• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Karitas Ngaglik, yaitu pada bulan Maret sampai April 2018 untuk tahun ajaran 2017/2018. Jadwal waktu pelaksanaan penelitian dituliskan seperti pada Tabel 3.16. Berikut ini:

Tabel 3.16. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN

1. Kamis,

2 Novemver 2017

Mengantar surat observasi dan wawancara ke SMP Karitas Ngaglik

2. Selasa,

7 Novemver 2017

Bertemu guru matematika mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di SMP Karitas Ngaglik

3. Rabu,

8 Novemver 2017 Wawancara bersama guru matematika

4. Senin,

27 November 2017 Observasi kelas VIII (pukul 08.00-09.15) 5. Selasa,

Bertemu guru matematika untuk membicarakan penelitian dan pembuatan instrumen pembelajaran.

7. Selasa,

13 Maret 2018

Bertemu guru matematika untuk membicarakan mengenai instrumen

23 Maret 2018 Pertemuan IV: Latihan soal-soal kontekstual 13. Senin,

28 Maret 2018 Wawancara siswa 15. Kamis,

19 April 2018

Pembelajaran kembali materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

16. Jumat,

20 April 2018

Post-test 2 mengenai bangun ruang sisi datar kubus dan balok

91 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta yang beralamat di Nandan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, nomor telepon (0274 624813). SMP Karitas Ngaglik adalah salah satu karya Bruder Karitas di bawah naungan Yayasan Karya Bakti cabang Yogyakarta. Sekolah ini berdiri sejak tanggal 1 Januari 1968 dan terakreditasi B. SMP Karitas Ngaglik ditunjang dengan model pembelajaran konvensional, dan kurikulum yang digunakan pada tahun ajaran 2017/2018 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta pada tahun 2017/2018 memiliki sumber daya manusia unggul sebanyak 7 orang guru dan 3 orang karyawan. Jumlah rombongan belajar pada tahun ajaran ini adalah 4, dengan rincian 1 rombongan belajar pada kelas VII, 1 rombongan belajar pada kelas VIII dan 2 rombongan belajar pada kelas IX. Jumlah seluruh siswa yaitu 69 siswa dengan rincian 18 siswa kelas VII, 12 siswa kelas VIII dan 39 siswa kelas IX. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 12 siswa dengan rincian 4 laki-laki dan 8 perempuan.

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum diujicobakan, instrumen telah dikonsultasikan dan divalidasi oleh dua orang pakar yaitu dosen pendidikan matematika dan guru mata pelajaran matematika. Instrumen yang diujicobakan adalah angket minat belajar siswa dan soal post-test.

a. Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa

Uji coba angket minat belajar siswa dilakukan kepada 12 orang siswa di kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta. Uji coba ini merupakan uji coba terpakai, yang berarti data yang digunakan merupakan data dari subjek penelitian, yang kemudian digunakan sebagai data untuk validasi butir soal. Hasil pengisian angket uji coba minat belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut:

93

Tabel 4.1. Data Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa

Kode Siswa

Nomor Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

S1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 1 103

S2 2 2 2 2 4 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 66

S3 1 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 3 60

S4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 83

S5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 86

S6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89

S7 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 91

S8 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 2 2 3 4 90

S9 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 80

S10 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 103

S11 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 110

S12 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 71

Hasil uji coba angket minat belajar siswa tersebut digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Data uji coba angket minat belajar hasil validasi merupakan data minat belajar siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran matematika menggunakan fase-fase pembelajaran Van Hiele-Geldof. Berikut validitas dan reliabilitas instrumen angket minat belajar siswa:

1) Analisis Validitas Angket Minat Belajar Siswa Hasil Uji Coba Validitas yang akan digunakan dari angket minat belajar hasil uji coba adalah validitas butir soal. Validasi dibantu dengan software SPSS untuk menghitung koefisien korelasi pada setiap item soal. Hasil perhitungan koefisien korelasi angket minat belajar siswa hasil uji coba dengan menggunakan software SPSS dapat dilihat pada Lampiran D.1. Ringkasan hasil perhitungan validitas angket minat belajar siswa hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.2. berikut:

