• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada situasi ini, strata mitra tutur lebih rendah dan strata responden (penolak) lebih tinggi. Responden berperan sebagai mahasiswa (senior). Situasi yang disajikan adalah mitra tutur meminta responden untuk menjelaskan materi perkuliahan yang belum dipahami. Akan tetapi, responden sedang sibuk dengan laporan yang harus dikirim besok. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan hasil analisis berdasarkan data yang diperoleh.

88 Tabel 4.7

No Unsur Ujaran Jumlah

1 Panggilan 1 3.7

2 Permintaan maaf 17 63

3 Alasan tidak memberi bantuan 26 96.3

4 Penyampaian penolakan 9 37

5 Menyebutkan permohonan mitra tutur 0 0 6 Mengekspresikan rasa terimakasih 0 0

7 Penyebutan undangan 0 0

8 Janji sebelumnya 0 0

9 Mengekspresikan harapan 0 0

10 Mendoakan acara menyenangkan 0 0

11 Penyesalan 3 11.1

12 Usaha untuk dapat membantu 6 22.2

13 Ucapan terimakasih 0 0

14 Pamit 0 0

15 Keinginan untuk membantu 6 22.2

16 Lain-lain 15 55.6

Dari data yang diperoleh, 96.3% responden menyatakan alasan tidak dapat memberikan bantuan. Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari responden, presentase cara penyampaian maaf yang digunakan responden dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

89 Grafik 16

Dari gambar diatas, diketahui bahwa 37% responden menyatakan alasan dengan menggunakan pola ~から.

66.7% responden menyatakan permintaan maaf karena tidak bisa membantu. Pernyataan maaf dinyatakan dengan 「ごめん」ada juga responden yang menyatakan maaf dengan 「すみません」. Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari responden, presentase cara penyampaian maaf yang digunakan responden dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

その他 ~て ~から ~ので 33.3 11.1 37 14.8

Alasan

その他 ~て ~から ~ので

90 Grafik 17

Perbedaan presentase terlihat jelas, responden menggunakan ungkapan 「ごめん」untuk menyatakan maaf kepada mitra tutur yang strata lebih rendah. Dalam situasi ini, percakapan terjadi antara senior dan junior dalam lingkungan universitas, penggunaan ungkapan 「申し訳ありません」pada situasi ini dirasa tidak perlu, karena umumnya ungkapan tersebut digunakan untuk orang yang dihormati dan disegani oleh penutur.

55.6% responden menyatakan hal-hal lain seperti manyatakan opini, memberi saran (suggest), pause, penundaan (pending) dan pengulangan (repeat). Diantaranya dapat dilihat dari grafik di bawah ini.

ちょっと ごめん すみません 申し訳ありません 3.7 51.8 3.7 3.7

Maaf

ちょっと ごめん すみません 申し訳ありません

91 Grafik 18

Dalam menolak permintaan mitra tutur dengan strata lebih rendah, unsur yang banyak dipakai adalah suggest atau saran. Pada situasi ini, responden memberikan saran untuk membantu dilain waktu. Selain itu, responden menyatakan saran menggunakan kalimat perintah seperti 「自分でやろ。自分の ことは自分でやりなさい。」. Hal tersebut tidak ditemukan pada situasi yang lain. Ada kemungkinan responden menyadari bahwa kedudukannya lebih tinggi daripada mitra tutur dan tidak ingin direpotkan olehnya, sesuai dengan teori kesopanan Brown dan Levinson yaitu, negative politeness.

37% responden menyampaikan tidak dapat ikut membantu dengan pernyataan seperti berikut:

 手伝えない  今はちょっと  今ちょっと無理だなあ... Opini Suggest Pending Pause Repeat 3.7 29.6 11.1 11.1 3.7

Lain-Lain

92

 君にようそを説明しない

 教えてあげることができません

22.2% menyatakan usaha untuk dapat membantu. Adapaun pernyataan yang dibuat responden seperti「レポートが終わると大丈夫けど」dan「この レ ポ ー ト し た 後 で 、 手 伝 っ て あ げ ら れ る 」 . 22.2% responden juga menyatakan keinginan untuk dapat membantu dengan menggunakan pernyataan 「 教 え た い ん だ け ど . . . 」 . Sedangkan 11.1% responden menyatakan penyesalan karena tidak dapat membantu. Adapun pernyataan yang dipakai yaitu 悪いんですが. Berdasarkan analisis tersebut, strategi penolakan yang didapat adalah 「ごめん、...から」disertai dengan saran (suggest).

