• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian pembahasan dan saran sebagai bahan masukan guna meningkatkan kinerja perusahaan dalam upaya peningkatan kredit usaha kecil dan menengah.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

A. Sejarah Ringkas

Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh PT Perkebunan Nusantara, bahwa agrobisnis di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memberi kemudahan untuk membuka usaha bank pada tanggal 27 Oktober 1988, DAPENBUN mempergunakan kesempatan ini untuk mendirikan bank yang kegiatan usaha utamanya membantu pembiayaan di bidang agrobisnis.

Bank Agroniaga didirikan dengan maksud untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan umum dalam arti yang seluas-luasnya secara profesional, serta berperan menunjang terwujudnya industri agrobisnis yang semakin tumbuh dan berkembang dalam sistem perekonomian nasional yang tangguh dalam era globalisasi di masa mendatang.

Bank Agroniaga yang didirikan dengan akte notaris Rd. Soekarsono, SH di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989, kemudian memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan tanggal 11 Desember 1989, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990.

Terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Bank Agroniaga

berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha Bank Agroniaga. Keberhasilan Bank Agroniaga juga tidak terlepas dari komitmen yang telah benar-benar ditunjukkan oleh Dana Pensiun Perkebunan sebagai Pemegang Saham Pengendali, dengan terus ditingkatkannya permodalan Bank Agroniaga serta penyaluran dana yang terfokus dan selektif pada sektor agrobisnis, seperti kredit kepada PT Perkebunan Nusantara berikut kelompok usaha pendukungnya (rekanan dan kontraktor) maupun penyaluran dana untuk kesejahteraan para petani melalui KKPA dan KKP yang telah direkomendasi oleh PT Perkebunan Nusantara terkait.

B. Struktur Organisasi Dan Personalia

Struktur organisasi merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan yang ada dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi PT. Bank Agroniaga, Tbk Cabang Medan adalah berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi dan peran kerja yang lebih koordinatif. Upaya ini diikuti pula dengan berbagai penyempurnaan struktur organisasi perusahaan. Penyempurnaan tata laksana organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun peningkatan

status, fungsi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT. Bank Agroniaga, Tbk Cabang Medan di lampiran tugas akhir ini.

C. Job Description

PT. Bank Agroniaga, Tbk Cabang Medan memiliki pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing. Secara keseluruhan, bidang kerja di PT. Bank Agroniaga, Tbk. Cabang Medan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) divisi,yaitu divisi operasional dan divisi marketing. 1. Divisi Operasional adalah bidang kerja yang secara keseluruhan aktivitasnya

berada di dalam kantor dan umumnya tidak berhubungan langsung dengan nasabah.

2. Divisi Marketing adalah bidang kerja yang secara keseluruhan menyangkut segala kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan nasabah dan kegiatannya sering berada diluar kantor.

PT. Bank Agroniaga, Tbk mempunyai susunan dan wewenang pada masing-masing bagian yaitu pimpinan cabang, kepala group operasional, team leader marketing, account officer, kepala unit kredit support, loan admin, financial dan manajemen informasi system, unit control harian, unit kepatuhan (risk manajemen), teller, dan security.

a. Pimpinan Cabang

Pimpinan cabang mempunyai tugas sebagai berikut :

1) penanggung jawab jalannya operasional Kantor Cabang Medan dan Kantor Cabang Pembantu S. Parman secara keseluruhan,

2) membuat kebijakan internal terkait dengan kebijakan disiplin dan kebijakan operasional perusahaan,

3) mengambil keputusan Persetujuan kredit dalam batasan wewenang Kepala Kantor Cabang,

4) mewakili Kantor Pusat dalam membangun kerjasama bisnis dengan pihak eksternal,

5) memimpin rapat Komite Kredit, Komite SDM, Komite Risiko dan Rapat Umum lainnya,

6) mewakili Direksi dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang terjadi di wilayah Cabang Medan.

b. Kepala Group Operasional

Kepala group operasional mempunyai tugas sebagai berikut :

1) mewakili Kepala Kantor Cabang Medan dalam hal kepala Kantor berhalangan hadir,