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas

Angket Minat Belajar Siswa Hasil Uji Coba Pertanyaan

ke- Keterangan Kualifikasi

1 0,753 Valid Tinggi

2 0,792 Valid Tinggi

3 0,889 Valid Sangat Tinggi

4 0,812 Valid Sangat Tinggi

5 0,514 Valid Cukup

6 0,897 Valid Sangat Tinggi

Pertanyaan dan 26 pertanyaan yang valid. Pertanyaan yang valid tersebut akan digunakan sebagai data angket minat belajar siswa setelah

dilakukan pembelajaran. Pada angket minat belajar hasil uji coba, pernyataan dengan indikator yang sama tersusun berurutan, dengan saran dosen, peneliti berencana mengacak letak pernyataan agar tidak berurutan. Kisi-kisi angket minat belajar siswa setelah diacak dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut:

Tabel 4.3. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa

Indikator Ketertarikan siswa pada mata

pelajaran. 1,7, 15 11,26

Adanya perasaan senang dan bersemangat ketika mempelajari materi pembelajaran.

2, 19 3,8

Keinginan untuk belajar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

4,9,12,17 21,25

Memusatkan perhatian selama

pembelajaran berlangsung. 10, 20,24 5, 14, 16 Mengerjakan tugas dengan mandiri

dan tepat waktu. 6, ,22 13,18,23

2) Analisis Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Hasil Uji Coba Angket minat belajar siswa hasil uji coba juga diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan bantuan software SPSS, yang terdapat pada Lampiran D.2. Hasil

perhitungan reliabilitas angket minat belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut:

Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Hasil Uji Coba

Reliability Statistics

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi reliabilitas hasil uji coba instrumen angket minat belajar siswa pada kolom Cronbach’s Alpha adalah , sehingga termasuk dalam kualifikasi tinggi Oleh karena itu, angket minat belajar siswa dinyatakan reliabel.

b. Uji Coba Instrumen Post-Test

Uji coba instrumen post-test dilakukan kepada 12 orang siswa di kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta. Hasil perolehan skor siswa pada setiap soal yang diujicobakan dapat dilihat pada Tabel 4.5.

berikut:

Tabel 4.5. Hasil Perolehan Skor Post-Test Hasil Uji Coba

No Kode

No Kode

1) Analisis Validasi Post-Test Hasil Uji Coba

Hasil perhitungan koefisien korelasi instrumen post-test hasil uji coba menggunakan software SPSS dapat dilihat pada Lampiran D.3. Ringkasan hasil uji validitas instrumen post-test hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut:

Tabel 4.6. Hasil Uji Validasi Instrumen Post-Test Hasil Uji Coba

Pada uji validasi ditemukan satu soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 5, dan 4 soal lainnya telah valid. Keempat soal yang valid tersebut tetap digunakan sebagai soal post-test. Namun, keempat soal tersebut belum mewakili indikator volume kubus dan balok, sehingga soal nomor 5 tetap diujikan dengan adanya sedikit perubahan pada soal. Dengan demikian, jumlah soal post-test yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 soal. Berikut perubahan item soal nomor 5:

Sebelum perubahan:

Suatu tempat beras berbentuk balok dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 15 cm. Tentukan:

a. Berapa literkah beras yang dibutuhkan jika wadah diisi sampai penuh?

b. Jika harga beras adalah Rp9000,00/liter, berapakah uang yang dibutuhkan untuk membeli beras jika wadah hanya diisi bagian?

Setelah perubahan:

Suatu tempat beras berbentuk balok dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 25cm, dan tinggi 20 cm pada bagian dalam

kotak.Tentukan:

a. Berapakah volume kotak tersebut?

b. Jika bagian kotak tersebut berisi beras, berapakah volume beras?

Pertimbangan dilakukannya perubahan soal adalah belum terlihatnya soal geometri pada soal nomor 5.b, sehingga peneliti bersama dosen pendidikan matematika mengubah soal nomor 5 sedemikian sehingga didapat soal hasil perubahan seperti yang telah tertulis.

Setelah dilakukan perubahan terhadap soal post-test, peneliti ingin lebih menguji kembali apakah instrumen post-test hasil perubahan benar-benar valid untuk semua item soal atau tidak.

