Bab ini membahas tentang kesimpulan hasil rancangan sistem kerja praktek di PT. Indrakila Offset Mojokerto.
STIKOM
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Indrakila Offset Mojokerto
PT. Indrakila Offset adalah sebuah perusahaan percetakan offset yang terletak dikota Mojokerto. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1961 ini terletak di Jalan Mojopahit Nomor 408, Kota Mojokerto. Saat ini PT. Indrakila Offset memiliki 60 orang karyawan operasional yang terbagi dalam beberapa kelompok.
Adapun yang dimaksud dengan perusahaan offset adalah sebuah perusahaan percetakan yang khusus memproduksi hasil cetakan untuk packaging. Jadi produk yang dihasilkan oleh PT. Indrakila Offset antara lain adalah hasil cetak kardus sepatu, kotak nasi, kotak kue dan sebagainya.
2.2 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dari PT. Indrakila Offset Mojokerto adalah sebagai berikut:
Kabag. Pembelian Kabag. Produksi Direktur Kabag. Administrasi Karyawan Operasional Staff Pembelian Staff Administrasi Karyawan Operasional
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
STIKOM
7
1. Direktur adalah pimpinan sekaligus owner PT. Indrakilla Offset Mojokerto
mempunyai tugas mempimpin, mengambil keputusan, memberikan persetujuan, dan pengawasan semua kegiatan bisnisnya.
2. Kepala bagian pembelian mempunyai tugas menyusun semua kebutuhan
yang perlu dibeli oleh perusahaan lalu diajukan ke direktur untuk disetujui.
3. Staff pembelian mempunyai tugas membantu kepala bagian pembelian
dalam melaksanakan tugasnya.
4. Kepala bagian produksi mempunyai tugas mengontrol dan mengatur
semua kegiatan produksi di pabrik lalu melaporkannya ke direktur. Kepala bagian produksi juga mengawasi jumlah karyawan operasional yang lembur dan menghitung jam lemburnya.
5. Kepala bagian administrasi mempunyai tugas mengabsen karyawan
operasional, menghitung gaji karyawan operasional, menerima
pembayaran, mengeluarkan uang untuk pembelian dan pembayaran.
6. Staff administrasi mempunyai tugas membantu kepala bagian administrasi
dalam melaksanakan tugasnya.
7. Karyawan operasional melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh
kepala bagian produksi seperti: memotong kardus, mengeplong kardus, mencetak kardus, menghitung kardus, mengelem, dan sebagainya.
2.3 Kelompok Pekerja
Tujuan dibentuknya kelompok pekerja pada PT. Indrakila Offset digunakan untuk mengelompokkan setiap tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan kerja. Adapun kelompok pekerja ini terbagi menjadi:
STIKOM
8
1. Tukang mempunyai tugas mencetak, mengeplong, dan memotong kardus.
Tukang dibagi menjadi 3 yaitu: tukang cetak, tukang plong, dan tukang potong
2. Pembantu tukang mempunyai tugas membantu tukang dalam mengerjakan
tugasnya.
3. Pembantu umum mempunyai tugas mengerjakan berbagai macam tugas,
seperti: mengelem, packing, memindahkan kardus hasil cetak, menghitung jumlah kardus dan sebagainya.
4. Pekerja wanita mempunyai tugas melakukan packing dan menghitung
jumlah kardus saat proses packing.
STIKOM
9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
3.1.1 Sistem
Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2008; 7), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
STIKOM
10
3.1.3 Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Kendall dan Kendall (2003; 7), Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:
1. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di
dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri
entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai
hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
STIKOM
11
2. Data Flow Diagram
Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini
dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram – DFD) berfungsi
untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.
DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003).
Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain :
1. External Entity
Suatu External Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.
Gambar 3.1 Simbol Eksternal Entity 2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 3.2 merupakan simbol Data Flow.
STIKOM
12
Gambar 3.2 Simbol Data Flow 3. Process
Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 3.3 merupakan simbul Process.
Gambar 3.3 Simbol Process 4. Data Store
Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data. Gambar 3.4 merupakan simbol file penyimpanan/data
store.
Gambar 3.4 Simbol Data Store
3.2 Konsep Dasar Basis Data
3.2.1 Database
Menurut Abdul Kadir (2008; 9), database merupakan sekumpulan data yang terkait. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
STIKOM
13
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data).
