B. Pendidikan Anti Bullying
4. Pentingnya Pendidikan Karakter
Tugas utama Nabi adalah mendidik karakter masyarakat jahiliyyah saat itu, sebagaimana dinyatakan dalam sabdanya:
ؽلاخلأا لحاص متملأ تثعب انمإ
181
―Sesungguhnya saya hanya diutus untuk
menyempurnakan karakter yang baik.‖(H.R. Aḥmad). Pentingnya pendidikan karakter, pernah diingatkan oleh Lickona, bahwa suatu bangsa akan menghadapi kehancuran, jika ditemukan sepuluh tanda-tanda zaman sebagai berikut:
a. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja; b. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk; c. Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak
ke-kerasan; __________
180Barmawi Umary, Materia Akhlak (Solo: Romadhani, 1995), 44-45.
181Aḥmad Ibnu Ḥanbal, Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal (Kairo: Mu‘assasah Qurṭubah, 2001), 381.
d. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti peng-gunaan narkoba, alkohol dan seks bebas;
e. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; f. Menurunnya etos kerja;
g. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
h. Rendahnya tanggung jawab individu dan warga negara;
i. Membudayanya ketidakjujuran;
j. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara
sesama.182
Kerusakan moral sudah sangat parah, meningkatnya jumlah pelaku kriminal, banyaknya kasus bunuh diri, retaknya rumah tangga, orang tua yang tidak menikah, aborsi, kemiskinan, semua itu merupakan problem serius. Menurutnya, ukuran negara hebat tidak diukur dari kekayaan ekonomi, penguasaan teknologi atau kekuatan militer, tetapi yang paling penting adalah karakter
masyarakat suatu negara.183 Lickona mengusulkan
pentingnya contoh perilaku positif bagi generasi muda. ―Kita memerlukan contoh praktis dari apa yang diajar-kan, kita juga membutuhkan ajaran praktis yang bisa __________
182Lickona, Educating for Character, 13-18.
183Thomas Lickona, Character Matters: How to Help Children
Develop Good Judgment, Integrity, and Other Essential Virtues
dilakukan. Dengan demikian, semua nilai kebajikan
berkembang melalui contoh praktis.‖ 184
Kepedulian tentang jiwa moral meningkat, namun masyarakat kita sedang mengalami pembusukan moral. Meskipun perang dan kekerasan terus menurun, namun sikap mementingkan diri sendiri meningkat, perilaku prososial sedang menurun, dan anak-anak tidak memiliki
pengetahuan moral dasar.185
Pesan moral paling vokal dari ajaran agama justru ajaran mengenai nilai kemanusiaan, sehingga manusia dapat menjalani hidupnya penuh kedamaian dan kebahagiaan. Oleh karena itu, diperlukan emansipasi teologis, yang merupakan nilai intrinsik ajaran agama asli, sebagai panduan dalam aktualisasi nilai-nilai tersebut. Emansipasi teologis menjadikan perilaku sosial umat beragama lebih terbuka, dinamis dan penuh dengan
__________
184Lickona, Character Matters, 44, 55.
185Meindl et. al., ―Best Practices for School-Based Moral Education," 1.
nuansa kemanusiaan.186 Pesan moral merupakan
perhatian utama dalam Islam.187
Teori umum pendidikan karakter: pertama, bahwa pendidikan karakter dimulai dengan menanamkan pada anak-anak rasa identitas komunal dan kapasitas untuk hidup dalam batas-batas yang ditetapkan oleh identitas (misalnya, sebagai ―muslim‖); dan kedua, bahwa orientasi etika abstrak tujuan pendidikan moral, harus
diwujudkan melalui keyakinan dan praktik tertentu.188
Pendidikan karakter terkait dengan tingkat yang lebih tinggi daripada ekspresi cinta, integritas, kasih sayang,
dan disiplin diri.189 Pendidikan karakter adalah upaya
yang disengaja untuk mengembangkan kebajikan yang __________
186Abdul Munir Mulkhan, Teologi Kebudayaan dan Demokrasi
Modernitas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), 78-79.
187Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim (Yogyakarta: SIPRES, 1993), 242.
