• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PENELITIAN

C. Penjelasan Akun dan Jurnal Standar Aktiva Tetap

DEBET : Untuk membukukan nilai perolehan atas aktiva berwujud yang diperoleh atas dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu baik yang berasal dari pembelian, sewa guna usaha (capital lease), sumbangan/hibah, penyerahan kembali aktiva BOT, hasil kompensasi dan pertukaran yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

KREDIT : Untuk membukukan nilai perolehan atas aktiva berwujud baik yang ditarik atau dilepas baik karena penjualan, pertukaran, di gunakan dalam BOT, pembonkaran, penghapusan maupun disumbangkan kepada pihak lain.

Contoh Jurnal

a. Pada waktu pembelian aktiva tetap kendaraan secaran tunai, dijurnal sebagai berikut :

Kas/Bank xxxxxx

b. Aktiva tetap yang dibangun kompensasi, dijurnal sebagai berikut :

Aktiva tetap (Bangunan) xxxxxx

Pendapatan Diterima Dimuka xxxxxx

c. Apabila aktiva tetap dari kendaraan tersebut dijual, dijurnal sebagai berikut :

Kas / Bank xxxxxx

Akumulasi penyusutan Aktiva tetap xxxxxx

Aktiva Tetap kendaraan xxxxxx

Laba Penjualan Aktiva Tetap xxxxxx 2. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

DEBET : Untuk membukukan pengurangan akumulasi penyusutan Aktiva Tetap yang ditarik baik karena penjualan, pembongkaran, pertukaran, maupun yang disumbangkan pada pihak lain.

KREDIT : Untuk membukukan beban biaya penyusutan Aktiva Tetap pada setiap akhir periode.

Contoh Jurnal

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap xxxxxx

3. Aktiva dalam Konstruksi

DEBET : Untuk membukukan semua nilai perolehan yang berhubungan dengan proses pembangunan Aktiva yang bersangkutan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi

KREDIT: Untuk membukukan pengalihan aktiva dalam konstruksi yang telah selesai dibangun ke perkiraan aktiva tetap sesuai dengn jenisnya sebesar nilai perolehan.

Contoh Jurnal

1. Pada saat mencatat aktiva dalam konstruksi bangunan, dijurnal sebagai berikut :

Aktiva Dalam Konstruksi xxxxxx

Piutang Kontrak xxxxxx

2. Pada saat kontrak selesai, dijurnal sebagai berikut :

Aktiva Tetap xxxxxx

BAB IV PENUTUP

Bedasarkan uraian – uraian yang dijelaskan diatas pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba mengambil kesimpulan dan beberapa saran yang mudah-mudahan bermanfaat pada masa yang akan datang.

A. KESIMPULAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk mengambil kesimpulan berdasarkan topik penelitian yang akan diteliti dari hasil penelitian yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

1. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika adalah suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.

2. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

3. Struktur organisasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika adalah struktur organisasi lurus dan staff, dimana kekuasaan mengalir secara

langsung dari pimpinan kepada bawahan-bawahannya. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab sudah dilakukan

4. sepenuhnya dengan baik.

5. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperoleh aktiva tetap melalui Perolehan secara tunai, Potongan Pembelian, Perolehan Dalam Mata Uang Asing, Perolehan secara kredit, Perolehan sebagai hasil konstruksi, BOT (Build, Operate and transfer), Perolehan sebagai hasil kompensasi dinilai berdasarkan nilai yang wajar, Aktiva tetap yang diperoleh dari pemerintah dinilai berdasarkan Ketetapan Mentri keuangan dan atau Peraturan Pemerintah (PP) dan juga sesuai pedoman akuntansi keuangan dinas akuntansi keuagan.

6. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melakukan penilaian kembali terhadap aktiva tetap dilakukan dengan persetujuan dan berdasarkan kebijaksanaan pemerintah. Selisih laba dan rugi dari penilaian aktiva tetap dicatat sebagai selisih aktiva tetap di kelompok ekuitas.

7. Biaya yang dikeluarkan untuk aktiva tetap selama masa manfaatnya yaitu biaya pemeliharaan dan perbaikan, dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

8. Aktiva yang masih berada dalam tahap konstuksi dicatat dalam perkiraan tersendiri (Aktiva Dalam Konstruksi) hingga siap untuk digunakan.

9. Seluruh aktiva tetap kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva sebagaimana yang ditentukan untuk setiap jenis aktiva dan tanpa nilai sisa.

11. Penyusutan aktiva tetap sesuai dengan masa manfaat ekonomisnya, diakumulasikan dalam neraca sebagai unsur pengurang harga perolehan aktiva dalam membentuk nilai buku setiap aktiva tetap

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka penulis akan mencoba memberikan saran kepada pihak yang terkait Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka perubahan ke arah yang lebih baik juga sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu

1. Dalam hal ini metode penyusutan aktiva tetap hendaknya perusahaan menggunakan metode penyusutan yang berbeda untuk setiap jenis aktiva tetap sesuai dengan penggunaan aktiva, karena dengan menggunakan metode penyusutan yang bervariasi akan memperoleh suatu hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan satu metode penyusutan untuk setiap jenis aktiva

2. Dalam menetapkan harga perolehan dari aktiva yang di beli, hendak nya ditambah dengan segala biaya yang timbul sehubungan dengan pembelian aktiva tersebut

3. Pengawasan terhadap penggunaan aktiva tetap harus lebih ditingkatkan karena aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang jumlahnya sangat besar karena tanpa keberadaan aktiva tetap yang baik, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik. Pemeriksaan secara berkala terhadap aktiva tetap juga harus dilakukan secara berkesinambungan.

4. Kepada Komisaris dan Direksi agar dapat melaksanakan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing secara profesional sehingga seluruh kegiatan di dalam perusahaan khusus nya aktiva tetap dapat berjalan dengan baik.

5. Kepada karyawan dapat meningkatkan kinerja dan produktifitasnya untuk menjaga aktiva tetap perusahaan karena seperti yang sudah di jelaskan aktiva tetap merupakan salah satu asset perusahaan juga.

6. Sesuai perannya sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, diharapkan dapat lebih meningkatkan pendapatan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Jilid Satu. Jakarta: Erlangga, 2007

Mindra, Arridel, Adv. DEM.,M.Si (Registered Valuer), 2008, Presentasi Modul Penilaian Mesin, Peralatan Dan Perlengkapannya (Plant, Machinery & Equipment Valuation), BPPK, Jakarta

Smith, M. Jay and Skousen K. Fred. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesembilan. Jilid Satu. Jakarta: Erlangga, 2005

Dokumen terkait