• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJUALAN SAHAM BUMN YANG TELAH GO PUBLIC DI PASAR SEKUNDER

A. Mekanisme Jual Beli Saham BUMN pada Pasar Sekunder

Trading adalah proses perdagangan surat-surat berharga,68dimana dalam trading ini terjadi perpindahan surat berharga dari tangan penjual ke pembeli. Jadi trading lebih menitikberatkan kepada proses perdagangan yang terjadi di pasar

sekunder (secondary market). Proses surat berharga kepada masyarakat

sebenarnya telah mendapatkan dua pasar, yaitu pasar perdana (primary market)

dan pasar sekunder ( secondary market). Di pasar perdana terjadi pembelian surat

berharga oleh investor sebelum surat berharga tersebut dicatat di bursa utama atau OTC (over the counter market).69 Dengan demikian, maka pada pasar perdana terjadi transaksi antara investor dengan perusahaan penerbit surat berharga (emiten), dengan pialang sebagai perantaranya. Pada dasarnya pasar perdana berfungsi sebagai penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dengan agen penjual, penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten dan

penyerahan efek kepada pemodal atau investor.70

Penawaran umum (public offering) adalah kegiatan menawarkan atau

menjual efek kepada masyarakat dan berlangsung pada suatu periode

68

Sawidji Wido Atmodjo, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal (Pengetahuan Dasar) (Jakarta: Jurnalindo, Aksara Grafika, 1996), hlm. 28.

69 Ibid. 70

Marzuki Usman, (editor) Pengetahuan Pasar Modal (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1997), hlm. 175.

tertentu.71Pihak yang ditunjuk untuk melakukan penawaran umum adalah emiten. Oleh karena itu, apabila terjadi suatu pelanggaran yang merugikan investor dalam proses penawaran umum tersebut, maka pihak yang bertanggung jawab adalah emiten dan penjamin emisi efek. Jangka waktu penawaran ini adalah tiga hari

kerja dan maksimum selama 90 hari. 72 Penjatahan saham merupakan

pengalokasian efek peranan para investor sesuai dengan jumlah efek yang tersedia. Masa penjatahan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku ditetapkan

maksimum selama 12 hari kerja terhitung mulai berakhirnya masa penawaran,73

dan tahap terakhir yang terjadi pada pasar perdana ini adalah penyerahan efek ke tangan investor atau pemodal. Waktu penyerahan efek ini adalah 12 hari kerja

terhitung mulai tanggal berakhirnya penjatahan efek.74

Investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung di pasar sekunder, melainkan harus melalui perantara pedagang efek atau yang lebih umum dikenal sebagai broker atau pialang. Sebelum dapat memanfaatkan jasa

Pasar sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh bursa efek untuk melaksanakan transaksi jual-beli saham yang telah diperoleh di pasar perdana. Dengan kata lain, pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat melakukan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan di pasar perdana. Di Indonesia terdapat satu bursa efek yaitu BEI sebagai tempat berlangsungnya perdagangan efek di pasar sekunder.Pada dasarnya, apabila kita berbicara tentang pasar sekunder, maka kita berbicara perdagangan di bursa efek.

71

Ibid, hlm. 127. 72

Marzuki Usman, Op.Cit., hlm. 18. 73

Ibid, hlm. 119. 74

Sri Handani Yuliati dkk, Manajemen Portofolio dan Analisis Investor (Yogyakarta: ANDI, 1996), hlm. 15.

pialang, investor terlebih dahulu harus terdaftar sebagai nasabah pada salah satu perusahaan pialang atau perusahaan efek yang merupakan anggota dari bursa efek.Sebagai gambaran, di BEI terdaftar atau tercatat lebih dari 100 perusahaan efek yang menjadi anggota bursa.Anggota bursa adalah perusahaan efek yang memiliki fungsi sebagai perantara pedagang efek atau perusahaan efek yang memiliki ijin untuk beroperasi sebagai pialang atau broker.

