• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan antara lain : latar belakang, maksud dan tujuan penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survey dan rencana isi.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat PT. Bank BTN Cabang Medan dan jenis usaha yang dimiliki oleh PT. Bank BTN Cabang Medan. BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian kredit, jenis-jenis kredit, fungsi kredit, syarat-syarat pemberian kredit, bentuk jaminan dalam penyaluran kredit, analisis kredit, prosedur pemberian kredit, dan keputusan atas permohonan kredit.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab yang terakhir, penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT. BTN Cabang Medan di masa mendatang.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN  

A.Sejarah PT.Bank BTN Cabang Medan

Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah penggatian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoentanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI) tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang. Karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan penduduk Belanda, termasuk kantor cabang dari KANTOR

   

TABUNGAN POS dibuka kembali (1949). Nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI sejak kelahirannya dan hingga berubah nama menjadi BANK TABUNGAN POS RI lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya Undang-Undang Darurat no.9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama “POSTPAARBANK INDONESIA” berdasarkan staat blat no. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan Undang-Undang Darurat tersebut dikukuhkan deman UU No.36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan Undang-Undang No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964. Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara ditetapkan dengan Undang-Undang No.20 tahun 1968 tanggal 19-12-1968 yang sebelumnya (Sejak Tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTSPARBANK (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya.

10   

Visi Bank BTN :

 Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan Misi Bank BTN :

 Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

 Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

 Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, professional dan memiliki integritas tinggi.

 Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value.

 Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

B. Jenis Usaha  

Komitmen jajaran manajemen dalam mengembangkan bidang usaha Bank BTN telah diwujudkan dengan menetapkan berbagai kebijakan, antara lain meningkatkan dalam bidang teknologi informasi yang diyakini akan mampu mendukung percepatan dalam mencapai layanan perbankan real-time & on-line.

Sejalan dengan misi Bank BTN, secara berkesinambungan telah dilaksanakan program-program sebagai upaya dalam mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin luas. Bank BTN tidak hanya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan, tetapi juga

   

menyalurkan pinjaman. Adapun produk-produk yang diberikan oleh Bank BTN yaitu :

a. Produk-Produk Pendanaan Bank BTN : 1. Tabungan BTN Batara

2. Tabungan BTN Batara Prima 3. Tabungan BTN Payroll 4. Tabungan BTN junior 5. Tabungan BTN Juara 6. Tabungan BTN e-Batara Pos 7. Tabungan BTN Cermat 8. Tabunganku

9. Tabungan BTN Haji Reguler 10.Tabungan Haji Plus

11.Tabungan BTN Batara Pensiun 12.Giro BTN

13.Giro BTN Valas 14.Deposito BTN 15.Deposito BTN Valas b. Jasa Dan Layanan Bank BTN

1. Kartu ATM BTN 2. Kartu Debit BTN 3. iMobile BTN 4. Kiriman Uang

12   

5. Western Union

6. Fasilitas Kiriman Uang dilema 7. Inkaso Dalam Negeri

8. Inkaso Luar Negeri (Collection) 9. Payment Point

10. Money Changer 11. BTN Payroll 12. SPP Online BTN

13. Cash Management System BTN 14. Fasilitas Transfer Otomatis 15. Contact Center

16. Safe Deposit Box 17. Bank Garansi c. Produk Kredit Bank BTN

1. KPR BTN Sejahtera Tapak dan KPR BTN Sejahtera Susun 2. KPR BTN Platinum

3. KP Sarusun Bersubsidi

4. Kredit Pemilikian Apartemen (KPA) BTN 5. Kredit Ruko BTN

6. Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN 7. Kredit Bangun Rumah BTN

8. Kredit Swandana BTN 9. Kring BTN

   

10. Kredit Konstruksi BTN (KYG) 11. Kredit Linkage BTN

12. Pinjaman Lunak Konstruksi BAPERTARUM BTN 13. Kredit Pembelian Lahan BTN

14. Kredit Investasi BTN 15. KMK BTN

16. KUR BTN

17. Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) BTN 18. Kredit Pendukung Perumahan (KPP) BTN 19. Kredit Modal Kerja (KMK) Kontraktor BTN 20. Program Kemitraan

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap Bank BTN Indonesia masing-masing memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda. Demikian juga dengan PT. Bank BTN Cabang Medan yang memiliki struktur Organisasi yang melibatkan seluruh sumber daya yang memiliki struktur Organisasi yang melibatkan seluruh sumber daya yang ada dan bertanggung jawab terhadap maju mundurnya Organisasi. Hal ini dimaksudkan agar tujuan yang diharapkan Organisasi tercapai dengan sebagaimana mestinya.

