• Tidak ada hasil yang ditemukan

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp5.742.154.977,00, atau hampir 50 kali lebih besar dibandingkan estimasi pendapatan yang

ditetapkan pada anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2016, sebesar Rp116.640.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.

Rincian realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini.

Tabel 8

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

No Uraian Es tim as i

Pe ndapatan

1 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 116.640.000 3.557.176.268 3049,7% 2 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah - 23.970.984 -3 Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu - 2.161.007.725

-Jum lah 116.640.000 5.742.154.977 4923,0% % Re alis as i

Realisasi PNBP pada Tahun Anggaran 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp4.973.832.808,00 atau naik sebesar 647,36% dibandingkan realisasi PNBP pada periode

yang sama di tahun 2015. Peningkatan terbesar realisasi PNBP disebabkan terdapatnya Pendapatan dari Pemindahtangan BMN berupa kendaraan dinas roda empat dan kendaraan dinas roda dua yang dijual melalui lelang pada tahun 2016. Perbandingan realisasi PNBP disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 9

Perbandingan Rincian Realisasi PNBP TA 2016 dan TA 2015

(Rp) %

1 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN 3.557.059.628 - 3.557.059.628 -2 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 116.640 116.640 - -3 Pendapatan Denda 23.970.984 6.160.000 17.810.984 289,14% 4 Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun

Anggaran Yang Lalu 2.161.007.725 762.045.529 1.398.962.196 183,58%

Jum lah 5.742.154.977 768.322.169 4.973.832.808 647,36% No Uraian

Kenaik an (Pe nur unan) TA 2016 TA 2015

Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran

-22-Realisasi Belanja Negara Rp179.592.596.124,00

B.2. Belanja Negara

Realisasi Belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau mencapai 82,40% dari alokasi anggaran sebesar Rp366.822.235.000,00. Realisasi belanja tersebut seluruhnya merupakan realisasi belanja dari Transaksi Kas, setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp622.697.554,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2016 berdasarkan program dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 10

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016

Kode

Program Uraian Program Anggaran

Realisasi Belanja (Neto) (%)

Pengembalian Belanja

01.

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian

127.686.350.000 113.346.460.380 88,77% 79.039.165

06. Program Koordinasi Kebijakan Bidang

Perekonomian 239.135.885.000 188.917.062.750 79,00% 543.658.389 Jumlah 366.822.235.000 302.263.523.130 82,40% 622.697.554

Realisasi belanja dengan sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp300.553.984.867,00 dari total pagu sebesar Rp362.322.235.000,00. Adapun pagu anggaran dengan sumber dana hibah luar negeri sebesar Rp4.500.000.000,00, s.d. tahun 2016 terealisasi sebesar Rp1.709.538.263,00. Berdasarkan jenis belanja, rincian anggaran dan persentase realisasi terhadap anggarannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 11

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016 1 2 3 4 5 6 51 Belanja Pegawai 75.395.969.000 61.635.489.342 13.760.479.658 81,75% 52 Belanja Barang 281.894.000.000 231.209.124.137 50.684.875.863 82,02% 53 Belanja Modal 9.532.266.000 9.418.909.651 113.356.349 98,81% 366.822.235.000 302.263.523.130 64.558.711.870 82,40% JUMLAH BELANJA Kode Jenis Belanja

Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja

% Realisasi Terhadap Anggaran Sisa Pagu

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Realisasi belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp69.750.070.453,00 atau 30% dari realisasi belanja periode yang sama di tahun 2015. Peningkatan nominal terbesar terjadi pada realisasi belanja barang, yaitu naik sebesar Rp58.636.993.066,00 atau 33,98% dari realisasi belanja barang pada tahun 2015. Adapun untuk belanja modal mengalami peningkatan capaian persentase tertinggi, yaitu sebesar 249,05% dibandingkan periode yang sama di tahun 2015. Perbandingan realisasi belanja pada periode TA 2016 dan TA 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut ini

Tabel 12

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015 TA 2015 Rp % 51 Belanja Pegawai 61.635.489.342 57.242.882.181 4.392.607.161 7,67% 52 Belanja Barang 231.209.124.137 172.572.131.071 58.636.993.066 33,98% 53 Belanja Modal 9.418.909.651 2.698.439.425 6.720.470.226 249,05% 302.263.523.130 232.513.452.677 69.750.070.453 30,00% JUMLAH Kode Jenis Belanja