2) koordinator untuk bagian Pinjaman (Loan Admin), Deposit Fund & Transfer (DFT), Kliring, Customer Service dan Teller,

3) perpanjangan tangan dari Kepala Kantor untuk koordinasi kerja ke bagian SDM, Umum, Kredit Support, Accounting, IT,

4) bertanggung jawab atas kelancaran kinerja pada unit kerja operasional,

5) membuat kebijakan dan strategi pengembangan mekanisme kerja pada unit kerja operasional,

6) mewakili Kepala Kantor dengan Persetujuan Direksi melakukan drow down hanya untuk kredit karyawan dan pensiunan (Konsumer),

7) bertanggung jawab terhadap pencairan pinjaman.

c. Team Leader Marketing

Team leader marketing mempunyai tugas sebagai berikut :

1) bertanggung jawab terhadap hasil kerja Account Officer dan Asisten Account Officer,

2) bertanggung jawab terhadap pertumbuhan kredvit dan Dana Pihak Ketiga, 3) bertanggung jawab terhadap kualitas kredit,

4) memonitoring kondisi debitur meliputi, usaha debitur, keuangan debitur, kemampuan bayar dari debitur,

5) mencari pasar baru untuk melempar kredit maupun penyerapan dana pihak ketiga,

6) merencanakan strategi marketing,

7) bertanggung jawab terhadap pemasaran produk Bank Agroniaga, 8) ikut serta dalam Komite Kredit.

d. Account Officer

Account officer mempunyai tugas sebagai berikut : 1) bertanggung jawab kepada Team Leader Marketing, 2) membuat strategi mencari pasar baru.

3) memonitoring kondisi dan kualitas debitur serta nasabah dana pihak ketiga, 4) bertanggung jawab terhadap kualitas debitur masing-masing,

5) melakukan monitoring masing-masing debitur dalam periode tertentu, 6) menganalisa permohonan kredit dari calon debitur,

7) ikut serta dalam Komite Kredit.

e. Kepala Unit Kredit Support

Kepala unit kredit support mempunyai tugas sebagai berikut :

1) bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan legalitas permohonan kredit, 2) melakukan cros cek terhadap kualitas calon debitur meliputi usaha, karakter,

jaminan, status hukum,

3) melakukan penilaian terhadap hubungan bisnis calon debitur dengan rekannya,

4) mewakili Kepala Kantor dalam keterkaitan permasalahan kredit dengan pihak hukum,

5) mewakili Kepala Kantor dalam urusan dengan pihak Badan Pertahanan, Asuransi, Dinas Pertamanan, Notaris, Kejaksaan, Balai Lelang, dan Instansi

6) melakukan penilaian dengan calon debitur, 7) menyelesaikan status hukum Kredit Bermasalah,

8) melaporkan kondisi pinjaman per periode ke Kantor Pusat dan Bank Indonesia,

9) memaintenance jamina kredit berupa dokumen-dokumen asli milik debitur, 10) memaintenance dokumen-dokumen kredit terkait kredit berupa Perjanjian

Kredit, Ofering Letter, dan dokumen lainnya terkait dengan pencairan kredit, 11) membuka fasilitas pinjaman untuk proses pencairan kredit.

f. Loan Admin ( Administrasi Pinjaman )

Loan admin (administrasi pinjaman) mempunyai tugas sebagai berikut :

1) melakukan pencairan pinjaman setelah mendapat persetujuan dari Kepala Group Operasional,

2) melakukan Maintenance terhadap administrasi pinjaman,

3) maintenance terhadap pembayaran pokok,bunga, tunggakan pinjaman, 4) menghentikan bunga pinjaman debitur meninggal dan PHK,

5) melakukan pelunasan pinjaman,

6) membuat laporan perkembangan kredit bulanan.

g. Financial Control dan Manajemen Informasi Sistem

Financial control dan manajemen informasi system mempunyai tugas sebagai berikut :

1) monitoring perkembangan budget dengan realisasi pada neraca dan laba rugi, 2) membuat laporan bank ke Kantor Pusat dan Bank Indonesia,

3) monitoring pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga, 4) monitoring pendapatan dan biaya,