14   

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bank BTN Cabang Medan Sumber. Bank Tabungan Negara (BTN) tahun 2013

D. Uraian Tugas (Job Description) a. Branch Manager

1. Branch Manager bertanggung jawab untuk menjamin berlangsungnya

operasional Bank.

2. Menciptakan pengawasan internal yang efektif dan efisien. 3. Memantau serta mengelola resiko yang dihadapi Bank. 4. Memelihara iklim yang mendukung terciptanya produktivitas. 5. Mengelola sumber daya manusia menjaga profesionalisme.

BM (Branch Manager)

DBM Commercia DBM Consumme DBM Suppore

 Commercial Funding Unit  Housing Commercian Loan Unit  Consumer Funding Unit  Morrgage Consumer Lending Unit  General Banking Administration  Loan Administration  Transaction Processing  Loan Consumer Work Out

   

6. Menyampaikan laporan tentang kinerja Bank secara menyeluruh kepada para Direksi.

b. Deputy Branch Manager Commercial

1. Menyusun kebijakan dan strategi dalam pencapaian target dana dan Kredit Komersial (Lembaga).

2. Meningkatkan tata kualitas kelola perusahaan khususnya dalam pencapaian target dana dan kredit komersil / lembaga.

3. Mengevaluasi dan memutus kredit komersial sesuai dengan wewenang memutus.

Deputy Branch Manager Commercial membawahi :

Commercial Funding Unit (CFU)

Unit ini bertugas menghimpun dana pihak ketiga baik tabungan, giro ataupun deposit yang bersifat Komersial / Lembaga.

Mortgage Commercial Lending Unit Head (MCLU)

Unit ini bertugas mencari dan merealisasi Kredit Komersial / Lembaga yang berkualitas sehingga dapat memenuhi target kebutuhan kantor cabang.

c. Deputy Branch Manager Consumer

1. Menyusun Kebijakan dan strategi dalam mencapai dana dan kredit consumer (perorangan).

2. Meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan khususnya dalam mencapai target dana dan kredit consumer / Perorangan.

16   

3. Mengevaluasi dan memutuskan kredit consumer sesuai dengan batas wewenang memutus.

4. Mengevaluasi standar pelayanan Dana maupun kredit consumer.

Deputy Branch Manager membawahi :

Commercial Funding Unit (CFU)

Unit ini bertugas menghimpun dana pihak ketiga baik tabungan, giro ataupun deposit yang bersifat Komersial / Lembaga.

Mortgage Commercial Lending Unit Head (MCLU)

Unit ini bertugas mencari dan merealisasi Kredit Komersial / Lembaga yang berkualitas sehingga dapat memenuhi target kebutuhan kantor cabang.

Costumer care

Bertugas me-maintance nasabah baru maupun nasabah lama, memberi pelayanan terbaik bagi Nasabah dalam hal melayani, Pembukaan Tabungan, Giro dan Deposito Nasabah.

d. Deputy Branch Support

1. Menyusun kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sumber SDM dan Operasional Bank.

2. Mengevaluasi penempatan sumber SDM sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas dan produktif.

   

Deputy Branch Support membawahi :

General Admin

Bertugas untuk melakukan perekrutan karyawan apabila dipelukan, memonitoring karyawan melalui kehadiran, kinerja, dan pembayaran gaji karyawan.

Transaction Proseccing

Bertugas melakukan transaksi-transaksi yang bersifat back office seperti melakukan kliring, maintance ATM, penyediaan Bilyet Giro dan Cek.

Loan Consumer Work Out

Bertugas melakukan penagihan untuk debitur-debitur bermasalah, dan melakukan lelang apabila debitur sudah tidak tertagih lagi.

E. Kinerja Usaha Terkini

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia(Increasing the Quality of Human Recource)

Bank BTN menyadari bahwa kualitas sumber daya memiliki peran yang sangat penting sebagai mitra penunjang keberhasilan kegiatan usaha Bank BTN. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Bank BTN. Sebagai langkah penting dalam pembinaan sumberdaya manusia adalah dengan menetapkan budaya perusahaan, yaitu melakukan internalisasi nilai-nilai perusahaan yang wajib