Uraian Jenis Belanja

Realisasi Belanja (Rp) Naik / (Turun) TA 2016 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 300.000.000.000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

75.395.969.000 281.894.000.000 9.532.266.000 61.635.489.342 231.209.124.137 9.418.909.651 Grafik 1

Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016

Anggaran Realisasi

Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran

-24-Realisasi Belanja Pegawai Rp61.635.489.342,00

B.2.1. Belanja Pegawai

Pada tahun 2016, pagu Belanja Pegawai telah terealisasi sebesar 81,75% atau sebesar Rp61.635.489.342,00 dari pagu sebesar Rp75.395.969.000,00. Adapun pagu anggaran pada

kelompok Belanja Pegawai yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar Rp11.256.632.000,00 yang dialokasikan seluruhnya pada akun Belanja Pegawai Transito.

Dengan demikian, total realisasi belanja bersih Belanja Pegawai dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri adalah sebesar 96,10%.

Nominal pagu dan realisasi terbesar pada Belanja Pegawai adalah kelompok belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito yang digunakan untuk pembayaran tunjangan kinerja pegawai, yang terealisasi sebesar 77,07% dari total pagu kelompok belanja dimaksud.

Realisasi Belanja Pegawai tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015, dengan capaian masing-masing sebesar Rp61.635.489.342,00 dan Rp57.242.882.181,00, atau naik

sebesar 7,67%. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi Belanja Tunjangan Khusus sebesar Rp2.924.047.865,00 atau naik sebesar 7,70% dibanding periode yang sama di tahun 2015.

Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan jumlah pegawai, perubahan struktur

peringkat jabatan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, serta pembayaran Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 05 Tahun 2016 tentang Perhitungan Capaian Kinerja Dalam Rangka Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Adapun Pengembalian Belanja Pegawai pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp34.605.915,00 dan Rp39.559.917,00. Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 13

Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015

Pagu Realisasi % Naik (turun) % kenaikan

/(turun) 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 22.043.713.000 20.635.637.196 93,61% 19.331.939.902 1.303.697.294 6,74% 5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS 196.875.000 157.500.000 80,00% - 157.500.000 -5122 Belanja Lembur 145.784.000 2.408.000 1,65% - 2.408.000 -5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 53.009.597.000 40.874.550.061 77,11% 37.950.502.196 2.924.047.865 7,70% Pengembalian Belanja Pegawai (34.605.915) (39.559.917) 4.954.002 -12,52%

75.395.969.000

61.635.489.342 81,75% 57.242.882.181 4.392.607.161 7,67% JUMLAH KELOMPOK BELANJA PEGAWAI

Tahun 2016 Realisasi Tahun 2015 Perbandingan Realisasi Kelompok Belanja Uraian

Realisasi Belanja Barang Rp231.209.124.137,00

B.2.2. Belanja Barang

Pada tahun 2016, pagu Belanja Barang telah terealisasi sebesar 82,20% atau sebesar Rp231.209.124.137,00 dari pagu sebesar Rp281.894.000.000,00. Adapun pagu anggaran pada

kelompok Belanja Barang yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar Rp38.743.046.000,00 yang dialokasikan pada akun Belanja Barang Transito. Dengan demikian,

total realisasi belanja bersih Belanja Barang, dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri adalah sebesar 95,08%.

Nominal realisasi terbesar pada belanja barang terdapat pada kelompok akun Belanja Jasa sebesar Rp90.851.204.207,00 atau 95,84% dari total pagu kelompok akun Belanja Jasa sebesar Rp94.798.861.000,00. Realisasi nominal terbesar kedua Belanja Barang merupakan kelompok akun belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri, yang terealisasi sebesar 94,85% atau sebesar Rp68.371.516.330,00 dari pagu sebesar Rp72.086.118.000,00.

Realisasi belanja barang dalam periode tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 33,98%

dibandingkan tahun 2015, dengan capaian realisasi masing-masing adalah sebesar Rp231.209.124.137,00 dan Rp173.327.186.299,00. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi

Belanja Jasa sebesar Rp32.024.019.039,00 atau naik sebesar 54,44% dibanding periode yang sama di tahun 2015. Kenaikan realisasi kelompok akun Belanja Jasa tersebut disebabkan antara lain adanya peningkatan penggunaan sewa ruang kantor, sewa kendaraan dinas operasional, serta kontrak jasa konsultan.

