BAB IV DATA DAN ANALISA
4.1. Perancangan Program Festo Sorting Station
4.1.4 Penulisan Program Sorting Station
Penulisan program untuk sorting station ini didasarkan pada data flow diagram yang telah tersusun sesuai deskripsi kasus yang dikehendaki. Program yang akan digunakan untuk mengatur kerja PLC menggunakan bahasa pemrograman Ladder Diagram. Sebelum menulis program terlebih dahulu mendeskripsikan alamat sensor dan aktuator sesuai dengan alamat yang tersedia pada PLC. Setelah semua alamat yang diperlukan tercatat maka proses selanjutnya yaitu menyusun program sesuai dengan aliran data yang telah dibuat. Untuk pemrograman PLC Siemens Step 7-300 menggunakan software Simatic Manager V5.3. Melalui software ini kita dapat mengatur konfigurasi hardware yang kita gunakan dan juga sebagai kontrol PLC melalui computer.
4.1.4.1 Pengalamatan Sensor dan Aktuator
Pengalamatan sensor dan aktuator disesuaikan dengan alamat yang tersedia pada PLC. Untuk alamat input pada CPU 314IFM diberi simbol I dan dimulai dengan nomor 65.0 sampai dengan 66.7. Untuk alamat input ini sudah termasuk input digital dan input analog. Sedangkan untuk alamat output diberi simbol Q dan dimulai dari nomor 65.0 sampai dengan 66.7. Untuk alamat output ini juga sudah termasuk output digital dan output analog.
Pengalamatan input dan output untuk sorting station adalah sebagai berikut ;
Tabel 4.1 Alamat Komunikasi input / output
No. Simbol Alamat Tipe Data Keterangan
1. COM IN 1 I 65.4 BOOLEAN Communication input 1 2. COM IN 2 I 65.5 BOOLEAN Communication input 2
commit to user Tabel 4.2 Alamat input / output analog dan digital
No. Simbol Alamat Tipe Data Keterangan
1. S1 I 66.4 BOOLEAN NOT-AUS button
2. S3 I 65.1 BOOLEAN Start button
3. S4 I 66.5 BOOLEAN Manu/Auto switch
4. B6 I 66.0 BOOLEAN Reeds.reject.cyl.1 front
5. B7 I 66.1 BOOLEAN Reeds.reject.cyl.1 rear
6. B8 I 66.2 BOOLEAN Reeds.reject.cyl.2 front
7. B9 I 66.2 BOOLEAN Reeds.reject.cyl.1 rear
8. B10 I 66.3 BOOLEAN Optical proximity switch
9. Counter_input SFB38,DB60 BOOLEAN Counter input
10. Y1 Q 66.0 BOOLEAN Solenoid rejection cyl. 1
11. Y2 Q 66.1 BOOLEAN Solenoid rejection cyl. 2
12. H2 Q 66.6 BOOLEAN Light green
13. H3 Q 66.7 BOOLEAN Light White
14. Conveyor_maju Q 65.2 BOOLEAN Motor belt forward 15. Conveyor_mundur Q 65 3 BOOLEAN Motor belt backward
commit to user
4.1.4.2 Penulisan Program Dengan Ladder Diagram
Penulisan program sorting station ini menggunakan bahasa program ladder diagram atau diagram tangga. Ladder diagram ini dibuat dengan mengkombinasikan antara input dan output dengan fungsi-fungsi kerja pada PLC. Ladder diagram ini merepresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat output sistem sorting. Dinamakan ladder diagram karena diagram ini mirip dengan tangga. Seperti halnya sebuah tangga yang memiliki sejumlah anak tangga, diagram ini juga memiliki anak-anak tangga tempat setiap peralatan dikoneksikan.
Pembuatan program disesuaikan dengan simbol yang tertera pada sesi pengalamatan. Simbol-simbol ini mempermudah dalam penulisan program dan juga dapat lebih menghemat penulisan. Simbol-simbol ini nantinya akan diterjemahkan oleh PLC sesuai dengan alamat input maupun yang telah dibuat.
