Bab ini membahas uraian kesimpulan tentang analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat, beserta saran-saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini di masa yang akan datang.
5
2.1Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang suatu sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus penganalisis dan pemakai secara spesifik (Kendall dan Kendall, 2003).
SHPS terbagi menjadi tujuh tahapan Pada gambar dibawah ini akan dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.
6
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tujuh tahap yang terdapat pada gambar 2.1 di atas:
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
Pada tahap identifikasi masalah terdapat beberapa langkah, yaitu: melihat apa yang terjadi didalam bisnis kemudian menentukan masalah, selanjutnya menentukan peluang yang ada pada bisnis tersebut. Peluang disini dimaksudkan bahwa penganalisis sistem yakin bahwa dengan akan ada peningkatan jika terdapat sistem informasi yang terkomputerisasi. Jika sudah menemukan masalah dan peluang, langkah selanjutnya yaitu menentukan tujuan. Menentukan tujuan juga mempunyai beberapa langkah, yaitu: menemukan apa yang sedang terjadi dalam bisnis, menentukan aspek dalam aplikasi-aplikasi sitem informasi, yang terakhir adalah menyebutkan masalah atau peluang-peluang tertentu. Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
a. Wawancara terhadap manajemen pengguna
b. Menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh
c. Mengestimasi cakupan proyek
d. Mendefinisikan hasil-hasilnya
Output dari tahap ini berupa laporan yang berisikan definisi masalah dan
ringkasan tujuan.
2. Menentukan kebutuhan informasi pengguna
Pada tahap ini penganalisis menentukan kebutuhan pengguna yang terlibat. Adapunl angkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan kebutuhan informasi pengguna yaitu:
a. Menentukan sampel dan memeriksa data mentah
b. Wawancara
c. Mengamati perilaku pembuat keputusan dan lingkungan kantor
3. Menganalisis kebutuhan sistem dapat menggunakan sebuah perangkat untuk
menentukan kebutuhan. Perangkat tersebut dapat berupa diagram alir data dan kamus data untuk menggambarkan dan menyusun input, proses, dan output.
4. Merancang sistem yang direkomendasikan, pada tahap ini penganalisis
merancang sistem yang direkomendasikan setelah mengumpulkan data yang didapat. Tahap ini berfungsi sebagai penyimpanan data agar data terorganisir serta dapat melakukan pengelolaan keluaran yang bermanfaat, merancang
prosedur-prosedur backup dank ontrol, fungsinya agar data dan informasi
yang tersimpan dapat terselamatkan jika terjadi sesuatu bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan, membuat paket spesifikasi program bagi pemrogram,
paket tersebut bisa digambarkan dengan flowchart sistem, diagram alir data,
dan lain sebagainya.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak. Dalam proses ini
penganalisis perlu melakukan salah satu teknik terstruktur dan juga menjalin kerjasama dengan programmer. Untuk pendokumentasian dilakukan untuk menjelaskan pengembangan dan kode program serta bagian-bagian kompleks dari program.
6. Menguji dan mempertahankan sistem, sebelum sistem digunakan lebih baik
dilakukan uji ulang supaya dapat menghemat biaya dan dipertahankan dengan cara memperbaharui program.
8
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem, penganalisis bekerjasama
dengan pengguna dalam melakukan implementasi sistem. Keterlibatan tersebut yakni dalam hal pelatihan dalam mengendalikan sistem serta perencanaan konversi sistem lama ke sistem yang baru. Setelah melakukan implementasi maka dilakukan adanya evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kriteria bahwa pengguna benar-benar menggunakan sistem.
2.2Sistem
Dalam analisis dan perancangan suatu sistem informasi selalu terkait dengan unsur sistem. Pembahasan mengenai sistem sangat penting karena di dalamnya membahas mengenai alur proses. Menurut Romney dan Steinbart (2003: 2), sistem adalah suatu kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jogiyanto (1999: 1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, dan menurut Soeherman (2008: 3), sistem dapat diartikan sebagai rangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian sistem menurut Widjajanto (2008) adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Menurut Mulyadi (2008), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2.3Informasi
Pengertian informasi menurut Abdul Kadir (2003) adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Menurut McLeod dan Schell (2007: 12), informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna sedangkan menurut Soeherman dan Pinontoan (2008: 4), informasi adalah hasil pemrosesan data (fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan keputusan, dan menurut Jogiyanto (1999: 8), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.