3.2.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004; 1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola catatan menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data
(Database), Sistem (Application or Software) Pengelola Basis Data(DBMS),
Pemakai (User), dan Aplikasi Perangkat Lunak lain bersifat opsional. Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas
data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang
tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi.
STIKOM
14
8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus
akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.2.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004; 6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
1. Data Definition Language
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut Data Definition Language (DDL). Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
STIKOM
15
2. Data Manipulation Language
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian
Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk pengambilan
informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh
Database Administration (DBA). 4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis
data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang bersamaan yaitu
bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
STIKOM
16
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
3.3 SDM, Absensi dan Gaji
3.3.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Menurut Alex.S.Nitisemito (1982 ; 11) Sumber daya manusia(SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif, yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM adalah tenaga kerja yaitu seperti buruh, karyawan, dan pegawai.
3.3.2 Absensi
Menurut Moekijat (1989 ; 12) absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alpha atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai.
3.3.3 Gaji
Menurut Alex.S.Nitisemito (1982 ; 18) gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji.
STIKOM
17
3.4 Diagram Blok
-Data pegawai belum terdokumentasi dengan baik -Daftar hadir masih manual -Daftar lembur masih manual -Data gaji pegawai masih manual
Analisa dan Rancangan Desain Sistem Absensi dan
Penggajian Karyawan Operasional pada PT.
Indrakila Offset
Usulan Rancangan Desain Sistem Absensi dan Penggajian Karyawan Operasional pada PT.
Indrakila Offset yang bisa menghasilkan laporan lembur,
laporan absensi, dan laporan penggajian
Input Proses
Output
Gambar 3.5 Diagram Blok
Pada gambar diagram blok diatas menggambarkan alur input, proses, dan
output. Pada bagian input terdiri dari daftar pegawai yang belum terdokumentasi
dengan baik, daftar hadir yang masih manual, daftar lembur yang masih manual, dan daftar gaji pegawai yang masih manual. Pada bagian proses adalah analisa dan rancangan desain sistem absensi dan penggajian karyawan operasional pada PT. Indrakila Offset Mojokerto. Pada bagian output yaitu usulan rancangan desain sistem absensi dan penggajian karyawan operasional pada PT. Indrakila Offset Mojokerto yang bisa menghasilkan laporan lembur, laporan absensi, dan laporan penggajian.
STIKOM
18
BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
Berdasarkan hasil survey pada saat kerja praktek di PT. Indrakila Offset Mojokerto, menemukan beberapa permasalahan seperti: absensi karyawan operasional yang masih menggunakan buku absen dan check list (manual). Selain itu perhitungan gaji masih dihitung secara manual.
Dalam kerja praktek ini berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Permasalahan pada PT. Indrakila Offset Mojokerto yaitu mengenai masalah dalam absensi dan perhitungan gaji karyawan operasional. Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisa Sistem
2. Desain Sistem
3. Pembahasan terhadap Desain Sistem
Pada langkah-langkah tersebut di atas ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada PT. Indrakila Offset Mojokerto, untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
4.1 Analisa Sistem
Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dalam PT. Indrakila Offset Mojokerto khususnya mengenai absensi dan perhitungan gaji karyawan operasional. Untuk dapat membuat sistem yang baru harus mengetahui
STIKOM
19
alur pengelolahan data yang masih digunakan sampai saat ini. Maka dibuatlah
document flow yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur absensi tersebut.
Docflow Absensi PT. Indrakila Offset Mojokerto
Karyawan Operasional Direktur
Kabag. Administrasi Mulai Menyiapkan berkas absensi Membuat daftar hadir harian Status lembur? Menunjukkan surat lembur Ya Surat keterangan lembur Tidak Absen harian Merekap absen mingguan 2 Absensi mingguan 2 Selesai Melakukan absen Absensi mingguan 1 1
Gambar 4.1 Document Flow absensi PT. Indrakila Offset Mojokerto. Proses absensi dimulai di kepala bagian administrasi, mereka menyiapkan berkas absensi, lalu karyawan operasional melakukan absen. Setelah itu setiap karyawan operasional yang melakukan lembur dan memiliki surat keterangan
STIKOM
20
lembur akan menyerahkan surat keterangan lembur tersebut ke kepala bagian administrasi, jika dia tidak lembur maka kepala bagian administrasi langsung membuat daftar hadir harian. Setelah itu terbentuk berkas absensi harian. Setiap hari sabtu, bagian administrasi merekap absensi harian menjadi absensi mingguan dan terbentuk rekapan absensi mingguan (rangkap 2). Pada akhir proses, rekapan tersebut akan dijadikan arsip oleh kepala bagian administrasi dan copy dari rekapan tersebut diserahkan ke direktur.