Menjadi nasabah di perusahaan efek, dapat diibaratkan dengan seseorang yang menjadi nasabah di sebuah bank. Sebelum resmi menjadi nasabah, maka ia terlebih dahulu harus membuka rekening yaitu mengisi formulir; mengisi biodata dan berbagai data lainnya termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. Selain mengisi formulir, investor juga diminta untuk menyetor sejumlah dana sebagai tanda bahwa investor tersebut memiliki dana yang nantinya akan digunakan untuk melakukan transaksi. Besarnya dana awal yang disetor, berbeda-beda tergantung dengan ketentuan yang terdapat di tiap perusahaan efek. Ada perusahaan efek yang mewajibkan deposit sebesar Rp 20 juta, Rp 15 juta dan seterusnya, namun ada juga perusahaan efek yang menentukan besar deposito berdasarkan persentase dari nilai transaksi misalnya 50% dari nilai transaksi yang akan dilakukan. Perlu diingat bahwa dana awal tersebut tetap merupakan dana milik investor. Investor dapat menjadi nasabah di salah satu atau beberapa perusahaan efek (seperti halnya di bank, seseorang dapat menjadi nasabah di beberapa bank). Untuk dapat melakukan transaksi, maka umumnya ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan investor tersebut, yaitu: (1) investor datang langsung ke kantor perusahaan efek, (2)

investor melakukan transaksi dengan menelpon ke kantor perusahaan efek tersebut.

Perdagangan saham pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dalam pembelian saham. Batasan dalam perdagangan saham adalah batasan jumlah lembar minimal yang dikenal dengan istilah satuan perdagangan atau lot. Satuan perdagangan di BEI adalah 500 saham atau dengan kata lain, satu lot sama dengan 500 saham. Namun khusus untuk perdagangan saham BUMN, terdapat batasan jumlah saham yang dapat diperjualbelikan. Adanya pembatasan dana dalam pembelian saham BUMN di bursa efek bertujuan agar pemerintah tetap dapat menguasai BUMN yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat di Pasal 1 UUD 1945 yang hanya melegitimasi negara yang mewakili pemerintah, sehingga wujud bentuk dari kedaulatan rakyat dalam menguasai sektor perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Pada dasarnya mekanisme jual beli saham BUMN sama dengan mekanisme jual beli saham pada umumnya, yaitu bisa melalui broker atau pialang. Yang menjadi perbedaan antara transaksi jual beli saham BUMN dengan saham pada umumnya hanyalah adanya batasan minimal dana dalam pembelian saham BUMN, yang bertujuan agar mayoritas saham BUMN tetap dikuasai oleh

pemerintah. Transaksi efek pada BUMN diawali dengan order (pesanan) pada

saham tertentu dengan harga tertentu.Pesanan tersebut dapat disampaikan baik secara tertulis maupun lisan/lewat telepon dan disampaikan kepada petugas di

bursa efek.Perlu diketahui bahwa istilah dealer adalah istilah dari personil bursa

Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan efek akan

bertemu di lantai bursa. Order tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan

dibeli atau dijual dan dengan menyebutkan harga yang diinginkan.

Misalnya, seorang investor menelpon kepada dealer dan menyampaikan

bahwa ia berminat untuk melakukan pembelian atas saham PT. A dengan kode PA sebanyak 1 lot (500 saham) pada harga Rp 2.000,- per saham. Sebelum pesanan

tersebut disampaikan dealer kepada pialang di lantai bursa (floor trader) untuk

dimasukkan ke dalam komputer yang ada di lantai perdagangan, pesanan tersebut terlebih dahulu diteliti oleh bursa efek (misalnya apakah dana atau saham yang akan dibeli atau dijual mencukupi, dan sebagainya).Kemudian, pialang

memasukkan (entry) instruksi tersebut ke dalam sistem komputer perdagangan di

BEI yang disebut Jakarta Automated Trading System (JATS).Perdagangan efek di

bursa hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa yang juga menjadi anggota kliring di KPEI.Anggota bursa efek yang terdaftar di BEI bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Sistem JATS tersebut secara otomatis

menggunakan mekanisme tawar menawar secara terus menerus (continuous

auction) sehingga untuk pembelian akan didapatkan harga pasar terendah dan sebaliknya untuk aktivitas jual didapatkan harga pasar tertinggi. Jika kita melihat para pialang yang ada di lantai bursa, maka kegiatan yang mereka lakukan pada dasarnya hanya memasukkan pesanan jual-beli atas suatu saham.

Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila terjadi matched antara penawaran

Trading System, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat, dan murah. Para investor di sini tidak perlu lagi mendaftarkan lembar saham yang dimiliki.Semua transaksi terjadi secara elektronik dan tidak secara manual.Dengan Scripless Trading System ini tanpa adanya penyerahan fisik sertifikat saham, tidak

ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses penyelesaian transaksi dalam Scripless

Trading System hanya dilakukan pemindahbukuan antar rekening. Sistem perdagangan melalui sistim ini memiliki mekanisme penyelesaian dan penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham ke dalam bentuk

elektronik.75

B. Prinsip Keterbukaan dalam Saham BUMN pada Pasar Sekunder.

Perdagangan yang terjadi di bursa efek bukanlah merupakan transaksi cash

and carry dimana ketika transaksi terpenuhi maka seseorang dapat memiliki haknya. Dengan kata lain, untuk menyelesaikan transaksi atas pesanan yang terjadi diperlukan sejumlah waktu.

