• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KESIMPULAN

Ada tiga poin menyangkut penelitian ini, yaitu : 1. Kaitan dengan partisipasi :

 Dalam implementasi program RSBI ini dibutuhkan partisipasi oleh seluruh warga sekolah. Partisipasi kepala sekolah di SMA 1 Salatiga dapat dilihat dari bagaimana ia berperan sebagai pemimpin sekolah untuk menggerakkan, mengarahkan, mengkoordinasi, pendelegasian tugas dan memotivasi seluruh warga sekolah untuk mensukseskan implementasi program RSBI ini. Kepala sekolah juga sudah berusaha melibatkan guru dan siswa dalam pengambilan keputusan dan pengembangan program. Para guru dan siswa juga diberikan haknya untuk mengartikulasikan kebutuhannya dalam rangka pengembangan program.

 Peran guru dalam implementasi program RSBI ini hanyalah fasilitator dalam proses pembelajaran. Para guru di SMA 1 Salatiga terutama guru sains, dituntut untuk menguasai bahasa Inggris dan dapat memanfaatkan teknologi informasi. Untuk mencapai hal tersebut, maka pihak sekolah mengadakan berbagai pelatihan dan memberikan fasilitas dalam rangka peningkatan kualitas guru. Ada beberapa guru yang belum sepenuhnya belum menguasai bahasa Inggris dan memanfaatkan teknologi informasi. Partisipasi guru

cix

juga bisa diwujudkan dalam bentuk kerja sama dan koordinasi antar guru RSBI melalui MGMP/ KKG. Para guru di SMA 1 Salatiga juga diberikan kemandirian yang penuh tanggung jawab dalam mengembangkan program. Partisipasi karyawan/staf dapat diwujudkan dengan pemberian pelayanan yang memuaskan dan professional. Dalam rangka peningkatan kualitas SDM tersebut, maka pihak sekolah memberikan fasilitas dengan berbagai pelatihan.

 Keberhasilan program RSBI di SMA 1 Salatiga ini didukung oleh input dan respon yang positif dari para siswa. Peran siswa disini bukan lagi sebagai obyek dari suatu kebijakan, tetapi lebih kepada subyek yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan diri sesuai kemampuan dan bakatnya. Para siswa juga turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pengembangan program, termasuk mengartikulasikan kebutuhannya melalui kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, turut serta dalam pertukaran pelajar, kejuaraan / olimpiade nasional dan internasional dan sebagainya. Para siswa juga akan mendapatkan remedial jika nilai prestasi mereka belum memenuhi standar penilaian. Para siswa juga berhak mendapatkan pelayanan konseling sesuai kebutuhannya.

 Partisipasi orang tua merupakan salah satu yang menentukan keberhasilan program RSBI di SMA 1 Salatiga. Partisipasi mereka

tidak hanya berkaitan dengan pendanaan dan pemberian fasilitas saja, tetapi dalam pelaksanaan program pun mereka dapat berperan untuk selalu memberikan dukungan motivasi dan mengontrol para siswa, baik di sekolah maupun di rumah. Orang tua siswa melalui Komite sekolah juga selalu dilibatkan dalam pengembangan program. Tidak hanya itu, orang tua juga bisa berpartisipasi dalam acara seminar, loka karya, rapat rutin tahunan, atau mengunjungi website untuk mengakses informasi dan mengamati perkembangan sekolah.

2. Kaitan dengan jaringan (networking) :

 SMA 1 Salatiga membentuk sistem jaringan dengan menjalin hubungan interaksi dan kerja sama di tingkat lokal dengan Pemerintah Kota Salatiga dan Dinas Pendidikan Kota Salatiga untuk koordinasi dan monitoring kegiatan. Selain itu pihak sekolah juga menjalin hubungan kerja sama dengan perguruan tinggi lokal yakni UKSW , UNS serta Lembaga TOEFL Indonesia dalam rangka peningkatan penguasaan bahasa Inggris. Hubungan/ sistem jaringan (network) antar guru RSBI se-Jawa Tengah juga terbangun dengan baik, terlebih bagi pelajaran Biologi, karena di SMA 1 Salatiga adalah home base-nya Biologi antar RSBI di Jawa Tengah. Dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui internet dan dengan membuka website di www.sman1salatiga.sch.id dan

cxi

teacher blog bisa membentuk jaringan yang lebih luas baik lokal maupun internasional.