Oleh karena itu, peneliti melakukan validasi butir soal terhadap instrumen post-test hasil perubahan setelah post-test dilaksanakan.

Hasil uji validasi instrumen post-test hasil perubahan dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut:

Tabel 4.7. Hasil Uji Validasi Instrumen Post-Test Hasil Perubahan

Soal ke- Keterangan Kualifikasi

1 0,829 Valid Sangat Tinggi

2 0,755 Valid Tinggi

3 0,801 Valid Sangat Tinggi

4 0,828 Valid Sangat Tinggi

5 0,636 Valid Tinggi

Pada uji validasi instrumen post-test hasil perubahan ditemukan semua item soal terbukti valid. Dengan demikian, peneliti yakin bahwa semua item soal post-test hasil perubahan sudah tepat digunakan untuk menguji pemahaman siswa mengenai materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

2) Analisis Reliabilitas Post-Test Hasil Uji Coba

Instrumen post-test hasil uji coba juga diuji reliabilitasnya.

Hasil perhitungan Cronbach’s Alpha instrumen post-test hasil uji coba dapat dilihat pada Lampiran D.4. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen post-test hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut:

Tabel 4.8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Post-Test Hasil Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.605 .800 6

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi reliabilitas hasil uji coba instrumen post-test pada kolom Cronbach’s Alpha adalah , sehingga termasuk dalam kualifikasi sedang Oleh karena itu, instrumen post-test dinyatakan reliabel.

Peneliti juga melakukan uji reliabilitas untuk instrumen post-test hasil perubahan untuk memastikan bahwa instrumen post-post-test hasil perubahan reliabel, walaupun sebelum terjadi perubahan instrumen sudah reliabel. Hasil uji reliabiitas instrumen post-test hasil perubahan dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut:

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas Istrumen Post-Test Hasil Perubahan

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi reliabilitas hasil perubahan instrumen post-test pada kolom Cronbach’s Alpha adalah , sehingga termasuk dalam kualifikasi sedang Oleh karena itu, instrumen post-test hasil perubahan dinyatakan reliabel.

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 12 siswa dengan rincian 4 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Guru dalam penelitian ini merupakan peneliti sendiri. Penelitian dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan dengan rincian 1 kali pertemuan untuk pre-test dan pengisian angket minat belajar sebelum pembelajaran, 4 kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan fase-fase pembelajaran Van Hiele-Geldof dan 1 kali pertemuan untuk post-test dan pengisian angket minat belajar setelah pembelajaran. Selain itu, untuk mendukung angket minat belajar siswa diadakan wawancara seluruh siswa yang dilaksanakan pada 1 kali

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.619 .895 6

pertemuan. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.10.

berikut:

Tabel 4.10. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1. Kamis, 15 Maret 2018

Pre-test mengenai bangun ruang sisi datar kubus dan balok, dan pengisian angket minat belajar siswa sebelum pembelajaran.

2. Jumat, 16 maret 2018

Pertemuan 1:

Unsur-unsur bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

Post-test mengenai bangun ruang sisi datar kubus dan balok, dan pengisian angket minat belajar siswa setelah pembelajaran.

7. Rabu, 28 Maret 2018 Wawancara siswa

8. Kamis, 19 April 2018 Pembelajaran kembali materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

9. Jumat, 20 April 2018 Post-test 2 mengenai bangun ruang sisi datar kubus dan balok

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama kegiatan penelitian dilaksanakan pada Kamis, 15 Maret 2018 di kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta

pada jam pelajaran ketujuh sampai kedelapan, yaitu pada pukul 12.20 WIB – 13.40 WIB. Kegiatan yang dilakukan adalah

pemberian pre-test dan pengisian angket minat belajar siswa sebelum pembelajaran. Pre-test dilaksanakan dalam waktu 60 menit, kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket minat belajar siswa. Semua siswa hadir dalam pertemuan pertama ini.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua kegiatan penelitian merupakan pertemuan pertama pembelajaran yang dilaksanakan pada Jumat, 16 Maret 2018

pada jam pelajaran ketujuh sampai kedelapan, yaitu pada pukul 11.40 WIB – 13.00 WIB. Kegiatan pembelajaran pada hari ini

membahas mengenai unsur-unsur kubus dan balok. Penelitian dibantu oleh dua orang pengamat yaitu Elizabeth Lilies Megawati dan Veronika Vidari Sudin yang merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2014. Kedua pengamat bertugas untuk mengamati proses pembelajaran matematika dengan menerapkan fase-fase pembelajaran Van Hiele-Geldof. Seluruh siswa hadir pada pertemuan kedua ini.