5) monitoring perkembangan kinerja keuangan perusahaan.

h. Unit Kontrol Harian

Unit control harian mempunyai tugas sebagi berikut : 1) memeriksa semua transaksi yang terjadi H+1,

2) mengevaluasi dan meriview kebijakan internal yang dibuat, 3) monitoring kinerja masing-masing unit kerja.

i. Unit Kepatuhan / Risk Manajemen

Unit kepatuhan / risk manajemen mempunyai tugas sebagai berikut :

1) menilai risiko yang muncul dari setiap aktivitas operasional yang dijalankan, 2) menilai risiko yang muncul dari kebijakan yang diambil,

3) memitigasi risiko yang muncul dari setiap kredit yang dicairkan,

4) memitigasi risiko yang muncul dari setiap prosedur kerja yang dijalankan.

j. Teller

2) melayani penyetoran warkat / uang tunai dan pengambilan uang tunai setiap hari,

3) meneliti dan bertanggung jawab atas keabsahan uang warkat / slip transaksi dan tanda tangan dari nasabah.

k. Security

Security mempunyai tugas sebagai berikut : 1) menjaga keamanan perusahaan,

2) mengatur parkir bagi nasabah dihalaman kantor.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Saat ini PT. Bank Agroniaga, Tbk telah memiliki jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia sebagai upaya ekspansi pengembangan bisnis perbankan secara nasional. Oleh karena itu sebagai perwujudan pengembangan bisnis tersebut, maka cabang-cabang dimaksud telah didirikan di beberapa propinsi di luar Jakarta meliputi : Jakarta, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Timur, Jambi, Lampung.

E. Kinerja Usaha Terkini

PT. Bank Agroniaga pernah mengalami terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Namun Bank Agroniaga berhasil mempertahankan eksistensinya

tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha Bank Agroniaga.

F. Rencana Kegiatan

Komitmen Bank Agroniaga dalam mengemban pertumbuhan perekonomian secara nasional khususnya dari sisi perbankan yang mengutamakan kebutuhan masyarakat dari sisi pengembangan bisnisnya, maka manajemen Bank Agroniaga menetapkan Visi dan Misi serta vilosofi bisnisnya sebagai berikut :

1. visi PT. Bank Agroniaga adalah menjadi bank terpercaya dan terbaik bagi pengembangan agrobisnis nasional,

2. misi PT. Bank Agroniaga adalah mengoptimalkan nilai saham dengan mengelola risiko secara efektif, memenuhi kebutuhan produk, jasa dan layanan perbankan berkualitas prima, meningkatkan kemampuan, kesehatan dan reputasi Bank, dan mengembangkan sumber daya manusia profesional, andal dan berintegritas tinggi,

3. Filosofi PT. Bank Agroniaga adalah memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada peraturan yang berlaku serta memberdayakan sumber

Berdasarkan visi dan misi serta filosofi bisnis yang menjadi komitmen Bank Agroniaga, pihak manajemen berharap kepada seluruh stackholder untuk menjalankan bisnis perbankan ini dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan bisnis Bank Agroniaga secara keseluruhan yakni menjadi bank yang kuat dalam mendukung pengembangan sektor agro bisnis dapat tercapai dalam waktu yang maksimal dan pencapaian yang optimal.

BAB III

TOPIK PENELITIAN

Dalam Topik Penelitian ini penulis akan membahas analisis kredit pada PT. Bank Agroniaga,Tbk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT. Bank Agroniaga,Tbk, maka pada bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan mengevaluasi objek penelitian mengenai analisis kredit pada PT. Bank Agroniaga, Tbk.

A. Pengertian Kredit

Istilah kredit bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang menjual dan memberikan barang dengan kredit. Jual beli tersebut tidak dilakukan secara tunai (kontan), tetapi dengan cara mengangsur. Selain itu banyak anggota masyarakat yang menerima kredit dari koperasi maupun bank kebutuhannya.

Kata kredit berasal dari bahasa latin “Credere” yang berarti percaya atau “to believe to trust”. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan / bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan (faith). Selain itu terdapat beberapa pengertian kredit baik yang berdasarkan pada UU maupun berdasarkan prakteknya.