2.4Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam membantu menyediakan informasi untuk berbagai tingkatan manajemen. Sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang memperlancar proses kegiatan yang sedang berjalan. Menurut Jogiyanto (2005: 11), sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
10
diperlukan. Sedangkan menurut Soeherman dan Pinontoan (2008: 5), sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur data, dan teknologi (seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk menghasilkan informasi yang bernilai untuk pengambilan keputusan.
Sistem Informasi memiliki komponen-komponen penyusun yang saling berinteraksi satu sama lain. Menurut Abdul Kadir (2003) komponen-komponen sistem informasi antara lain :
1. Perangkat keras (hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memperoleh data.
3. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis Data (Database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara
2.5Database
Database merupakan kumpulan beberapa file. Definisi umum database
adalah kumpulan semua data perusahaan yang berbasis komputer. Definisi yang
lebih spesifik dari database adalah kumpulan data yang dikontrol oleh perangkat
lunak sistem manajemen database. Dalam definisi spesifik ini, data perusahaan
yang dikontrol dan dikelola oleh sistem manajemen database akan
dipertimbangkan sebagai database, tetapi file komputer yang ada di komputer
pribadi manajer tidak dianggap sebagai database (McLeod dan Schell, 2007:
148).
2.6Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto (1999: 35), pengembangan sistem (sistem
development) dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal.
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang
lama. Permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut:
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan berubahnya sistem dan harus disusun sistem yang baru.
12
Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives).
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atasan, pimpinan, atau dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
2.7Analisis dan Perancangan Sistem 2.7.1 Analisis Sistem
Analisis sistem yang didefinisikan oleh Al Fatta (2007: 24) adalah, sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005: 129) Analisa Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permaslahan-permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, yaitu:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah..
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganilisis sistem.
2.7.2 Desain Sistem
Desain sistem didefinisikan oleh Whitten (2004: 448) sebagai tugas yang fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Menurut Sutabri (2003: 88) tahap perancangan sistem ini merupakan prosedur untuk mengkonversi spesifikasi logis kedalam sebuah desain yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer organisasi. Hasil akhir dari rancangan sistem ini adalah suatu laporan spesifikasi teknis dari bentuk-bentuk masukan dan keluaran serta spesifikasi teknis perangkat lunak yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
2.7.3 System Flow
System flow merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk
menggambarkan sistem secara pisikal (Tavri D. Mahyuzir, 1997: 41). Terdapat beberapa simbol yang digunakan untuk merancang sebuah desain dari sistem,
simbol-simbol system flow tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.1 Simbol-Simbol System Flow.
Simbol Keterangan/ Fungsi
Terminator
Sebagai tanda dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem.
Manual Operation
Menggambarkan sebuah proses kerja manual.
Document
Document merupakan simbol dari dokumen yang
berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik.
14
Simbol Keterangan/ Fungsi
Process
Merupakan sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi.
Database
Database digunakan sebagai media penyimpanan
data yang bersifat komputerisasi.
Decision
Merupakan operator logikadigunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar atau salah.
Manual Input
Melakukan proses input ke dalam database
melalui keyboard.
Off-line Storage
Merupakan media penyimpanan dokumen secara manual (arsip).
On-page Reference
Merupakan simbol untuk menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada letaknya terlalu jauh.
Off-page Reference
Simbol ini digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkan ke halaman yang berbeda.
Paper Tape
Merupakan simbol yang umumnya menggantikan bentuk penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam transaksi yang ada pada sistem yang dirancang.
2.7.4 Data Flow Diagram
Untuk membaca suatu Data Flow Diagram (DFD) harus memahami dulu
elemen-elemen yang menyusun suatu DFD.
Melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow
Diagram penganalis sistem dapat mempresentasikan proses-proses data di dalam
organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem, dengan menggunakan kombinasi dari empat simbol, penganalis sistem dapat
menciptakan suatu gambaran proses-proses yang bias menampilkan dokumentasi sistem yang solid (Kendall, 2010: 263). Simbol-simbol yang digunakan dalam mendeskripsikan DFD dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram.
Simbol Keterangan/ Fungsi Elemen Data Flow Diagram Simbol Entitas Eksternal/
Menggambarkan asal atau tujuan data.