1) Kegiatan Pembuka

Pembelajaran diawali dengan penyampaian salam dari siswa kepada peneliti, dengan cara ketua kelas memandu dengan memukul meja sebagai pertanda siswa berdiri dan memberi salam.

Peneliti menjawab salam dari siswa dan menanyakan kabar siswa.

Sebagian siswa menjawab kurang bersemangat dikarenakan kegiatan pembelajaran berlangsung pada dua jam terakhir.

Kemudian peneliti mengecek kehadiran siswa dengan memanggil satu persatu nama siswa pada daftar presensi dan meminta siswa menyebutkan nama panggilan mereka, dengan tujuan untuk mengingat nama panggilan siswa. Sebelum dimulainya pembelajaran, peneliti mengecek kesiapan siswa. Ketika siswa telah siap, peneliti melakukan kegiatan apersepsi untuk mengecek pengetahuan awal siswa yaitu mengenai unsur-unsur persegi dan persegi panjang yang telah dipelajari pada tingkat Sekolah Dasar.

Beberapa siswa masih ingat, tapi tidak sedikit pula yang lupa.

Kemudian peneliti melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

2) Fase 1: Informasi (Information)

Pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa mengenai unsur-unsur kubus dan balok yang pernah dipelajari di Sekolah Dasar. Terlebih dahulu peneliti menampilkan beberapa prisma tegak pada slide power

point dan menanyakan nama bangun tersebut. Bangun-bangun yang ditampilkan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Prisma Tegak

Bangun-bangun prisma tersebut adalah prisma tegak dengan alas segitiga, segiempat, segilima, segienam, trapesium dan lingkaran. Siswa dapat menjawab nama-nama bangun tersebut yang artinya siswa telah mengetahui bahwa penamaan prisma sesuai dengan bentuk alasnya. Kemudian peneliti menanyakan mengenai ciri-ciri prisma dengan memandu siswa untuk memperhatikan alas dan tutup prisma. Siswa dapat menjawab bahwa alas dan tutup prisma merupakan bangun yang sama. Peneliti memberikan penguatan mengenai definisi prisma, yaitu bangun ruang yang terbentuk dari sepasang bangun datar kongruen dan dibatasi oleh segiempat yang saling sejajar. Kemudian peneliti bertanya mengenai prisma tegak segiempat:

Peneliti : “Apakah kubus dan balok merupakan prisma?”

Siswa : “Iya merupakan prisma.”

Peneliti : “Mengapa?”

Siswa : “Karena memiliki alas dan tutup yang sama”

Peneliti : “Ya Benar. Ada yang tahu alasnya yang mana dan tutupnya yang mana?”

Siswa : “Yang bawah alas dan yang atas tutup, tapi kubus bentuk sisinya sama semua.”

Siswa telah memahami bahwa kubus dan balok merupakan prisma tetapi siswa masih ragu untuk menentukan alas serta tutup kubus dan balok. Peneliti memberi peneguhan bahwa alas serta tutup kubus dan balok dapat berubah sesuai posisinya, yang berada di bawah dinamakan alas dan yang di atas dinamakan tutup, karena semua sisinya terbentuk dari segiempat sehingga sisi tegaknya pasti segiempat walaupun posisi alasnya berubah.

3) Fase 2: Orientasi Langsung (Directed Orientation)

Pembelajaran dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam 3 kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Kelompok ditentukan berdasarkan letak tempat duduk yang berdekatan, sehingga terbentuk dua kelompok beranggotakan perempuan dan satu kelompok beranggotakan laki-laki. Peneliti memandu siswa memahami unsur-unsur kubus dan balok yaitu sisi, rusuk, titik sudut, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dengan menggunakan bantuan alat peraga yaitu kerangka kubus dan balok.