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

2. Berdasarkan Undang – Undang NO. 14 Tahun 1976 tentang pokok – pokok perbankan yaitu, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lainnya mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan” dari buku (Thomas Suyatno, 2003:13).

3. Berdasarkan prakteknya, kredit adalah pemberian pinjaman oleh bank kepada nasabahnya untuk membiayai kegiatan usahanya dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu yang disepakati bersama antara bank sebagai debitur dengan ketentuan-ketentuan yang disetujui bersama yang dituangkan dalam suatu perjanjian kredit, yang berisi antara lain kesediaan debitur untuk membayar kembali kreditnya, termasuk beban bunga.

Pemberian kredit menaruh kepercayaan bahwa penerima kredit akan memenuhi pembayarannya kembali dari pinjamannya tersebut. Adapun factor-faktor kepercayaan dapat dilihat dari segi kreditur dan segi debitur. (Thomas Suyatno,2003 :15)

a. Segi Kreditur

Segi kreditur yaitu si peminjam dana yang akan membayar pinjaman setelah sampai jangka waktu yang telah ditetapkan.

b. Segi Debitur

Segi debitur yaitu si pemberi dana yang akan menerima pembayaran atas kredit yang diberinya, jika telah sampai masa yang ditetapkan.

Seperti yang diuraikan diatas bahwa kredit adalah kepercayaan berarti pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Dalam hal ini prestasi yang diberikan benar – benar diyakini dapat dikembalikan oleh si penerima kredit pada waktu yang telah ditetapkan dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama.

B. Jenis-Jenis Kredit Yang disalurkan PT.Bank Agroniaga,Tbk

Dalam operasinya PT. Bank Agroniaga,Tbk. Cabang Medan memberikan jasa-jasa bank kepada nasabah atau masyarakat yang memerlukan modal dari bank melalui kredit yang diberikan untuk memperluas usahanya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya. Sesuai dengan fungsi sebagai Bank Agroniaga untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan umum dalam arti yang seluas-luasnya secara profesional, serta berperan menunjang terwujudnya industri agrobisnis yang semakin tumbuh dan berkembang dalam sistem perekonomian nasional yang tangguh dalam era globalisasi di masa mendatang. Dalam hal ini keberhasilan Bank

Agroniaga juga tidak terlepas dari komitmen yang telah benar-benar ditunjukkan oleh Dana Pensiun Perkebunan sebagai Pemegang Saham Pengendali, dengan terus ditingkatkannya permodalan Bank Agroniaga serta penyaluran dana yang terfokus dan selektif pada sektor agrobisnis, seperti kredit kepada PT Perkebunan Nusantara berikut kelompok usaha pendukungnya (rekanan dan kontraktor) maupun penyaluran dana untuk kesejahteraan para petani.

Adanya penyediaan dana bank melalui kredit para nasabah atau masyarakat, maka pemerataan pendapatan dan kesempatan berusaha serta kesempatan kerja akan lebih tercipta. Berdasarkan hal tersebut,jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Agroniaga,Tbk Cabang Medan diantaranya adalah kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif. ( Indra Bastian, 2005 : 60 ).

1. Kredit Modal Kerja

Kredit jenis ini diberikan kepada perorangan dan perusahaan, dan ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan modal debitur, seperti pembelian bahan baku, pembayaran sewa, pemenuhan biaya operasional, dan sebagainya. Diharapkan dana dalam bentuk pinjaman yang diberikan Bank Agroniaga dapat meningkatkan volume kinerja keuangan debitur dan bila memungkinkan dapat mengembangkan usaha debitur kea rah yang lebih maju lagi. Kredit modal kerja dapat diberikan maksimal 500 juta rupiah sesuai dengan batasan wewenang Kepala Kantor Cabang Medan. Jika calon debitur menginginkan lebih dari batasan wewenang tersebut, maka persetujuan kredit tersebut disampaikan ke Direksi di Kantor Pusat.

