaringan transportasi yang mendukung aktifitas ekonomi kerakyatan, - Masih terbatasnya infrastruktur pengairan yang mendukung ketahanan pangan, - Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya energi untuk masyarakat,

- Masih rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur terutama prasarana jalan dan jembatan, serta prasarana lalu lintas air antar kabupaten/kota, - Luasnya wilayah

Kalimantan Tengah yang dihuni oleh penduduk relatif sedikit dan terpencar-pencar

Infrastruktur :

- Peningkatan kualitas sarana dan prasarana publik;

- Membangun dan

meningkatkan

infrastruktur : jalan, jembatan, air bersih, listrik dan lain-lain,

- Mendorong peran serta pihak swasta dalam pembangunan pedesaan,

49 tidak merata menyebabkan pelayanannya menjadi sulit, - Kendala infrastruktur dan keterjangkauan berbagai kawasan, 3. Peningkatan Pembangunan Industri di Berbagai Koridor Ekonomi; Kualitas dan keterjangkauan pendidikan yang merupakan ujung tombak sebuah kemajuan daerah,

Bidang ekonomi :

- Peningkatan kekuatan basis ekonomi kerakyatan dengan optimalisasi sesuai potensi, - Fasilitasi peningkatan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, - Peningkatan bantuan modal usaha petani pedesaan,

- Kurangi kemiskinan, membuka lapangan kerja dan usaha untuk meningkatkan perekonomian rakyat, - Peningkatan ekonomi kerakyatan di bidang : pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, 4. Penciptaan Kesempatan

Kerja khususnya Tenaga Kerja Muda;

Masalah bidang

kesejahteraan sosial seperti layanan bidang kesehatan, penanggulangan kemiskinan, serta pengembangan budaya dan wisata, Ketahanan pangan : - Peningkatan ketersediaan pangan, kelancaran distribusi pangan dan pengoptimalan sistem pengamanan pangan,

5. Peningkatan Ketahanan

Pangan: Menuju

Pencapaian Surplus Beras 10 juta ton;

Masalah pengembangan kapasitas birokrasi dalam menunjang keberhasilan pembangunan daerah, utamanya menyangkut keterbatasan sumber pembiayaan pembangunan dan pengembangan aparatur,

Energi dan Sumber Daya mineral

- Peningkatan pemenuhan kebutuhan energi,

- Pemanfaatan energi baru dan terbarukan,

- Peningkatan pengelolaan sumber daya mineral dengan memperhatikan lingkungan hidup,

6. Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Konversi Energi;

Pengelolaan sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat

Pendidikan

- Peningkatan kualitas pendidikan dalam menunjang wajib belajar

50

secara berkelanjutan, 12 tahun, - Peningkatan pembangunan bidang pendidikan (kartu cerdas/pendidikan gratis) - Peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, baik pegawai pemerintah ataupun masyarakat

(swasta) untuk

menciptakan aparatur yang bersih dan bebas KKN,

7. Peningkatan Pembangunan

SDM; Keterbatasan sumber daya energi listrik dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal, Kesehatan - Peningkatan manajemen mutu pelayanan kesehatan, - Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat, - Peningkatan pembangunan bidang kesehatan (kartu sehat/pengobatan gratis) 8. Percepatan pengurangan

kemiskinan; Isu dengan otonomi ditetapkannya daerah, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,

Kebudayaan dan Iptek - Mempertahankan nilai

seni dan budaya lokal dalam rangka penguatan kearifan lokal, - Mendorong tumbuhnya semangat untuk melakukan inovasi teknologi aplikatif, - Pemanfaatan hasil-hasil inovasi teknologi oleh masyarakat dan dunia industri,

- Pengembangan obyek industri pariwisata dan pemasarannya,

- Peningkatan peranan generasi muda dan peningkatan prestasi olah raga,

- Pemanfaatan SDA dan LH yang serasi dan berkesinambungan, 9. Persiapan pemilu 2014; Tantangan untuk

51

ekonomi kawasan dengan tetap menjaga isu tentang kelestarian lingkungan hidup, hidup masyarakat, - Peningkatan pembangunan yang berperspektif gender, - Penanggulangan kemiskinan, - Peningkatan kualitas angkatan kerja dan perluasan lapangan kerja, - Peningkatan

kesejahteraan

masyarakat melalui penguatan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,

- Pemberdayaan

perempuan dan

perlindungan anak, 10. Reformasi birokrasi dan

tatakelola; Rendahnya mutu layanan umum - Masih belum meratanya jangkauan pelayanan dasar pendidikan dan rendahnya mutu pelayanan pendidikan di daerah perdesaan dan

pedalaman di

Kalimantan Tengah, - Masih belum optimalnya

cakupan layanan kesehatan dasar dan kualitas pelayanan kesehatan di pusat-pusat yankesmas di daerah,

- Masih belum optimalnya cakupan layanan kesejahteraan sosial dan kinerja pelayanan sosial di pusat-pusat pelayanannya,

- Masih belum optimalnya cakupan layanan pendidikan dan kualitas pembelajaran di pusat-pusat pendidikan di daerah,

- Masih belum meratanya jangkauan pelayanan kesehatan dasar dan rendahnya mutu pelayanan kesehatan di daerah perdesaan dan

Politik, Hukum dan Tibmas - Mendorong terwujudnya

masyarakat yang sadar dan patuh hukum,

- Mendorong peningkatan kesadaran politik,

52

pedalaman di

Kalimantan Tengah.

11. Percepatan pembangunan Minimum Essential Force (MEF);

Masih banyaknya desa tertinggal

- Rendahnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja,

- Masih tingginya jumlah desa tertinggal (895 desa) atau 61,81 persen dengan kondisi terbatas bidang infrastruktur, akses pendidikan, akses kesehatan,

perekonomian rakyat

yang belum

berkembang serta kelembagaan desa dan kelembagaan

masyarakat yang masih rendah,

Tata kelola pemerintahan - Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur, - Peningkatan partisipasi, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah,

Dokumen terkait