Setiap entitas ekternal memiliki: nama dan deskripsi.
Simbol Persegi/ Lingkaran
Menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar.
Setiap proses memiliki: nomor, nama, deskripsi proses, satu atau lebih output data flow, satu atau lebih input data flow.
Simbol File/ Data Store
Menggambarkan tempat aliran data disimpan,
Setiap data store memiliki: nomor, nama, deskripsi, satu atau lebih output data flow, satu atau lebih input data flow.
Simbol Aliran Data/ Data Flow
Menggambarkan aliran data.
Setiap data flow memiliki: nama, deskripsi, satu/lebih koneksi ke suatu proses.
2.7.5 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem
dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity
merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan didalam suatu organisasi, dapat
16
merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang
berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Leman (1998: 28) menyatakan bahwa ERD adalah diagram yang berfungsi untuk menggambarkan sistem yang terdiri dari hubungan entitas. Untuk menggambarkan sebuah ERD digunakan beberapa simbol. Pada dasarnya ada 3 (tiga) simbol yang digunakan, yaitu:
a. Entity
Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entityini biasanya digambarkan
dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan
yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan/ Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
1.One to One
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3. Many to Many
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Begitu juga pada entitas B, dapat berhubungan dengan banyak entitas A.
ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database.Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
18
BAB III
TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Tahap-tahap tersebut terdiri dari tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.
3.1Tahapan Analisis Sistem
Tahapan analisis sistem dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan melakukan dokumentasi serta wawancara di Bagian Keuangan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya khususnya bagian yang menangani keuangan mahasiswa, yang bertujuan untuk melihat proses bisnis yang berjalan. Berdasarkan pengetahuan terhadap proses bisnis tersebut, maka dapat diketahui permasalahan yang ada pada bagian keuangan mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Pada tahap wawancara dilaksanakan dengan cara tanya jawab tentang struktur organisasi, prosedur kerja, serta aliran data dan informasi yang ada pada bagian keuangan mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui proses bisnis yang berlangsung.
Pada tahap dokumentasi, penganalisis mengumpulkan data-data yang sudah jadi dalam bentuk dokumen dengan cara meminta contoh dokumen yang terkait dengan proses pembayaran keuangan mahasiswa.
3.2Analisis Permasalahan
Berdasarkan landasan teori yang sudah dijabarkan sebelumnya, analisis permasalahan dilakukan dengan melihat apa yang terjadi didalam proses bisnis, kemudian menentukan masalah. Setelah permasalahan ditemukan, lalu dilanjutkan dengan menentukan peluang yang ada pada proses bisnis di Bagian Keuangan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan yang bisa didapatkan, sehingga dari proses yang telah dijelaskan dapat dihasilkan suatu output berupa alur proses bisnis beserta di dalamnya juga terdapat entitas yang melakukan proses tersebut.
Langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan informasi pengguna dengan cara memeriksa data yang berkaitan dengan proses pembayaran keuangan mahasiswa, dan memahami informasi apa saja yang dibutuhkan, apa kegiatan bisnisnya, dimana dilakukan kegiatan tersebut, bagaimana prosedurnya.
3.3Analisis Operasional (Fungsionalitas Analysis)
Analisis operasional dilakukan supaya dapat mengetahui apakah sistem yang akan dibangun nantinya bisa menangani fungsi organisasi serta proses bisnis yang ada, dengan cara:
a. Menentukan fungsi apa yang harus dikerjakan oleh bagian keuangan
mahasiswa.
b. Mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada, alur apa saja yang terdapat pada
20
3.4Analisis Kebutuhan Data
Untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem maka dilakukan analisis kebutuhan data dengan langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data proses pembayaran keuangan mahasiswa.
b. Meninjau dokumentasi transaksi pembayaran yang terdapat pada Bagian
Keuangan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya..
c. Memantau pemrosesan data pembayaran mahasiswa yang terjadi di pada
Bagian Keuangan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
d. Mewawancarai penanggungjawab yang mengetahui tentang bagaimana data
tersebut diproses dan apa tujuannya serta hasil yang diperoleh.
3.5Analisis Kapasitas
Analisis kapasitas dilakukan dengan cara menghitung jumlah transaksi pembayaran per hari, hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa sering pengguna mengoperasikan sistem setiap harinya dan berapa jumlah transaksi setiap harinya.