Dari data yang telah dianalisis diatas mengenai pernyataan penolakan terhadap permintaan dengan berbagai strata sosial dan usia di atas, diperoleh data sebagai berikut.

93 Tabel 4.8

No Unsur Ujaran Penolakan

Atas Sama Rendah

1 Panggilan 29.6 7.4 3.7

2 Permintaan maaf 88.9 88.9 63

3 Alasan tidak memberi bantuan 96.3 100 96.3 4 Penyampaian penolakan 44.4 51.9 33.3

5 Menyebutkan permohonan 33.3 0 0

6 Mengekspresikan rasa terimakasih 0 0 0

7 Penyebutan undangan 0 0 0

8 Janji sebelumnya 0 0 0

9 Mengekspresikan harapan 14.8 0 0

10 Mendoakan acara menyenangkan 0 0 0

11 Penyesalan 22.2 14.8 11.1

12 Usaha untuk dapat membantu 7.4 7.4 22.2

13 Ucapan terimakasih 0 0 0

14 Pamit 0 0 0

15 Keinginan untuk membantu 18.5 44.4 22.2

16 Lain-lain 37 18.5 55.6

Hasil analisis diatas menunjukan strategi yang dilakukan untuk menolak permohonan dari data yang telah diperoleh. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa 29.6% responden menggunakan nama panggilan ketika menolak permohonan pada strata atas, 7.4% digunakan pada strata sejajar dan 3.7% pada strata bawah.

Presentase permintaan maaf karena tidak dapat mengabulkan permohonan mitra tutur pada strata atas dan sederajat masing-masing adalah 88.9%, sedangkan pada strata bawah hanya 63%. Ini menunjukan lebih responden umumnya menyatakan permintaan maaf pada strategi penolakan tehadap permohonan, karena presentase data yang didapat menunjukan angka diatas 50%.

100% responden manyampaikan alasan tidak dapat membantu pada strata sederajat dan 96.3% masing-masing pada strata atas dan bawah. Dalam strategi

94

penolak yang dilakukan responden pada situasi apapun dan untuk strata sosial apapun, selalu disertai dengan alasan tidak dapat membantu.

Penyampaian penolakan (tidak dapat membantu) sebanyak 51.9% pada strata sederajat, 44.4% pada strata atas dan 33.3% pada strata bawah. Umumnya ungkapan yang dipakai adalah ~無理. 33.3% menyebtukan permohonan mitra tutur pada situasi strata atas, hal ini tidak ditemukan pada strata sederajat dan bawah. 14.8% responden mengekspresikan harapan dapat ikut membantu, yang ditunjukan pada strata atas. Sedangkan pada strata sederajat dan bawah tidak ditemukan.

Pernyataan penyesalan tampak pada semua strata dengan presentase 22.2% pada strata atas, 14.8% pada strata sederajat dan 11.1% pada strata bawah. Selanjutnya presentase usaha untuk dapat membantu, 22.2% ditunjukan responden pada strata bawah, dan 7.4% masing-masing pada strata atas dan sederajat.

Selanjutnya 44.4% menyampaikan keinginan untuk dapat membantu ditunjukan pada strata sederajat. 22.2% keinginan untuk dapat membantu ditunjukan pada strata bawah dan 18.5% untuk strata atas.

Unsur yang lain seperti memberikan alternatif lain, saran, penundaan, pengulangan, empati dan perintah. 55.6% kepada strata bawah, 37% pada strata atas dan 18.5% pada strata sederajat.

95 4.2.3. Penolakan Terhadap Ajakan (Native Speaker)

Sebagai tolak ukur tentang ungkapan penolakan yang natural, penulis mengumpulkan data dari native speaker. Dari 7 native speaker diperoleh 42 data. Data yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari responden. Tujuannya adalah untuk melihat persamaan dan perbedaan antara strategi penolakan yang dihasilkan oleh responden dengan native speaker.

4.2.3.1. Penolakan dengan Starata Mitra Tutur Lebih Tinggi

Dokumen terkait