18   

dilakukan oleh setiap karyawan. Nilai perusahaan yang harus dijadikan landasan kerja adalah : menjunjung tinggi integritas, bekerja secara professional, serta memegang amanah tanggung jawab. Dengan trilogi nilai perusahaan yakni integrity, professionalism & responsibility karyawan akan mampu memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan. Sedangkan dalam rangka meningkatkan profesionalisme kerja, maka telah dilaksanakan berbagai pelatihan perbankan secara intensif sebagai berikut : guna mendukung pertumbuhan usaha terutama dalam meningkatkan daya saing dalam pengembangan produk serta peningkatan layanan yang aman, cepat, efektif, akurat dan real-time online, maka Bank BTN menerapkan 2 (dua) sistem core banking, yakni “Inhouse Aplication SAID inter-branch” (SAID IB) dan “Core Banking System” (CBS) ini telah diterapkan sebagai pilot project. Dengan sistem teknologi yang ada data ini, Bank BTN sudah dapat melayani transaksi dengan menggunakan ATM melalui kerjasama jaringan ATM Bersama, sehingga nasabah dapat menggunakan ATM dilebih dari 12.600 jaringan ATM bersama. Untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi pembayaran seperti tagihan listrik, tagihan air, tagihan kartu kredit melalui ATM.

   

BAB III PEMBAHASAN  

Pada umumnya perbankan di Indonesia telah mengenal sistem analisis terhadap aplikasi kredit. Pada bank dengan skala kecil, kasir bank jarang memakai analisis kredit secara lisan. Sedangkan pada bank dengan skala besar, analisis kredit biasanya melibatkan sistem analisis yang lebih teliti dan kompleks. Semua permintaan kredit bisa diajukan dalam bentuk tertulis dan catatan-catatan para pemakai kredit dimasukkan pengawasan yang lebih cermat.

A. Pengertian Kredit

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1992 pasal 1 ayat 12, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credere” yang berarti kepercayaan, dan kepercayaanlah yang terkandung di dalam perkreditan antara si pemberi dan si penerima kredit. Kata kredit juga berasal dari bahasa asing lain, yaitu kata : Creat yang artinya percaya dan Do yang artinya menempatkan.

Jadi kedua suku kata itu digabung menjadi kata “creatdo” yang berarti menempatkan kepercayaan.

20   

Menurut Drs. OP. Simorangkir, kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barahg) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.

Pemberian kredit menaruh kepercayaan bahwa penerima kredit akan memenuhi pembayarannya kembali dan pinjamannya tersebut. Adapun faktor-faktor kepercayaan dapat dilihat dari dua segi, yaitu:

a. Dari segi debitur

Yaitu si peminjam kredit akan membayar pinjamannya setelah sampai jangka waktu yang telah ditetapkan.

b. Dari segi kreditur

Yaitu si pemberi kredit yang akan menerima pembayaran atas kredit yang diberikannya, jika telah sampai masa yang ditetapkan.

B. Jenis-jenis Kredit

Berdasarkan pengertiannya kredit terdiri dari beberapa jenis, yaitu : a. Menurut sifat penggunaan kredit

1. Kredit Konsumtif

Kredit ini dapat membantu seorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya karena kredit digunakan peminjam untuk memenuhi kebutuhan misalnya : makanan, pakaian dan sebagainya.

2. Kredit Produktif

Kredit ini digunakan si peminjam kredit untuk peningkatan usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Melalui kredit produktif ini

   

suatu utiliti dari uang dan barang dapat terlihat dengan nyata, misalnya membeli mesin-mesin, perlengkapan produksi, bahan baku dan lainnya. b. Menurut Kepercayaan Kredit

1. Kredit Eksploitas

Kredit ini merupakan modal kerja untuk kualitas dan kuantitas perusahaan.

Kredit ini dipergunakan biasanya untuk membeli bahan-bahan baku dan biaya distribusi dan lainnya.

2. Kredit Investasi

Yaitu kredit yang dipergunakan untuk penanaman modal misalnya, untuk membeli mesin dan peralatan.

c. Menurut sektor pengunaan kredit 1. Sektor Pertanian dan Perternakan 2. Sektor Perkebunan

3. Sektor Industri 4. Sektor Perdagangan

5. Sektor Jasa dan Waktu Kredit d. Menurut jangka waktu kredit

1. Kredit Jangka Pendek

Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun dan dalam kredit ini termasuk untuk tanaman musiman berjangka waktu lebih dari satu tahun.

22   

2. Kredit tanpa jaminan

Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan.