Adapun Pengembalian Belanja Barang pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp588.091.639,00 dan Rp755.055.228,00. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 14

Perbandingan Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015

Pagu Realisasi % Naik (turun) % kenaikan

/(turun) 5211 Belanja Barang Operasional 7.488.893.000 7.460.506.694 99,62% 5.614.914.956 1.845.591.738 32,87% 5212 Belanja Barang Non Operasional 75.407.437.000 35.562.151.071 47,16% 23.338.342.553 12.223.808.518 52,38% 5218 Belanja Barang Persediaan 4.315.965.000 4.276.909.934 99,10% 5.666.531.474 (1.389.621.540) -24,52% 5221 Belanja Jasa 94.798.861.000 90.851.204.207 95,84% 58.827.185.168 32.024.019.039 54,44% 5231 Belanja Pemeliharaan 5.884.668.000 5.824.564.609 98,98% 4.415.425.229 1.409.139.380 31,91% 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 72.086.118.000 68.371.516.330 94,85% 53.820.881.214 14.550.635.116 27,04% 5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 21.912.058.000 19.450.362.931 88,77% 21.643.905.705 (2.193.542.774) -10,13% Pengembalian Belanja Barang (588.091.639) (755.055.228) 166.963.589 -22,11%

281.894.000.000

231.209.124.137 82,02% 172.572.131.071 58.636.993.066 33,98% Perbandingan Realisasi

JUMLAH KELOMPOK BELANJA BARANG Kelompok

Belanja Uraian

Tahun 2016

Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran

-26-Realisasi Belanja Modal Rp3.968.951.246,00

B.2.3. Belanja Modal

Pada tahun 2016, pagu Belanja Modal telah terealisasi sebesar 98,81% atau sebesar Rp9.418.909.651,00 dari pagu sebesar Rp9.532.266.000,00. Nominal pagu terbesar pada

belanja modal ada pada kelompok belanja modal peralatan dan mesin, sebesar Rp4.188.590.000,00, diikuti belanja modal lainnya yang digunakan untuk perolehan aset tak

berwujud dalam bentuk perangkat lunak komputer (software) dan lisensi, dengan pagu sebesar Rp3.445.719.000,00. Capaian nominal terbesar realisasi belanja modal terdapat pada kelompok

Belanja Modal Peralatan dan Mesin, yang terelisasi sebesar Rp4.154.276.311,00 atau 99,18%. Nominal terbesar kedua atas realisasi Belanja Modal adalah

akun Belanja Modal Lainnya, berupa pengadaan untuk Aset Tak Berwujud dalam bentuk

software komputer dan pembelian lisensi, yaitu dengan nilai total realisasi sebesar Rp3.366.676.690 atau mencapai 97,71% dari total pagu akun Belanja Modal Lainnya. Adapun

untuk Belanja Modal Gedung dan Bangunan terealisasi hampir 100% dari total pagu, yaitu sebesar Rp1.897.956.650,00.

Realisasi belanja modal pada tahun 2016 mengalami kenaikan signifikan sebesar 471,88%.

dibandingkan tahun 2015, dengan capaian realisasi masing-masing sebesar Rp9.418.909.651,00 dan Rp1.647.003.600,00. Peningkatan realisasi ini disebabkan

meningkatnya kebutuhan terkait penyediaan ruang kerja, sarana dan prasarana, serta kebutuhan terkait aset tak berwujud. Tidak terdapat pengembalian atas Belanja Modal pada tahun 2016 dan 2015. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 15

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015

Pagu Realisasi % Naik (turun) % kenaikan

/(turun) 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.188.590.000 4.154.276.311 99,18% 1.306.813.600 2.847.462.711 217,89% 5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.897.957.000 1.897.956.650 100,00% - 1.897.956.650 -5361 Belanja Modal Lainnya 3.445.719.000 3.366.676.690 97,71% 340.190.000 3.026.486.690 889,65% Pengembalian Belanja Modal - - - 0,00%

9.532.266.000

9.418.909.651 98,81% 1.647.003.600 7.771.906.051 471,88% Perbandingan Realisasi

JUMLAH KELOMPOK BELANJA MODAL Kelompok

Belanja Uraian

Tahun 2016

Aset lancar Rp1.570.590.157,00

C.1. Aset Lancar

Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Nilai Aset

Lancar per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp1.570.590.157,00 dan Rp2.623.352.952,00, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 16

Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

No. Aset Lancar TA 2016 TA 2015

1 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 3.668.316 Rp 506.146.176 2 Kas Lainnya dan Setara Kas Rp 606.105.149 Rp 307.667.588 3 Piutang Bukan Pajak Rp 274.402.796 Rp 441.961.357 4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp (1.372.014) Rp (2.209.806) 5 Persediaan Rp 687.785.910 Rp 1.369.787.637

Jumlah Rp 1.570.590.157 Rp 2.623.352.952

Kas di Bendahara

Pengeluaran Rp3.668.316,00

C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 bersaldo sebesar Rp3.668.316,00, adapun saldo per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp506.146.176,00. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola,

dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Tambahan Uang Persediaan (TUP) Tahun Anggaran 2016 yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca.