Kredit modal kerja yang disalurkan Bank Agro dapat berupa pinjaman modal kerja PTR dan pinjaman modal kerja PRK.

a. Pinjaman Modal Kerja PTR (Pinjaman Tetap Reguler)

Jenis pinjaman ini mensyaratkan debitur mendapat pekerjaan terlebih dahulu (proyek) sebelum dana pinjaman dicairkan. Proyek dapat dibuktikan dengan Surat Perintah Kerja (SPK) dari Pemberi Proyek. Jangka waktu pinjaman ini maksimal satu tahun dan setelah itu harus dilunaskan atau diperpanjang. Cara tersebut telah dibayarkan penghasilannya ke Bank Agroniaga oleh pemberi kerja. Selanjutnya Bank Agroniaga menurunkan pokok pinjaman sebesar 80% dari pembayaran tersebut dan sisanya dapat dinikmati oleh debitur. Pembayaran bunga atas pokoko pinjaman dilakukan tanggal satu setiap bulannya.

b. Pinjaman Modal Kerja PRK (Pinjaman Rekening Koran)

Jenis pinjaman ini pencairan dan penurunan pokoknya tidak dilakukan secara khusus. Pencairan dan penurunan pokok pinjaman dapat dilakukan setiap saat oleh debitur sendiri melalui rekening gironya. Setiap debitur melakukan penarikan atau setoran giro, maka secara otomatis pokok pinjaman akan bertambah atau menurun sebesar transaksi yang dilakukan. Jangka waktu pinjaman maksimal satu tahun setelah itu harus dilunaskan atau perpanjangan.

2. Kredit Investasi

Kredit investasi diberikan untuk tujuan pengembangan usaha debitur, perluasan usaha debitur maupun untuk meningkatkan usaha debitur. Kredit investasi diberikan

b. kinerja keuangannya, c. ekspansi usahanya, d. bidang bisnisnya.

Jenis pinjaman investasi yang diberikan Bank Agroniaga berupa : 1) pendanaan untuk perluasan lahan perkebunan,

2) penambahan aktiva tetap, 3) investasi lainnya.

Jangka waktu kredit yang dipersyaratkan maksimal satu tahun setelah itu dapat diperpanjang. Batasan maksimal pemberian kredit investasi adalah sebesar 500 juta rupiah sesuai dengan batasan atau limit Kepala Kantor Cabang. Jika calon debitur menginginkan lebih dari maksimal limit tersebut, maka persetujuan disampaikan ke Direksi di Knator Pusat.

i. Kredit Konsumtif

Kredit konsumtif diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi perorangan seperti :

a. pembelian rumah, b. perbaikan rumah,

c. pembelian kendaraan mobil/sepeda motor, d. pembelian tanah untuk tempat tinggal, e. biaya sekolah,

Kredit konsumtif tidak diperkenankan untuk kelompok perusahaan. Umumnya jenis pinjaman ini berlaku system pembayaran angsuran secara menurun.

Kredit konsumtif yang disalurkan ke masyrakat berupa kredit agro griya, kredit agro mobil, kredit agro multiguna, kredit karyawan dan kredit pensiunan.

1) Kredit Agro Griya

Kredit agro griya mempunyai beberapa ketentuan diantaranya yaitu : a) jangka waktu : maksimal 15 tahun, b) uang muka : 30% dari nilai appraisal, c) biaya administrasi : minimal Rp.200.000,-, d) dkenakan biaya lunas dipercepat,

e) jaminan diasuransikan, f) debitur diasuransikan.

2) Kredit Agro Mobil

Kredit agro mobil mempunyai beberapa ketentuan diantaranya yaitu : a) jangka waktu : maksimal 5 tahun, b) jenis kendaraan : non niaga,

c) uang muka : mobil lama minimal 30%

mobil baru minimal 20%, d) biaya administrasi : minimal Rp. 150.000,

f) jaminan diasuransikan selama masa kredit.

3) Kredit Agro Multiguna

Kredit agro multiguna mempunyai ketentuan diantaranya yaitu :

a) jangka waktu : maksimal 3 tahun,

b) plafond kredit : maksimal 70% dari nilai appraisal,

c) biaya administrasi : minimal Rp.250.000, d) dikenakan pinalti untuk pelunasan dipercepat,

e) jaminan rumah atau mobil dan jiwa debitur diasuransikan.