Keterbukaan dalam perdagangan saham di pasar sekunder (disclosure)

adalah kewajiban dari perusahaan ketika perusahaan tersebut masuk ke dalam industri pasar modal.Karena begitu menjadi perusahaan publik maka kewajiban terpenting bagi perusahaan publik adalah melakukan keterbukaan.Kewajiban ini harus dilakukan secara terus menerus baik yang sifatnya berkala atau sewaktu-waktu.Keterbukaan juga tidak hanya menyangkut pengelolaan perusahaan tetapi juga menyangkut para pengelolanya.Keterbukaan juga mempunyai dampak yang

75

luas, karena dia bukan hanya sesuatu yang hanya dilakukan secara sukarela oleh perusahaan, tetapi juga merupakan kewajiban yang mempunyai konsekuensi.Keterbukaan juga mencerminkan baik tidaknya industri pasar modal secara keseluruhan. Menarik tidaknya suatu pasar modal sebagai tempat berinvestasi akan berhubungan dengan baik tidaknya kewajiban keterbukaan (disclosure) dilakukan. Keterbukaan dengan mutu yang rendah dan diterapkan secara tidak tegas, membuat industri pasar modal suatu negara menjadi tidak menarik dan ditinggalkan oleh para pemodal (investor).Oleh karena itu otoritas pasar modal di manapun selalu memperhatikan kualitas keterbukaan yang dilakukan oleh emiten. Karena memang hanya dengan keterbukaan yang bermutu, dan dapat dipertanggungjawabkan industri pasar modal dapat berkembang dan

berkompetisi dengan pasar modal lain.76

Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti di pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta materiel sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga ia secara rasional dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.Prinsip keterbukaan merupakan pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik dan pihak lain tunduk pada UUPM untuk menginformasikan kepada masyarakat pada waktu yang tepat seluruh informasi

76

mengenai efek emiten yang dapat berpengaruh terhadap keputusan investor

terhadap harga efek dimaksud.77

77

Ibid., hlm. 73.

Kepatuhan melaksanakan prinsip keterbukaan merupakan kunci utama dalam menciptakan pasar modal yang adil dan efisien.Prinsip keterbukaan menjadi persoalan yang sangat penting di pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Penegasan prinsip keterbukaan ditemukan dalam Pasal 1 angka (25) UUPM, menentukan:

”Prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.”

Tujuan dari prinsip keterbukaan untuk menciptakan efisiensi dalam transaksi efek di mana para investor dalam perdagangan efek dapat melakukan perdagangan secara transparan, adil, dan bijaksana. Tanpa kewajiban keterbukaan ini mustahil tercipta pasar efisien, bahkan sebaliknya bisa terjadi kemungkinan investor yang tidak memperoleh informasi karena tidak meratanya informasi

kepada investor yang disebabkan ada informasi yang tidak di-disclose atau

terdapat suatu informasi yang belum tersedia untuk publik, tetapi telah disampaikan kepada orang-orang tertentu.Keterbukaan sebagai jiwa Pasar Modal akan memberikan peluang bagi investor yang memungkinkan sehingga dengan pertimbangan bagi investor secara rasional dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.

Keterbukaan dalam transaksi efek menyangkut seluruh informasi mengenai keadaan usahanya yang meliputi aspek keuangan, hukum, manajemen, dan harta kekayaan perusahaan yang akan melakukan emisi saham di bursa. Pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan dapat menyebabkan informasi yang diterima investor adalah menyesatkan, gambaran semu, sehingga dari informasi yang menyesatkan atau gambaran semu tersebut pihak investor menjadi rugi.

Selama go public keterbukaan wajib terus berlangsung. Keterbukaan berlaku sejak

emiten atau perusahaan publik tersebut didaftarkan (listing) di bursa, maka sejak

itu emiten tersebut wajib melaporkan dan membuka ke publik mengenai segala sesuatunya yang ada di dalam prospektus.

Antara Pasal 80 UUPMdan paragraf 6 penjelasan umum tidak relevan sebab penegasan Pasal 80 UUPM sebenarnya prinsip keterbukaan sudah diwajibkan untuk dilaksanakan dalam pengungkapan fakta materil di dalam prospektus ketika didaftarkan di bursa. Tetapi dalam paragraf 6 penjelasan umum disebutkan, ”....Dalam undang-undang ini diatur mengenai adanya ketentuan yang mewajibkan pihak yang melakukan penawaran umum dan memperdagangkan efeknya di pasar sekunder untuk memenuhi prinsip keterbukaan. Penjelasan ini seolah-olah keterbukaan mulai dilaksanakan di pasar sekunder.