Kas Lainnya dan Setara Kas -

Rp606.105.149,00. C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas

Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 bersaldo sebesar Rp606.105.149,00 dan Rp307.667.588,00, yang merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai.

Piutang Bukan Pajak

Rp274.402.796,00 C.1.3 Piutang Bukan Pajak

Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp274.402.796,00 dan Rp441.961.357,00 yang merupakan semua hak atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal pelaporan.

Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 terdiri dari piutang atas kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga sebesar Rp185.911.296,00, serta pemotongan penghasilan kepada Pegawai yang belum dilunasi yang belum dibayarkan kembali sampai dengan tanggal neraca, sebesar Rp88.491.500,00.

Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca 28

-Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak (Rp1.372.014,00)

C.1.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih atas Piutang Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar minus Rp1.372.014,00 dan Rp2.209.806,00. Nilai tersebut merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka

pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.

Piutang jangka pendek per 31 Desember 2016 pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian keseluruhannya digolongkan dalam piutang dengan kualitas lancar. Dengan demikian perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek menggunakan nilai penyisihan sebesar 0,5%.

Persediaan Rp687.785.910,00

C.1.5 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp687.785.910,00 dan Rp1.369.787.637,00. Persediaan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional perkantoran. Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 17 Rincian Persediaan

No. Uraian 31-Des-16 31-Des-15

1 Barang Konsumsi 583.086.911 1.244.023.377

2 Bahan Untuk Pemeliharaan 63.677.774 79.761.210

3 Persediaan Lainnya 41.021.225 46.003.050

687.785.910

Rp Rp 1.369.787.637 Jumlah

Saldo persediaan per 31 Desember 2016 berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir. Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

Aset Tetap Rp26.439.112.921,00

C.2 Aset Tetap

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp26.439.112.921,00 dan Rp25.239.449.282,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Aset Tetap

No. Uraian 31-Des-16 31-Des-15

1 Peralatan dan Mesin 49.184.004.206 54.253.506.073 2 Gedung dan Bangunan 21.631.671.705 19.733.715.055 3 Aset Tetap Lainnya 63.071.925 63.071.925 Total Nilai Perolehan 70.878.747.836 74.050.293.053 Akumulasi Penyusutan 44.439.634.915 48.810.843.771

26.439.112.921

25.239.449.282 Jumlah

Peralatan dan Mesin Rp49.184.004.206,00

C.2.1 Peralatan dan Mesin

Saldo Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp49.184.004.206,00 dan Rp54.253.506.073,00.

Penambahan nilai peralatan dan mesin terdiri atas realisasi Belanja dalam rangka perolehan Aset Tetap Peralatan dan Mesin pada tahun 2016 adalah sebesar Rp4.175.328.311,00, yang

dicatat melalui transaksi pembelian sebanyak 408 unit aset tetap sebesar Rp4.161.759.413,00 dan melalui transaksi pengembangan langsung nilai aset sebesar Rp37.762.998,00 dan pengembangan melalui Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) senilai

Rp8.400.000,00. Adapun mutasi kurang berupa penghentian aset dari penggunaan aktif dengan total senilai Rp9.277.424,00 atas 437 aset tetap peralatan dan mesin. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin s.d. 31 Desember 2016 sebesar Rp41.259.911.609,00,

sehingga nilai buku Peralatan dan Mesin per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp7.924.092.597,00.