Guru memandu siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap alat peraga. Misalnya, dalam memahami apa itu sisi, mana yang disebut sisi dan ada berapa jumlahnya. Begitu pula untuk

unsur-unsur kubus dan balok lainnya. Proses pembelajaran dapat dilihat seperti pada Gambar 4.2. berikut:

Gambar 4.2. Pembelajaran Unsur-unsur Kubus dan Balok 4) Fase 3: Penjelasan (Explication)

Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi mengenai alat peraga yang telah dipelajari, sebagai penguatan siswa. Peneliti meminta masing-masing satu perwakilan kelompok untuk menunjukkan unsur-unsur kubus dan balok menggunakan alat peraga di depan kelas, beserta banyaknya. Siswa pertama menunjukkan sisi dan diagonal bidang, siswa kedua menunjukkan rusuk dan diagonal ruang, dan siswa ketiga menunjukkan titik sudut dan bidang diagonal masing-masing pada kubus dan balok.

Peneliti memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi penjelasan yang diberikan oleh masing-masing perwakilan siswa.

Pada akhir presentasi, peneliti memberi penguatan terhadap penjelasan siswa dan juga pendapat siswa lain.

5) Fase 4: Orientasi Bebas (Free Orientation)

Pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa mengerjakan LKS dengan berdiskusi kelompok. Peneliti berkeliling membantu

setiap kelompok jika kelompok mengalami kesulitan. Misalnya, ada siswa yang kesulitan dalam melengkapi tabel yang tersedia pada LKS mengenai banyak masing-masing unsur pada kubus dan balok, peneliti meminta kelompok untuk mengamati alat peraga kerangka kubus dan balok dan memandu kembali dalam menentukan unsur beserta banyaknya. Beberapa siswa masih kesulitan dalam membayangkan banyak diagonal ruang dan bidang diagonal.

Siswa :”Mbak, banyak diagonal ruang dan bidang diagonal balok ada berapa?”

Peneliti membantu dengan meminta siswa membayangkan ruang kelas sebagai sebuah bangun ruang balok. Peneliti memberikan satu contoh diagonal ruang, kemudian meminta siswa untuk memikirkan ada berapa lagi diagonal ruang yang dapat terbentuk. Siswa memberikan contoh diagonal ruang lainnya pada ruangan kelas dan menyebutkan berapa banyaknya. Kemudian peneliti memberikan satu contoh bidang diagonal, kemudian siswa menyebutkan bidang diagonal lainnya. Siswa berhasil menyebutkan tetapi belum semua karena kesulitan dalam membayangkan bidang diagonal yang menyilang. Beberapa siswa juga masih kesulitan dalam membedakan diagonal bidang dan bidang diagonal.

Siswa :”Mbak, masih bingung membedakan diagonal bidang dan bidang diagonal. Kalau bidang diagonal itu yang berupa garis atau bidang, mbak?”

Peneliti membantu dengan memberikan cara mengingat bahwa bidang diagonal terdiri dari dua kata, bidang dan diagonal.

Kata pertama adalah bidang, sehingga bidang diagonal berbentuk sebuah bidang. Pada kubus dan balok bidang diagonal berbentuk segiempat. Kemudian peneliti membimbing untuk menghitung banyaknya. Siswa juga diminta untuk menentukan panjang diagonal bidang, diagonal ruang dan luas bidang diagonal. Panjang diagonal bidang dapat dicari dengan menggunakan rumus Pythagoras, sedangkan luas bidang diagonal dapat dicari dengan menggunakan rumus luas persegi panjang.

Setelah diskusi kelompok, pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi kelompok. Peneliti meminta perwakilan siswa sesuai banyaknya soal untuk maju mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa lain menyimak, menanggapi dan memberi masukan terhadap penjelasan siswa. Peneliti memberi peneguhan terhadap jawaban siswa.

6) Fase 5: Integrasi (Integration)

Pembelajaran dilanjutkan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada hari ini. Peneliti memandu siswa untuk dapat menarik

kesimpulan terhadap hasil diskusi dan merangkum kegiatan pembelajaran.