Docflow Penerbitan Surat Lembur PT. Indrakila Offset Mojokerto
Kabag. Administrasi Direktur Karyawan Operasional Kabag. Produksi 2 Memberikan persetujuan Surat perintah lembur (ACC) 1 Surat perintah lembur (ACC) 1 Selesai 2 2 Buat surat perintah lembur Input data karyawan
yang akan lembur
Surat perintah lembur 1 Surat perintah lembur (ACC) 1 Mulai Mengajukan permintaan lembur Permintaan lembur 2
Gambar 4.2 Document Flow penerbitan surat lembur PT. Indrakila Offset Mojokerto.
STIKOM
21
Penerbitan surat lembur berguna untuk memilih karyawan operasional mana saja yang akan lembur dan berapa jam lamanya. Pemilihan dan penentuan lamanya lembur ditentukan oleh kepala bagian produksi, dimulai dengan kepala bagian produksi mengajukan permintaan lembur kepada kepala bagian administrasi, lalu kepala bagian administrasi menginput data karyawan operasional yang akan lembur, lalu membuat surat perintah lembur, setelah itu terbentuk dokumen surat perintah lembur (rangkap 2). Lalu dokumen tersebut diajukan ke direktur untuk di ACC, setelah di ACC dokumen tersebut dikembalikan ke kepala bagian administrasi, berikutnya 1 lembar akan diserahkan ke karyawan operasional yang akan lembur dan 1 lembar (copy) akan disimpan oleh kepala bagian administrasi.
STIKOM
22
Docflow Penggajian PT. Indrakila Offset
Karyawan Operasional Kabag. Administrasi 2 Direktur Bank Mulai Selesai Menyerahkan rekap absensi mingguan Rekap absensi Validasi rekap absensi Permintaan pencairan uang gaji+ACC slip gaji
Slip gaji+gaji 1 Slip gaji+gaji 1 Validasi pencairan uang Membuat slip gaji 2 Rekap absensi Slip penarikan uang Slip penarikan uang Slip penarikan uang Penarikan uang tunai Uang Uang
Gambar 4.3 Document Flow penggajian PT. Indrakila Offset Mojokerto.
Proses penggajian dimulai dengan kepala bagian administrasi
menyerahkan rekap absensi mingguan ke direktur untuk mendapat validasi. Setelah absensi tersebut divalidasi oleh direktur, maka kepala bagian administrasi meminta validasi gaji dan pencairan uang untuk gaji karyawan operasional. Setelah gaji dan pencairan uang telah disetujui direktur, maka kepala bagian administrasi akan mendapatkan slip penarikan uang dibank, lalu kepala bagian administrasi akan menarik uang tunai dibank. Setelah penarikan uang tunai tersebut berhasil, maka kepala bagioan administrasi akan membuat slip gaji (rangkap 2), lalu pada akhir
STIKOM
23
proses slip gaji dan gaji tersebut diserahkan ke karyawan operasional dan 1 lembar slip gaji (copy) disimpan sebagai arsip oleh kepala bagian administrasi.
4.2 Desain Sistem
Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan desain sistem. Dalam desain sistem ini mulai membentuk suatu sistem baru yang telah terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah: 1. System Flow
2. Context Diagram
3. Hirarki Input Proses Output (HIPO)
4. Data Flow Diagram (DFD)
5. Entity Relationship Diagram (ERD)
6. Database Management System (DBMS)
7. Desain Input Output
Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. System Flow
System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. Gambar
4.4 menjelaskan tentang system flow absensi PT. Indrakila Offset Mojokerto. Gambar 4.5 menjelaskan tentang system flow surat lembur PT. Indrakila Offset Mojokerto. Gambar 4.6 menjelaskan system flow penggajian pada PT. Indrakila Offset Mojokerto.
STIKOM
24
Sysflow Absensi PT. Indrakila Offset Mojokerto
Karyawan Operasional Direktur
Kabag. Administrasi Mulai Input data Mengelola data karyawan opr. Data karyawan opr. Absen datang (fingerprint) Kroscek data Cocok? Tidak Menyimpan data masuk Ya Absen pulang (fingerprint) Kroscek data Cocok? Update data kehadiran Ya Data absen harian Tidak Data kehadiran Mengelola data kehadiran Data absen harian Data karyawan opr. Rekapitulasi data absen mingguan Mencetak rekap absensi Rekap absensi mingguan Rekap absensi mingguan Selesai Data absen harian
Gambar 4.4 System Flow absensi PT. Indrakila Offset Mojokerto.