 SMA 1 Salatiga juga membangun sistem jaringan (network) ke luar negeri dalam rangka pengadaptasian / adopsi kurikulum sekolah negara-negara OECD yakni International Islamic School Of Malaysia (IIS) sebagai sister school dan mendapatkan pengalaman yang berguna untuk meningkatkan kompetensi guru- guru dalam menerapkan kurikulum adaptif dari Cambridge dalam proses pembelajaran berbahasa Inggris setelah mereka pulang dari Malaysia.

 Sedangkan pada tahun 2009 ini, SMA 1 Salatiga mengadakan kunjungan ke Browns Plains State High School (BPHS), Queensland, Australia yang hasilnya terwujud kerjasama sebagai sister school antara SMA Negeri 1 Salatiga dengan Browns Plains State High School (BPHS), Queensland, Australia. Dari kunjungan tersebut telah diperoleh informasi tentang sarana dan prasarana yang ada di Browns Plains State High School (BPHS), Queensland, Australia sebagai referensi untuk mengembangkan rintisan SBI di SMA Negeri 1 Salatiga. Selain itu, para guru telah mendapat pengalaman yang sangat berguna, terutama yang terkait dengan proses belajar, sistem penilaan, pelaksanaan ektrakurikuler, sarana prasarana dan tidak kalah pentingnya adalah kultur sekolah. Terutama terkait dengan kesiapan guru dalam pembelajaran dan

moving class serta informasi tentang managemen dan sarana

prasarana yang diterapkan dan dipersyaratkan disana agar SMA 1 Salatiga dapat mengimplementasikan di sekolah kami guna suksesnya pelaksanaan rintisan SBI. Dalam membentuk jaringan di dalam/luar negeri para siswa SMA 1 Salatiga juga sering turut serta berpartisipasi dalam olimpiade nasional / internasional dengan berbagai prestasi yang membanggakan.

3. Kaitan dengan diskresi :

 Dalam penyelenggaraan program RSBI ini, SMA1 Salatiga juga memberikan kesempatan/ akses yang sama kepada seluruh warga negara/ masyarakat. Asas pemerataan dan keadilan juga selalu diterapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, diskresi muncul terkait pembiayaan sekolah. Kelonggaran aturan mengenai pembayaran iuran wajib (SPP/SPI) juga diberikan kepada para siswa yang dinilai kurang mampu secara materi, tetapi berprestasi secara akademis. Mereka bisa melakukan tawar-menawar dengan pihak sekolah, bahkan bisa dibebaskan seluruh pembiayaannya, tentunya ada kriteria tertentu untuk mendapatkan keringanan tersebut. Pembayarannya pun bisa diangsur sesuai kemampuannya.

 Kelonggaran suatu aturan juga nampak berkaitan dengan penggunaan IT dalam proses pembelajaran kelas yang seharusnya pihak sekolah menyediakan fasilitas multimedia yang lengkap,

cxiii

kadang para siswa diperbolehkan memanfaatkan fasilitas dari luar sekolah untuk mengakses informasi atau harus membawa sendiri peralatan seperti lap top/ notebookmilik pribadi para siswa.

B. SARAN

1. Kaitan dengan partisipasi :

 Implementasi program RSBI di SMA 1 Salatiga secara umum sudah bisa dikatakan cukup baik. Tetapi masih banyak lagi beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar implementasi RSBI ini berhasil, sehingga dapat berlanjut menuju atau menjadi SBI . Tentunya partisipasi seluruh stake holder yang meliputi kepala sekolah, guru dan karyawan, siswa, dan orang tua perlu ditingkatkan lagi sesuai kapasitas dan perannya masing-masing dalam pengembangan program selanjutnya. Selain itu juga dibutuhkan komitmen yang utuh dan kuat dari para stake holderitu sendiri tanpa terkecuali. Untuk meningkatkan kualitas SDM/ stake holder, berbagai pendidikan dan pelatihan perlu ditingkatkan

secara kontinyu dan berkelanjutan. Sistem manajemen sekolah juga diharapkan lebih baik dan terbuka.