Adapun jenis-jenis kredit yang diberikan oleh Bank BTN Cabang Medan adalah :

a. KPR BTN Sejahtera Tapak dan KPR BTN Sejahtera Susun b. KPR BTN Platinum

c. KP Sarusun Bersubsidi

d. Kredit Pemilikian Apartemen (KPA) BTN e. Kredit Ruko BTN

f. Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN g. Kredit Bangunan Rumah BTN h. Kredit Swadana BTN

i. Kring BTN

j. Kredit Konstruksi BTN (KYG) k. Kredit Linkage BTN

l. Pinjaman Lunak Konstruksi BAPERTARUM BTN m.Kredit Pembelian Lahan BTN

n. Kredit Investasi BTN o. KMK BTN

   

q. Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) BTN r. Kredit Pendukung Perumahan (KPP) BTN s. Kredit Modal Kerja (KMK) Kontraktor NTN t. Program Kemitraan

C. Fungsi Kredit

Secara garis besar fungsi kredit dalam tata kehidupan perekonomian antara lain :

1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. Kredit ini meningkatkan daya guna dari modal/uang, karena penabung yang mempunyai uang menabungkan uangnya di bank, baik berbentuk tabungan, maupun simpanan giro dan deposito. Selanjutnya uang tersebut dipinjamkan kepada para pengusaha dalam bentuk kredit untuk mrningkatkan produktifitas. Jadi seluruh dana di bank tidaklah pasif, melainkan akan tersalur kepada usaha-usaha yang berguna, baik terhadap pengusaha maupun terhadap masyarakat.

2. Kredit dapat meningkatkan daya guna suatu barang, karena :

a. Para pengusaha yang memproduksi barang setengah jadi, dengan adanya fasilitas-fasilitas kredit produksi diharapkan dapat ditingkatkan menjadi barang yang siap untuk dipakai.

b. Dengan adanya fasilitas kredit tersebut para pengusaha dapat mendistribusikan dari daerah berkembang ke daerah maju.

24   

Karena pada umumnya kredit yang diberikan oleh para kreditur kepada debitur adalah berupa rekening Koran. Secara umum para pengusaha yang melakukan transaksi akan melakukannya dengan menggunakan cek, bilyet giro atau pemindahan bukuan, sehingga peredaran uang kartal atau giral secara otomatis akan berkembang.

4. Kredit merupakan alat Hubungan Internasional.

Pada umumnya negara-negara industry maju atau yang lazim kita kenal dengan perekonomiannya yang kuat, selalu membantu negara-negara yang sedang berkembang dalam rangka melaksanakan pembangunan di negara tersebut. Bantuan yang dimaksud adalah berbentuk kredit yang pada umumnya mempunyai syarat-syarat yang lunak yakni dengan suku bunga yang relatif rendah dengan jangka aktu pemakaian yang cukup panjang.

Dengan adanya kredit antar negara, maka hubungan diantara negara pemberi kredit atau negara maju dengan negara yang sedang berkembang (penerima kredit) akan bertambah erat, khususnya yang menyangkut hubungan ekonomi dan perdagangan.

5. Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi.

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan pemberian kredit dapat diarahkan kepada usaha-usaha antara lain :

a. Pengendalian inflasi, b. Peningkatan ekspor, dan

   

D. Syarat-syarat Pemberian Kredit

Dalam pemberian kredit pada nasabah, pihak bank senantiasa melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam pemberian kredit sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Untuk menimbulkan suatu kepercayaan kepada nasabah, setelah dilakukan pendekatan antara pihak pemberi dan penerima kredit maka pihak bank sebagai pemberi kredit perlu untuk meneliti terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana serta siapa calon penerima kredit tersebut. Dalam hal ini dikenal formulasi yang lazim digunakan dalam menentukan penilaian kredit yaitu berpedoman pada formulasi 5 “C” yang antara lain adalah :

a. Character (Watak/Kepribadian)

Adalah sifat yang terdapat pada diri seseorang. Pihak-pihak berusaha mencari data tentang kepribadian dan sifat dari pemohon. Karakter dari seseorang calon pemohon ini dapat diketahui dari :

1. Riwayat hidup 2. Cara/pola hidup

3. Saudara-saudara pemohon kredit 4. Pergaulan pemohon

5. Sikap, sifat pada masa yang lalu.

Hal ini merupakan ukuran tentang “Willingness to pay” yang artinya keamanan atau minat untuk membayar.

26   

b. Capacity (Kemampuan)

Adalah kemampuan si pemohon kredit untuk memperoleh kredit memanfaatkan dan membayarnya kembali. Kemampuan dalam hal menjalankan usahanya yang dalam hal ini diteliti tentang :

1. Pengalaman dalam bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya.

2. Pengalaman-pengalaman bisnis dalam menyesuaikan dengan kondisi perekonomian atau peraturan pemerintah serta dalam mengikuti perkembangan teknologi dan sistem dari perusahaan modern.