A. Program Pengaturan Posisi Normal
Network 1
Pada sorting station ini terdapat AS-Interface yaitu modul tambahan yang berfungsi sebagai katup pengontrol udara untuk silinder penumatik. Agar AS-Interface ini dapat dikenali oleh PLC, maka perlu dimasukkan alamat pheriperal AS-Interface pada PLC.
commit to user
Network 2
Saat tombol “S3” diaktifkan, konveyor akan bergerak maju selama 5 detik (waktu yang ditentukan) dan batang silinder 1 dan 2 pada posisi instroke.
Network 3
Pada kondisi normal ini, “S3” menghasilkan “M_Value_37” yang berfungsi sebagai memori bit sementara untuk instruksi selanjutnya.
commit to user
Network 4
Communication_output_1 didapatkan setelah tombol “S3” “S4” diaktifkan bersamaan.
B. Program pengaturan posisi kerja
· Konveyor memindahkan benda kerja plastik putih menuju silinder 2.
Network 5
Setelah mendapat sinyal input dari control station, maka sistem akan menghasilkan memori “M_Value_01” dan me-reset instruksi input lainnya.
commit to user Network 6
Setelah benda kerja diletakkan di ujung konveyor, maka sensor optik akan mendeteksi keberadaannya. Kemudian selang 1,2 detik setelah benda kerja diletakkan oleh suction cup, konveyor bergerak membawa benda kerja menuju silinder 2.
commit to user Network 7
Konveyor bergerak selama 8,7 detik, benda kerja berada posisi di depan silinder 2. Setelah waktu habis, maka konveyor akan berhenti.
commit to user Network 8
commit to user
· Silinder 2 mendorong benda kerja menuju peluncur 2.
Network 12
Rangkaian ini memnghasilkan memori untk mengaktifkan silinder pneumatik 2.
Network 13
Saat memori bit “M_Value06” dan sensor magnetik “B9” silinder 2 aktif bersaaan, maka akan dihasilkan waktu seting peluncuran batang silinder 2.
commit to user Network 14
Setelah waktu seting habis, maka solenoid akan aktif dan batang silinder 2 akan bergerak outstroke.
Network 15
Pada kondisi outstroke penuh, maka sensor magnetik “B8” akan aktif dan mereset solenoid sehingga batang silinder kembali ke posisi instroke.
commit to user
· Konveyor memindahkan benda kerja aluminium menuju silinder 1.
Network 17
Setelah mendapat sinyal input dari control station, maka sistem akan menghasilkan memori “M_Value_20” dan me-reset instruksi input lainnya.
commit to user Network 18
Setelah benda kerja diletakkan di ujung konveyor, maka sensor optik akan mendeteksi keberadaannya. Kemudian selang 1,2 detik setelah benda kerja diletakkan oleh suction cup, konveyor bergerak membawa benda kerja alumunium menuju silinder 1.
commit to user Network 19
Konveyor bergerak selama 5,7 detik, benda kerja berada posisi di depan silinder 1. Setelah waktu habis, maka konveyor akan berhenti.
commit to user Network 20
Memori “M_Value26” digunakan untuk instruksi selanjutnya.
· Silinder 1 mendorong benda kerja menuju peluncur 1.
Network 24
commit to user Network 27
Saat memori bit “M_Value25” dan sensor magnetik “B7” silinder 1 aktif bersama, maka akan dihasilkan waktu seting peluncuran batang silinder 1.
Network 28
Setelah waktu seting habis, maka solenoid akan aktif dan batang silinder 1 akan bergerak outstroke.
commit to user Network 29
Pada kondisi outstroke penuh, maka sensor magnetik “B6” akan aktif dan mereset solenoid sehingga batang silinder kembali ke posisi instroke.
C. Pengkondisian adanya gangguan
Pada saat konveyor memindahkan benda plastik putih atau alumunium tedapat gangguan di depan sensor optik, maka secara otomatis konveyor akan berhenti.
commit to user
D. Peringatan adanya gangguan atau kondisi berbahaya.
commit to user