Rincian mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 19

Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin

Uraian Transaksi Jumlah

Unit Saldo

Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 7.299 54.253.506.073 Mutasi Masuk

- Pembelian 408 4.161.759.413 - Pengembangan melalui KDP - 8.400.000 - Pengembangan Nilai Aset - 37.762.998

Total Mutasi Masuk 4.207.922.411 Mutasi Kurang

- Penghentian Aset dari Penggunaan Aktif 437 (9.277.424.278)

Total Mutasi Kurang (9.277.424.278) Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 7.270 49.184.004.206 Akumulasi penyusutan s.d. 31 Des 2016 (41.259.911.609)

Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca 30

-Transaksi penambahan saldo peralatan dan mesin melalui pembelian terdiri dari: Tabel 20

Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin per Sub Kelompok Barang

Kelompok

BMN Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin Kuantitas Nilai A. Transaksi Pembelian

301 ALAT BESAR 15 Rp 506.867.284 302 ALAT ANGKUTAN 3 Rp 70.785.000 303 ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 11 Rp 45.897.000 305 ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 202 Rp 1.070.694.925 306 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI & PEMANCAR 22 Rp 357.791.750 307 ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 31 Rp 60.801.675 308 ALAT LABORATORIUM 2 Rp 15.868.400 310 KOMPUTER 122 Rp 2.033.053.379 Total Transaksi Pembelian 408 Rp 4.161.759.413 B. Transaksi Pengembangan Nilai Aset

301 ALAT BESAR 0 Rp 30.805.500 310 KOMPUTER 0 Rp 6.957.498 Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset Rp 37.762.998 C. Transaksi Pengembangan Melalui KDP

301 ALAT BESAR 0 Rp 4.600.000 310 KOMPUTER 0 Rp 3.800.000 Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset Rp 8.400.000 408 Rp 4.207.922.411 Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin

Tahun 2016

Transaksi kurang peralatan dan mesin berasal dari penghentian aset dari penggunaan aktif atas rencana penghapusannya sejumlah barang milik negara dalam kondisi rusak berat, yang terdiri atas:

Tabel 21

Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin Penghentian Aset dari Penggunaan

301 ALAT BESAR 2 (1.210.000) 302 ALAT ANGKUTAN 59 (6.520.507.997) 305 ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 231 (735.356.984) 306 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 17 (55.575.145) 310 KOMPUTER 128 (1.964.774.152)

437 (9.277.424.278) Kode Barang Jum lah

Unit Rupiah As e t

J U M L A H No.

Gedung dan Bangunan Rp21.631.671.705,00

C.2.2 Gedung dan Bangunan

Nilai perolehan gedung dan bangunan per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp21.631.671.705,00 dan Rp19.733.715.055,00. Sedangkan

nilai buku Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan Rp18.451.948.399,00, yaitu sebesar nilai perolehan gedung dan bangunan dikurangi dengan

akumulasi penyusutannya sebesar Rp3.179.723.306,00. Penambahan nilai gedung diperoleh dari Belanja Modal akun Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (533121) sebesar Rp1.897.956.650,00 berupa penggantian lift pada gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Medan Merdeka Barat; kapitalisasi atas pembangunan ruang data/server, serta ruang kerja.

Aset Tetap Lainnya Rp63.071.925,00

C.2.3 Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp63.071.925,00. Aset Tetap Lainnya pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

secara fisik berupa koleksi Buku Perpustakaan dan Bahan Kartografi.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

(Rp44.439.634.915,00)

C.2.4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp44.439.634.915,00 dan Rp48.810.843.771,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap

yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 tersaji pada Tabel di bawah ini.

Tabel 22

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016

No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Peralatan dan Mesin 49.184.004.206 41.259.911.609 7.924.092.597 2 Gedung dan Bangunan 21.631.671.705 3.179.723.306 18.451.948.399 3 Aset Tetap Lainnya 63.071.925 - 63.071.925 70.878.747.836 44.439.634.915 26.439.112.921 Jumlah

Aset Lainnya

Rp3.451.384.375,00 C.3 Aset Lainnya

Saldo Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.451.384.375,00 dan Rp1.222.891.000,00 yang merupakan aset yang tidak dapat

Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca 32

-Saldo nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp4.473.600.090,00 dan Rp1.222.891.000,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupa software dan lisensi yang digunakan untuk menunjang operasional kantor.