188Barnaby B. Riedel, ―The Character Conjuncture : Islamic Education and Its Social Reproduction in the United States‖ (The University of Chicago, 2009), 200-201.
189William H Jeynes, ―A Meta-Analysis on the Relationship Between Character Education and Student Achievement and Behavioral Outcomes,‖ Education and Urban Society, 2017, 1–39, 1. https://doi.org/DOI: 10.1177/0013124517747681.
memungkinkan kita untuk hidup memenuhi dan mem-bangun dunia yang lebih baik. Karakter dan kebajikan
adalah bagian yang paling penting dari pendidikan.190
Mendidik karakter, meliputi: meningkatkan belas kasih-an, kejujurkasih-an, menunjukkan rasa hormat, meningkatkan kontrol diri, mengurangi kekerasan, mengurangi ke-tegangan, menggunakan pertimbangan moral, me-ngurangi perbuatan buruk, meningkatkan kecakapan
sosial.191Pendidikan nilai-nilai moral dan pembangunan
karakter merupakan salah satu tujuan tertua pendidikan
di masyarakat.192
Aristoteles membedakan antara karakter atau kebajikan moral (misalnya keberanian, kemurahan hati, keadilan) dan kebajikan intelektual (misalnya jenis penalaran). Kebajikan karakter yang diperlukan bagi manusia karena mereka memperbaiki kelemahannya __________
190Jeynes, ―A Meta-Analysis on the Relationship Between Character Education," 2-3.
191Jeynes, ―A Meta-Analysis on the Relationship Between Character Education," 28.
192Stewart Waters & William B. Russell, ―Preservice Secondary Teachers‘ Sense of Efficacy in Teaching Character Education,‖
Journal of Education 194, no. 2 (2017): 45–54, 45.
untuk meningkatkan kekuatan khas manusia. Kebajikan karakter melengkapi pemiliknya dengan disposisi tertentu (yaitu kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu), yang dikembangkan melalui praktik
pem-biasaan secara terus-menerus.193
Tindakan moral perlu dimotivasi secara terus-menerus untuk meningkatkan kebajikan, yang pada
akhirnya dapat membentuk kebiasaan.194 Kebajikan
etika, berfokus pada pengembangan karakter individu,
tindakan seseorang mencerminkan karakternya.195
Pendidikan karakter adalah sebuah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir,
dan raga, serta rasa dan karsa.196 Pendidikan karakter
__________
193Haridimos Tsoukas, ―Strategy and Virtue: Developing Strategy-as-Practice through Virtue Ethics,‖ Strategic Organization, 2017, 1–29, 6-7. https://doi.org/DOI: 10.1177/1476127017733142.
194Marilyn C Morris & Jason Z Morris, ―The Importance of Virtue Ethics in the IRB,‖ Research Ethics 12, no. 4 (2016): 201–16, 203. https://doi.org/DOI: 10.1177/1747016116656023.
195Morris & Morris, ―The Importance of Virtue Ethics in the IRB,‖ 202.
196Muchlas dan Hariyanto Hamani, Konsep dan Model
merupakan segala upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu anak didik untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan.197
Mulyasa mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah ‖upaya membantu perkembangan jiwa anak-anak, baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke
arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik.‖198
Pendidikan karakter sebagai ―sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan
kontribusi yang positif kepada lingkungannya.‖ 199
Pendidikan karakter merupakan gerakan pembebasan dari determinisme natural menuju dimensi spiritual, __________
197Y Khan, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri (Yogyakarta: Pelangi Publishing, 2010), 10.
198Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, 3.
199
Barnawi dan M. Arifin, Strategi dan Kebijakan Pembelajaran
bergerak dari formasi personal yang lebih didominasi pendekatan psikologis-sosial menuju cita-cita
humanis-me yang humanis-mengandung dihumanis-mensi kultural dan religious.200
Terkait dengan hal ini, Lickona mengemukakan:
“Character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values.” (Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai
etika yang inti).201 Lebih lanjut dikatakan: ―Character
education is the deliberate effort to cultivate virtue—that is objectively good human qualities—that are good for the individual person and good for the whole society.‖ (Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu
__________
200
A.D. Koesoema, Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik
Anak di Zaman Global (Jakarta: Grasindo, 2010), 42.