7) Kegiatan Penutup

Pembelajaran diakhiri dengan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengenai perasaan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, ada yang mengatakan senang, seru, menarik dan lainnya. Kemudian peneliti menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, yaitu luas permukaan kubus dan balok. Terakhir, kegiatan ditutup dengan pemberian salam dari siswa kepada peneliti. Salam dilakukan sama seperti salam pembuka pada awal pembelajaran.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga kegiatan penelitian merupakan pertemuan kedua pembelajaran yang dilaksanakan pada Senin, 19 Maret 2018

pada jam pelajaran pertama sampai kedua, yaitu pada pukul 07.30 WIB – 09.50 WIB. Kegiatan pembelajaran pada hari ini

membahas mengenai luas permukaan kubus dan balok. Penelitian dibantu oleh dua orang pengamat yang sama, yaitu Elizabeth Lilies Megawati dan Veronika Vidari Sudin. Seluruh siswa hadir pada pertemuan ketiga ini.

1) Kegiatan Pembuka

Pembelajaran diawali dengan penyampaian salam dari siswa kepada peneliti. Peneliti menjawab salam dari siswa. Peneliti juga menanyakan kabar siswa. Karena pembelajaran dimulai pada jam pertama maka dilakukan doa bersama, yang dipimpin oleh salah satu siswa. Kemudian peneliti mengecek kehadiran siswa dengan cara yang sama seperti pertemuan sebelumnya agar lebih mengingat nama siswa. Peneliti mengecek kesiapan siswa, kemudian me-review terlebih dahulu materi pada pertemuan sebelumnya dengan melakukan kegiatan tanya jawab yang dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu mengenai luas persegi dan persegi panjang.

2) Fase 1: Informasi (Information)

Pembelajaran dilanjutkan dengan melakukan kegiatan tanya jawab mengenai luas persegi dan persegi panjang. Peneliti memberikan persegi dan persegi panjang dengan diketahui panjang sisinya seperti pada Gambar 4.3. berikut:

(a) (b)

Gambar 4.3 (a) Persegi dan (b) Persegi Panjang

Siswa diminta untuk mencari luas persegi dan persegi panjang tersebut. Siswa kesulitan mencari luasannya karena lupa dengan rumus. Peneliti memandu siswa dengan melakukan kegiatan tanya jawab. Pertama untuk persegi, bagaimana panjang sisi-sisi persegi. Siswa mengerti bahwa sisi-sisinya memiliki panjang yang sama. Peneliti membagi setiap sisi persegi yang banyaknya sesuai dengan ukuran sisi persegi, kemudian meminta siswa untuk menghitung berapa banyak persegi kecil yang terbentuk. Kemudian peneliti meminta siswa untuk mengalikan sisi-sisi persegi, ternyata didapat hasil yang sama dengan menghitung banyaknya persegi, maka siswa dapat menarik kesimpulan bahwa luas persegi adalah sisi dikali sisi.

Pada persegi panjang, peneliti meminta siswa melakukan cara yang sama seperti mencari luas persegi. Ternyata dengan menggunakan kedua cara tersebut siswa juga mendapatkan hasil yang sama mengenai luas persegi panjang. Persegi panjang memiliki unsur panjang dan lebar, sehingga didapat luas persegi panjang adalah panjang dikali lebar. Setelah mengetahui rumus luas persegi dan persegi panjang, siswa dapat mencari luas gambar yang diberikan. Peneliti meminta dua orang siswa untuk maju

Pada persegi panjang, peneliti meminta siswa melakukan cara yang sama seperti mencari luas persegi. Ternyata dengan menggunakan kedua cara tersebut siswa juga mendapatkan hasil yang sama mengenai luas persegi panjang. Persegi panjang memiliki unsur panjang dan lebar, sehingga didapat luas persegi panjang adalah panjang dikali lebar. Setelah mengetahui rumus luas persegi dan persegi panjang, siswa dapat mencari luas gambar yang diberikan. Peneliti meminta dua orang siswa untuk maju

Dokumen terkait