3. Bagaimana kekuatan perusahaan sekarang dalam sektor usaha dijalankan. Kapasitas ini merupakan ukuran dari “Ability to pay” yaitu kemampuan untuk membayar.

c. Capital ( Modal)

Adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki saat permohonan diajukan. Penyelidikan terhadap modal dari pemohon kredit tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal, tetapi bagaimana distribusi modal tersebut ditempatkan si pemohon, cukuplah modal yang tersedia sehingga segala sumber-sumber produksi bergerak secara efisien dan efektif, diteliti juga apakah pengaturan modal itu berjalan baik sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancer. d. Collateral (Jaminan)

Adalah barang-barang yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang telah diterima. Jaminan kredit ini diperlukan agar kredit yang diberikan oleh terjamin pengembaliannya baik dari usahanya maupun dari barang jaminan

   

yang dicairkan bila pemohon kredit tidak mampu mengembalikan pinjamin kreditnya. Adapun syarat-syarat yang dapat dijadikan jaminan adalah:

1. Memiliki harga pasar

2. Tidak dalam keadaan dijaminkan

3. Memiliki nilai yang cukup untuk jaminan kredit Harga dari suatu barang jaminan ditentukan oleh : 1. Sifat barang

2. Jenis barang

3. Stabilitas harga barang 4. Luasnya pasar

Suatu kredit yang diberikan dengan jaminan barang sering disebut dengan Hipotek sedangkan bank yang memberikan kredit jenis itu disebut dengan Bank Hipotek. Bank Hipotek memiliki kekuatan yuridis dalam menjual barang yang menjadi jaminan tanpa harus adanya proses pengadilan. Hal ini berbeda dengan bank umum, dimana bank umum harus melalui proses pengadilan yang berlaku.

e. Condition of Economic ( Kondisi Ekonomi)

Adalah keadaan perekonomian secara keseluruhan. Dalam hal ini kondisi ekonomi secara umum dan kondisi pada sektor usaha si pemohon kredit perlu untuk diteliti. Artinya bank dapat memperkecil resiko yang mungkin timbul oleh kondisi perekonomian, keadaan perdagangan serta persaingan di lingkungan sektor usaha pemohon kredit perlu diketahui, sehingga bantuan

28   

kredit yang akan diberikan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.

Adapun syarat-syarat kredit yang diberikan oleh Bank BTN cabang Medan adalah sebagai berikut:

1. Form aplikasi kredit dilengkapi dengan pasfoto terbaru pemohon dan pasangan.

2. Fotocopy KTP pemohon dan pasangan, fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy Surat Nikah/Cerai.

3. Slip Gaji terakhir/ Surat Keterangan Penghasilan, Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai Tetap/ Surat Keterangan Kerja.

4. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan berikut Perubahan Terakhir, SIUP, TDP & Surat Keterangan domisili serta laporan pembukuan/ catatan hasil usaha ( minimal 3 bulan terakhir ).

5. Fotocopy ijin praktek dan catatan hasil usaha ( minimal 3 bulan terakhir ). 6. Fotocopy NPWP bagi setiap kredit >Rp. 50 Juta.

7. Fotocopy rekening koran tabungan/ giro di Bank BTN/Bank lain. 8. Fotocopy sertifikat tanah ( SHM/SHGB ) dan IMB.

Keuntungan dan kemudahan yang didapatkan :

1. Proses cepat (sesuai dengan standart pelayanan 151 yaitu, 1 hari pemberkasan, 5 hari proses, 1 hari cair).

2. Persyaratan mudah.

   

4. Penggunaan bebas sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

5. Kredit di-cover dengan asuransi kebakaran dan asuransi jiwa kredit.

E. Bentuk Jaminan dalam Penyaluran Kredit

Pada dasarnya yang memberikan kredit tentu menghendaki suatu jaminan berada ditangannya yang mudah dijadikan uang untuk menutupi pinjaman bila tidak dapat dilunasi oleh si peminjam kredit untuk dijadikan jaminan tidak sentiasa dapat memenuhi kehendak si pemberi kredit, baik karena bentuk atau sifat keyakinan itu maupun jumlah nominal nilai dari jaminan yang tidak mencukupi, maka timbul lah beberapa macam jaminan

Dokumen terkait