201Thomas Lickona, Character Matters: Persoalan Karakter, terj. Juma Wadu Wamaungu dan Jean Antunes Rudolf Zien dan Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 6.
perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara
keseluruhan).202
Senada dengan kedua pernyataan tersebut Lickona menulis di bagian pertama buku Educating for
Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility bahwa ―down through history, in countries
all over the world, education has had two great goals: to help young people become smart and to help them
become good.‖203 (Melalui sejarah, di negara-negara di
seluruh dunia, pendidikan memiliki dua tujuan besar: untuk membantu kaum muda menjadi pandai dan membantu mereka menjadi orang baik).
Pendidikan karakter menurut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing
the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan
melakukan kebaikan (doing the good).204 Badan
nonprofit di Washington DC Amerika Serikat, Character
__________
202Lickona, Character Matters, 5.
203Lickona, Educating for Character, 6.
204Thomas Lickona, Educating for Character: Mendidik untuk
Membentuk Karakter, terj. Uyu Wahyuddin dan Suryani (Jakarta:
Education Partnership (CEP) mengemukakan term
pendidikan karakter sebagai:
―character education to encompass the wide set of educational approaches shared by group who promote character education, including moral education, just communities, and caring communities, groups that set share a common commitment to helping young people develop their capacity to be responsible and caring
citizens.‖ 205 (Pendidikan karakter mencakup berbagai
pendekatan pendidikan yang dibagi menjadi ke-lompok yang mempromosikan pendidikan karakter, termasuk pendidikan moral, komunitas yang adil, dan komunitas yang peduli, kelompok yang menetapkan berbagi komitmen bersama untuk membantu orang muda mengembangkan kapasitas mereka untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan peduli).
Ada 11 prinsip pendidikan karakter efektif di sekolah, yakni:
a. Pendidikan karakter mempromosikan nilai-nilai etik inti, seperti: tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, hormat kepada diri sendiri dan orang lain. Semua itu merupakan dasar karakter baik; __________
205Merle J Schwartz, (Ed.), Effective Character Education: A
Guidebook for Future Educators (New York: McGraw-Hill
b. Definisi karakter harus komprehensif, mencakup: pemikiran, perasaan dan perilaku;
c. Pendidikan karakter efektif memerlukan niat, proaktif, pendekatan komprehensif untuk mem-promosikan nilai-nilai inti secara bertahap dalam kehidupan sekolah;
d. Sekolah harus mengembangkan sikap peduli kepada seluruh komunitas sekolah;
e. Untuk mengembangkan karakter, siswa me-merlukan kesempatan tindakan moral;
f. Pendidikan karakter efektif berarti memasukkan ke dalam kurikulum, menghormati semua pelajar dan membantu kesuksesan mereka;
g. Pendidikan karakter berusaha keras membatu siswa menumbuhkan motivasi intrinsik ;
h. Staf sekolah harus menjadi pembelajar dan komunitas moral dalam menularkan tanggung
jawab pendidikan karakter dan berusaha
berperilaku sesuai dengan nilai yang diajarkan, agar menjadi contoh bagi para siswa;
i. Pendidikan karakter memerlukan kepemimpinan moral dari staf dan siswa;
j. Sekolah harus merekrut orang tua dan masyarakat sebagai partner dalam pendidikan karakter;
k. Evaluasi pendidikan karakter harus mengevaluasi karakter di sekolah, staf sekolah yang berfungsi
sebagai pendidik karakter, dan berpengaruh secara luas agar siswa menunjukkan karakter yang
baik.206
Pendidikan karakter, tidak hanya efektif meningkat-kan iklim positif sekolah dan perilaku siswa, tapi juga
meningkatkan prestasi akademik siswa.207 Pendidikan
karakter merupakan istilah umum untuk menggambarkan upaya mengajarkan beberapa kualitas, seperti nilai-nilai kebaikan yang bersifat umum, rasa hormat dan tanggung jawab, pembelajaran sosial dan emosional, empati dan peduli, bersikap toleran pada keberagaman, dan
pelayanan kepada masyarakat.208