Sesungguhnya menurut Pasal 80 UUPM keterbukaan diwajibkan kepada emiten untuk menyampaikan prospektus kepada Bapepam. Sedangkan yang dimaksud dalam paragraf 6 penjelasan umum tersebut adalah pembukaan

Jadi ada dua tahapan keterbukaan ini yakni pada saat pendaftaran dan pada saat diumumkan ke publik. Pada saat pendaftaran prospektus harus benar-benar

dibuat secara jujur mengenai fakta materil emiten. Pada tahap inilah insider bisa

melakukan pelanggaran, misalnya menginformasikan kepada orang-orang tertentu di luar bursa untuk melakukan atau tidak melakukan transkasi efek emiten yang telah terdaftar.

Pelaksanaan prinsip keterbukaan mulai diterapkan di pasar modal menurut penjelasan di atas ketika melakukan penawaran umum dan memperdagangkan efeknya di pasar sekunder harus memenuhi prinsip keterbukaan. Hal ini berarti sebelum informasi di buka ke publik, informasi tersebut dilarang untuk dibuka atau disampaikan kepada siapapun atau pihak manapun. Di sinilah batasan mulai berlakunya prinsip keterbukaan dalam kegiatan di pasar modal.

Pelaksanaan prinsip keterbukaan yang paling awal dalam mekanisme pasar modal sudah dimulai pada saat perusahaan memasuki tahap prapencatatan pernyataan pendaftaran. Pernyataan pendaftaran yang wajib diserahkan kepada

Bapepam terdiri dari prospektus awal (preliminary prospectus) dan

dokumen-dokumen pendukung. Pelaksanaan prinsip keterbukaan merupakan perintah undang-undang, apabila diperhatikan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UUPM, pengaturannya tersebar pada pasal-pasal misalnya: Pasal 75 ayat (1) menentukan, “Bapepam wajib memperhatikan kelengkapan, kecukupan, objektivitas, kemudahan untuk dimengerti, dan kejelasan dokumen Pernyataan Pendaftaran untuk memastikan bahwa Pernyataan Pendaftaran memenuhi Prinsip Keterbukaan”.

Selanjutnya Pasal 83 menentukan, “Setiap Pihak yang melakukan penawaran tender untuk membeli efek emiten wajib mengikuti ketentuan mengenai keterbukaan, kewajaran, dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bapepam”.

Pasal 84 menentukan, “Emiten atau Perusahaan Publik yang melakukan penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan perusahaan lain wajib mengikuti ketentuan mengenai keterbukaan, kewajaran, dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bapepam dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku”, dan dalam pasal-pasal di Bab X yakni Pasal 85, Pasal 86, Pasal 87, dan Pasal 89 juga menghendaki kewajiban dalam hal Pelaporan dan Keterbukaan Informasi.

Bahkan salah satu alasan diundangkannya UUPM menggantikan UU No.15 Tahun 1952 tentang penetapan Undang-Undang Darurat Tentang Bursa sebagai Undang-Undang adalah karena UU No.15 Tahun 1952 tidak mengatur kewajiban pelaksanaan prinsip keterbukaan. UUPM mempertegas pengaturan prinsip keterbukaan merupakan hal-hal yang sangat penting dalam kegiatan pasar modal.

Menurut Bismar Nasution, banyak ketentuan kewajiban keterbukaan (mandatory disclosure) bagi emiten atau perusahaan publik. Fokus sentral dari hukum pasar modal ini adalah prinsip keterbukaan, oleh karena perannya membuat investor atau pemegang saham dan pelaku-pelaku bursa mempunyai informasi yang cukup dan akurat dalam pengambilan keputusannya dalam

berinvestasi. 78

78

Bismar Nasution,Keterbukaan dalam Pasar Modal:Law& Finance Institusional Partnership(Jakarta: FH UI. 2001), hlm. 2.

Dengan informasi ini dapat diantisipasi terjadinya perbuatan curang (fraudulent acts) atau pernyataan menyesatkan (misleading statement) atau

penghilangan (omission)atau insider trading di pasar modal.