Proses absensi dimulai di kepala bagian administrasi, mereka memasukkan data karyawan operasional kedalam database. Setelah itu, karyawan operasional yang datang melakukan absen dengan fingerprint, lalu sistem melakukan kroscek data karyawan operasional, apabila data cocok maka absen tersebut akan disimpan dalam database, jika data tidak cocok maka karyawan operasional harus melakukan
STIKOM
25
absen ulang. Saat pulang, karyawan operasional juga melakukan absen pulang dengan fingerprint, apabila data cocok maka absen tersebut akan disimpan dalam
database, jika data tidak cocok maka karyawan operasional harus melakukan absen
ulang. Untuk mengelola data kehadiran, sistem akan mengelolanya dengan acuan 2
database yaitu data karyawan operasional dan data absensi harian, setelah itu
sistem akan merekapitulasi absensi harian menjadi absensi mingguan lalu dicetak. Pada akhir proses, hasil cetak absensi karyawan operasional tersebut diserahkan ke direktur.
STIKOM
26
Sysflow penerbitan surat lembur PT. Indrakila Offset Mojokerto
Kabag. Administrasi Direktur Karyawan Operasional Kabag. Produksi
Mulai Input nama Karyawan opr. Memperbarui status lembur Data Karyawan opr. Status lembur Karyawan opr. Validasi data Submit status lembur Data Karyawan opr. Cetak surat perintah lembur Data Karyawan opr. Surat perintah lembur 1 Mengajukan permintaan lembur Data Karyawan opr. Surat perintah lembur 2 2 Surat perintah lembur
1 Surat perintah lembur (Ttd) 1 Tandatangan surat perintah lembur Surat perintah lembur (Ttd) 1 Cetak laporan lembur
Laporan lembur Laporan lembur
Selesai
Gambar 4.5 System Flow penerbitan surat lembur PT. Indrakila Offset Mojokerto. Penerbitan surat lembur berguna untuk memilih karyawan operasional mana saja yang akan lembur dan berapa jam lamanya. Pemilihan dan penentuan lamanya lembur ditentukan oleh kepala bagian produksi, dimulai dengan kepala bagian produksi mengajukan permintaan lembur kepada kepala bagian administrasi, lalu kepala bagian administrasi menginput nama karyawan operasional yang akan lembur, lalu sistem akan memperbarui status lembur, setelah itu status lembur tersebut diserahkan ke direktur untuk di validasi, setelah divalidasi oleh direktur
STIKOM
27
maka sistem akan melakukan submit status lembur, setelah itu sistem akan mencetak surat perintah lembur. Setelah itu, surat perintah lembur yang sudah tercetak akan diberikan ke karyawan operasional, lalu ditandatangani oleh karyawan operasional setelah melaksanakan lembur, lalu surat tersebut diserahkan ke kepala bagian administrasi. Setelah kepala bagian administrasi menerima surat tersebut, maka kepala bagian administrasi membuat laporan lembur yamg akan diserahkan ke direktur pada akhir proses.
STIKOM
28
Sisflow Penggajian PT. Indrakila Offset
Bank Direktur Karyawan Operasional Kabag. Administrasi Rekapitulasi absen pegawai mingguan Mulai Data absensi harian Membuat slip gaji+meminta pencairan uang Slip gaji+pencairan uang Slip gaji+pencairan uang Validasi slip gaji+pencairan uang
Cetak slip gaji
Slip gaji+gaji Selesai Data karyawan opr. Input data Mengelola data gaji karyawan opr.
Data gaji karyawan opr. Slip gaji+gaji Slip penarikan uang Slip penarikan uang Slip penarikan uang Penarikan uang tunai Uang Uang
Gambar 4.6 System Flow penggajian PT. Indrakila Offset Mojokerto.
Proses penggajian dimulai dengan kepala bagian administrasi mengelola data gaji karyawan operasional lalu disimpan pada database data gaji karyawan operasional yang selanjutnya digunakan untuk pembuatan slip gaji karyawan operasional. Kepala bagian administrasi juga melakukan rekapitulasi absen karyawan operasional mingguan dengan mengacu pada 2 database yaitu data