Pada tahun 2016 dilakukan proses normalisasi dan amortisasi pertama kali untuk Barang Milik Negara berupa Aset tak Berwujud, dengan laporan ringkas hasil normalisasi dan amortisasi pertama kali atas ATB untuk posisi per tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 23

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016

No. Jenis Aset Tak

Berwujud Kuantitas Nilai Sebelum Normalisasi Nilai Normalisasi Nilai Amortisasi Pertama Kali

Nilai Buku per 1 Januari 2016

1 Software Komputer 12 1.117.703.500 - 695.521.919 422.181.581 2 Lisensi 1 105.187.500 - 5.259.375 99.928.125 13 1.222.891.000 - 700.781.294 522.109.706 Jumlah

Adapun rincian mutasi Aset Tak Berwujud sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 24

Rincian Transaksi Aset tak Berwujud Tahun 2016

Jenis Transaksi Aset Tak Berwujud Nilai

Saldo Awal Rp 1.222.891.000

- Software (12 Unit) Rp 1.117.703.500

- Lisensi (1 Unit) Rp 105.187.500

Mutasi Tambah Rp 3.371.736.690

Pembelian Software Komputer (16 Unit) Rp 1.215.636.690 Pembelian Lisensi (3 Unit) Rp 2.148.000.000 Pengembangan Nilai Aset Software Rp 3.040.000 Pengembangan Melalui KDP Software Rp 5.060.000

Mutasi Kurang Rp 121.027.600

Penghentian dari Penggunaan

Software Komputer (2 Unit) Rp 121.027.600 4.473.600.090 Rp

- Software (26 Unit) Rp 2.220.412.590

- Lisensi (4 Unit) Rp 2.253.187.500

Saldo ATB per 31 Desember 2016

Aset Lain-lain Rp3.383.047.381,00

C.3.2 Aset Lain-lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.383.047.381,00 dan Rp863.209.500,00. Aset lain-lain merupakan Barang Milik Negara

(BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional

entitas, atau dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Saldo Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016 dan 2015, terdiri atas:

No. Uraian Tahun 2016 Tahun 2015

1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 3.262.019.781 863.209.500 2 Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan 121.027.600

-3.383.047.381 Rp Rp 863.209.500 Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (Rp4.405.263.096,00)

C.3.3 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain

Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar minus Rp4.405.263.096,00 dan

minus Rp863.209.500,00.

Tabel 26

Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2016

No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

A Aset Tak Berwujud

1 Software Komputer 2.220.412.590 941.817.093 1.278.595.497 2 Lisensi 2.253.187.500 123.178.125 2.130.009.375

4.473.600.090 1.064.995.218 3.408.604.872

B Aset Lainnya

1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 3.262.019.781 3.219.240.278 42.779.503 2 Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan 121.027.600 121.027.600

-3.383.047.381 3.340.267.878 42.779.503 7.856.647.471 4.405.263.096 3.451.384.375 Jumlah A. Aset Tak Berwujud

Jumlah B. Aset Lainnya Total

KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek

Rp3.708.762.919,00 C.4. Kewajiban Jangka Pendek

Saldo Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.708.762.919,00 dan Rp884.258.285,00 yang merupakan Kewajiban yang diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Utang kepada Pihak Ketiga Rp3.702.180.638,00

C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp3.702.180.638,00 dan Rp378.112.109,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Utang Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2016 terdiri atas Belanja Pegawai yang masih harus dibayar dari beban Tahun 2016, belanja langganan daya dan jasa yang belum

Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca 34

-Pihak Ketiga Lainnya berupa pencairan dana SPM-LS Bendahara yang belum dibayar kepada yang berhak.

Tabel 27

Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga

Uraian Akun Keterangan

Belanja Pegawai yang masih harus

dibayar 3.286.792.824

Beban Belanja Pegawai Tahun 2016 yang belum ditagihkan sampai dengan tanggal neraca

Belanja Barang yang masih harus

dibayar 91.677.414

Belanja Langganan Daya dan Jasa bulan Desember 2016 yang belum dibayarkan sd. Tanggal neraca

Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 323.710.400 SPM-LS Bendahara Belum Dibayarkan Kepada Yang Berhak, berupa Uang Makan Pegawai dan Tunjangan Tambahan Tahunan Terbatas

Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 3.702.180.638

Saldo

Uang Muka dari KPPN Rp3.668.316,00

C.4.2 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.668.316,00 dan Rp506.146.176,00. Uang Muka KPPN merupakan UP/TUP yang masih

berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Utang Jangka Pendek Lainnya Rp2.913.965,00

C.4.3 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2016 bersaldo sebesar Rp2.913.965,00, sedangkan per 31 Desember 2015 bersaldo Nihil. Utang jangka pendek lainnya merupakan saldo kas yang berasal dari pungutan pajak oleh Bendahara Pengeluaran yang belum disetorkan ke Kas Negara sampai dengan tanggal pelaporan.

Dokumen terkait