Menurut Bismar Nasution, ada 3 (tiga) fungsi prinsip keterbukaan dalam

pasar modal adalah :79

1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan public terhadap

pasar. Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan mempunyai peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, karena melalui keterbukaan bisa terbentuk suatu

penilaian (judgment) terhadap investasi, sehingga investor secara optimal

dapat menentukankan pilihan terhadap portofolio mereka. makin jelas informasi perusahaan, maka keinginan investor untuk melakukan investasi makin tinggi. Sebaliknya, ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan konsekuensinya menimbulkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi melalui pasar modal

2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang

efisien. Filosofi ini didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply

79

informasi yang benar, agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting karena pasar modal beroperasi berdasarkan informasi. Tanpa informasi investor tidak dapat mengevaluasi saham. Kalau informasi mengenai saham sedikit, maka investor yang melakukan invetasi relatif kecil

3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan (fraud). Pengungkapan

informasi tentang fakta material secara akurat dan penuh diperkirakan dapat merealisasikan tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya

pernyataan yang menyesatkan (misleading) bagi investor.

C. Pengawasan Terhadap Transaksi Jual Beli Saham pada Pasar Sekunder Implementasi peranan dari Bapepam diperlukan dalam upaya mencegah dan memberantas perbuatan-perbuatan yang dilarang khususnya perdagangan

orang dalam (insider trading) di pasar modal Indonesia. Setelah pemerintah

membentuk UU OJK, wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan di pasar modal yang semula dimiliki oleh Bapepam sejak tanggal 31 Desember 2012

beralih ke OJK. 80

80

M. Irsan Nasarudin, dkk, Op.Cit., hlm. 278.

Artinya, Bapepam tidak bisa melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap kegiatan di pasar modal khususnya pada transaksi jual beli saham di pasar perdana dan pasar sekunder karena fungsi pengawasannya

berpindah ke OJK. Apabila terjadi insider trading, maka akan menciptakan

perdagangan saham yang tidak fair. Harga saham tidak direfleksikan dari

informasi saham yang efisien sehingga merugikan para investor. Orang dalam (insider) tertentu melakukan transaksi jual beli saham atau dengan cara

menginformasikan (membocorkan informasi) fakta materil perusahaan publik tertentu kepada pihak lain di luar pasar modal dalam jumlah besar ataupun harga yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam mekanismeIPO atau penawaran saham

perdana. Praktik insider trading yang timbul di pasar modal merupakan masalah

yang penting untuk dicegah dan diberantas, sebab apabila perbuatan tersebut dibiarkan dapat berdampak pada penurunan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal.

Oleh karena itu, Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal harus mampu mendorong terciptanya pasar modal yang adil dan efisien dengan kondisi efek yang diperjualbelikan dalam bentuk saham atau sekuritas memiliki harga yang mencerminkan seluruh informasi yang relevan dengan pembentukan harga tersebut.Efisiensi ditujukan dengan kemampuan mekanisme pasar yang menciptakan harga yang benar-benar mencerminkan informasi yang sebenarnya (fundamental) yang relevan dengan kondisi perusahaan, industri dan pasarnya.Untuk menghindari akibat yang berpotensi merugikan investor, maka

untuk melindungi investor dari praktek insider trading, dengan mengkategorikan

insider trading sebagai suatu penipuan.Dalam UUPM ditetapkan pengawas yang

sekaligus berfungsi sebagai regulator di Pasar Modal yaitu Bapepam.81

Fungsi Pengawasan Bapepam sangatlah penting untuk meminimalisir segala permasalahan yang ada dalam kegiatan pasar modal dalam rangka memberikan perlindungan bagi pemodal dan masyarakat yang mana tetap berpedoman pada pelaksanaan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien. Untuk

81

Jusuf Anwar, Seri Pasar Modal 2: Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia (Bandung: Alumni, 2008), hlm. 83.

melaksanakan fungsi pengawasan, Pasal 5 huruf e UUPM menggariskan wewenang Bapepam untuk mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya.

Pengawasan Bapepam Pasal 5 huruf g UUPM yaitu melakukan pemeriksaan terhadap:

1. Setiap emiten atau perusahaan publik yang telah atau diwajibkan

menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam;

2. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan,

persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-Undang ini.

Dalam melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan UUPM, sesungguhnya sebagai wujud melawan hukum dari

pihak-pihak tersebut misalnya praktik perdagangan orang dalam (insider trading).

Bapepam berwenang mengumumkan hasil pemeriksaannya terhadap para pihak yang melanggar ketentuan UUPM dan peraturan pelaksananya.

Apabila dikaitkan dengan praktik-praktik insider trading dan perbuatan

melanggar hukum lainnya yang terjadi di pasar modal dengan kewenangan Bapepam pada Pasal 5 dari huruf j sampai dengan huruf q UUPM, maka Bapepam- berwenang:

1) Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu efek pada bursa efek atau

menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;

2) Menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu tertentu

Dokumen terkait