3.6Analisis Performa
Analisis performa digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dari sebuah proses untuk memproses data dengan cara melakukan pengujian terhadap masing-masing fungsi sistem secara umum berdasarkan waktu tanggap serta kapasitasnya. Dari analisis performa bisa didapatkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemrosesan data.
3.7Analisis Kehandalan
Analisis kehandalan dilakukan untuk menghasilkan rancangan kemampuan sistem untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam kondisi tertentu selama rentang waktu yang spesifik. Dalam menganalisis kehandalan aplikasi sistem informasi keuangan mahasiswa akan dilakukan hal-hal berikut: melakukan observasi dan wawancara tentang bagaimana keakuratan dan ketersediaan data yang diharapkan pada fungsi yang bersangkutan, menentukan berapa lama suatu sistem digunakan, menentukan seberapa lama suatu sistem bekerja.
3.8Analisis Keamanan
Pada analisis keamanan dilakukan dengan cara menentukan siapa saja pengguna aplikasi sistem informasi keuangan mahasiwa, sehingga terdapat batasan hak akses bagi setiap pengguna.
3.9Tahapan Perancangan Sistem
Tahapan perancangan sistem menjelaskan tentang rancangan dari fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, antar muka, keamanan dan sistem.
3.9.1 Desain Proses Fungsional
Desain proses fungsional merupakan penjabaran dari proses merancang sistem mulai dari alir sistem, DFD hingga ERD.
22
Pada bagian alur sistem akan dijelaskan langkah-langkah untuk membuat alur sistem.
1.Menentukan entitas yang berperan yang didapatkan dari hasil analisis.
2.Menentukan fungsi dalam sistem berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
3.Mendefinisikan proses-proses detil dari fungsi yang ada sesuai dengan
urutan proses bisnis yang baru secara detail.
4.Menentukan secara jelas aktivitas dari dimulainya suatu fungsi di dalam
sistem sampai berakhirnya aktifitas pada fungsi tersebut.
Alur Sistem Proses Denda
START Insert Denda pertama dan update denda berikutnya END Admin Keuangan Info Keuangan (denda) Denda Menghitung bertambahnya persentase denda per jadwal pembayaran Prosentase denda yang berubah Master Mahasiswa Memberi info denda pada mahasiswa
Tabel 3.1 Penjelasan Alur Sistem Proses Denda
Nama Proses Kegiatan Output Kelemahan
Menghitung denda
Admin keuangan
menghitung persentase
kenaikan denda melalui
excel file setiap jadwal
pembayaran untuk dimasukkan dalam sistem. Data denda tersimpan. Kemungkinan kesalahan menghitung persentase denda.
Alur Sistem Proses Virtual Account
START
Upload data tagihan ke sistem bank Pembayaran melalui Sistem Virtual Account Update data pembayaran SPP/ SP/denda
Admin Keuangan Bank
Master Denda Menghitung data tagihan pembayaran SPP/SP/denda Data hasil pembayaran virtual account per mhs Menyimpan data dlm excel file Simpan transaksi pembayaran virtual account Transaksi DataTagihan.xls DataTagihan.txt Data hasil pembayaran Virtual Account.txt Mahasiswa Memberi info pembayaran SPP,SP, dan denda ke mhs Master Denda END Info Keuangan Unduh data hasil
pembayaran Virtual Account dari sistem bank
24
Tabel 3.2 Penjelasan Alur Sistem Proses Virtual Account
Nama Proses Kegiatan Output Kelemahan
Menyiapkan data tagihan pembayaran mahasiswa
Admin keuangan mengambil semua tagihan
pembayaran melalui
perintah query dari sistem, disimpan dalam
excel file, lalu diupload
ke sistem bank. File .xls data tagihan pembayaran semua mahasiswa aktif. Memerlukan waktu yang lama untuk mengambil data tagihan, juga bisa terjadi kesalahan pengambilan data Memproses data hasil virtual account Admin keuangan
download data dari bank,
lalu memasukkan data transaksi pembayaran setiap mahasiswa untuk merubah data tagihan pembayaran mahasiswa. Info pembayaran update dan transaksi tersimpan Memerlukan waktu yang lama untuk memasukkan
data satu per satu, juga memungkinkan
terjadinya kesalahan input.
Alur Sistem Mengelola SPP Mahasiswa Beasiswa Admin Keuangan