4) Kredit Karyawan

Kredit karyawan mempunyai ketentuan diantaranya yaitu :

a). karyawan terdiri dari karyawan swasta, BUMN, BUMD, Koperasi, b. perusahaan tempat karyawan bekerja memiliki reputasi yang baik

dan sehat,

c. telah bekerja minimal 3 tahun sebagai karyawan tetap,

d. memperoleh rekomendasi dari pejabat yang berwenang pada instansinya,

e. usia pada saat fasilitas kredit jatuh tempo belum memasuki masa pension,

g. menyerahkan surat kuasa pemotongan gaji, h. surat pengangkatan sebagai karyawan tetap (asli), i. dicover dengan asuransi jiwa,

j. maksimal jangka waktu kredit 5 tahun.

5) Kredit Pensiunan

Kredit pensiunan mempunyai ketentuan diantaranya yaitu :

a) pensiunan dari Karyawan PTPN/P3RI/PNS/BUMN/BUMD, b) mendapat rekomendasi dari pengelola Dana Pensiun yang terkait, c) usia pensiunan maksimal 75 tahun pada saat jatuh tempo kredit, d) mendapat uang pension secara bulanan,

e) discover dengan asuransi jiwa,

f) maksimal jangka waktu kredit 5 tahun.

C. Prinsip Dasar Pemberian Kredit

Bank adalah tempat penyimpanan dana terbaik yang dimiliki oleh seseorang. Menyimpan dana di bank berarti seseorang tersebut secara langsung telah menjadi nasabah pada bank tersebut. Begitu juga dengan pengambilan kredit ke bank, Nasabah / Debitur diberikan sejumlah dana yang diperlukan oleh bank dengan prinsip dan azas kepercayaan. Azas kepercayaan yang dimaksud dalam hal ini adalah kepercayaan bank terhadap kesediaan nasabah untuk membayar hutangnya dengan

cara mengangsur, sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati kedua belah pihak.

D. Syarat-Syarat Pemberian Kredit

Pada PT. Bank Agroniaga,Tbk terdapat beberapa dokumen yang harus dipenuhi sebagai syarat-syarat agar kredit yang diminta oleh Debitur / Nasabah dapat dipenuhi oleh pihak bank. Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah dokumen utama (primary document) dan dokumen tambahan (supporting document).

1. Dokumen Utama ( Primary Document )

Dokumen utama adalah dokumen yang diperlukan untuk keperluan legal atau peraturan terkait lainnya terutama jika terjadi “dispute” antara PT. Bank Agroniaga,Tbk dengan Debitur / Nasabah dan jika dokumen ini tidak dipenuhi maka akan melemahkan posisi PT. Bank Agroniaga,Tbk. Dokumen yang masuk dalam kategori Dokumen Utama wajib dipenuhi dan dilengkapi oleh Debitur / Nasabah dan tidak diperbolehkan untuk tidak dipenuhi.

2. Dokumen Tambahan ( Supporting Document )

Dokumen tambahan adalah dokumen yang tidak diperlukan untuk kepentingan legal atau peraturan peraturan terkait lainnya, namun dokumen tersebut sangat berguna untuk mendukung dokumen utama. Apabila dokumen tersebut tidak ada maka tidak akan melemahkan posisi PT. Bank Agroniaga,Tbk secara signifikan. Dokumen Tambahan tersebut jika tidak dipenuhi oleh Debitur / Nasabah harus disetujui oleh Head of Value Centre Area ( SME Banking ), atau

Head of Value Centre Head Office ( untuk Value Centre lainnya ) dengan menggunakan Memorandum ofApproval (MoA).

E. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit pada bank Agro Cabang Medan meliputi beberapa tahapan meliputi pemeriksaan administrasi / legalitas dokumen, pemeriksaan kredit macet di bank lain, penilaian calon debitur dan usaha calon debitur, analisa keuangan, penilaian jaminan, penilaian jaringan bisnis calon debitur, scoring, komite kredit,

Dalam dokumen Analisis Kredit Pada PT.Bank Agroniaga,Tbk. (Halaman 13-53)

Dokumen terkait