2. Kaitan dengan jaringan (networking):

 Dalam membentuk sistem jaringan (networking) dengan menjalin hubungan interaksi dan kerja sama antara SMA 1 Salatiga dengan Pemerintah Kota/Kabupaten, Pemerintah Pusat, serta instansi/lembaga lainnya, perlu adanya peningkatan baik secara

koordinasi maupun evaluasi/monitoring. Sedangkan dalam tingkat Internasional, kaitannya dengan adopsi atau adaptasi kurikulum dengan negara-negara maju OECD, komunikasi/ koordinasi serta evaluasi dari beberapa pihak juga harus dilakukan secara kontinyu. Pemanfaatan teknologi dan informasi pun diharapkan bisa lebih dioptimalkan, sehingga dalam pencapaian tujuan semua program bisa lebih efektif, fokus , dan berkelanjutan.

3. Kaitan dengan diskresi :

 Diskresi memang diperlukan dalam mengembangkan program RSBI di SMA 1 Salatiga, apalagi mengingat keterbatasan sumber daya yang ada serta menyesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Akan tetapi, semua itu haruslah tetap pada koridor nilai yang ada atau tidak menyimpang dari visi dan misi organisasi sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam pembuatan sebuah aturan kebijakan, para stakeholders diharapkan dapat mendesain aturan tersebut secara benar dan jelas, sehingga tidak ada lagi istilah multitafsir dalam pengimplementasiannya.

cxv

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dwiyanto. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.Jogjakarta : Gajah Mada University Press.

Hajer Maarten dan Wagenar. 2003. Deliberative Policy Analysis: Understanding Governance in The Network Society. Cambridge : Cambridge University Press.

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press. Hessel Nogi .S T. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : PT. Grasindo.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif).Jakarta : Gaung Persada Press.

Isbandi Rukminto. 2008. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.Jakarta : Raja Grafindo. Jim Ife dan Frank Tesoriero. 2008. Community Development. Penerjemah

Sastrawan Manullang dkk. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.

Joko Widodo. 2007. Membangun Birokrasi Kinerja, Malang : Bayu Media.

Joy Rosario and Lunga Molapo. International Journal Of Education and Development Using ICT Vol. 2 No 5, 2009. The Songololo Interconnectivity Pilot Project : A Work In Progress. http//www.jstor.org/pps/1189102

Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Michael and Steward dalam Michael Hills. 2000. Public Policy : Reading. New York : New Jersey.

Milam Aiken. Mid-American Journal of Business Vol. 11 No.2, 2009. Experience with Group Support Systems in the Classroom. http//www.ajbonline.com/1352_7592.htm

Riant Nugroho dan H.A.R Tilaar. 2008. Kebijakan Pendidikan, Jogjakarta : Pustaka Pelajar.

Solichin Abdul Wahab. 1991. Analisa Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementation, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudarmo. 2008. Jurnal Spirit Publik Vol. 4 No. 2. Social Capital Untuk Community Governance.FISIP-UNS Press.

_________. 2008. Governance of Solo’s Street Vendors; A critical analysis based on empirical research, unpublished Ph.D Thesis, Flinders University Adelaide.

Susanto. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta : UNS Press. Yulius Slamet. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta : UNS Press

Sumber lain :

Rencana Pengembangan RSBI di SMA N 1 Salatiga tahun 2009

Surat Keputusan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Penetapan SMA Penerima Subsidi RSBI Tahun Anggaran 2006 dan 2007 MoU Kerjasama bidang pendidikan antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan

Malaysia

Pedoman Penjaminan Mutu RSBI disampaikan pada Workshop Kepala SMA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008

Panduan Pelaksanaan Subsidi Program Pengembangan Rintisan SMA Bertaraf Internasional Tahun 2009

Panduan Penyelenggaraan Program SMA Bertaraf Internasional Tahun 2009 http//www.sekolahkami.com

Dokumen terkait